30 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Segarkan Pikiran Siswa di Kelas, Jangan Remehkan Kertas Gambar, Pensil dan Warna

I Kadek Susila PrianggabyI Kadek Susila Priangga
February 19, 2023
inEsai
Segarkan Pikiran Siswa di Kelas, Jangan Remehkan Kertas Gambar, Pensil dan Warna

Ilustrasi tatkala.co | Wiradinata

MENJADI seorang siswa, tentu pernah berada di posisi bosan, lelah dan penat mengikuti pembelajaran di sekolah. Apalagi ketika kebanyakan siswa merasa kurang suka dengan salah satu mata pelajaran. Biasanya pelajaran yang membuat siswa menghela napas adalah mapel yang berkaitan dengan hitung-hitungan dan hafalan. Matematika, IPA, IPS menjadi momok menakutkan bagi sebagian siswa yang cenderung malas dan cepat bosan dalam belajar.

Namun banyak pula siswa yang senang dan sangat antusias mengikuti pelajaran yang bagi sebagian siswa dianggap susah itu. Apalagi siswa yang suka tantangan, maka mapel Matematika adalah yang sangat ditunggu-tunggu. Ditambah lagi guru yang mengajar menarik dan cara mengajar yang menyenangkan, akan makin menambah semangat siswa dalam mengikuti pembelajaran.

Berbicara mata pelajaran, di setiap jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah sampai Pendidikan Atas, diselipkan beberapa mata pelajaran sebagai tambahan seperti muatan lokal. Muatan lokal adalah mapel yang memberikan kesempatan memperkenalkan keunikan lokal yang dimiliki suatu daerah, seperti bahasa, dan kerajinan.

Beberapa mapel tambahan sering dianggap pelengkap mapel-mapel wajib yang didapat siswa. Namun pada dasarnya mapel yang dianggap pelengkap ternyata memiliki pengaruh yang besar terhadap pendidikan yang diberikan kepada siswa. Pengaruh tersebut seperti dampak yang dirasakan siswa, karena mapel tambahan tersebut sebenarnya difungsikan untuk mengurai kebosanan siswa menghadapi pelajaran yang berbasis hitungan dan hafalan.

Umumnya jadwal pelajaran disusun dengan memperhatikan susunan mapel dalam satu hari, mapel tambahan diselipkan di antara mapel wajib yang didapat siswa. Seakan mapel tambahan menjadi pendingin ketika pikiran siswa panas menerima pelajaran sebelumnya.

Berbicara mapel tambahan atau muatan lokal, seperti Mata Pelajaran Seni Budaya yang selalu ada di setiap jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Salah satu mata pelajaran yang seharusnya menghadirkan kegembiraan, santai dan menyenangkan.

Seperti fungsinya, Pelajaran Seni Budaya bertujuan untuk mendinginkan kembali kerja otak yang sebelumnya menerima pelajaran cukup berat. Misalnya, setelah mengikuti pelajaran matematika, dilanjutkan dengan seni budaya yang memberikan nuansa menyenangkan dan mengasyikan kepada siswa. Sistem kerja otak pun mulai sedikit dingin karena diajak menggambar, bermain warna, bernyanyi, dan bergerak. Sistem kerja otak pun direfresh sehingga siap mengikuti pelajaran selanjutnya.

Seni Budaya memiliki sifat Multilingual, Multidimensional, dan Multikultural. Multilingual berarti pengembangan kemampuan mengekspresikan diri secara kreatif. Dengan berbagai cara dan media, seperti bahasa rupa (gambar), gerak, bunyi, peran dan bahkan perpaduan berbagai cara tersebut.

Multidimensional bermakna pengembangan beragam kompetensi konsepsi, apresiasi, dan kreasi dengan memadukan unsur estetika, logika, kinestetik, dan etika.Sedangkan Multikultural bermakna menumbuhkembangkan kesadaran dan kemampuan apresiasi terhadap beragam budaya Nusantara dan Mancanegara yang memiliki keunikan tersendiri.

Memang logis ketika mapel seni budaya diharapkan memberikan sentuhan halus untuk mendinginkan sistem kerja otak dan mengajak mereka untuk segar kembali pada saat menghadapi mapel berat. Kerja mengekspresikan diri lewat gambar, bunyi, gerak dan peran memang efektif memberikan sentuhan halus terhadap siswa. Mereka akan merasa memiliki kebebasan penuh meluapkan kreativitas dalam berkarya.

Mata Pelajaran Seni Budaya terdiri dari empat cabang seni yakni  Rupa, Musik, Tari, dan Teater. Dalam materi Seni Rupa, siswa diajak untuk mengekspresikan diri melalui karya dua dan tiga dimensi, seperti gambar, lukis dan patung. Bermain garis, bidang, warna, tekstur, dan volume membuat siswa seakan diajak bermain sambil belajar.

Materi seni musik, siswa diajak untuk mengenal musik Nusantara, bernyanyi, memainkan musik sederhana yang tentunya akan meberikan rasa gembira terhadap siswa. Seni tari tentang gerak dan olah tubuh, bergerak untuk melenturkan badan dan otot-otot agar tidak tegang duduk mengikuti pembelajaran.

Sedangkan Seni teater mengajak siswa bermain peran, mengekspresikan diri melalui peran yang dimainkan akan memberikan kesan ramai dan gembira pada siswa.

Keempat cabang seni ini memberikan siswa cara belajar yang menyenangkan dan tidak membosankan; memberikan kebebasan untuk mengkespresikan diri melalui berbagai media; memecah kebosanan dan memberikan asupan semangat mengikuti pembejalaran selanjutnya.

Dalam seni rupa dasar, materi masih pada tahap menggambar, melukis dan membuat patung. Bahan-bahan yang digunakan pun masih tergolong sederhana, seperti kertas gambar, pensil, dan pewarna.

Dari bahan-bahan sederhana tersebut terdapat banyak manfaat untuk menenangkan pikiran dan mungkin banyak orang belum tahu tentang manfaat kertas, pensil dan pewarna untuk rutinitas keseharian yang tentu sering menemui kendala.

Kertas gambar misalnya, ketika menghadapi masalah yang berat, atau sedang marah besar. Kita dapat meluapkan kekesalan kita pada selembar kertas, dengan merobek kertas tersebut sampai berkeping-keping diyakini dapat meredakan amarah kita yang sedang meluap.

Meluapkan emosi kita pada selembar kertas akan membuat kita merasa puas, dan amarah akan mulai berkurang. Semakin kita berusaha merobek kertas menjadi kepingan yang kecil dan banyak, maka amarah dan kekesalan kita akan sesuatu semakin berkurang dengan sendirinya.

Pensil, di saat kita menghadapi masalah atau sedang marah, membuat garis datar berulang-ulang diyakini dapat membuat emosi kita mereda.

Di sini kita diajak untuk mencoba mengontrol emosi kita dengan mengalihkannya ke garis datar yang berulang. Sehingga emosi teralihkan dan amarah mereda dengan sendirinya. Garis datar akan membuat kita sedikit fokus dan pernapasan sedikit demi sedikit mulai teratur, sehingga berdampak pada emosi kita yang mulai mereda.

Selain garis datar yang berulang, ketika kita sedang buntu dan tak tahu harus berbuat apa, membuat bentuk lingkran secara terus-menerus diyakini akan membuat kebuntuan yang kita hadapi akan terpecahkan.

Garis melingkar yang terus berlanjut tanpa putus akan memberikan inspirasi untuk kita─untuk terus maju ke depan memecah kebuntuan yang dihadapi. Kita akan digiring untuk berpikir mencari solusi seiring menggambar lingkaran secara terus menerus.

Lalu menggambar, ketika kita merasa putus asa dan lelah, menggambar jalanan diyakini memberikan kebebasan untuk kita. Menggambar jalan yang lurus tak berujung pada sebuah kertas akan memberikan kesan kebebasan sebebas gambar jalanan yang kita gambar.

Kita akan merasa berada di jalanan tersebut, dan merasakan kebebasan yang kita inginkan sehingga rasa putus asa yang kita rasa akan hilang dengan sendirinya.

Bermain warna erat kaitannya dengan perasaan, ketika kita merasa sedih, menggambar sebuah pelangi yang penuh warna akan membuat kita merasa bahagia.

Kesan warna yang di tampilkan dari gambar pelangi yang dibuat akan membuat kita melupakan kesedihan kita dan mengalihkannya menjadi kebahagiaan. Warna akan membuat mata memberikan sinyal bahagia ke seluruh tubuh, kesedihan pun akan berubah menjadi kebahagiaan.

Ketika dengan bahan yang sederhana dapat memberikan dampak positif yang begitu besar bagi seseorang, maka dampak positif yang sama akan dirasakan oleh siswa dengan materi seni budaya yang didapat ketika pembelajaran.

Siswa sedih jadi bahagia, siswa mendapat inspirasi ketika menemui kebuntuan, siswa marah jadi tenang, dan tidak ada keputusasaan dalam menghadapi pembelajaran. Rumus yang tepat untuk mendinginkan suasana siswa dalam mengikuti pembelajaran setelah dan sebelum otak bekerja lebih berat mengikuti pembelajaran.[T]

Acara Pelepasan di Sekolah, Momen Berliterasi bagi Para Siswa
Tags: pelajaran menggambarPendidikansekolahsiswa
Previous Post

Mai Nongki ke Desa Les: Mereguk Kopi, Menikmati Menu dan Ingatan Tentang Desa

Next Post

Widi Sedhana Putra, Ikut FTBI di Jakarta, Awalnya Baca Aksara Bali di Tembok Kelas

I Kadek Susila Priangga

I Kadek Susila Priangga

Lahir di Karangasem. Guru seni budaya di SMPN 3 Sukasada, Buleleng, Bali

Next Post
Widi Sedhana Putra, Ikut FTBI di Jakarta, Awalnya Baca Aksara Bali di Tembok Kelas

Widi Sedhana Putra, Ikut FTBI di Jakarta, Awalnya Baca Aksara Bali di Tembok Kelas

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Membunyikan Luka, Menghidupkan Diri : Catatan Pameran “Gering Agung” Putu Wirantawan

by Emi Suy
May 29, 2025
0
Membunyikan Luka, Menghidupkan Diri : Catatan Pameran “Gering Agung” Putu Wirantawan

DI masa pandemi, ketika manusia menghadapi kenyataan isolasi yang menggigit dan sakit yang tak hanya fisik tapi juga psikis, banyak...

Read more

Uji Coba Vaksin, Kontroversi Agenda Depopulasi versus Kultur Egoistik Masyarakat

by Putu Arya Nugraha
May 29, 2025
0
Kecerdasan Buatan dan Masa Depan Profesi Dokter

KETIKA di daerah kita seseorang telah digigit anjing, apalagi anjing tersebut anjing liar, hal yang paling ditakutkan olehnya dan keluarganya...

Read more

Sunyi yang Melawan dan Hal-hal yang Kita Bayangkan tentang Hidup : Film “All We Imagine as Light”

by Bayu Wira Handyan
May 28, 2025
0
Sunyi yang Melawan dan Hal-hal yang Kita Bayangkan tentang Hidup : Film “All We Imagine as Light”

DI kota-kota besar, suara-suara yang keras justru sering kali menutupi yang penting. Mesin-mesin bekerja, kendaraan berseliweran, klakson bersahutan, layar-layar menyala...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud
Pameran

Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud

SERATUS tahun yang lalu, pelukis Jerman kelahiran Moskow, Walter Spies, mengunjungi Bali untuk pertama kalinya. Tak lama kemudian, Bali menjadi...

by Nyoman Budarsana
May 27, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

May 17, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

May 15, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co