4 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Etienne Decroux, Bapak Pantomim Modern Dunia

Wanggi HoediyatnobyWanggi Hoediyatno
March 12, 2022
inEsai
Etienne Decroux, Bapak Pantomim Modern Dunia

Tangkapan layar Youtube: The Mime of Etienne Decroux, Diupload oleh: projetomimicas, 13 Des 2012

Seberapa penting tubuh dalam seni pantomim? Apa peranan tubuh kita? dan perlukah kita mengenali tubuh kita, sebagai alat komunikasi, sikap terhadap suatu keadaan, bahkan sebagai tanda peristiwa pada tiap zaman? Lalu, apakah pembaca tahu siapa Bapak Pantomim modern dunia?

Pantomim atau mime adalah seni pertunjukan paling kuno di dunia dan sampai sekarang tetap menarik orang dengan cara yang sangat mendalam dan intuitif. Mengapa? Dalam penggambaran emosi, pemikiran, dan pengalaman tubuh, pantomim melampaui batasan budaya karena didasarkan pada ekspresi, dan bukan pada penampilan semata. Mime adalah bahasa kontak langsung.

Tulisan ini akan mengupas mengenai Bapak Pantomim Modern dunia. Dan, saya kira belum banyak yang mengetahuinya. Maka dari itu, melalui tulisan ini, saya ingin mengulas hal tersebut. Jadi, siapa Bapak Pantomim Modern?

Yap! Dia bernama Etienne Decroux. Beliau lahir pada 19 Juli 1898. Bapak dari Pantomim Modern ini dikenal dengan metodenya bernama Mime Murni, yang kini lebih dikenal dengan Mime Corporal.

Etienne Decroux, yang merupakan murid dari Jaques Copeau, juga bekerja di teater sebagai aktor bersama Charles Dullin, Louis Jouvet, Gaston Baty, Antonin Artaud, dan—di sinema—bersama Marcel Carné dan Jacques Prévert. Dia memulai pelatihannya sebagai aktor di Sekolah Vieux Colombier, milik Jacques Copeau.

Selama belajar teater di Vieux Colombier pada tahun 1923, di sekolah Jacques Copeau, ia memiliki intuisi seni tubuh seorang aktor. Selama tiga puluhan tahun ia mengembangkan proyek hidupnya di sekitar penelitian tentang penciptaan pantomim tubuh yang dramatis, yang disebut Corporal Mime.

Tujuan dari Mime Corporal yang dramatis ini adalah untuk memperkenalkan teater ke dalam tubuh. Mime Corporal diterapkan pada gerakan fisik, prinsip-prinsip dan nilai-nilai kehidupan yang berada di jantung dan jiwa teater, terdiri dari: jeda, ragu-ragu, tarikan, berat/beban, perlawanan, kejutan dan emosi. Mime Corporal yang dramatis ingin mewakili yang tidak terlihat seperti: imaji, emosi, kecenderungan, keraguan, dan pikiran.

Ketika Vieux Columbier ditutup pada tahun 1927, Decroux mengajar di Charles Dullin’s Atelier. Saat itu, Jean Louis Barrault datang ke sekolah dan keduanya bekerja sama selama dua tahun dan menghasilkan potongan-potongan tubuh yang dramatis (Mime Corporal). Étienne Decroux adalah seorang guru dari Marcel Marceau, Alejandro Jodorowsky, Jean Louis Barrault, Thomas Leabhart, Steven Wasson, Anne Dennis, Tere Mendez, Frederik Vanmelle, Ángel Elizondo, Roberto Escobar, dan Igón Lerchundi, di antara banyak lainnya.

Dia kembali dari Amerika Serikat ke Paris pada tahun 1962, membuka sekolah di Boulogne Billancourt, tempat dia mengajar hingga kematiannya pada 12 Maret 1991. Ratusan siswa melewati sekolahnya, dan generasi baru yang belajar seni tubuh melanjutkan penelitian, juga pemikirannya hingga hari ini.

Dia mendedikasikan bagian kedua hidupnya untuk penciptaan teater yang mengambil aktor sebagai pusat proses penciptaan, dan menganggap tubuh aktor sebagai instrumen utama. Dia menciptakan banyak karya, menyelidiki ekspresi tubuh selama bertahun-tahun, dan memberikan kelas di sekolah L’Atelier di Paris, Teatro Piccolo di Milan, dan Studio Aktor di New York.

Selain itu, ia mengarahkan perusahaannya sendiri dan melakukan tur ke Italia, Swiss, Belgia, Belanda, Swedia, Inggris Raya, dan Israel. Karyanya, serta kontribusinya pada pengetahuan teater membuatnya mendapatkan pengakuan dunia. Namanya sebagai figur berada di antara master besar, seperti Meyerhold, Stanislavsky, Grotowski, dan Jaques Lecoq.

Bentuk seni Etienne Decroux yang dibuat selama bertahun-tahun benar-benar berbeda dari pantomim tradisional/klasik. Dia tidak hanya mengembangkan seni kesunyian, tetapi seni sejati dari gerakan tubuh dramatis yang dikenal Mime Corporal. Itu adalah metodelogi yang saat ini masih diterapkan oleh seniman pantomim dan seni ketubuhan di seluruh dunia.

Dalam perjalanan penelitian dan keaktoran, ia menciptakan karya monumental yang mendunia, dengan metode Mime Corporalnya. Dan, sekitar tahun 1978, dalam sebuah kelas, Decroux pernah berkata sebagai berikut:

“Seseorang harus hidup, seseorang harus menderita, dan seseorang harus berjuang sebelum mengekspresikan dirinya sendiri secara artistik. Seseorang harus memiliki sesuatu untuk dikatakan. Seni pertama-tama adalah keluhan. Seseorang yang senang dengan hal-hal sebagaimana adanya tidak memiliki urusan berada di atas panggung.” [T]

Tags: pantomimseni pertunjukanTeater
Previous Post

Kejutan Atas Ruang dan Pantulan | Karya KaRang oleh Srayamurtikanti

Next Post

Mencari Cindhil, Menemukan Papa

Wanggi Hoediyatno

Wanggi Hoediyatno

Seniman Pantomim Indonesia, berdomisili di Bandung

Next Post
Mencari Cindhil, Menemukan Papa

Mencari Cindhil, Menemukan Papa

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Susu dan Tinggi Badan Anak

by Gede Eka Subiarta
June 3, 2025
0
Puasa Sehat Ramadan: Menu Apa yang Sebaiknya Dipilih Saat Sahur dan Berbuka?

KALSIUM merupakan mineral utama yang diperlukan untuk pertumbuhan tulang kita, tepatnya untuk pertumbuhan tinggi badan. Kandungan kalsium tertinggi ada pada...

Read more

Kita Selalu Bersama Pancasila, Benarkah Demikian?

by Suradi Al Karim
June 3, 2025
0
Ramadhan Sepanjang Masa

MENGENANG peristiwa merupakan hal yang terpuji, tentu diniati mengadakan perhitungan apa  yang  telah dicapai selama masa berlalu  atau tepatnya 80...

Read more

Seberapa Pantas Seseorang Disebut Cendekiawan?

by Ahmad Sihabudin
June 2, 2025
0
Syair Pilu Berbalut Nada, Dari Ernest Hemingway Hingga Bob Dylan

SIAPAKAH yang pantas kita sebut sebagai cendekiawan?. Kita tidak bisa mengaku-ngaku sebagai ilmuwan, cendekiawan, ilmuwan, apalagi mengatakan di depan publik...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Senyum Rikha dan Cendol Nangka Pertama: Cerita Manis di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Senyum Rikha dan Cendol Nangka Pertama: Cerita Manis di Ubud Food Festival 2025

LANGIT Ubud pagi itu belum sepenuhnya cerah, tapi semangat Rikha sudah menyala sejak fajar. Di tengah aroma rempah yang menyeruak...

by Dede Putra Wiguna
June 3, 2025
Terong Saus Kenari: Jejak Rasa Banda Neira di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Terong Saus Kenari: Jejak Rasa Banda Neira di Ubud Food Festival 2025

ASAP tipis mengepul dari wajan panas, menari di udara yang dipenuhi aroma tumisan bumbu. Di baliknya, sepasang tangan bekerja lincah—menumis,...

by Dede Putra Wiguna
June 3, 2025
Pindang Ayam Gunung: Aroma Rumah dari Pangandaran yang Menguar di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Pindang Ayam Gunung: Aroma Rumah dari Pangandaran yang Menguar di Ubud Food Festival 2025

UBUD Food Festival (UFF) 2025 kala itu tengah diselimuti mendung tipis saat aroma rempah perlahan menguar dari panggung Teater Kuliner,...

by Dede Putra Wiguna
June 2, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co