10 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

NANGUN SHIT-KERTHI LOKA BALI – Mengubah SHIT menjadi SAT

Sugi LanusbySugi Lanus
May 9, 2022
inEsai
HINDU & KEJAWEN BERHALA?

1. Demikian mulia nilai-nilai pemulian alam yang dirumus-ajarkan dalam Nangun Sat Kerthi Loka Bali yang sedang menjadi slogan-koridor Gubernur Bali sekarang. Kemuliaan gerakan dan nilai-nilainya tidak perlu dipertanyakan. Sambutan masyarakat pun tidak kalah, tidak pernah tidak ramai dan guyub.

Saya mungkin salah satu orang Bali yang paling senang dengan slogan ini. Tetapi sekaligus paling waswas.

2. Teringat pengalaman membaca lontar-lontar, semenjak kuliah di Jurusan Sastra Bali-Jawa Kuno dari tahun 1992 sampai kini, masih mengambang pertanyaan ini: Adakah lontar-lontar yang membahas urusan sampah?

Pertanyaan itu diungkap oleh seorang penanya di sebuah diskusi. Yang bertanya sangat naive, polos.

Dulu tidak ada plastik dll. Jelas saja sampah plastik dan polusi tidak pernah menjadi isu atau topik dalam lontar Bali secara spesifik. Lontar-lontar Bali lebih banyak merupakan koridor nilai-nilai yang perlu dijabarkan dalam tupoksi kekinian dan secara teknis perlu diturunkan dalan juknis dengan masalah lingkungan yang sedang kita hadapi di Bali: Sampah plastik, pembakaran sampah, dan polusi udara, serta semua pengerusakan lingkungan.

Sekali lagi: Adakah lontar-lontar yang membahas urusan sampah?

Bukankah NANGUN SAT-KERTHI LOKA BALI sudah menjawab?

Tidak.

Jika kita baca semua lontar-lontar di Bali yang berkenaan dengan lingkungan hidup, isinya sebatas koridor nilai.

Dalam lontar memang terdapat berbagai petunjuk teknis ritus atau ritual penyucian niskala memang ada, tetapi teknis penyucian sekala tidak ada dalam lontar.

Tugas pemerintah, tugas krama Bali yang mesti menjawab dengan kearifan sikap dan ikut manut dengan teknologi pengelolaan sampah terbaik yang dipakai di dunia sekala sekarang menjadi jawabannya, bukan teknis ritus niskala.

3. GRIYA LUHU dan aplikasi Griya Luhu salah satu contoh bagaimana yang niskala itu dibawa ke tataran sekala.

Kalau boleh ditambahkan atau bercermin dari koridor nilai SAT-KERTHI, maka apa yang dikerjakan oleh GRIYA LUHU ini mengusung nilai SHIT-KERTHI.

Apa itu SHIT-KERTI?

Karena memang urusan sampah atau [maaf] tai alias yang dibuang mengotori SUBAK, TEBA, PARAHYANGAN, DANAU, SUNGAI-SUNGAI, dll. ini tidak ada secara teknis dan tertulis di lontar-lontar Bali.

Dulu orang Bali kuno ‘BAB’ di teba atau belakang rumah, dimakan anjing dan babi. Jadi gemuk dan berisi. SHIT daur-ulang secara hewani.

Dulu orang Bali kuno punya SHIT’ (sisan luhu tur indik tai) bersifat alami atau eco-friendly, yang selesai di teba atau belakang rumah, didaur ulang oleh cacing dkk. SHIT manusia Bali modern tidak bisa lagi diselesaikan di teba atau belakang rumah. Celakanya, prilaku membuangnya masih sama ke belakang rumah atau di sungai, sekalipun SHIT manusia modern sekarang bukan hanya yang organik, tapi kebanyakan plastik, pamper, botol plastik, aki, oli, kulkas rusak, dll, semua tidak bisa lagi diselesaikan oleh cicing-asu dan kucit-celeng.

Ida Bagus Mandhara Brasika, seorang pemuda desa yang berpikir bagaimana menjadikan SHIT ini sebagai yasa-kerthi, melakukan pembacaan dan pemutarbalikan yang sangat berani. Ia mengubah paradigma Griya yang dulu sebatas pusat puja-stawa, menjadi terlibat dan berurusan langsung dengan SHIT dan menjadikannya yasa-kerthi.

Ia membuat GRIYA LUHU: Manajemen Sampah Digital dan E-retribusi Kebersihan Pertama di Indonesia!

Keluarga Griya ini secara sangat serius menata kelola sampah. Mereka sediakan ladang dan teba untuk menampung luhu dan kelola secara serius, baik offline dan online.

Silahkan lihat: https://griyaluhu.org/id/home/

Ida Bagus Mandhara Brasika tentu tidak sendiri. Banyak anak-anak muda yang telah melakukan gerakan “NANGUN SHIT-KERTHI”.

Foto: Gede Ganesha di depan Bank Sampah Galang Panji

Di Buleleng ada Gede Ganesha dkk.

Gede Ganesha melakukan edukasi anak-anak dan telah bertahun-tahun melakukan dan menjalankan Bank Sampah di Desa Panji, Buleleng. Secara konsisten ia menjadi garda depan “NANGUN SHIT-KERTHI”.

Gede Ganesha sebagai Direktur Bank Sampah memang tidak mengelola uang berjibun-jibun.  Tapi tumpukan sampah warga dengan berbagai kekotoran dan kejijikannya yang memang SHIT!.

Bank Sampah Galang Panji didirikan Ganesha tahun 2014. Memiliki lebih dari 400 nasabah. Yang mengharukan, nasabahnya kebanyakaan adalah anak-anak di desa Panji. Saban minggu, beramai-ramai anak-anak di Desa Panji menabung sampah-sampah mereka. Mereka diajak memahami nilai-nilai “NANGUN SHIT-KERTHI” oleh Gede Ganesha. Mengubah derajat sampah menjadi berharga. Dari SHIT menjadi SAT.

4. Lontar-lontar Bali ketika membicarakan palemahan atau lingkungan, mirip seperti jargon belaka. Karena memang begitu, lontar-lontar etika lingkungan di Bali adalah koridor nilai-nilai. Tentu tidak berisi teknis mengurus plastik dan polusi asap. Maka, memang diperlukan sosok-sosok muda seperti Gede Ganesha dan Mandhara Brasika, dkk.

Lihat saja bagaimana Tri Hita Karana: Berhenti di tataran jargon.

NANGUN SAT-KERTHI LOKA BALI bisa berujung sama.

Harapan Bali memang sekarang terletak di tangan anak-anak muda yang memang bisa mengubah SHIT jadi SAT.

SHIT = tai, kotoran, buangan, limbah, luhu, dll.

SAT = mulia, suci, kebenaran.

Harapan Bali tidak di tangan pesolek di atas daun lontar seperti saya. Bukan pula di tangan ahli debat keagamaan di mimbar sosmed.

Harapan Bali tidak di tangan pemasang muka lima tahunan di atas baliho di simpang jalan.

Harapan Bali tidak di tangan kaum pembawa ajaran atau aliran keagamaan yang berada di awan-awan dengan janji mengantar krama Bali menuju langit surgawi tertinggi, tetap kenyataan sehari-hari tidak ada yasa-kerthi pengabdian memuliakan bumi dan palemahan nyama braya. Nol besar.

Harapan Bali tidak di spanduk dan regulasi mentereng yang dihasilkan oleh orang-orang di ruang berpendingin yang tidak pernah mengerti dan menyentuh SHIT.

Saya berterima kasih kepada Sdr Gede Ganesha dan semeton Ida Bagus Mandhara Brasika yang dengan tangan dan hidung sendiri mencium, meraba, mendaur, mengurus urusan SHIT dan menjadikannya SAT.

5. Kalau saya membaca spanduk dan baliho SAT-KERTHI, saya sering merunduk malu. Setiap kali diundang membedah atau mendiskusikan isi SAT-KERTHI yang beragam, jika kita merujuk sumber acuannya di lontar, saya menolak.

Saya menghindari untuk berdiskusi isi SAT-KERTHI secara literasi. Memang betul penting literasi lontar dan semua kemuliaan nilai-nilai lontar-lontar, tetapi pada akhirnya, semua kemuliaan nilai-nilai itu hanya omong kosong kalau tidak berani terjun menjalankan mengabdian di jalan NANGUN SHIT-KERTHI LOKA BALI seperti yang dicontohkan oleh Gede Ganesha dan Mandhara Brasika, dan saudara-saudari lainnya yang tidak bisa saya sebut satu persatu namanya.

Saya menyebut mereka PAHLAWAN SHIT-KERTHI. Bagaimana mereka melakukan yasa-kerthi (pengabdian kebumian dan kemanusiaan) di titik yang dianggap terbawah.

Orang-orang seperti saya, para pembaca lontar-lontar, atau mereka yang gandurung dan kodal berkonsep tinggi-tinggi, pada akhirnya harus legowo dan tulus menyerahkan dan mempercayakan bahwa kenyataan SAT-KERTHI hanya bertengger di alam imaji, alam pikir, abstraksi di menara gading. Kenyataan hidup di tanah Bali sejatinya hanya bisa diselesaikan dan dicarikan jalan keluar oleh para PAHLAWAN SHIT-KERTHI yang dengan laku-yasa-kerthi nyata sehari-hari memuliakan kehidupan dengan mengubah SHIT menjadi SAT. [T]

Tags: lontarSampahsampah plastikSugi Lanus
Previous Post

Film Pendek “Putu, Berbeda Tetap Keluarga”: Merawat Tradisi, Menjunjung Toleransi

Next Post

Pesta Kesenian Bali 2022 Offline | Libatkan 200 Sanggar, 16.150 Seniman

Sugi Lanus

Sugi Lanus

Pembaca manuskrip lontar Bali dan Kawi. IG @sugi.lanus

Next Post
Pesta Kesenian Bali 2022 Offline | Libatkan 200 Sanggar, 16.150 Seniman

Pesta Kesenian Bali 2022 Offline | Libatkan 200 Sanggar, 16.150 Seniman

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

by Arix Wahyudhi Jana Putra
May 9, 2025
0
Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

GERIMIS pagi itu menyambut kami. Dari Kampus Undiksha Singaraja sebagai titik kumpul, saya dan sahabat saya, Prayoga, berangkat dengan semangat...

Read more

Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

by Pitrus Puspito
May 9, 2025
0
Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

DALAM sebuah seminar yang diadakan Komunitas Salihara (2013) yang bertema “Seni Sebagai Peristiwa” memberi saya pemahaman mengenai dunia seni secara...

Read more

Deepfake Porno, Pemerkosaan Simbolik, dan Kejatuhan Etika Digital Kita

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 9, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

BEBERAPA hari ini, jagat digital Indonesia kembali gaduh. Bukan karena debat capres, bukan pula karena teori bumi datar kambuhan. Tapi...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
Panggung

“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman
Khas

Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman

TAK salah jika Pemerintah Kota Denpasar dan Pemerintah Provinsi Bali menganugerahkan penghargaan kepada Almarhum I Gusti Made Peredi, salah satu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
“Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng
Khas

“Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

DULU, pada setiap Manis Galungan (sehari setelah Hari Raya Galungan) atau Manis Kuningan (sehari setelah Hari Raya Kuningan) identik dengan...

by Komang Yudistia
May 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [14]: Ayam Kampus Bersimbah Darah

May 8, 2025
Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

May 4, 2025
Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

May 4, 2025
Poleng | Cerpen Sri Romdhoni Warta Kuncoro

Poleng | Cerpen Sri Romdhoni Warta Kuncoro

May 3, 2025
Puisi-puisi Muhammad Rafi’ Hanif | Kenang-Kenangan Seorang Mahasiswa

Puisi-puisi Muhammad Rafi’ Hanif | Kenang-Kenangan Seorang Mahasiswa

May 3, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co