18 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Cerita Anak dan Masa Depan Bumi | Dari Peluncuran Buku Nana Ernawati dan Nurul Ilmi di Ubud

Wayan Jengki SunartabyWayan Jengki Sunarta
November 3, 2022
inUlas Buku
Cerita Anak dan Masa Depan Bumi | Dari Peluncuran Buku Nana Ernawati dan Nurul Ilmi di Ubud

Nana Ernawati dan Nurul Ilmi saat peluncuran buku karya mereka di Ubud Writers and Readers Festival 2022

Siang itu, langit Ubud masih dihiasi mendung. Suasana restoran Dumbo yang berlokasi di Jalan Raya Sanggingan tidak seperti biasanya. Ruang lantai dua restoran itu dipenuhi tujuh puluhan siswa Sekolah Dasar dari Ubud.

Anak-anak tersebut datang ke Dumbo bukan untuk memesan makanan. Mereka diajak gurunya untuk mendengar dongeng. Terkesan aneh atau nyleneh. Mendengar dongeng di restoran? Dongeng tentang masakan Italia? Bukan.

Anak-anak itu duduk tertib di bangku-bangku restoran. Sebagian lagi terpaksa lesehan di lantai yang dialasi karpet. Mereka rela berdesak-desakan. Wajah mereka memancarkan kegembiraan. Mungkin mereka membayangkan pizza yang lezat.

“Sebenarnya banyak siswa yang ingin hadir. Namun tempat terbatas,” ujar Nana Ernawati.

Siang itu, Jumat, 28 Oktober 2022, penulis cerita anak, Nana Ernawati dan Nurul Ilmi, meluncurkan buku cerita anak dwi bahasa (Indonesia dan Inggris) seri hewan endemik, yang diterbitkan Lembaga Seni dan Sastra (LSS) Reboeng. Ada tiga buku yang diluncurkan, yakni “Klakson Pika Si Bekantan Pemberani” dan “Gugun, Badak Jawa Muda Berkelana” karya Nana Ernawati serta “Sigi dan Kugi Pantang Menyerah” karya Nurul Ilmi. Buku-buku tersebut lolos kurasi program “Book Launches” Internasional Ubud Writers & Readers Festival.

Reboeng didirikan oleh Nana Ernawati dan Dhenok Kristianti. Selain cerita anak seri hewan endemik, Reboeng telah menerbitkan sejumlah buku, seperti “Dongeng Negeri Kita”, “Kurcaci Berpuisi” (Antologi Puisi Anak), “Kisah-Kisah dari Bawah Laut Negeri Bahari” (Antologi Prosa Anak), “Mendongeng Yuk!” (Buku Naskah Dongeng), dll. Selain itu, Reboeng juga membuat workshop penulisan cerita anak dan festival mendongeng.

“Kami ingin menyuguhkan sesuatu yang berbeda dalam event launching buku ini. Kami mengundang dan menghadirkan anak-anak SD di kawasan Ubud,” kata Nana di sela-sela acara.

Suasana peluncuran buku cerita anak dwi bahasa (Indonesia dan Inggris) seri hewan endemik, yang diterbitkan Lembaga Seni dan Sastra (LSS) Reboeng di Ubud Writers and Readers Festival 2022

Suasana peluncuran buku tersebut memang tampak berbeda. Nana Ernawati menyampaikan sambutan dan pengenalan buku secara singkat dengan teaterikal, berjalan mengelilingi ruangan. Selain dipenuhi anak-anak SD, acara itu juga dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gianyar, Drs. I Made Suradnya, MSi dan I Wayan Mawa selaku Kabid Pendidikan, Dinas Pendidikan Kabupaten Gianyar, serta beberapa guru pendamping siswa. Tampak juga hadir Kak Aio (Mochamad Ariyo Faridh Zidni), pendongeng kaliber internasional.

Acara yang ditunggu anak-anak pun tiba. Gus Bao, panggilan akrab Ida Bagus Gede Bhaskara Manuaba, mendongengkan isi buku cerita anak “Gugun, Badak Jawa Muda Berkelana” karya Nana Ernawati. Selain dipermanis dengan alunan suara seruling, Gus Bao memeragakan beberapa adegan dalam cerita. Anak-anak tampak gembira dan ikut merespon dengan celetukan-celetukan. Mereka juga berebutan menjawab kuis atau pertanyaan yang dilontarkan Gus Bao.

“Peluncuran ini juga sebagai ajang uji coba, apakah buku kami bisa dinikmati anak-anak. Ternyata bisa. Peluncuran ini berhasil dan kami sangat senang,” tutur Nana dengan wajah berseri-seri.

Hewan Endemik

Ada banyak buku dongeng dan cerita anak diterbitkan di Indonesia. Namun cerita anak yang membahas tentang hewan-hewan endemik sangat jarang dijumpai.

“Rencananya kami akan menulis dan menerbitkan 20 cerita anak seri hewan endemik. Baru tiga buku yang terbit. Satu lagi masih proses terbit, yakni tentang jalak bali,” ujar Nana.

Hewan endemik adalah spesies hewan yang secara alami hanya hidup dan mendiami suatu wilayah tertentu dan tidak ditemukan di wilayah lain. Keberadaan hewan endemik bisa menjadi ciri khas suatu wilayah dimana hewan itu hidup secara alamiah. Misalnya, komodo, bekantan, harimau sumatra, badak sumatra, gajah kalimantan, badak jawa, kukang jawa, orangutan,  burung maleo, jalak bali, cendrawasih, dan sebagainya. Hewan-hewan ini nyaris punah karena berbagai sebab, di antaranya penebangan hutan dan perburuan liar.

Nana mengatakan tertarik dengan gerakan literasi anak karena ingin mewariskan cerita anak yang informatif dan mudah dipahami anak-anak. Nana berharap buku cerita anak seri hewan endemik ini dapat menginspirasi anak-anak dalam mengenal lebih jauh tentang fauna di Indonesia, terutama hewan endemik yang hampir punah. Nana berpandangan bahwa anak-anak perlu dibekali pendidikan lingkungan sejak dini melalui cerita atau dongeng.

“Sebenarnya anak-anak tidak suka digurui. Namun melalui cerita, anak-anak bisa menyerap berbagai informasi terkait budi pekerti atau pun tentang lingkungan,” ungkap Nana.

Suasana peluncuran buku cerita anak dwi bahasa (Indonesia dan Inggris) seri hewan endemik, yang diterbitkan Lembaga Seni dan Sastra (LSS) Reboeng di Ubud Writers and Readers Festival 2022

Lebih lanjut Nana memaparkan dongeng atau cerita anak mampu menumbuhkan kesadaran. Misalnya tentang kepedulian lingkungan atau hewan endemik perlu diperkenalkan kepada anak-anak sedini mungkin. Apa yang diajarkan kepada mereka akan diingat hingga dewasa. Oleh karena itu, lanjut Nana, karakter harus dibentuk saat masih anak-anak, supaya nanti mereka memiliki kesadaran untuk merawat dan melindungi hewan endemik.

“Suatu saat nanti siapa tahu ada di antara mereka yang menjadi pejabat atau pemangku kebijakan, mereka bisa lebih bijaksana dalam bertindak,” ujar Nana.

Tantangan

Mungkin banyak orang menganggap menulis dongeng atau cerita anak mudah. Namun anggapan itu tidak berlaku bagi Nana Ernawati dan Nurul Ilmi. Bagi mereka, menulis cerita anak memiliki tingkat kesulitan tertentu, terutama pada persoalan menyederhanakan bahasa. Bahasa anak-anak tentu berbeda dengan bahasa orang dewasa. Penulis juga harus memahami target sasaran cerita anak yang ditulisnya.

“Selain bahasa yang sederhana, penulis juga harus memahami target usia pembaca. Narasi untuk anak usia 5 tahun tentu berbeda dengan untuk usia 10 tahun,” ujar Nana.

Riset juga sangat penting dilakukan ketika menulis cerita anak dengan tema-tema tertentu. Nurul Ilmi, misalnya, melakukan riset dan membaca berbagai referensi terkait hewan-hewan endemik yang akan diolahnya menjadi cerita anak.

“Saya mencari data tentang hewan endemik, cara hidupnya, keberadaannya, dan sebagainya. Jadi, tidak bisa hanya mengandalkan imajinasi,” ungkap Nurul.

Di sisi lain, penulis cerita anak harus mampu bekerja sama dengan ilustrator. Sebab ilustrator juga punya cara dan pandangan tersendiri terhadap cerita anak. Meski ahli menggambar, tidak semua ilustrator mampu menerjemahkan cerita anak ke bahasa visual sesuai keinginan penulisnya.

“Intinya, penulis cerita anak dan ilustrator saling bekerja sama untuk menghasilkan buku yang bermutu,” ujar Nurul.

Sejauh ini, dalam proses menggarap cerita anak, Nana Ernawati dan Nurul Ilmi merupakan tim yang kompak. Mereka mendiskusikan draft cerita, saling memberikan masukan. Termasuk mendiskusikan elemen-elemen cerita atau informasi-informasi yang perlu dimunculkan dalam cerita.

“Bahkan dalam memilih ilustrator pun kami diskusikan bersama. Kami punya alasan tersendiri ketika memilih ilustrator untuk buku tertentu. Jadi, ilustrator untuk setiap buku bisa berbeda-beda,” ungkap Nana.

Dongeng Ayah

Sebelum terjun dalam gerakan literasi anak dengan menulis cerita anak, Nana Ernawati dikenal sebagai penyair angkatan 1980-an. Sastrawan kelahiran Yogyakarta, 28 Oktober 1961 ini, telah menulis sejak SMP. Karya-karyanya terhimpun dalam sejumlah antologi puisi bersama, antara lain “Penyair Yogya 3 Generasi” (1981), “Tugu” (1986), “Tonggak 4” (1987), “Perempuan Langit I” (2015), “Perempuan Langit II” (2015), dll. Bersama penyair Dhenok Kristianti, dia menerbitkan buku puisi bersama, yakni “2 Di Batas Cakrawala” (2011) dan “Berkata Kaca” (2012).

Nana mengenang pengalaman masa kanaknya. Dia dan adik-adiknya sering didongengi ayahnya sebelum tidur. Ayahnya sangat jago mendongeng. Ayahnya memiliki buku ‘keramat’ yang ditaruh di atas almari. Setiap menjelang tidur, ayahnya mengambil buku itu dan mengalirlah dongeng yang seolah tiada habisnya.

“Cara ayah  mendongeng membuat kami terkesima dan hanyut dalam cerita. Kami pun menjadi ketagihan,” tutur Nana.

Nana pun penasaran dengan buku ‘keramat’ yang ditaruh di atas almari itu. Suatu kali, dia diam-diam mengambil buku itu dan memeriksa ‘rahasia’ apa tersimpan di dalamnya. Ternyata buku itu hanya buku dongeng biasa. Jika dibaca mungkin selesai dalam hitungan jam. Namun, ayahnya mampu mendongengkan isi buku itu seperti cerita seribu satu malam.

“Belakangan saya baru memahami itulah kekuatan sebuah buku,” kata Nana.

Suasana peluncuran buku cerita anak dwi bahasa (Indonesia dan Inggris) seri hewan endemik, yang diterbitkan Lembaga Seni dan Sastra (LSS) Reboeng di Ubud Writers and Readers Festival 2022

Ketika ayahnya tidak ada di rumah, Nana sering menggantikan ayahnya untuk mendongeng kepada adik-adiknya sebelum tidur. Bahkan isi dongeng itu diperagakan seperti permainan monolog. Hal itu membuat adik-adiknya terkesan.

“Adik-adik saya ada yang sampai menangis mendengar dongeng yang saya sampaikan,” ujarnya.

Nana merenungi pengalaman masa kanak itu. Mengapa dongeng dan cerita anak memiliki efek yang luar biasa pada dirinya. Ketika mengajarkan pendidikan budi pekerti lewat dongeng, ayahnya tidak menggurui, namun membiarkan Nana dan adik-adiknya mencerna isi dongeng. Kenangan masa kanak itulah yang membuat Nana tergugah untuk menulis dan menerbitkan cerita anak-anak yang informatif tanpa menggurui.

“Dongeng atau cerita anak yang bagus menurut saya tidak menggurui. Namun memberikan informasi yang diperlukan anak-anak,” kata Nana.

Sementara itu, ketertarikan Nurul Ilmi pada penulisan cerita anak lebih kepada tantangan. Sebab selama ini dia biasa menulis puisi dan cerpen untuk konsumsi orang dewasa. Pengarang kelahiran Sumenep, Madura, 21 Januari 1993 ini, lulusan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Karya-karyanya tersiar di berbagai media cetak dan online, seperti Jawa Pos, Republika, Kedaultanan Rakyat, dll. Dia pernah meraih Juara II lomba menulis puisi di Universitas Gadjah Mada. Dia juga menjadi guru di sebuah sekolah di Sumenep, Madura, Jawa Timur.

“Ketika Ibu Nana mengajak saya menulis cerita anak seri hewan endemik, saya menyanggupi. Karena menulis cerita anak memiliki tantangan tersendiri bagi saya,” ujar Nurul.

Nurul tidak punya pengalaman didongengkan orang tua ketika masa kanak. Namun dia sejak kanak-kanak senang membaca buku cerita. Kebetulan kakeknya mengajar di Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau setingkat SD dan berlangganan majalah yang juga memuat cerita anak.

“Kakek saya sering meminjam buku cerita dari perpustakaan sekolah. Buku-buku itu saya baca di rumah. Karena kegemaran membaca itulah yang membuat saya tertarik menulis cerita,” tutur Nurul.

Harapan

Sebagai penulis cerita anak, tentu Nana Ernawati dan Nurul Ilmi memiliki banyak harapan. Nurul berharap cerita anak yang ditulisnya bisa bermanfaat bagi anak-anak di Indonesia. Terutama mampu memberikan informasi-informasi yang diperlukan anak-anak.

“Anak-anak perlu mengetahui tentang keberadaan hewan-hewan endemik melalui cerita yang menyenangkan,” kata Nurul.

Sementara itu, harapan Nana menulis cerita anak tidak muluk-muluk. Dia hanya ingin membangun kesadaran anak-anak bahwa bumi harus dijaga. Kehidupan di bumi merupakan mata rantai yang saling berkaitan. Jika satu mata rantai putus, akan berakibat fatal bagi semuanya. Kesadaran ini yang harus dibangun sedini mungkin melalui cerita anak-anak. “Kekuatan sebuah cerita mampu memengaruhi bawah sadar yang akan terus diingat oleh anak hingga dewasa nanti,” ungkap Nana. [T]

Bali Jani Nugraha 2022 | Dhenok Kristianti dan Hembusan Napas Bali dalam Puisi-puisinya
Teater-Dongeng Komunitas Mahima: Mengalirlah Bahasa Bali-Kawi-Indonesia-Inggris di Atas Panggung
Tags: anak-anakBukubuku anakLiterasiPendidikanUbud Writers and Readers Festival
Previous Post

Teater-Dongeng Komunitas Mahima: Mengalirlah Bahasa Bali-Kawi-Indonesia-Inggris di Atas Panggung

Next Post

Caca Raissa Melukis Bersama Duo Jegeg dan Anak Beranugerah Khusus di Bumi Linggah Villas

Wayan Jengki Sunarta

Wayan Jengki Sunarta

Penulis puisi, cerpen, novel, esai/artikel/ulasan seni. Penyuka seni, batu akik & barang antik.

Next Post
Caca Raissa Melukis Bersama Duo Jegeg dan Anak Beranugerah Khusus di Bumi Linggah Villas

Caca Raissa Melukis Bersama Duo Jegeg dan Anak Beranugerah Khusus di Bumi Linggah Villas

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Galungan di Desa Tembok: Ketika Taksi Parkir di Rumah-rumah Warga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Rasa yang Tidak Pernah Usai

by Pranita Dewi
May 17, 2025
0
Rasa yang Tidak Pernah Usai

TIDAK ada yang benar-benar selesai dari sebuah suapan terakhir. Kadang, bukan rasa yang tinggal—tapi seseorang. Malam itu, 14 Mei 2025,...

Read more

Mencari Bali Menemukan Diri — Ulasan Buku “Dari Sudut Bali” Karya Abdul Karim Abraham

by Gading Ganesha
May 17, 2025
0
Mencari Bali Menemukan Diri — Ulasan Buku “Dari Sudut Bali” Karya Abdul Karim Abraham

PULAU Bali milik siapa? Apa syarat disebut orang Bali? Semakin saya pikirkan, semakin ragu. Di tengah era yang begitu terbuka,...

Read more

‘Narasi Naïve Visual’ Ni Komang Atmi Kristia Dewi

by Hartanto
May 16, 2025
0
‘Narasi Naïve Visual’ Ni Komang Atmi Kristia Dewi

KARYA instalasi Ni Komang Atmi Kristia Dewi yang bertajuk ; ‘Neomesolitikum’.  menggunakan beberapa bahan, seperti  gerabah, cermin, batu pantai, dan...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

May 13, 2025
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Literasi Film untuk Keluarga: Anak-anak Menonton Sekaligus Belajar
Panggung

Literasi Film untuk Keluarga: Anak-anak Menonton Sekaligus Belajar

AMFLITEATER Mall Living World, Denpasar, ramai dipenuhi pengunjung. Sabtu, 10 Mei 2025 pukul 17.40, Tempat duduk amfliteater yang bertingkat itu...

by Hizkia Adi Wicaksnono
May 16, 2025
Sariasih dan Manisnya Jaja Sengait Gula Pedawa 
Kuliner

Sariasih dan Manisnya Jaja Sengait Gula Pedawa

ADA beberapa buah tangan yang bisa kalian bawa pulang untuk dijadikan oleh-oleh saat berkunjung ke Singaraja Bali. Salah satunya adalah...

by I Gede Teddy Setiadi
May 16, 2025
45 Tahun Rasa itu Tak Mati-mati: Ini Kisah Siobak Seririt Penakluk Hati
Kuliner

45 Tahun Rasa itu Tak Mati-mati: Ini Kisah Siobak Seririt Penakluk Hati

SIANG itu, langit Seririt menumpahkan rintik hujan tanpa henti. Tiba-tiba, ibu saya melontarkan keinginan yang tak terbantahkan. ”Mang, rasanya enak...

by Komang Puja Savitri
May 14, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

May 17, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

May 15, 2025
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

May 11, 2025
Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

May 11, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co