30 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

NANGUN SHIT-KERTHI LOKA BALI – Mengubah SHIT menjadi SAT

Sugi LanusbySugi Lanus
May 9, 2022
inEsai
HINDU & KEJAWEN BERHALA?

1. Demikian mulia nilai-nilai pemulian alam yang dirumus-ajarkan dalam Nangun Sat Kerthi Loka Bali yang sedang menjadi slogan-koridor Gubernur Bali sekarang. Kemuliaan gerakan dan nilai-nilainya tidak perlu dipertanyakan. Sambutan masyarakat pun tidak kalah, tidak pernah tidak ramai dan guyub.

Saya mungkin salah satu orang Bali yang paling senang dengan slogan ini. Tetapi sekaligus paling waswas.

2. Teringat pengalaman membaca lontar-lontar, semenjak kuliah di Jurusan Sastra Bali-Jawa Kuno dari tahun 1992 sampai kini, masih mengambang pertanyaan ini: Adakah lontar-lontar yang membahas urusan sampah?

Pertanyaan itu diungkap oleh seorang penanya di sebuah diskusi. Yang bertanya sangat naive, polos.

Dulu tidak ada plastik dll. Jelas saja sampah plastik dan polusi tidak pernah menjadi isu atau topik dalam lontar Bali secara spesifik. Lontar-lontar Bali lebih banyak merupakan koridor nilai-nilai yang perlu dijabarkan dalam tupoksi kekinian dan secara teknis perlu diturunkan dalan juknis dengan masalah lingkungan yang sedang kita hadapi di Bali: Sampah plastik, pembakaran sampah, dan polusi udara, serta semua pengerusakan lingkungan.

Sekali lagi: Adakah lontar-lontar yang membahas urusan sampah?

Bukankah NANGUN SAT-KERTHI LOKA BALI sudah menjawab?

Tidak.

Jika kita baca semua lontar-lontar di Bali yang berkenaan dengan lingkungan hidup, isinya sebatas koridor nilai.

Dalam lontar memang terdapat berbagai petunjuk teknis ritus atau ritual penyucian niskala memang ada, tetapi teknis penyucian sekala tidak ada dalam lontar.

Tugas pemerintah, tugas krama Bali yang mesti menjawab dengan kearifan sikap dan ikut manut dengan teknologi pengelolaan sampah terbaik yang dipakai di dunia sekala sekarang menjadi jawabannya, bukan teknis ritus niskala.

3. GRIYA LUHU dan aplikasi Griya Luhu salah satu contoh bagaimana yang niskala itu dibawa ke tataran sekala.

Kalau boleh ditambahkan atau bercermin dari koridor nilai SAT-KERTHI, maka apa yang dikerjakan oleh GRIYA LUHU ini mengusung nilai SHIT-KERTHI.

Apa itu SHIT-KERTI?

Karena memang urusan sampah atau [maaf] tai alias yang dibuang mengotori SUBAK, TEBA, PARAHYANGAN, DANAU, SUNGAI-SUNGAI, dll. ini tidak ada secara teknis dan tertulis di lontar-lontar Bali.

Dulu orang Bali kuno ‘BAB’ di teba atau belakang rumah, dimakan anjing dan babi. Jadi gemuk dan berisi. SHIT daur-ulang secara hewani.

Dulu orang Bali kuno punya SHIT’ (sisan luhu tur indik tai) bersifat alami atau eco-friendly, yang selesai di teba atau belakang rumah, didaur ulang oleh cacing dkk. SHIT manusia Bali modern tidak bisa lagi diselesaikan di teba atau belakang rumah. Celakanya, prilaku membuangnya masih sama ke belakang rumah atau di sungai, sekalipun SHIT manusia modern sekarang bukan hanya yang organik, tapi kebanyakan plastik, pamper, botol plastik, aki, oli, kulkas rusak, dll, semua tidak bisa lagi diselesaikan oleh cicing-asu dan kucit-celeng.

Ida Bagus Mandhara Brasika, seorang pemuda desa yang berpikir bagaimana menjadikan SHIT ini sebagai yasa-kerthi, melakukan pembacaan dan pemutarbalikan yang sangat berani. Ia mengubah paradigma Griya yang dulu sebatas pusat puja-stawa, menjadi terlibat dan berurusan langsung dengan SHIT dan menjadikannya yasa-kerthi.

Ia membuat GRIYA LUHU: Manajemen Sampah Digital dan E-retribusi Kebersihan Pertama di Indonesia!

Keluarga Griya ini secara sangat serius menata kelola sampah. Mereka sediakan ladang dan teba untuk menampung luhu dan kelola secara serius, baik offline dan online.

Silahkan lihat: https://griyaluhu.org/id/home/

Ida Bagus Mandhara Brasika tentu tidak sendiri. Banyak anak-anak muda yang telah melakukan gerakan “NANGUN SHIT-KERTHI”.

Foto: Gede Ganesha di depan Bank Sampah Galang Panji

Di Buleleng ada Gede Ganesha dkk.

Gede Ganesha melakukan edukasi anak-anak dan telah bertahun-tahun melakukan dan menjalankan Bank Sampah di Desa Panji, Buleleng. Secara konsisten ia menjadi garda depan “NANGUN SHIT-KERTHI”.

Gede Ganesha sebagai Direktur Bank Sampah memang tidak mengelola uang berjibun-jibun.  Tapi tumpukan sampah warga dengan berbagai kekotoran dan kejijikannya yang memang SHIT!.

Bank Sampah Galang Panji didirikan Ganesha tahun 2014. Memiliki lebih dari 400 nasabah. Yang mengharukan, nasabahnya kebanyakaan adalah anak-anak di desa Panji. Saban minggu, beramai-ramai anak-anak di Desa Panji menabung sampah-sampah mereka. Mereka diajak memahami nilai-nilai “NANGUN SHIT-KERTHI” oleh Gede Ganesha. Mengubah derajat sampah menjadi berharga. Dari SHIT menjadi SAT.

4. Lontar-lontar Bali ketika membicarakan palemahan atau lingkungan, mirip seperti jargon belaka. Karena memang begitu, lontar-lontar etika lingkungan di Bali adalah koridor nilai-nilai. Tentu tidak berisi teknis mengurus plastik dan polusi asap. Maka, memang diperlukan sosok-sosok muda seperti Gede Ganesha dan Mandhara Brasika, dkk.

Lihat saja bagaimana Tri Hita Karana: Berhenti di tataran jargon.

NANGUN SAT-KERTHI LOKA BALI bisa berujung sama.

Harapan Bali memang sekarang terletak di tangan anak-anak muda yang memang bisa mengubah SHIT jadi SAT.

SHIT = tai, kotoran, buangan, limbah, luhu, dll.

SAT = mulia, suci, kebenaran.

Harapan Bali tidak di tangan pesolek di atas daun lontar seperti saya. Bukan pula di tangan ahli debat keagamaan di mimbar sosmed.

Harapan Bali tidak di tangan pemasang muka lima tahunan di atas baliho di simpang jalan.

Harapan Bali tidak di tangan kaum pembawa ajaran atau aliran keagamaan yang berada di awan-awan dengan janji mengantar krama Bali menuju langit surgawi tertinggi, tetap kenyataan sehari-hari tidak ada yasa-kerthi pengabdian memuliakan bumi dan palemahan nyama braya. Nol besar.

Harapan Bali tidak di spanduk dan regulasi mentereng yang dihasilkan oleh orang-orang di ruang berpendingin yang tidak pernah mengerti dan menyentuh SHIT.

Saya berterima kasih kepada Sdr Gede Ganesha dan semeton Ida Bagus Mandhara Brasika yang dengan tangan dan hidung sendiri mencium, meraba, mendaur, mengurus urusan SHIT dan menjadikannya SAT.

5. Kalau saya membaca spanduk dan baliho SAT-KERTHI, saya sering merunduk malu. Setiap kali diundang membedah atau mendiskusikan isi SAT-KERTHI yang beragam, jika kita merujuk sumber acuannya di lontar, saya menolak.

Saya menghindari untuk berdiskusi isi SAT-KERTHI secara literasi. Memang betul penting literasi lontar dan semua kemuliaan nilai-nilai lontar-lontar, tetapi pada akhirnya, semua kemuliaan nilai-nilai itu hanya omong kosong kalau tidak berani terjun menjalankan mengabdian di jalan NANGUN SHIT-KERTHI LOKA BALI seperti yang dicontohkan oleh Gede Ganesha dan Mandhara Brasika, dan saudara-saudari lainnya yang tidak bisa saya sebut satu persatu namanya.

Saya menyebut mereka PAHLAWAN SHIT-KERTHI. Bagaimana mereka melakukan yasa-kerthi (pengabdian kebumian dan kemanusiaan) di titik yang dianggap terbawah.

Orang-orang seperti saya, para pembaca lontar-lontar, atau mereka yang gandurung dan kodal berkonsep tinggi-tinggi, pada akhirnya harus legowo dan tulus menyerahkan dan mempercayakan bahwa kenyataan SAT-KERTHI hanya bertengger di alam imaji, alam pikir, abstraksi di menara gading. Kenyataan hidup di tanah Bali sejatinya hanya bisa diselesaikan dan dicarikan jalan keluar oleh para PAHLAWAN SHIT-KERTHI yang dengan laku-yasa-kerthi nyata sehari-hari memuliakan kehidupan dengan mengubah SHIT menjadi SAT. [T]

Tags: lontarSampahsampah plastikSugi Lanus
Previous Post

Film Pendek “Putu, Berbeda Tetap Keluarga”: Merawat Tradisi, Menjunjung Toleransi

Next Post

Pesta Kesenian Bali 2022 Offline | Libatkan 200 Sanggar, 16.150 Seniman

Sugi Lanus

Sugi Lanus

Pembaca manuskrip lontar Bali dan Kawi. IG @sugi.lanus

Next Post
Pesta Kesenian Bali 2022 Offline | Libatkan 200 Sanggar, 16.150 Seniman

Pesta Kesenian Bali 2022 Offline | Libatkan 200 Sanggar, 16.150 Seniman

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Membunyikan Luka, Menghidupkan Diri : Catatan Pameran “Gering Agung” Putu Wirantawan

by Emi Suy
May 29, 2025
0
Membunyikan Luka, Menghidupkan Diri : Catatan Pameran “Gering Agung” Putu Wirantawan

DI masa pandemi, ketika manusia menghadapi kenyataan isolasi yang menggigit dan sakit yang tak hanya fisik tapi juga psikis, banyak...

Read more

Uji Coba Vaksin, Kontroversi Agenda Depopulasi versus Kultur Egoistik Masyarakat

by Putu Arya Nugraha
May 29, 2025
0
Kecerdasan Buatan dan Masa Depan Profesi Dokter

KETIKA di daerah kita seseorang telah digigit anjing, apalagi anjing tersebut anjing liar, hal yang paling ditakutkan olehnya dan keluarganya...

Read more

Sunyi yang Melawan dan Hal-hal yang Kita Bayangkan tentang Hidup : Film “All We Imagine as Light”

by Bayu Wira Handyan
May 28, 2025
0
Sunyi yang Melawan dan Hal-hal yang Kita Bayangkan tentang Hidup : Film “All We Imagine as Light”

DI kota-kota besar, suara-suara yang keras justru sering kali menutupi yang penting. Mesin-mesin bekerja, kendaraan berseliweran, klakson bersahutan, layar-layar menyala...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud
Pameran

Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud

SERATUS tahun yang lalu, pelukis Jerman kelahiran Moskow, Walter Spies, mengunjungi Bali untuk pertama kalinya. Tak lama kemudian, Bali menjadi...

by Nyoman Budarsana
May 27, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

May 17, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

May 15, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co