VAKSINASI TERHADAP HEWAN penular rabies (HPR), terutama anjing, di Kabupaten Buleleng, sudah mencapai 100%. Dari populasi 80.000 ekor anjing di Buleleng, semuanya telah divaksin hingga Februari 2023 ini.
Vaksin dikebut sejak tiga bulan sebelumnya, yakni Desember 2022, setelah Pj. Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana memberi target kepada petugas agar vaksin sudah harus selesai selama tiga bulan.
“Ini sesuai target yang diberikan oleh Pj Bupati akhir tahun lalu, bahwa kita diminta dalam kurun waktu 3 bulan agar vaksinasi rabies di Buleleng bisa dituntaskan,” kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng I Made Sumiarta, Senin, 20 Februari 2023.
Penuntasan vaksin rabies itu, kata Sumiarta, dimaksudkan agar kasus HPR bisa ditekan sesegara mungkin mengingat di Buleleng masuk dalam kategori zona merah untuk kasus rabies di Bali.
“Target Pj Bupati untuk menuntaskan vaksinasi rabies dalam 3 bulan terakhir sudah kami tuntaskan. Kita di Buleleng capaian vaksinasi itu sudah mencapai 100% pada akhir bulan Januari lalu,” tegas Sumiarta.
Kadis Sumiarta menambahkan kendatipun vaksinasi rabies sudah tuntas, pihaknya akan kembali melakukan vaksinasi berkala tahap awal yang ditargetkan sampai bulan Mei 2023. Hal itu sangat penting dilakukan mengingat hasil observasi yang dilakukan setelah capaian vaksinasi terlealisasi 100% kasus gigitan anjing itu menurun signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.
Selain vaksinasi, peraturan desa (Perdes) dan perarem juga memiliki peran penting dalam menekan kasus HPR di Buleleng. Sumiarta menyebutkan bahwa masing-masing desa diminta untuk untuk melakukan penanggulangan rabies dengan sistem berbasis kemasyarakatan, yakni dengan menerapkan peraturan desa dan membentuk Tim Siaga Rabies (Tisira).
Zero Kasus Rabies
Sementara itu, Sekda Buleleng Gede Suyasa menegaskan bahwa perkembangan Rabies di Buleleng sudah mulai membaik, itu tercatat dari capaian vaksinasi sudah mencapai 100%, menerapkan perdes kepada 129 desa, perarem 33 desa adat, dan tim siaga rabies (Tisira) sebanyak 74.
“Melalui capaian tersebut untuk di Buleleng pada bulan ini mengalami penurunan kasus yang cukup signifikan. Melalui raker ini diharapkan Staf Ahli Kepala Daerah se-Bali mampu memberikan solusi dan masukan sehingga Buleleng bisa zero kasus Rabies,” kata Suyasa.
Suyasa mengatakan hal itu dalam rapat kerja (Raker) ke-2 Staf Ahli Kepala Daerah se-Bali di ruang rapat Unit IV Kantor Bupati Buleleng, Selasa, 21 Februari 2023.
Raker ke-2 ini memang lebih difokuskan untuk membahas terkait masalah Rabies di Kabupaten Buleleng.
Dalam Raker itu hadir seluruh Staf Ahli Kepala Daerah se-Bali dan beberapa pimpinan OPD terkait lingkup Pemkab Buleleng, Bendesa Madya dan Alit MDA Buleleng itu dibuka oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Buleleng Gede Suyasa.
Dalam arahannya Sekda Suyasa sangat mengapresiasi raker Staf Ahli Kepala Daerah se-Bali yang pada kesempatan ini diselenggarakan di Buleleng.
“Terlebih lagi dalam pembahasan ini sangat sesuai dengan isu strategis yang sedang Pemkab Buleleng tangani secara serius, yakni terkait penanganan rabies,” katanya.
Sementara itu Staf Ahli Gubernur Bali Luh Ayu Ariani mengatakan tujuan dari pada raker hari ini adalah sebagai diskusi dan sharing dalam mewujudkan agar Buleleng bisa zero kasus Rabies.
“Ini tentu perlu sinergi dan dukungan dari semua pihak. Bagaimana nantinya kita kembangkan pendapat dan peran serta melalui diskusi ini sehingga target wujudkan zero kasus Rabies di Buleleng bisa dilakukan secara maksimal,” kata Luh Ayu Ariani. [T]Ado/*]