POHON AIRLANGGA
prabu
baginda jiwa tak terhalang
menyusup di pohon besar
batu besar beragam warna
bertatah aksara purba pallawa
lebur menjadi air
bertemu di sungai terpanjang
bersilang cinta di lautan
sembah padamu
tak berhalang bayangan surya
fatamorgana langit tanpa angin
tapi sejuk mengalirkan senyum
prabu
baginda jiwa tak terhalang
‘2023
ALAMAT BAPA
: aji palayon
bapa di bumi
mengajakmu bercakap
di kursi paling depan
rumah ibadah para penyair
di mana kau tak pernah
mengunjungi sebelumnya
(sekarang saatnya menebus janji
menjadi pelayan sejujur tubuhmu
seperti sajak-sajakmu ‘kan mampu
membuat orang menangis)
bapa di langit
memelukmu maha sukma
berbisik pelan bernada lirih
“kau lupakan sejenak tangis melodia”
tunggangi itu kuda pilihan
warna putih melati mata biru
ksatria turunan pawang
dari negeri batu berjiwa
bapa di air
telaga jingga berbayang
selendang motif sutera
kau, kau masih tersenyum
bergelombang tak kubaca
bait puisi paling terakhir
(hari ini terngiang kau duduk
lemah menyapa bapa lewat
segelas anggur dan teh pucuk
di dalam kardus)
kau raih tongkat marapu
pelan berjalan mendekat
mendatangi alamat bapa
‘2023
LUKA JAYADHRATA
jalan pulang
terngiang
kala hari tertipu
./ tulus matahari pada bumi
dirintang mega gelap maya
memberi kabar
bila perang
mulai jeda
setelah unggun menyala
di kalangan tanah darah
kuru ksetra
maka arjuna
‘kan berserah pada api
membakar tulang belulang
memilih mati demi menjalani
kehormatan kaul
inikah kecurangan?
atau siasat para ksatria
yang paham dirinya terdesak
di garis kekalahan
setelah mendadak mabuk
merayakan kemenangan
walau tak nyata dipahami
siapa yang didera kekalahan
bala prajurit kurawa pun
bingar pulang berpendar
naas
sedetik itu mendung terkuak
memberi gambar matahari
masih tersenyum di atas
cakrawala
jayadhrata
ditinggal para kerabat
jiwanya cemas
terbuang di persimpangan
jalan pulang
melesat
sebilah panah
menghampiri sisi kiri uluhati
keras menekan prawira jiwa
hingga tertatih memberi pesan
ia dihianati jejak matahari
tuah panah arjuna
menoreh luka
jayadhrata tersungkur
kalah dalam nyata
meregang jalan pulang
‘2023
JANJI MAHAWIRA
berikan waktu untukku
hingga sebatas petang
esok hari
detik yang akan menentukan
alamat menuju hidup atau mati
sebab ksatria mahawira
musti pulang di jalan perang
berikan waktu untukku
buat menggambar fajar
esok pagi
selepas kemudian
mari menyatu hening cipta
kibarkan panji warna putih
bergambar garuda mangap
menantang langit
Bersama kemudian
menabuh tambur
menyongsong awan
menyapa lawan
di tanah lapang
bilamana sama wira
saksikan pada detik terakhir
semesta akan memberi arah
pada kebenaran yang nyata
di tanah lapang
jikalau mimpi tiada sakral
jalan semesta hanyalah api
dan angin mengantarkan ajal
ke rumah tua badan bahagia
(kepadanya api berkenan menimang
air merenda kesejukan pada mimpi
kemenangan bagi bumi)
2023