15 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Bali Jani Nugraha 2022 | Dhenok Kristianti dan Hembusan Napas Bali dalam Puisi-puisinya

tatkalabytatkala
October 26, 2022
inPersona
Bali Jani Nugraha 2022 | Dhenok Kristianti dan Hembusan Napas Bali dalam Puisi-puisinya

Dhenok Kristianti saat beraksi di atas panggung | Foto-foto Dokumen Dhenok Kristianti

SUMPAH KUMBAKARNA

“Terkutuk, Kanda Rahwana!
Menculik Shinta adalah mencuri mestika kerajaan Ayodya
Meski atas nama cinta, bukan begitu laku ksatria!
Kembalikan sang dewi ke pangkuan Sri Rama,
dan biarkan kuselesaikan tidurku yang tertunda.”

Sepuluh kepala Rahwana menentang kata Kumbakarna
Diumbarnya taring dalam mulutnya,
dan dua puluh tangan terarah ke satu titik : medan laga!
Ke sana sang adik mesti menuntaskan baktinya

Tak ada waktu bersilang kata
Kemarahan Sri Rama mengguncang bumi dan angkasa
Membangunkan Hanoman mengumpulkan bala wanara,
dan dari delapan penjuru mata angin menyerbu Alengka

“Bukan demi Kanda Rahwana kupertaruhkan nyawa,
sebab raja durjana tak pantas dibela
Tapi tanah tumpah darah Alengka kujunjung tinggi hingga puncak swarga!
Apa tak kupersembahkan bagi negeri?
Seandainya panah Sri Rama memenggal kedua tanganku,
kupertahankan kerajaan ini dengan kedua kakiku
Seandainya dipenggalnya juga kedua kakiku,
kulawan dengan tubuh buntungku
Sumpahku pada Alengka :
Perjuangan tak kan usai,
sebelum kepala terlepas dari raga,
sebab kesetiaan pada negeri hanya kepala taruhannya!”

[][][]

Begitulah puisi karya Dhenok Kristianti yang diciptakan tahun 2012. Puisi itu akrab terdengar, bukan hanya di kalangan sastrawan di Bali, tapi juga di telinga masyarakat umum. Ya, karena puisi berjudul Sumpah Kumbakarna itu kerap dibacakan dengan penuh penjiwaan dan sangat atraktif oleh Putu Putri Suastini, seorang dramawan dan pembaca puisi yang juga istri Gubernur Bali I Wayan Koster.

Puisi itu cepat akrab dengan telinga orang Bali tentu saja karena puisi itu tak jauh-jauh dari nilai spiritual orang Bali yang mengalir dari kisah-kisah Ramayana, juga kisah Mahabharata. Dhenok Kristianti, meski lahir di Yogyakarta, memang punya minat besar untuk mengelola kisah-kisah pewayangan dalam puisi-puisinya. Kita tahu, kisah pewayangan sejauh ini masih menjadi dasar dan falsafah hidup orang Bali.

Dhenok bisa disebut sebagai orang Bali. Ia menikah dengan orang Bali, I Gede Joni Suhartawan.     Dan, ia merasa memiliki Bali. Ia belajar dan menyelami budaya dan ajaran-ajaran yang berkembang di Bali. Karena itulah puisi-puisinya tak bisa dilepaskan begitu saja dari hembusan napas Bali.

Setelah menikah ia sempat hidup Bali, antara lain sempat menjadi guru. Di Bali, Dhenok bersentuhan langsung dengan Bali secara luar dalam. “Artinya, sebagai orang non-Bali saya telanjur jatuh cinta, bukan hanya pada keindahan alam Bali, namun ikut merasakan denyut budayanya,” ungkap Dhenok.

Dhenok Kristianti membaca puisi

Bagi Dhenok, Bali merupakan pusat kekaguman sekaligus kecemasan. “Kagum pada nilai-nilai yang terkandung dalam filosofi-filosofinya; namun cemas kalau-kalau nilai luhur tersebut terkikis oleh tuntutan dunia global,” kata Dhenok.

Kecemasan terhadap Bali tertuang pada puisi yang ditulis Dhenok kemudian, antara lain  Bali dalam Etalase, Bali dalam Lukisan. Ada juga cerpen berjudul Sejengkal Tanah, Sebilah Keris.

Rasa kagum Dhenok terhadap nilai-nilai spiritual Bali, terdapat pada puisi-puisinya yang lain, seperti Bali Nyepi, Putri Bali,  Perempuan dan Pajegan.

Karena ia belajar tentang Bali dan menyelami kehidupan orang Bali, ia juga menekuni nilai-nilai yang mengilhami way of life orang Bali, antara menekuni kisah Mahabharata dan Ramayana.

Jawaban-jawaban yang didapat dari kehidupan orang Bali itu memberinya inspirasi dalam berkarya. Dari jawaban itu ia juga memberi semacam kesimpulan bahwa orang Bali bisa menjadi  contoh paling baik jika bicara terkait jiwa nasionalis dan bagaimana seharusnya hidup ber-Pancasila.

Jiwa patriotik itu yang ia dapatkan itulah kemudian melahirkan puisi berjudul Sumpah Kumbakarna. Sikap Kumbakarna dalam membela negeri, bagi Dhenok identik dengan jiwa Puputan para leluhur. “Sebab kesetiaan pada negeri hanya kepala taruhannya,” ujar Dhenok.

Kecuali itu, kedalaman hati perempuan dalam kisah Mahabharata maupun Ramayana, juga sangat menarik perhatiannya karena selalu kontekstual sepanjang zaman.

“Itulah sebabnya saya juga menulis puisi tentang perempuan yang terinspirasi dari cerita pewayangan, antara lain Shinta kepada Rama, Sajak untuk Drupadi, Sehabis Pementasan Mahabharata, dan Karna Sebelum Laga,” kata dia.

Pada puisi-puisi itu, Dhenok menghadirkan sosok perempuan apa adanya, kelebihan dan kekurangannya. Dengan segala kekurangan dan kelemahan itu, sejatinya perempuan ingin memproklamirkan diri. Seperti sosok Drupadi pada puisi yang ia tulis, Sebab aku perempuan, pantang dihinakan!.

Masih banyak puisi lain yang terinspirasi dari nilai-nilai Bali. Dalam proses penulisan, Dhenok berusaha tidak terjebak secara artifisial “ngomongin” Bali, namun ia ingin mengangkat spirit Bali sebagai pesan sentral.

“Atas asung kerta wara nugraha-Nya, saya berniat membukukan puisi-puisi yang berkaitan dengan Bali dan puisi-puisi yang terinspirasi cerita pewayangan dari ‘kacamata’ saya. Semoga nantinya bermanfaat, merupakan persembahan dari seorang yang “menjadi” Bali karena menyatukan diri dengan suami yang memang berdarah Bali,” katanya.

Atas pengabdian, kegigihan, dan keteguhan Dhenok Kristianti dalam membina, melestarikan, dan mengembangkan seni sastra tanpa mengenal lelah dan putus asa, Pemerintah Provinsi Bali mengapresiasi dengan memberikan penghargaan Bali Jani Nugraha tahun 2022.

[][][]

Dhenok Kristiani kini hidup bersama suami dan tiga anaknya. Ia tetap menulis, tetap berkarya. Ia memang dikenal sebagai salah satu penyair perempuan Tanah Air dengan karya-karya tak bisa dilepaskan dari nilai-nilai perjuangan, termasuk perjuangan perempuan.

Ia juga berkiprah dalam pemajuan seni sastra, menciptakan buku-buku puisi, serta aktif memberi materi workshop tentang sastra. Dalam hal kepenulisan, Dhenok tidak hanya menulis puisi, namun juga cerpen, naskah drama, dan esai.

Nama aslinya Kristianti, Kemudian dikenal dengan nama populer Dhenok Kristianti. Ia lahir di Yogyakarta, 25 Januari 1961.

Kiprahnya sebagai penulis karya sastra sebenarnya dipengaruhi oleh iklim pergaulan sastra yang begitu guyub di Yogyakarta.  Karir kepenulisannya berawal dari kemenangannya dalam lomba penulisan puisi. Ia menyabet juara pertama pada lomba puisi yang diadakan oleh Bernas, koran Berita Nasional 1981.

Dhenok Kristianti

Dhenok sesungguhnya aktif menulis sejak duduk di bangku SMA. Baginya, menulis adalah jalan untuk mencapai keseimbangan jiwa. Jalan untuk mencapai keseimbangan jiwa itu kemudian tereprentasi dalam karya-karya Dhenok yang menyiratkan proses kontemplatif dan sangat jauh dari ketergesaan irama zaman sekarang yang serba instan dan bergegas ini.

Dhenok juga aktif di Lembaga Seni Sastra ‘Reboeng’ sebagai pelaksana harian dan sering bertindak sebagai editor. Lembaga tempat ia ikut berkiprah ini memiliki program sastra seperti Lomba cipta puisi, pelatihan kepenulisan di sekolah-sekolah, dan sebagainya.

Di bawah kepemimpinan Nana Ernawati, saat ini LSS Reboeng lebih fokus pada pengembangan sastra anak, antara lain menerbitkan buku-buku dari dan untuk anak-anak, menyelenggaran kegiatan mendongeng di berbagai tempat; misalnya di berbagai RPTRA di Jakarta, Panti Asuhan, di Perpustakaan Nasional, dll.

Kecuali menulis, sudah lama Dhenok menekuni profesinya sebagai guru bahasa dan sastra Indonesia. Ia pernah mengajar di SMP dan SMA Swastiastu Denpasar (sekarang bernama Santo Yosef), dan pernah pula mengajar di Gandhi Memorial School yang berada di Renon, Denpasar.

Ketika tinggal di Bali, beberapa kali ia tampil di sejumlah kegiatan, sebut saja baca puisi di acara Bali and Beyond (2010), menyelenggarakan peluncuran buku puisi “2 di Batas Cakrawala” (2010) bersama Nana Ernawati (ketua LSS Reboeng), monolog di Nabeshima Denpasar (2012), dan tampil pada acara Together for Lombok di Legian Bali (2018).

Pindah dari Bali, ia mengajar di Sekolah Pelita Harapan, Lippo Village, Tangerang, hingga pensiun. Meski sudah pensiun dari profesi formal, Dhenok masih sering diundang memberikan workshop, menjadi juri, dan sesekali menjadi guru pengganti.

Ia juga mulai membuat konten sastra di youtube, yang diberi nama Omah Simak Channel. Ia berharap dapat terus berbagi pengetahuan dan keterampilan selama masih dianugerahi kekuatan dan kesehatan. [T][Ole/Yong/berbagai sumber]

Bali Jani Nugraha 2022 | Prof. I Nyoman Darma Putra, Juru Kunci Sastra Indonesia di Bali
Tags: baliBali Jani NugrahaFestival Seni Bali JaniFestival Seni Bali Jani 2022kesenian baliPuisisastraYogyakarta
Previous Post

Bali Jani Nugraha 2022 | Prof. I Nyoman Darma Putra, Juru Kunci Sastra Indonesia di Bali

Next Post

White Building : Potret Keruntuhan

tatkala

tatkala

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

Next Post
White Building : Potret Keruntuhan

White Building : Potret Keruntuhan

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

‘Puisi Visual’ I Nyoman Diwarupa

by Hartanto
May 14, 2025
0
‘Puisi Visual’ I Nyoman Diwarupa

BERANJAK dari karya dwi matra Diwarupa yang bertajuk “Metastomata 1& 2” ini, ia mengusung suatu bentuk abstrak. Menurutnya, secara empiris...

Read more

Menakar Kemelekan Informasi Suku Baduy

by Asep Kurnia
May 14, 2025
0
Tugas Etnis Baduy: “Ngasuh Ratu Ngayak Menak”

“Di era teknologi digital, siapa pun manusia yang lebih awal memiliki informasi maka dia akan jadi Raja dan siapa yang ...

Read more

Pendidikan di Era Kolonial, Sebuah Catatan Perenungan

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 13, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

PENDIDIKAN adalah hak semua orang tanpa kecuali, termasuk di negeri kita. Hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak,  dijamin oleh konstitusi...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

May 13, 2025
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
45 Tahun Rasa itu Tak Mati-mati: Ini Kisah Siobak Seririt Penakluk Hati
Kuliner

45 Tahun Rasa itu Tak Mati-mati: Ini Kisah Siobak Seririt Penakluk Hati

SIANG itu, langit Seririt menumpahkan rintik hujan tanpa henti. Tiba-tiba, ibu saya melontarkan keinginan yang tak terbantahkan. ”Mang, rasanya enak...

by Komang Puja Savitri
May 14, 2025
Pendekatan “Deep Learning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila 
Khas

Pendekatan “Deep Learning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

PROJEK Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P-5) di SMA Negeri 2 Kuta Selatan (Toska)  telah memasuki fase akhir, bersamaan dengan berakhirnya...

by I Nyoman Tingkat
May 12, 2025
Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space
Pameran

Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space

JUMLAH karya seni yang dipamerkan, tidaklah terlalu banyak. Tetapi, karya seni itu menarik pengunjung. Selain idenya unik, makna dan pesan...

by Nyoman Budarsana
May 11, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

May 11, 2025
Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

May 11, 2025
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

May 10, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co