SAJAK PENDEK SUKMAAN UNTUK SONIAN BARU
I. Di Jalan Titiran Bandung
di dua ruangan kamar
sangat dalam penggalian jiwa
putik-putik puisi liar mulai mekar
memenuhi rimbun pohon flamboyan
di Bandung utara dan impian gelisah
: pikiran rakyat gerbang pertama kita.
II. Di ASTI Jalan Buahbatu
di pagi dini bersandal saja
pemuda pemalu menapak hutan kota
pulang senja penuh sajak berontak
menghiasi halaman koran
kuliah teater sarana bercinta
bukan untuk menjadi aktor laga
toch sunyi teman nikmat berkuasa
III. Di Layar Rumentang Siang
di halaman gedung kesenian tua
sajak dan lakon terpapar cinta
membiru, jadi lagu priangan si jelita
plis! Segala wajah ditukar
sastra di tengah pasar berkibar.
IV. Maskawin Sajak
setajam ombak mencumbu karang
terlepas hidup sederhana
cahyanya sampai ke bintang
rawan godaan, ditepis pengasingan.
V. Dari Kampung Mitra Batik
di kampung batik Tasik lahir penyair
membungbung sonian di tengah buih
sudahkah kau tidur di butiran pesisir?
VI. Kini Bermukim Di Ciamis
sebermula dari tongkat kata-kata
50 tahun beruban dengan mawar
ziarahlah ke makam!
VII. Di Priangan Timur Sajaknya Jejak
penuh hiasan malam, kunang-kunang
meliput daratan, tak sampai lautan
kerna ombaknya sudah di sukma
VIII. Di Senja Soni Datang
sekejap kilat
putaran terang berkelana
sekeras jeritan bangau senjakala
IX. Soni di Benian Dicium Sukma
selamat datang di pulau tak bertuan
gunung, hutan, tuhannya Tuhan kita
/Bukit Padalarang, 1981-11 Agt.2020
- Catatan:
Soni Farid Maulana adalah sastrawan sekaligus penyair Indonesia. Ia meninggal dunia, Minggu (27/11/2022) subuh di kediamannya, Kelurahan Sindangrasa, Kecamatan Ciamis, Jawa Barat.