“Waktu dan Kesehatan adalah dua aset berharga yang tidak kita kenali dan hargai sampai mereka telah habis” -Denis Waitley-
MENDENGAR KATA kanker yang tergambar adalah kesedihan, harapan yang pupus, depresi, kematian yang dekat, pengobatan alternative, atau bahkan yang lainnya. Namun mendengar kata kanker terlebih kanker serviks bagi saya yang tergambar adalah badan wanita yang kurus, bau yang menyelimuti ruangan, tangis kepiluan, dan harapan yang mulai pupus.
Kanker serviks merupakan kanker yang menyebabkan kematian nomor dua setelah kanker payudara. Kanker serviks merupakan pertumbuhan abnormal dari sel di dalam tubuh. Menurut Global Burden of Cancer Study (Globocan) total kasus kanker di Indonesia mencapai 394.914 di Indonesia. Kematian yang terjadi mencapai 234.511 kasus. Kasus kanker serviks terjadi 9.2% yaitu 36.633 kasus. Setiap 2 menit 1 wanita meninggal akibat kanker serviks, setiap 1 jam 1 wanita meninggal di Indonesia karena kanker serviks.
Penyebab kanker serviks dibagi menjadi dua yaitu faktor yang bisa dimodifikasi dan faktor yang tidak bisa dimodifikasi. Faktor yang bisa dimodifikasi seperti tidak merokok, tidak melakukan hubungan seksual multipartner/berganti-ganti pasangan, cegah infeksi menular seksual, dan melakukan pencegahan melalui vaksin. Sedangkan faktor yang tidak bisa dimodifikasi seperti adanya faktor keturunan dalam keluarga.
Faktor infeksi virus seperti Human papilloma virus (HPV) menjadi penyebab paling besar. Virus ini dapat menular melalui hubungan seksual namun bisa dicegah dengan vaksin. Jenis yang paling nakal adalah HPV 16 dan 18 sedangkan HPV 6 dan 11 sering menyebabkan kutil di alat kelamin, anus atau tempat lainnya.
Vaksin HPV adalah vaksin yang digunakan untuk melindungi tubuh dari infeksi virus Human Papilloma virus (HPV). Vaksin ini dapat diberikan mulai usia 10-55 tahun. Sangat bagus diberikan vaksin HPV pada perempuan/laki-laki yang belum pernah melakukan hubungan badan.
Efektivitas vaksin ini 85-95% dalam mencegah kanker serviks. Namun jika diberikan kepada yang sudah pernah melakukan hubungan badan dan faktor risiko seperti merokok, terkena infeksi menular seksual, berganti-ganti pasangan efektivitasnya akan lebih menurun. Semoga saja program pemerintah segera bisa terealisasikan untuk vaksin HPV gratis untuk anak-anak SD kelas 5-6.
Vaksin HPV di Indonesia ada beberapa jenis yaitu vaksin yang terdiri dari HPV tipe 6 dan 11, vaksin yang berisi HPV tipe 6,11, 16, dan 18. Sedangkan di luar negeri ada yang sampai berisi 9 tiper HPV. Vaksin HPV diberikan sebanyak 2 kali pada usia kurang dari 15 tahun dengan selang 6-12 bulan antar vaksin pertama dan kedua.
Sedangkan untuk usia 15 tahun atau lebih sebaiknya diberikan vaksin sebanyak 3 kali yaitu bulan ke 0, 1, dan 6. Manfaat vaksin bisa dirasakan seumur hidup. Vaksin ini tidak diperkenankan diberikan pada wanita hamil, alergi terhadap kandungan dalam vaksin dan sedang sakit sedang atau berat.
Saat ini harga vaksin ini masih cukup mahal, walau manfaatnya begitu besar untuk mencegah kanker serviks tidak semua memungkinkan mendapatkan manfaat vaksin ini.
Semoga saja program pemerintah vaksin untuk anak SD bisa dilaksanakan, vaksin ini tidak hanya untuk perempuan tapi juga untuk laki laki. Mencegah akan suatu penyakit akan lebih baik dari mengobati. [T]
BACA artikel lain dari penulis DOKTER SUKEDANA