5 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Banyuning: Gudang Seni dan Youtuber di Bali Utara

Dewa Ayu YuliarinibyDewa Ayu Yuliarini
June 22, 2023
inKhas
Banyuning: Gudang Seni dan Youtuber di Bali Utara

Dari kiri: Tommy Damara, Nyoman Suardika, dan Gede Pasek Sriada | Foto diolah dari berbagai sumber

SAAT ANDA berkendara dari Jalan Gajah Mada, setelah lampu lalu lintas, belok kiri melewati Kelurahan Astina, Anda akan menemukan tugu yang bertuliskan “Matur Suksma”, itu sebagai tanda batas antara Kelurahan Astina dan Kelurahan Banyuning.

Kelurahan Banyuning, Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng, Bali, memiliki wilayah yang cukup luas. Kelurahan ini terletak di sebelah selatan laut Bali Utara; sebelah utara Desa Petandakan; sebelah barat Kelurahan Penarukan; dan sebelah timur Kelurahan Kendran dan Kelurahan Astina.

Memasuki wewidangan Desa Banyuning, mata Anda akan dimanjakan dengan pengrajin gerabah yang memamerkan hasil karyanya di pinggir jalan.

Selain gerabah, segala jenis makanan juga turut meramaikan jalanan sekitar Banyuning. Mulai dari babi guling, siobak, sate lontong, nasi bakar, lawar dolong, dan masih banyak lagi kuliner yang bisa dinikmati.

Hasil kerajinan gerabah dan berbagai kuliner yang ada di Banyuning menunjukkan keberagaman mata pencaharian masyarakatnya. Mulai dari berwiraswasta, berwirausaha, bergerak di bidang pertanian, dan juga berkecimpung di dunia kesenian.

Menilisik lebih dalam, Kelurahan Banyuning sepertinya memang gudangnya para seniman, dari zaman dulu. Hal ini terbukti dengan terkenalnya Drama Gong Puspa Anom Banyuning, yang terkenal sejak tahun 1970-an.

Atau, pernahkah Anda mendengar drama gong Sampik Ing Tay? Siapa sangka, lakon Sampik diperankan oleh Wayan Sujana, pria kelahiran Banyuning, 31 Desember 1945—yang sukses membangun suasana sampai menyentuh rasa ketika memerankan sosok Sampik. Sehingga tak heran, pria yang akrab disapa Jedur itu memerankan tokoh Sampik hingga ratusan kali pentas, bahkan sampai ke Lombok.

I Wayan Sujana / Foto: Dok. Tatkala.co

Mengalir darah seni

Darah seni sepertinya masih terus mengalir di masyarakat Banyuning, hingga saat ini. Hal ini bisa terlihat dari munculnya sanggar-sanggar seni yang ada di Banyuning, serta perannya yang tidak dapat dipandang sebelah mata dalam ikut menumbuhkan minat seni pada anak-anak.

Seperti misal, salah satu padepokan seni tertua di Buleleng yang sudah menamatkan banyak seniman tari dan tabuh, Sanggar Dwi Mekar. Sanggar Dwi Mekar berada di Kawasan Banyuning, tepatnya di jalan Pulau Komodo Gg. Kedongdong, Banyuning, Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng, Bali.

Bahkan, kalau boleh jujur, sanggar-sanggar tari yang ada di Singaraja lebih banyak jebolan dari padepokan Seni Dwi Mekar. Sehingga, tidak diragukan lagi, banyak seniman yang lahir dari Banyuning. Tak heran, di setiap piodalan di pura yang ada di Banyuning, selalu menampilkan seni pertunjukan tari-tarian dan pementasan drama gong.

Sanggar seni di Banyuning yang berperan sebagai generasi penerus lestarinya kesenian Drama Gong khas Banyuning—yang sempat berjaya di era Drama Gong Puspa Anom tahun 1970-an silam—adalah Sanggar Seni Nong-Nong Kling.

Sanggar seni tersebut diketuai oleh Nyoman Suardika, S.Ag, M.Fil.H. Dan usia sanggarnya sudah 12 tahun sampai tahun 2023 ini.

Konsep Satyam, Siwam, dan Sundaram, menjadi spirit bagi sanggar seni Nong-Nong Kling ketika ngayah sebagai pregina (penari)Topeng Sida Karya.

Keberadaan sanggar seni Nong-Nong kling tergolong unik, hal ini disebabkan ketua sanggar Nong-Nong Kling, sebelum mendirikan sanggar, mendapatkan petunjuk niskala melalui mimpi.

Dilansir dari Bali Express, Nyoman Suardika menceritakan, dalam mimpi dirinya dianugerahi “payuk kedas” sebagai tempat tirta. Bahkan, ia juga diminta agar memohon tirta di Pura Prajapati Banyuning.

Tidak hanya drama gong yang sudah diwariskan sejak dulu, di Banyuning, dulu juga pernah terbentuk organisasi sekaa Gong Kebyar, yang diketuai oleh Alm. I Nyoman Suara Pick. Namun, karena tidak ada regenerasi dari sekaa tersebut, akhirnya Sekaa Gong Kebyar Suara Mustika menjadi tidak aktif.

“Tetapi, pada tanggal 22 Oktober 2016, karena adanya keinginan dari pihak keluarga untuk membangkitkan kembali sekaa tersebut, kembali diresmikan dengan nama Sanggar Seni Suara Mustika, yang kegiatannya aktif dalam berkesenian di bidang seni karawitan dan seni tari,” terang Gede Ade Pratama, selaku Sekretaris Sanggar Seni Suara Mustika, kepada Tatkala.co, Rabu (10/5/2023) siang.

Gede Ade Pratama, Sekretaris Sanggar Seni Suara Mustika / Foto: Dok.Pribadi

Sanggar Seni Suara Mustika juga turut meramaikan Pesta Kesenian Bali tahun 2023, sebagai duta GKD Kabupaten Buleleng yang tampil tanggal 22 Juni di Panggung Terbuka Ardha Candra, Denpasar, dengan menampilkan tabuh kreasi pepanggulan dan tari kreasi.

Darah seni masyarakat Banyuning tidak dapat dipisahkan dengan keberadaan salah satu pura yang ada di Banyuning. Hal ini berdasarkan cerita salah satu anak dari Wayan Sujana yang mengatakan, bakat seni ayahnya tidak mengalir dari kakek dan neneknya. Namum, bakat berkesenian itu memang tumbuh dari ayahnya sendiri.

Tetapi, dikutip dari Tatkala.co, bakat dan taksu itu tidak terlepas dari Pura Gede Pemayun. Di Pura Pemayun terdapat salah satu palinggih, tempat stana I Dewa Bagus Panji, yang diyakini masyarakat Buleleng sebagai Dewa Kesenian.

Selain Wayan Sujana, Nyoma Suardika, selaku ketua sanggar Nong-Nong Kling, juga menyebutkan bahwa nama Nong-Nong Kling dibuat berdasarkan pawisik (petunjuk gaib) dari Pura Pemayun.

Di mana, Duwe Taksu di Pura Gede Pemayun, Banyuning, adalah sebuah Bende (gong) keramat. Ketika dibunyikan, mengeluarkan suara nong..nong..nong. Sehingga nama sanggarnya diberikan oleh pemangku, yaitu Nong-Nong Kling.

Gudang Youtuber

Selain meramaikan dunia seni di panggung pementasan, masyarakat Banyuning juga turut hadir mengisi seni hiburan di dunia maya. Ya, tidak dapat dimungkiri, di zaman serba digital seperti saat ini, setiap orang tidak perlu susah dalam membangun panggung pementasannya sendiri.

Jika dulu panggung pementasan seni harus menyediakan lapangan dan banyak perlengkapan sebagai pendukung, saat ini, panggung seni untuk hiburan dapat dibuat bermodalkan skill, kamera, dan sedikit rasa malu.

Di Banyuning sendiri terdapat beberapa Yotuber yang sering mengisi beranda media sosial seperti Instagram, YouTube maupun Facebook. Dua di antaranya adalah Taksu North Bali dan Pura Pura Horor.

Taksu North Bali pada awalnya hanya sebuah jasa vidiografer untuk acara ceremony, wedding, Ngaben, dan segala hal yang berkaitan dengan dokumentasi. Usaha ini sudah ada sejak 19 Juli 2005.

“Saya mulai mengenal media sosial tahun 2012, dan mencoba ikut lomba film dokumenter bulan Desember tahun 2015 tingkat nasional, hasilnya dapat juara 3. Dari situ saya mulai tertarik dengan film,” terang Gede Pasek Sriada, selaku pemilik akun YouTube Taksu North Bali.

Selain menerima jasa dokumentasi, Taksu North Bali saat ini juga banyak memproduksi konten YouTube.

Konten-konten mereka kebanyakan memiliki konsep komedi dengan menyelipkan pesan moral dan juga menggambarkan situasi dan kondisi yang relate dengan kehidupan saat ini.

Membangun channel sejak tahun 2018, tentu banyak kendala yang ditemui Gede Pasek, salah satunya yaitu menaikkan subscriber. “Salah satu alasan susah menaikan subscriber tentu di sebabkan karena konten yang kami upload menggunakan bahasa daerah. Sehingga jokesnya hanya dimengerti oleh masyarakat Bali,” ujarnya, ketika dihubungi via WhatsApp, Rabu (10/5/2023) sore.

Tamgkapan layar salah satu adegan dalam video Taksu North Bali

Hingga saat ini, Taksu North Bali sudah mendapat subscriber sebanyak 159 ribu dengan 154 video unggahan dan sudah ditonton sebanyak 49.819.984 kali.

Selain Taksu North Bali, Banyuning juga memiliki Youtuber yang memilih genre horor sebagai kontennya. Kanal YouTube-nya diberi nama, Pura-Pura Horor.

Berawal dari suka menonton konten horor dan keresahan yang dirasakan ketika menonton, membuat Tommy Damara memutuskan untuk membuat channel Pura-Pura Horor.

“Agar menjadi edukasi, bahwa pada dasarnya tempat-tempat sakral tidak untuk ditakuti. Dengan sopan santun dan paham aturan memasuki wilayah yang sakral, tidak akan membuat tempat tersebut menjadi horor,” jelasnya, ketika diwawancarai via telpon, Senin (5/6/2023) malam.

Sejak membangun kanal YouTube-nya pada 12 Juni 2021, Tommy mengakui banyak menemui kendala, dari mulai hal teknis sampai kejadian horor beneran.

Soal teknis, misalnya, bukan hanya hantu yang ditakuti, namun juga tempat gelap ketika proses shooting tentu menjadi kendala utama. Atau soal-soal yang berbau mistis, misalnya saat memasuki tempat yang sakral, mereka merasakan mual ketika berinteraksi dengan makhluk yang mungkin merasa terganggu di tempat tersebut.

Sampai saat ini, akun Pura Pura Horor sudah memiliki subscriber sebanyak 30,4 rb, dan video yang ditonton sebanyak 3.322.408 kali.

Tommy Damara, Youtuber Pura-Pura Horor / Foto: Dok. Pribadi

Awalnya channel Pura Pura Horor dibuat untuk konten horor seru-seruan. Tapi siapa sangka, barang yang diaggap “hanya seru-seruan” itu justru dapat menjadi peluang menghasilkan pendapatan.

“Awalnya tidak terpikirkan untuk mencari subscriber dan adsense, tetapi ketika ada akun yang berbeda dan memiliki karakteristik tersendiri, pasti akan menarik minat penonton untuk mencari dan subscribe,” ujar Tommy.

Pada akhirnya, dengan narasi yang sudah disampaikan di atas, bahwa Banyuning disebut sebagai “gudangnya” para seniman, tentu bukan omong kosong belaka. Mengingat, dari dulu hingga sekarang, pada kenyataannya, Banyuning memang masih menyisakan bukti-bukti tersebut.

Untuk itu, sebagai warga desa yang baik, dan penduduk kota yang tak kalah baik, sudah selayaknya kita bangga memiliki Banyuning. Sudah sepatutnya kita ikut menjaga, melestarikan, dan menggetok-tularkan kesenian ke generasi selanjutnya. Supaya darah seni tetap mengalir di Banyuning dan sekitarnya.[T]

Wayan Sujana ”Jedur”: Legenda Drama Gong Puspa Anom dari Banyuning
Dalang Banyuning # Melacak Jejak Sejarah Seni Rupa dari Museum Buleleng [1]
Barung Gong Kebyar Buleleng: Mengalir dan Berputar | Catatan PKB 2023 Duta Kabupaten Buleleng
Tags: bulelengdrama gongKelurahan Banyuningkesenian baliyoutube
Previous Post

Gagal Paham Pancasila

Next Post

Sembalun Tak Hanya Tentang Gunung, Tetapi Juga Tentang Petani

Dewa Ayu Yuliarini

Dewa Ayu Yuliarini

Lahir di Singaraja, tahun 2001. Saat ini sedang menempuh pendidikan di STAH N Mpu Kuturan Singaraja, Program Studi Ilmu Komunikasi

Next Post
Sembalun Tak Hanya Tentang Gunung, Tetapi Juga Tentang Petani

Sembalun Tak Hanya Tentang Gunung, Tetapi Juga Tentang Petani

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Covid-19 dalam Alam Pikir Religi Nusantara – Catatan Harian Sugi Lanus

    Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Sumbangan Ketut Bimbo pada Bahasa Bali | Ada 19 Paribasa Bali dalam Album “Mebalih Wayang”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ritual Sebelum Bercinta | Cerpen Jaswanto

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tidak Ada Definisi untuk Anak Pertama Saya

by Dewa Rhadea
June 4, 2025
0
Tawuran SD dan Gagalnya Pendidikan Holistik: Cermin Retak Indonesia Emas 2045

KADANG saya mencoba menjelaskan kepada orang-orang seperti apa anak pertama saya. Tapi jujur saja, saya tidak tahu bagaimana harus mendefinisikannya....

Read more

The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

by Wulan Dewi Saraswati
June 4, 2025
0
The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

MALAM di taman kuliner Ubud Food Festival sangat menggiurkan. Beberapa orang sudah siap duduk di deretan kursi depan, dan beberapa...

Read more

Susu dan Tinggi Badan Anak

by Gede Eka Subiarta
June 3, 2025
0
Puasa Sehat Ramadan: Menu Apa yang Sebaiknya Dipilih Saat Sahur dan Berbuka?

KALSIUM merupakan mineral utama yang diperlukan untuk pertumbuhan tulang kita, tepatnya untuk pertumbuhan tinggi badan. Kandungan kalsium tertinggi ada pada...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Kopernik dan Jejak Timor di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Kopernik dan Jejak Timor di Ubud Food Festival 2025

“Hey, do you sell this sauce? How much is it?” tanya seorang turis perempuan, menunjuk botol sambal di meja. “It’s...

by Dede Putra Wiguna
June 5, 2025
Menjaga Rasa, Menjaga Bangsa | Dari Diskusi Buku “Ragam Resep Pangan Lokal” di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Menjaga Rasa, Menjaga Bangsa | Dari Diskusi Buku “Ragam Resep Pangan Lokal” di Ubud Food Festival 2025

MATAHARI menggantung tenang di langit Ubud ketika jarum jam perlahan menyentuh angka 12.30. Hari itu, Minggu, 1 Juni 2025, Rumah...

by Dede Putra Wiguna
June 4, 2025
Lalapooh: Cinta, Crepes, dan Cerita di Tengah Pasar Senggol Pelabuhan Tua Buleleng
Kuliner

Lalapooh: Cinta, Crepes, dan Cerita di Tengah Pasar Senggol Pelabuhan Tua Buleleng

SORE menjelang malam di Pasar Senggol, di Pelabuhan Tua Buleleng, selalu tercium satu aroma khas yang menguar: adonan tipis berbahan...

by Putu Gangga Pradipta
June 4, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [18]: Bau Gosong di “Pantry” Fakultas

June 5, 2025
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co