Eh, Ndul, pernah tidak dirimu membayangkan jika esok lusa dirimu jadi orang tua seperti apa? Kalo dirimu perempuan maka akan membayangkan menjadi Ibu, jika dirimu laki-laki maka akan membayangkan menjadi seorang ayah. Pernah tidak, Ndul? Pastinya dirimu pernah terlintas memikirkan itu, meskipun sebentar, iya kan, Ndul?
Aku sendiri pernah, Ndul, tapi aku sudahi berkhayal semacam itu, bisa gila sepertinya, Ndul. Hari ini saja, dengan fase yang sekarang, sudah seperti mabuk kepayang. Haha
Hari ini, mereka yang menjadi orang tua, tulang punggung keluarga, atau siapa saja yang sedang berjuang memenuhi tanggungjawabnya, ternyata, mereka harus berbagi peran dalam hidupnya, Ndul, sesuai peran yang mereka pilih.
Misalnya ini Ndul, aku tidak membayangkan ada seorang perempuan, yang saat ini usianya mungkin sudah memasuki setengah abad.
Pagi hari, dia berperan sebagai Ibu, yang mempersiapkan kebutuhan anaknya sebelum sekolah. Setelah anaknya, dia berperan sebagai Istri, melayani suaminya. Setelah beres, dia akan berperan sebagai dokter di Kliniknya.
Di hari tertentu, dia akan berpindah tempat jika ada jadwal praktek sebuah klinik milik perusahaan. Belum sampai disitu, ada apotek dan beberapa toko yang menjadi tanggung jawabnya, Ndul.
O Iya, Ndul, satu lagi, dia juga sebagai Mahasiswa di sebuah kampus negeri, untuk mengupgrade ilmunya, program studi yang dia ambil, berbeda dengan fokus bidangnya. Di sela-sela kesibukannya, dia juga produktif menulis buku, sama seperti dirimu, Ndul.
Aku beri informasi tambahan untukmu, Ndul, diam-diam aku stalking last seen whatsappsnya, dirimu tahu, last seen-nya kapan? Seringkali aku jumpai pukul 23.00 WIB, Ndul, bahkan kadang hingga dini hari. Last seen-nya akan berubah sekitar pukul 03.00 WIB. Aku yakin itu, dia melakukannya setiap hari.
Katakanlah hari ini dia orang yang sukses, seperti halnya pohon yang tumbuh besar. Namun, semakin tinggi pohon, semakin kencang angin yang akan terima. Nah, aku tidak mengetahui, ‘badai’ yang seperti apa yang dia terima.
Sekiranya tidak mungkin juga, dia akan menyampaikan ‘badai’ yang dia hadapi kepada sembarang orang sepertiku. Kisah Ibu itu, hanya salah satu contoh dari sekian banyak orang yang ingin bertanggung jawab melakukan berbagai peran yang dipilihnya, Ndul. Masih banyak orang hebat lainnya, dalam bermain peran, mereka baiknya juga dikuatkan.
Aku sempat berfikir, waktu dalam sehari 24 Jam, sedangkan istirahatnya hanya beberapa jam saja. Bagaimana dia mengatur waktunya, dan kapan dia mengurus dirinya sendiri ya, Ndul?. Mungkin dengan melakukan self reward atau semacamnya gitu, seperti orang-orang kebanyakan.
Oleh karena itu Ndul, tidak berlebihan, jika bersinggungan dengan mereka yang sedang ‘berjuang’, aku membiasakan untuk mengatakan ‘semoga sehat selalu ya’. Ini bukan karena aku dikategorikan extrovert dan dirimu introvert, atau sok akrab dan ingin dikenal, melainkan sedang belajar untuk menjadi manusia, hanya sesederhana itu, ndul.
Bagaimana, Ndul? Mungkin dirimu akan mengatakan, apa yang dia peroleh hari ini adalah buah dari ‘tanaman’ yang dia tanam, pupuk, dan rawat sejak masih muda. Nah, pertanyaannya, ‘tanaman’ apa yang sedang dirimu tanam hari ini, bukankah begitu, Ndul? [T]