BULELENG | TATKALA.CO — Kemiskinan ekstrem di Kabupaten Buleleng harus tuntas tahun ini dengan berbagai upaya. Itulah tekad Penjabat (Pj) Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana soal penanganan kemiskinan di Kabupaten Buleleng.
Tekad itu disampaikan Lihadnyana dalam Rapat Persiapan Pelaksanaan Peletakan Batu Pertama Penanganan Rumah Tidak Layak Huni untuk Masyarakat Kemiskinan Ekstrem di Rumah Jabatan Kantor Bupati Buleleng, Kamis 14 September 2023.
Rapat itu dilakukan bersama Sekretaris Daerah Buleleng Gede Suyasa, Ketua DPRD Buleleng Gede Supriatna, Forkopimda Buleleng, Pimpinan SKPD dan BUMD terkait lingkup Pemkab Buleleng.
Kegiatan ini merupakan bagian dari tindak lanjut dari Instruksi Presiden (Inpres) yang terbagi dalam 9 keputusan.
Fokus utama dari program ini adalah pemutusan rantai kemiskinan ekstrem, dan membutuhkan kolaborasi antara berbagai stakeholder untuk memberikan bantuan berupa rumah yang layak huni.
Lihadnyana mengungkapkan, pemberian bantuan ini nantinya akan mencakup 349 keluarga yang masuk kategori miskin ekstrem.
Rencananya, peletakan batu pertama akan dilangsungkan tanggal 19 September di Desa Joanyar.
Bantuan per unit rumah diperkirakan mencapai 20 juta rupiah, dibiayai dari dana CSR.
Lihadnyana juga menekankan pentingnya kerjasama antar instansi di Buleleng dalam mengatasi masalah kemiskinan ekstrem, dan berharap dapat mencapai target lebih awal dari target nasional yang ditetapkan pada tahun 2024.
“Kita harus bekerjasama dan memastikan bahwa bantuan tersebut diberikan dengan tepat,” kata Lihadnyana. [T][Ado/Adv]