Sudut Pandang: Mentertawakan Masalah yang Datang

O iya, Ndul, kemarin saat dirimu menyampaikan masalahmu, responku hanya tertawa. Selanjutnya dirimu marah, kesal dan semacamnya. Mencoba untuk menjauh dan aku hanya bilang, “Silahkan, tapi kalau sudah cukup waktumu meluapkan emosimu bilang-bilang ya!” Hey, Ndul. Bukan maksud meremehkan, menganggap enteng masalahmu. Membiarkanmu berjarak padaku, bukan berarti aku tidak peduli. Aku hanya memberikan ruang meluapkan … Continue reading Sudut Pandang: Mentertawakan Masalah yang Datang