31 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Mengenal Batas : Percakapan dengan Pebri Irawan

Putu AristadewibyPutu Aristadewi
September 7, 2022
inPersona
Mengenal Batas : Percakapan dengan Pebri Irawan

Sangar dan tegas. Itulah kesan pertama saat saya pertama kali melihat sosok Pebri Irawan. Perawakannya yang kekar membuat saya sedikit segan untuk berkenalan dengannya. Namun, semua itu lebur ketika malam kedua Temu Seni Tari Indonesia Bertutur 2022 berlangsung—kegiatan yang diadakan oleh Kemendikbudristek melalui Direktorat Perfilman, Musik, dan Media, Direktorat Jenderal Kebudayaan.

Setelah memberi tahu lewat pesan singkat bahwa dirinya akan saya wawancarai, saya memberanikan diri untuk sekedar menyapa terlebih dahulu. Dan, coba tebak apa yang terjadi! Semua ekspektasi saya tentang kesangarannya hilang entah kemana. Saya tertawa malu dalam hati. Ternyata Pebri adalah orang yang jauh dari kata sangar, penuh semangat, dan selalu mempunyai cara untuk mencairkan obrolan. Prasangka yang awalnya aku lemparkan ke Pebri membuatku tertawa sendiri. Sebegitu sangarnya ia dimataku.

Pada malam yang lumayan dingin, kami memulai percakapan di sudut restoran.

Krisna Satya, Ela Mutiara, dan Pebri Irawan (dari kanan ke kiri)dalam sesi Sharing Method di Amatara Agung Raka, Ubud

Koreografer kelahiran Riau ini mengawali perkenalannya dengan dunia seni pada saat duduk di bangku SMA. Menurutnya, sebelum berkenalan dengan dunia seni, Pebri sangat dekat dengan olahraga. Seperti sepak bola, voly, dan climbing. Justru, perkenalan dengan seni, ia awali dengan bermain musik di sanggar sekolahnya SMA. Berbagai bidang ia pelajari, mulai dari musik, tari, bahkan teater.

Semua itu ia jalani hingga tamat SMA. Setelah tamat, pikiran untuk dapat menekuni kesenian membuatnya berusaha mencari informasi terkait kampus yang akan ia jadikan pijakan selanjutnya. Mungkin memang sudah jodohnya dengan seni, setelah melakukan berbagai pertimbangan serta perkelahian dengan ego, ia akhirnya memilih Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Dari sanalah awal karirnya di dunia tari berkembang.

Pebri yang selalu tertarik dengan ilmu sosiologi, sejarah, dan hukum ini menamatkan studi S1 di ISI Yogyakarta tahun 2019, kemudian ia melanjutkan pendidikan S2 di kampus yang sama. Ilmu serta pengetahuan yang ia dapatkan di bangku kuliah ia jadikan bekal dalam berkarya. Sama-samar terdengar suara peserta Temu Seni Tari yang juga sedang bercakap-cakap dengan kawan lainnya. Pebri menarik napas panjang seolah menarik ingatan tentang proses yang pernah ia alami. Pebri melanjutkan obrolan.

Pebri Irawan (menggunakan kacamata hitam) bersama peserta Temu Seni Tari Indonesia Bertutur dalam sesi Napak Tilas di Pura Samuan Tiga

Pebri Irawan (menggunakan baju hijau bercorak) dalam geladi presentasi karya tari

Dari obrolan itu, saya pahami ada empat inti yang Pebri lakukan saat menggali sebuah ide dalam berkarya, yakni pengaturan kerangka berpikir—terkait tema, tujuan, dan lain-lain—menemukan kata kunci, membaca ulang peristiwa atau isu yang sedang dibahas, baru kemudian merumuskan penulisan konsep. Keempat strategi itu menurutnya membuat karya akan lebih terstruktur dan terhindar dari keambiguan. Selain itu, dalam berproses perlu memperhatikan aspek penonton. Pertimbangan itu hadir agar kita dapat membedakan konteks yang dijalani dan lebih peka terhadap lingkungan penonton.

  • Baca artikel lain tentang Temu Seni Tari Indonesia Bertutur
  • Dengan agak ragu memotong percakapan, saya sesungguhnya ingin tahu karya-karya yang ia gemari. Kini, giliran saya menarik napas panjang, lalu pertanyaan itu telah ia terima. Rupanya, dengan semangat ia bercerita tentang tari “Pakarena” yang berasal dari Sulawesi Selatan.

    “Ketika saya melihat tari itu, wah… ini kontemporer!” katanya dengan senyum yang lebar.

    “Coba ya, tari yang begitu pelan, musiknya malah cepat,” celetuknya lagi.

    Rupanya, Pebri tertarik dengan kekontrasan yang dihadirkan dalam tari itu, di mana tari yang pelan akan menghadirkan detail gerak yang jelas, dan musik yang cepat akan menjadi tantangan penari yang bergerak pelan.

    Pebri Irawan (baju merah muda) dalam pertunjukan berjudul “Secret Coco”

    Pebri Irawan (baju merah muda) dalam diskusi karya di Mandala Wisata, Desa Bedulu

    Malam semakin larut, Pebri mulai menceritakan tentang salah satu tarinya yang berjudul “Membatas”. Pebri bercerita bahwa tari tersebut berangkat dari karya sastra yang menceritakan kisah ikan Terubuk dan ikan Puyu-puyu. Ikan tersebut berasal tempat yang berbeda—ikan Terubuk dari laut dan ikan Puyu-puyu dari sungai—dan jatuh cinta. Ikan Terubuk yang mengejar cintanya berusaha menerobos air tawar, dan sialnya, ikan Terubuk pun mati.

    Sementara itu, ikan Puyu-puyu yang sedih kemudian naik ke pohon pulai dan moksa. Dari cerita itu, Pebri berkata bahwa ia mendapatkan banyak pelajaran dari sastra itu. Salah satunya adalah memahami batasan-batasan yang sudah ada di sekitar kita. Dengan pemahaman itu lahirlah karya “Membatas” sebagai hasil dari pembacaannya terhadap kisah itu.

    Penari yang sekarang memiliki kesibukan membuat karya dalam pembukaan Indonesian Dance Festival Layar Berkembang selalu memperhatikan karya yang dibuatnya. Perhatian itu ia curahkan dengan selalu melakukan evaluasi karya sebagai bagian dari kematangan karya itu juga. Evaluasi yang ia lakukan biasanya dengan mementaskan karya tersebut tidak hanya pada satu tempat. Setelah itu, ia akan membuka diskusi dengan teman-teman dari disiplin lain untuk mendapatkan tawaran perspektif.

    Perbincangan seru di atas meja persegi itu menyisakan banyak pelajaran bagi saya sebagai orang tari. Bagaimana trik kita membongkar sebuah isu sebelum melahirkan sebuah karya, memahami konteks karya yang akan dibuat, evaluasi karya sebagai jalan untuk mematangkan karya kita. Semua itu adalah bekal yang pada akhirnya akan mematangkan seorang koreografer. [T]

  • Baca artikel lain tentang Temu Seni Tari Indonesia Bertutur
  • Tags: Indonesia Bertuturseni tariTemu Seni Tari
    Previous Post

    Ternyata Stres Berguna Juga

    Next Post

    Palus Bukit Jambul | Cerpen Gde Aryantha Soethama

    Putu Aristadewi

    Putu Aristadewi

    Koreografer dan penari, Jelana Creative Movement

    Next Post
    Palus Bukit Jambul | Cerpen Gde Aryantha Soethama

    Palus Bukit Jambul | Cerpen Gde Aryantha Soethama

    Please login to join discussion

    ADVERTISEMENT

    POPULER

    • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

      “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

      0 shares
      Share 0 Tweet 0
    • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

      23 shares
      Share 23 Tweet 0
    • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

      0 shares
      Share 0 Tweet 0
    • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

      0 shares
      Share 0 Tweet 0
    • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

      0 shares
      Share 0 Tweet 0

    KRITIK & OPINI

    • All
    • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik

    Tembakau, Kian Dilarang Kian Memukau

    by Petrus Imam Prawoto Jati
    May 31, 2025
    0
    Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    PARA pembaca yang budiman, tanggal 31 Mei adalah Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Tujuan utama dari peringatan ini adalah untuk meningkatkan...

    Read more

    Melahirkan Guru, Melahirkan Peradaban: Catatan di Masa Kolonial

    by Pandu Adithama Wisnuputra
    May 30, 2025
    0
    Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

    Prolog Melalui pendidikan, seseorang berkesempatan untuk mengembangkan kompetensi dirinya. Pendidikan menjadi sarana untuk mendapatkan pengetahuan sekaligus mengasah keterampilan bahkan sikap...

    Read more

    Menjawab Stigmatisasi Masa Aksi Kurang Baca

    by Mansurni Abadi
    May 30, 2025
    0
    Bersama dalam Fitri dan Nyepi: Romansa Toleransi di Tengah Problematika Bangsa

    SEBELUM memulai pembahasan lebih jauh, marilah kita sejenak mencurahkan doa sembari mengenang kembali rangkaian kebiadaban yang terjadi pada masa-masa Reformasi,...

    Read more
    Selengkapnya

    BERITA

    • All
    • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
    Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

    Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

    May 29, 2025
     Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

    Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

    May 27, 2025
    911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

    911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

    May 21, 2025
    Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

    Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

    May 17, 2025
    Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

    Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

    May 16, 2025
    Selengkapnya

    FEATURE

    • All
    • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
    Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025
    Panggung

    Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025

    MEMASUKI tahun ke-10 penyelenggaraannya, Ubud Food Festival (UFF) 2025 kembali hadir dengan semarak yang lebih kaya dari sebelumnya. Perayaan kuliner...

    by Dede Putra Wiguna
    May 31, 2025
    ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
    Panggung

    ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

    MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

    by Sonhaji Abdullah
    May 29, 2025
    Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
    Panggung

    Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

    LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

    by Komang Puja Savitri
    May 28, 2025
    Selengkapnya

    FIKSI

    • All
    • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
    Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

    Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

    May 31, 2025
    Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

    Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

    May 31, 2025
    Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

    Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

    May 29, 2025
    Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

    Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

    May 25, 2025
    Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

    Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

    May 22, 2025
    Selengkapnya

    LIPUTAN KHUSUS

    • All
    • Liputan Khusus
    Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
    Liputan Khusus

    Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

    SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

    by Jaswanto
    February 28, 2025
    Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
    Liputan Khusus

    Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

    SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

    by Made Adnyana Ole
    February 13, 2025
    Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
    Liputan Khusus

    Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

    BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

    by Jaswanto
    February 10, 2025
    Selengkapnya

    ENGLISH COLUMN

    • All
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
    Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

    Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

    March 8, 2025
    Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

    Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

    November 30, 2024
    The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

    The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

    September 10, 2024
    The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

    The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

    July 21, 2024
    Bali, the Island of the Gods

    Bali, the Island of the Gods

    May 19, 2024

    TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

    • Penulis
    • Tentang & Redaksi
    • Kirim Naskah
    • Pedoman Media Siber
    • Kebijakan Privasi
    • Desclaimer

    Copyright © 2016-2024, tatkala.co

    Welcome Back!

    Login to your account below

    Forgotten Password?

    Retrieve your password

    Please enter your username or email address to reset your password.

    Log In
    No Result
    View All Result
    • Beranda
    • Feature
      • Khas
      • Tualang
      • Persona
      • Historia
      • Milenial
      • Kuliner
      • Pop
      • Gaya
      • Pameran
      • Panggung
    • Berita
      • Ekonomi
      • Pariwisata
      • Pemerintahan
      • Budaya
      • Hiburan
      • Politik
      • Hukum
      • Kesehatan
      • Olahraga
      • Pendidikan
      • Pertanian
      • Lingkungan
      • Liputan Khusus
    • Kritik & Opini
      • Esai
      • Opini
      • Ulas Buku
      • Ulas Film
      • Ulas Rupa
      • Ulas Pentas
      • Kritik Sastra
      • Kritik Seni
      • Bahasa
      • Ulas Musik
    • Fiksi
      • Cerpen
      • Puisi
      • Dongeng
    • English Column
      • Essay
      • Fiction
      • Poetry
      • Features
    • Penulis

    Copyright © 2016-2024, tatkala.co