RAHASIA, 1
bayi itu mendekati pintu kulkas
Ia tersenyum saat dingin menyentuh tangannya
Kegirangan seolah pertama kali menyentuh rahasia
Tentu ia tidak tahu apa itu rahasia:
kulkas benda yang berongga
Ada kemungkinan-kemungkinan yang membeku
di dalamnya
Walau saat ia merengek ingin tidur cepat,
lalu bapaknya membawa ia keluar rumah
agar angin malam meniup mimpi ke keningnya,
ia belum bisa mengenal rahasia
“bahkan tidur adalah rahasia yang melimpah-ruah, nak
dan hidup adalah balita yang ingin tidur dipangkuan bapaknya”
pemuda itu tentu tahu, bayinya itu tidak mungkin memahami sajak
Tapi penyair semacam dirinya
selalu ingin mengucap beberapa sajak
ketika bayi itu telah terlelap
Dan saat dinginnya lampu bohlam
mulai menata ulang lagi kesunyian
“Kelak kau akan memimpikan bapakmu
menjadi kenangan yang berongga
Kemungkinan berlimpah-ruah di dalamnya
Membeku menunggu duka paling arif melelehkannya…
Melelehkannya”
Bayi itu pun diantar ke pelukan paling rahasia:
pelukan ibunya
Aikmel, 2023
RAHASIA, 2
Kesunyian merentang
ruang-ruang menjauhkanku dari rumah tangga, dan mimpi anakku
mungkin sudah berdiri di samping ranjang
Menjaganya dari keresahan-keresahan
Dari rahim malam, kudengar rahasia alam:
suara dengkur dari belakang rumah
belalang kemuni di sebuah pelapah
dan beberapa kodok merayakan sepi
di dalam semak-semak kemangi
Aku didinginkan lampu bohlam
dari sinar setipis tiris
Dari kegelapan yang temaram
ada mata yang setajam keris
semakin aku menatapnya:
semakin aku melebur pada segala rahasia
Aikmel, 2023
PENGUNTIT
Ia lubangi sebuah dinding
yang orang-orang sebut batas rindu
Ia intip kau sedang ganti baju
buah dada dan lembah di tubuhmu masih sama
saat pertama kali ia intip tubuhmu
dari balik kaca jendela
yang dulu kalian sebut mata cinta
Setelah seragam sekolah itu menutup kejalanganmu
ia melihatmu membuka pintu, lalu pamit kepadamu dengan bisik
“Kita berpisah lagi, paman.”
Semakin kau menjauh, semakin melebar lubang dinding itu
tapi bukan dinding itu yang membuat tapal
Ada yang lain, yang tidak pernah bisa ditakluk,
yang tidak bisa diketuk, seperti maut
sebab itu ia lubangi sebuah dinding
yang orang-orang sebut batas rindu
begitulah caranya setia mencintaimu
Sanggeng, 2022
DI KAMAR MANDI YANG SUNYI
Di kamar mandi yang sunyi
aku ingin menulis dengan lengkap
tentang seorang teman di bali
yang hampir selesai menyelesaikan tesis
tentang tetangga yang kini
tinggal bersama seorang perempuan yang telah lama ia kenal
tentang seorang kades yang sudah selesai menyelesaikan laporan tahunan
tentang seorang penyair yang baru saja
dapat motor baru dari gaji istri
Tapi aku belum cukup menderita untuk memulaikan kalimat pertama
Seperti aku sudah lupa dengan segala rencana
dengan segala kata
Selesai dari ruang ini
aku melangkah ke bak air
tapi malang,
aku lupa cara membersihkan diri sendiri
Rakam, 2023
HIJAU
:Abed Ilyas
Ia jauh dari maut, ia asing dari maut:
ia melihat maut itu laut;
kesunyian terendam di sana, seperti suara dari mulut seorang penyair
Ia tidak tahu, maut itu detak paru-parumu
mengintai dalam warna hijau
Warna yang lahir dari umur berbagai warna
: sebuah batu yang melebur oleh lumut
Pedang tembaga yang selalu berakhir karat
Dan nanti petimu tidak bisa dikunjungi
kecuali warna hijau yang menjalar di setiap kayu
Di setiap tubuhmu
Ketika bumi ini keluar dari rencana manusia,
warna hijau akan berlimpah ruah
sebuah tanda manusia telah punah
Aikmel, 2023