5 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Penabuh Gender Anak-anak | Yang Selalu Eksis: Denpasar, Badung, Gianyar, Tabanan, dan Karangsem

tatkalabytatkala
November 13, 2022
inBudaya
Penabuh Gender Anak-anak | Yang Selalu Eksis: Denpasar, Badung, Gianyar, Tabanan, dan Karangsem

Salah satu peserta lomba gender wayang anak-anak di PKB 2022

Sanggar tabuh gender untuk anak-anak di Bali kini makin banyak, dan sudah banyak melahirkan penabuh gender sejak usia belia. Namun, hal itu sepertinya hanya terjadi di 5 kabupaten/kota di Bali, yakni Denpasar, Badung, Gianyar, Tabanan, dan Karangsem.  Bagaimana dengan daerah lain?

Dr. I Gusti Putu Sudarta, coordinator juri pada lomba gender wayang anak-anak di Pesta Kesenian Bali (PKB) tahun 2022 ini mengatakan dari tahun ke tahun hanya lima kabupaten yang tetap eksis dan berkembang. Mucuk perkembangan ada di Kota Denpasar, selanjutnya Kabupaten Gianyar, Badung, Tabanan dan Kabupaten Karangasem.

Kelima daerah tersebut selalu mengirimkan wakilnya PKB, jika ada lomba gender wayang anak-anak. “Sementara di daerah lain, sepertinya kewalahan untuk mendapatkan generasi penabuh gender wayang. Di Buleleng misalnya, sangat susah mengajak anak-anak belajar gender wayang, padahal memiliki potensi yang cukup besar,” ujarnya.

Dalam lomba gender wayan di PKB tahun ini, memang hanya 5 duta itu saja yang mengirimkankan perwakilannya. “Masalah pembibitan atau penggenerasian, memang menjadi kendala saat ini,” kata Sudarta yang juga dosen di ISI Denpasar.

Menurut Sudarta, penabuh gender wayang lebih banyak dilakukan oleh orang dewasa yang sebelumnya sudah melakoni gemelan gong kebyar. Hal itu sudah menjadi perhatian para seniman gender di Buleleng untuk berupaya melahirkan generasi yang lebih, sehingga Buleleng bisa eksis dengan seni pewayangannya. Anak-anak lebih pada mencitai mencintai gong kebyar.

“Untuk daerah Jembrana, Bangli serta Klungkung, kadang-kadang ada wakilnya, terkadang tidak mengirimkan dutanya. Klungkung, dulunya sering mengirimkan wakilnya, tetapi kali ini absen. Mungkin karena masalah penggerenarsian saja,” ungkapnya.

Daerah yang kaya dengan sanggar-sanggar seni, sangat menentukan dari penggenerasian ilmu seni memainkan gamelan gender. Kalau di Kota Denpasar dan Kabupaten Gianyar itu banyak memiliki sanggar untuk menentukan penggalangan anak-anak seni.

Demikian juga di sekolah sekolah yang memiliki ekstra kurikuler seni memainkan gamelan gender. Sebut saja dengan menyelenggarakan Porsenijar, seperti yang dilakukan Kota Denpasar yang sekolah-sekolahnya memiliki ekstra kurikuler dari SD sampai SMA. “Kekurangan generasi ini apa karena pengaruh pandemic? Itu mungkin tidak,” ujarnya.

 Di Buleleng banyak ada gending-gending gender, guru-guru gender, juga gending yang diwarisai sangat banyak dan unik. Hanya saja, itu dipelajari setelah mereka menguasai gong kebyar. Berbeda dengan di Bali Selatan, anak-anak disiapkan dari awal atau sudah disiapkan memainkan gender.

Badung, Tabanan, Gianyar

Lomba gender wayang anak-anak di PKB, Senin (20/6/2022), menampilkan tiga perwakilan, yakni dari Badung, Tabanan dan Gianyar.

Ketiga peserta lomba itu dari Sanggar Seni Tapak Dara, Banjar Umalas Kangin, Desa Adat Kerobokan Kelod, Kecamatan Kuta Utara, sebagai Duta Kabupaten Badung. Lalu dari Sanggar Suara Murti, Banjar Babakan, Desa Sukawati, Kecamatan Sukawati, sebagai Duta Kabupaten Gianyar.  Dan, dari Sanggar Leklok, Banjar Pasekan Baleran, Desa Dajan Peken, Kecamatan Tabanan, merupakan Duta Kabupaten Tabanan.

Permainan gender wayang anak-anak dalam PKB tampaknya masih menjadi tontonan menarik bagi pengunjung Pesta Kesenian Bali (PKB) dalam setiap tahunnya.

Masing-masing peserta menampilkan Tabuh Pamungkah, Sekar Sungsang, dan Angkat-angkatan. ‘Walau nama gending yang dimainkan sama karena sudah menjadi warisan, namun dalam penampilannya memiliki kreasi dan gaya yang sangat khas,” kata Koordinator Dewan Juri, Dr. I Gusti Putu Sudarta.

Masing-masing peserta menyajikan karakter gending wayang dari daerahnya sendiri dengan penuh ekspresi. Para seniman cilik itu, memiliki teknik yang rata-rata tinggi. Dari segi gegedig, seluruh peserta memiliki teknik bermain yang canggih, sehingga dapat menghasilkan gending yang sangat manis.

Foto: Gusti Putu Sudarta (tengah)

Menurut Sudarta, kreteria lomba gender wayang kali ini kembali ke pokok/baku, seperti tabuh Sekar Sungsung, Pemungkah, dan Angkat-angkatan yang semuanya itu terpakai dalam struktur pertunjukan wayang kulit. Kalau dulu, terdapat kriteria yang ditekankan pada tabuh kreasi.

Alasan kembali kepada kriteria pokok mungkin karena perkembangan di masing-masing wilayah itu tidak sama. Artinya yang menampilkan yang pokok saja sudah merasa kewalahan, apalagi menyajikan kreasi, sehingga menjadi lebih kewalahan.

“Maka itu, harapan kami semua daerah mesti menggarap penggenerasian secara baik. Bisa mencontoh Kota Denpasar yang digarap sejak dulu. Kota Denpasar sudah melakukan start sejak awal. Awal-awalnya kan begitu juga, empat tungguh gak bisa, maka dilombakan sepasang,” ceritanya.

Dalang Wayang Kulit dan sendratari ini menegaskan, memainkan gamelan gender wayang itu menarik dari segi teknik karena dapat menggerakkan motoric kanan dan kiri. Hal itu sangat berkaitan dengan kesadaran pikiran, juga dapat meningkatkan dalam pendidikan. Apalagi, seni itu ada kaitnnya dengan motorik main dengan pikiran.

“Sama halnya dengan musik barat. Drum, itu menjadi risert karena berpengaruh kepada otak kanan dan kiri. Karena dalam memainkan musik itu dilakukan dengan berlainann tangan, berlainan pukulan atau dengan istilah multi rithem. Itu akan sangat bagus pengaruhnya pada perkembangan otak,” paparnya.

Anak yang memainkan gamelan gender wayang, tanpa disadari semua itu untuk meniciptakan kehalusan budi berkaitan dengan budi pekerti. Dengan main pikiran, itu berkaitan dengan motorik dan otak, dan ini sangat lengkap. Apalagi aguron-guron di sanggar akan mendapatkan sesuatu pelajaran di luar teknik, seperti bersikap, berprilaku yang sesunguhnya menjadi pondasi dalam menjalani kehidupan.

“Adanya kesenian gender ini seungguhnya dapat meningtkatkan kedisiplinan. Apalaghi nantinya berkaitan dengan seni pewayangan. [T]

Tags: Pesta Kesenian Bali 2022
Previous Post

Upaya Terus-Menerus Kuatkan Pakem Tradisi Joged Bumbung

Next Post

“Jah ke Pergung, Subo Hari Terakhir” | Cerita Galungan dan Kuningan dari Bali Barat

tatkala

tatkala

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

Next Post
“Jah ke Pergung, Subo Hari Terakhir” | Cerita Galungan dan Kuningan dari Bali Barat

“Jah ke Pergung, Subo Hari Terakhir” | Cerita Galungan dan Kuningan dari Bali Barat

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Covid-19 dalam Alam Pikir Religi Nusantara – Catatan Harian Sugi Lanus

    Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Sumbangan Ketut Bimbo pada Bahasa Bali | Ada 19 Paribasa Bali dalam Album “Mebalih Wayang”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ritual Sebelum Bercinta | Cerpen Jaswanto

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tidak Ada Definisi untuk Anak Pertama Saya

by Dewa Rhadea
June 4, 2025
0
Tawuran SD dan Gagalnya Pendidikan Holistik: Cermin Retak Indonesia Emas 2045

KADANG saya mencoba menjelaskan kepada orang-orang seperti apa anak pertama saya. Tapi jujur saja, saya tidak tahu bagaimana harus mendefinisikannya....

Read more

The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

by Wulan Dewi Saraswati
June 4, 2025
0
The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

MALAM di taman kuliner Ubud Food Festival sangat menggiurkan. Beberapa orang sudah siap duduk di deretan kursi depan, dan beberapa...

Read more

Susu dan Tinggi Badan Anak

by Gede Eka Subiarta
June 3, 2025
0
Puasa Sehat Ramadan: Menu Apa yang Sebaiknya Dipilih Saat Sahur dan Berbuka?

KALSIUM merupakan mineral utama yang diperlukan untuk pertumbuhan tulang kita, tepatnya untuk pertumbuhan tinggi badan. Kandungan kalsium tertinggi ada pada...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Kopernik dan Jejak Timor di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Kopernik dan Jejak Timor di Ubud Food Festival 2025

“Hey, do you sell this sauce? How much is it?” tanya seorang turis perempuan, menunjuk botol sambal di meja. “It’s...

by Dede Putra Wiguna
June 5, 2025
Menjaga Rasa, Menjaga Bangsa | Dari Diskusi Buku “Ragam Resep Pangan Lokal” di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Menjaga Rasa, Menjaga Bangsa | Dari Diskusi Buku “Ragam Resep Pangan Lokal” di Ubud Food Festival 2025

MATAHARI menggantung tenang di langit Ubud ketika jarum jam perlahan menyentuh angka 12.30. Hari itu, Minggu, 1 Juni 2025, Rumah...

by Dede Putra Wiguna
June 4, 2025
Lalapooh: Cinta, Crepes, dan Cerita di Tengah Pasar Senggol Pelabuhan Tua Buleleng
Kuliner

Lalapooh: Cinta, Crepes, dan Cerita di Tengah Pasar Senggol Pelabuhan Tua Buleleng

SORE menjelang malam di Pasar Senggol, di Pelabuhan Tua Buleleng, selalu tercium satu aroma khas yang menguar: adonan tipis berbahan...

by Putu Gangga Pradipta
June 4, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [18]: Bau Gosong di “Pantry” Fakultas

June 5, 2025
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co