29 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Tutur Candra Bherawa (2): Ketika Seniman dan Penikmatnya Terhubung Melalui Makna dan Falsafah

I Gusti Made Darma PutrabyI Gusti Made Darma Putra
August 19, 2023
inUlas Pentas
Tutur Candra Bherawa (2): Ketika Seniman dan Penikmatnya Terhubung Melalui Makna dan Falsafah

TUTUR CANDRA BHERAWA karya I Gusti Putu Sudarta

KARYA teater pakeliran Tutur Candra Bhaerawa merupakan karya yang bisa dikatakan sederhana namun berbobot. Penulis memberikan perumpamaan seperti bangunan tradisional Bali yang nampak dari luar sederhana namun jika diperhatiakan detail dan ornamentasinya sangatlah rumit, indah dan menarik.

Secara visual karya ini seperti nampak biasa-biasa saja karena musisinya hanya menggunakan busana yang sederhana seperti busana Bali klasik pada umumnya dan para pemain teater serta penari menggunakan kostum dengan warna yang tidak mencolok mengkombinasi warna gelap. Namun yang menjadi perhatian penulis yaitu pendalaman filosofinya.

Karya seni ini menurut penulis merupakan proses eksplorasi mendalam dan intropeksi pribadi yang bertujuan untuk memahami tujuan dan makna kehidupan yang lebih dalam. Melibatkan pencarian makna dalam pengalaman hidup, penemuan nilai-nilai yang lebih tinggi dan hubungan yang lebih erat dengan dimensi spiritual dalam diri pengkarya. Penulis rasa pendalaman spiritual tidak hanya tentang menjalankan ritual, namun lebih kepada tentang mengeksplorasi koneksi dengan dimensi lain dalam alam semesta, orang lain dan diri sendiri.

Karya ini ialah perjalanan pribadi nan unik bagi setiap individu pemuja ketakterbatasan seperti penulis sendiri yang sekiraya menghasilkan pertumbuhan emosional dan intelektual serta rasa kedamaian dan pemenuhan yang mendalam.

Melalui pengkarya, penulis mendapatkan informasi mengenai struktur alur yang dibagi menjadi tiga bagian yang masing-masing bagiannya memiliki keistimewaan dan kenikmatan tersendiri dan penulis mencoba untuk menguraikannya.

MANGGALA CARANA

Manggala Carana adalah pembuka pagelaran menyuguhkan kidung Manggala Puja yang dilantunkan untuk pemujaan Sanghyang Shiwa Budha. Kayonan Pamungkah dimana dalang melantunkan tembang cecantungan dalam patutan gender wayang sebagai doa memohon ijin serta anugerah Sanghyang Taksu.

Kidung pemujaan ini terdiri dari dua bagian yaitu  Vadyan berupa Chorus Mantram kidung Qawali yang diiringi dengan suling gambuh dan rebana, Nretya Puja merupakan tari persembahan yang hadir dengan kidung dalam laras selendro yang dilantunkan dengan iringan suling gambuh dan kemanak.

ANGGA

1. Monolog

Adegan monolog berbahasa Bali ini bercerita tentang perdebatan dan pertentangan jalan memuja Tuhan. Menurut pengkarya, dari jaman kuno perdebatan ini tiada akhir sampai hari ini. Monolog diiringi dengan komposisi gending bonang penembung.

Bonang penembung digarap menjadi satu kesatuan dengan teks dialog sehingga komposisi musik seperti berdialog dengan actor monolog, tidak sekedar menjadi musik ilustrasi. Irama dan dinamika dialog direspon oleh kalimat lagu dan dinamika musik yang digarap sesuai dengan mood dan esensi dialog.

2. Pesantian siki

Dalam adegan pesantian tampil tiga orang tokoh. Membahas tentang perjalanan Bima yang diutus oleh Yudistira menyelidiki di mana kiranya ada yang mejalankan agama yang berbeda. Bima akhirnya sampai di Kerajaan Dewantara dan merasa kagum dengan keindahan negeri ini.

Sawah dan tegalannya luas dan rata, sungai besar dengan aliran air yang jernih tiada putus sepanjang musim, suasana damai dan tentram. Satu orang menembangkan bait kekawin yang dipetik dari kekawin Candra Bhairawa dengan lantunan tembang atau wirama anyar.

3. Kidung Wanwa

Menggambarkan keadaan desa-desa di Dewantara. Sawah dan tegalan yang luas dan hijau subur. Sungai besar airnya bening mengalir tiada putus sepanjang musim. Petani mengerjakan sawah dengan riang. Diawali dengan kawitan gender lalu tembang mengalir dibarengi alunan suling berdialog dengan tembang membangun harmoni.

Melodi gender wayang mengalir dengan ritme pelan membangun pupuh saling menyahut dengan bonang barung selendro. Pada bagian pengecet gending gender membangun melodi dan dielaborasi kotekan bonang barung dan pattern kendang sabet dan kendang ciblon. Kelompok penari putri menarikan suasana desa ini dengan komposisi yang sederhana dan acting polos natural.

4. Rengganisan

Tiga orang tokoh membahas tentang agama yang dianut oleh Candra Bhairawa. Tentang aji pegat dan Bajradara. Diceritakan juga Bima ketemu dengan Candra Bhairawa dan berdebat tentang yoga, upacara, dan wangsa. Bima melaporkan pertemuannya dengan Candra Bhairawa di Dewantara kehadapan Yudistira.

Kresna marah dan tidak setuju dengan ajaran agama yang dianut Candra Bhairawa dan memutuskan untuk mengirim pasukan menyerang kerajaan Dewantara. Terjadi perang antara Astina dan Dewantara. Catur pandawa menyerah dihadapan Candra Bhairawa bahkan Kresna dalam rupa Ilahi Wisnu tidak mampu mengalahkan Candra Bhairawa. Dalam pembahasan ini dilantunkan bait kekawin Candra Bhairawa dalam wirama anyar.

5. Siat (adegan perang)

Penggambaran adegan perang ini dengan menampilkan kelompok penari putra dengan property daun taep sebagai senjata.

Tarian perang ini diiringi dengan bonang penembung laras pelog membangun melodi dan pattern kotekan dalam tempo cepat dan ritmis. Dilanjutkan dengan bentuk komposisi ritmis kendang sabet dan kendang ciblon, pattern pukulan rebana atau terbang, kajar trentengan, perkusi, gong beri ageng, gong ageng, dan cengceng.

WASANA

Pada bagian akhir ini merupakan konklusi dari segala perdebatan dan konflik yang terjadi dimana dalam spiritual esensi Shiwa dan Budha adalah satu sehingga tidak ada lagi identitas yang menjadi penyekat perbedaan dan perdebatan. Pertemuan ini diekspresikan oleh dua penari yang melantunkan kidung Shiwa Budha dengan gerak-gerak tari mengalir meditative

Keluar tokoh dengan membawa wayang Acintya bertangan delapan dengan masing-masing memegang simbol agama. Bernarasi tentang perbedaan jalan menuju Hyang Maha Ada sesungguhnya tidak dipertentangkan, karena itu hanyalah kulit belaka. Intinya dalam kesadaran spiritual semuanya sama menuju Hyang Maha Suci. Jalan Karma, Bakti, dan Yoga tidak terpisahkan. Menjalani yang satu, yang lainnya pasti menyertai. Tidak ada yoga tanpa karma dan bakti, dan tidak ada karma tanpa bakti dan yoga. Karma sanyasa dan yoga sanyasa dua sisi dalam kesatuan.

,

Dari karya ini penulis dapat simpulkan bahwa sebuah karya seni tidak harus mencerminkan kemewahan dan keprabuan visual. Yang diperlukan ialah pendalaman falsafi yang mendalam. Seni yang mendasarkan karya pada makna dan pemikiran serta pesan yang dalam akan lebih berharga karena bobot yang terdapat didalamnya.

Filosofi seni memungkinkan kita untuk merenungkan makna dari kehidupan, menampaikan pesan yang mendalam serta meresapi keindahan dalam kedalaman bathin. Maka karya seni yang mendasarkan dirinya pada filosofi dan falsafi adalah bentuk karya seni yang tetap relevan dan menginspirasi walaupun tidak selalu mengkilap dalam kekayaan visual.

Dalam banyaknya karya seni yang terus berkembang, penghargaan terhadap pendalaman filosofi merupakan pengingat penting bahwa seni tidak hanya tentang tampilan luar namun tentang pengalaman emosional dan intelektual yang mendalam. Ketika seniman dan penikmatnya dengan bersama-sama merenungkan serta memahami makna, filosofi dan pesan dibalik sebuah karya tersebut, mereka sangat dapat terhubung dengan cara yang lebih bermakna, menciptakan pengalaman yang memperkaya jiwa dan meningkatkan pemahaman akan kompleksitas kehidupan. itu yang dirasakan penulis menikmati sajian TUTUR CANDRA BHERAWA karya I Gusti Putu Sudarta. []T]

BACA JUGA:

Tutur Candra Bherawa [1]: Tutur yang Mengumandang Dalam Suasana Kemerdekaan
Tags: Seniseni pertunjukanteater pakeliran
Previous Post

Rumah Gadang Sebagai Gelanggang: Upita Agustine dalam Delapan Latar

Next Post

Menghapus Citra “Judes, Kumuh dan Lelet” Rumah Sakit Pemerintah

I Gusti Made Darma Putra

I Gusti Made Darma Putra

Seniman pedalangan, kreator wayang Bali

Next Post
Kisah-kisah Unik Pendidikan Dokter | Merayakan HUT ke-4 FK Undiksha

Menghapus Citra “Judes, Kumuh dan Lelet” Rumah Sakit Pemerintah

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Sunyi yang Melawan dan Hal-hal yang Kita Bayangkan tentang Hidup : Film “All We Imagine as Light”

by Bayu Wira Handyan
May 28, 2025
0
Sunyi yang Melawan dan Hal-hal yang Kita Bayangkan tentang Hidup : Film “All We Imagine as Light”

DI kota-kota besar, suara-suara yang keras justru sering kali menutupi yang penting. Mesin-mesin bekerja, kendaraan berseliweran, klakson bersahutan, layar-layar menyala...

Read more

Karya-karya ‘Eka Warna’ Dollar Astawa

by Hartanto
May 28, 2025
0
Karya-karya ‘Eka Warna’ Dollar Astawa

SALAH satu penggayaan dalam seni rupa yang menarik bagi saya adalah gaya Abstraksionisme. Gaya ini bukan sekadar penolakan terhadap gambaran...

Read more

Waktu Terbaik Mengasuh dan Mengasah Kemampuan Anak: Catatan dari Kakawin Nītiśāstra

by Putu Eka Guna Yasa
May 28, 2025
0
Pawisik Durga, Galungan, dan Cinta Kasih

DI mata orang tua, seorang anak tetaplah anak kecil yang akan disayanginya sepanjang usia. Dalam kondisi apa pun, orang tua...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

May 13, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud
Pameran

Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud

SERATUS tahun yang lalu, pelukis Jerman kelahiran Moskow, Walter Spies, mengunjungi Bali untuk pertama kalinya. Tak lama kemudian, Bali menjadi...

by Nyoman Budarsana
May 27, 2025
Pameran “Jaruh” I Komang Martha Sedana di TAT Art Space
Pameran

Pameran “Jaruh” I Komang Martha Sedana di TAT Art Space

ANAK-ANAK muda, utamanya pecinta seni yang masih berstatus mahasiswa seni sudah tak sabar menunggu pembukaan pameran bertajuk “Secret Energy Xchange”...

by Nyoman Budarsana
May 27, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

May 17, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

May 15, 2025
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co