6 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Politik Ogoh-ogoh, Ogoh-ogoh Politik

Gede SuardanabyGede Suardana
March 4, 2022
inOpini
Waspada, “Branding” Bali Kadaluwarsa!

Dua tahun pandemi, tiga kali merayakan rahina Nyepi. Tiga kali Nyepi, tiga kali pula ogoh-ogoh bikin heboh.

Awal pandemi tahun 2020 menjadi permulaan prosesi ritual rahina Nyepi tidak bisa dilaksanakan sesuai tradisi. Ritual melasti serta pawai ogoh-ogoh selalu mengawali tapa brata penyepian.

Jelang Nyepi tahun 2020, pemerintah (Gubernur Bali, PHDI, dan MDA) mengeluarkan surat edaran bersama tentang tata cara pelaksanaan ritual Nyepi yang sesuai dengan protokol kesehatan.

Hanya saja, aturan pelarangan pawai ogoh-ogoh tersebut memancing kemelut di masyarakat. Anak-anak muda merasa kecewa.  Ogoh-ogoh yang mereka persiapkan selama sebulan penuh dilarang untuk diarak mengelilingi desa adat.

Salah satu sekaa teruna di wilayah Gianyar pun melampiaskan kekecewaan.  Membakar ogoh-ogoh yang sebenarnya sudah siap diarak keliling desa pada malam pengerupukan.

Nyepi 2021 polemik ogoh-ogoh mereda. Tahun ini praktis tanpa gejolak, boleh atau tidak boleh arak-arakan ogoh-ogoh di malam pengerupukan. Saat itu, virus Covid-19 tengah merajalela.

Nyepi Tahun Saka 1944 (2022), wacana ogoh-ogoh kembali riuh rendah. Tarik ulur ogoh-ogoh ramai. Kalangan orang tua hingga anak-anak pun membicarakannya. “Dadi tusing ogoh-ogoh e jani nah?,”. “Nak dadi kone. Nak be baange ajak pemerintah e,”. Percakapan ini saling bersahutan.

Perubahan makna Ogoh-ogoh

Soal ogoh-ogoh sudah banyak yang membahasnya. Dari sejarah munculnya ogoh-ogoh, sampai pada wacana apakah ada atau tidak hubungan ogoh-ogoh dengan ritual Nyepi.

Kali ini kita coba membahas pergeseran makna ogoh-ogoh sebagai praktik budaya populer. 

Dari perspektif culture studies, budaya adalah sebuah konstruksi sosial. Yang bisa diadakan atau ditiadakan sesuai kepentingan manusia pada massanya.

Ogoh-ogoh bisa disebut sebagai praktik budaya pop. Dimana bentuk dan makna terus berubah seiring kepentingan manusianya.

Ogoh-ogoh, pada awal mula kemunculannya, ada yang meyakini sebagai produk kreativitas seni tangan terampil teruna-teruna Bali.  Disalurkan dalam bentuk boneka raksasa untuk melengkapi ritual Nyepi.

Seiring kemajuan perkembangan pariwisata, ogoh-ogoh dikomodifikasi ulang untuk kepentingan pariwisata. Ogoh-ogoh dibuat penuh dengan kreativitas. Bahannya pun ikut berubah-ubah mengikuti perkembangan perubahan bentuknya.

Sebagai bagian pertunjukan pariwisata, ogoh-ogoh mentas di kawasan wisata, seperti Sanur, Kuta, dan Ubud. Turis asing dan domestik yang beruntung berlibur ke Bali pada jelang dan saat Nyepi, dapat menyaksikan sepuasnya.

Pasca bom Bali I dan II (2002-2005), ogoh-ogoh dikonstruksi menjadi kritik sosial. Muncul ogoh-ogoh berwajah Amrozi. Tokoh yang dipersepsikan sebagai bhuta kala karena bagian dari dedengkot teroris yang meluluhlantakkan kawasan wisata Kuta. Disusul ogoh-ogoh berwajah tokoh publik yang tengah menjadi perbincangan.

Pada masa gering agung Covid-19 tahun 2020-2022, untuk pertama kalinya ogoh-ogoh menjadi persoalan pelik bagi publik.

Ogoh-ogoh pun dilarang diarak di masing-masing desa karena dikhawatirkan akan memperluas penyebaran virus.

Ogoh-ogoh jadi teronggok tak terawat di sudut desa (ditempatkan di bale banjar untuk yang masih dirawat).

Persoalan pelik ogoh-ogoh kembali menjadi mencuat tahun 2022. Surat edaran MDA (satu paket dengan Gubernur Bali) melarang pawai ogoh-ogoh. Sontak, edaran itu mendapatkan perlawanan teruna-teruni. Mereka serentak menyampaikan aspirasi kepada Gubernur Bali Wayan Koster. Aspirasi itu mendapat gelombang sambutan luar biasa dari teruna-teruni di Bali. “Surat edaran MDA yang melarang ogoh-ogoh hanya himbauan,  tidak wajib untuk diikuti,” seru seorang aktor politik.

Beberapa tokoh politik turun menggunakan isu tarik ulur ogoh-ogoh sebagai bagian unjuk diri ke hadapan muda-mudi Bali. Mereka berada di barisan anak muda. Menarik simpati dengan menentang pelarangan ogoh-ogoh oleh MDA Bali. Keputusan pelarangan yang disebut sebagai tindakan inkonsisten. “Surat edaran pelarangan ogoh-ogoh oleh MDA hanya himbauan. Tidak wajib untuk diikuti,” seru aktor politik.

Gubernur Koster rupanya membaca dengan cerdik arus ini. Ia menjadikan aspirasi anak muda sebagai peluang untuk mendekatkan dirinya dengan teruna-teruni (baca – takut kehilangan suara dari pemilih generasi milenial)

Sekelebat, ia bersama MDA secara mengundang anak-anak muda yang tergabung dalam organisasi pasikian yowana desa adat se-Bali. Menerima aspirasi. Kebijakannya berubah 180 derajat. Mengijinkan ritual nyomya ogoh-ogoh secara terbatas di wewidangan desa adat. Syaratnya, hanya boleh diikuti 25 orang dan diikuti oleh mereka yang telah divaksin dua kali. Ia pun menggelontorkan uang senilai Rp 1,9 miliar sebagai hadiah lomba ogoh-ogoh.

Tak cukup di situ, sebagai simbolis bentuk perhatiannya kepada kaum milenial dan zilenial (baca – teruna teruni), ia melakukan aksi bertajuk “Gubernur Koster mecapatan tur megagapan”. Ia menyapa anak-anak muda yang tengah menggarap ogoh-ogoh di bale banjar desa adat.

Ada empat bale banjar desa adat di Denpasar yang ia kunjungi, yaitu Yowana ST Satua Dharma, Banjar Kaja, Desa Sesetan; Yowana ST Tunas Muda, Banjar Dukuh Merta Jati, Desa Sidakarya; Yowana ST Sari Sanggraha, Banjar Pesanggaran, Desa Pedugan; dan Yowana ST Saka Bhuwana, Desa Tainsiat.

Euforia pembatalan pelarangan memuncak pada malam pengerupukan. Ribuan orang tumpah ruah di antaranya, di kawasan perempatan patung Catus Pata, Denpasar. Menyaksikan ogoh-ogoh yang hadir di malam jelang Nyepi dengan beragam tema, seperti Dana Maya Sandhi, Grubug, Katadah Kala, dan Kepet Agung.

Politik Ogoh-ogoh

Kunjungan tokoh/elit politik selevel gubernur beranjang sana ke arena pembuatan ogoh-ogoh menjadi hal yang unik. Rasanya, jarang kepala daerah yang melakukannya. Bahkan, ia sendiri belum pernah melakukan hal yang sama pada Nyepi sebelum terjadi pandemi.

Aksi mecapatan Gubernur Koster ditambah dengan hadiah uang miliaran rupiah menjadi pertanda bahwa makna ogoh-ogoh telah berubah dari kreativitas-ritual-pariwisata menjadi arena politik.

Sebagai tokoh politik tentu tak ingin melewatkan momentum ini. Kebijakan pelarangan pawai ogoh-ogoh berpotensi akan menggerus suara potensial dari kaum milenial. Karena anak muda kecewa. Buru-buru merevisi aturan.  Bahkan dikemas lebih ciamik dengan memberikan bonus hadian besar.

Itu pula menjadi sebuah simbol bahwa kekuasaannya tidak absolut. Desakan demi desakan dari kalangan muda, yang berpotensi sebagai lumbung suara   yang besar pada Pilkada 2024 telah membuatnya gentar jika tetap melarang pawai ogoh-ogoh.

Tarik ulur ogoh-ogoh pun dilakukan oleh dirinya sendiri hanya sekadar tak ingin kehilangan suara di kemudian hari. Akhirnya, politik masuk ke ogoh-ogoh. Ogoh-ogoh pun telah menjadi permainan politik.

Selamat Nyepi Tahun Saka 1944.

Singaraja, 2 Maret 2022

Tags: Hari Raya Nyepiogoh-ogohPolitik
Previous Post

Tradisi Amuk-Amukan di Desa Padangbulia, Tradisi Serangkaian Nyepi yang Penuh Nilai

Next Post

Mobil Kembar Toyota dan Daihatsu, Sebuah Studi Kolaborasi

Gede Suardana

Gede Suardana

Mantan wartawan, kini akademisi Undiknas Denpasar

Next Post
Mobil Kembar Toyota dan Daihatsu, Sebuah Studi Kolaborasi

Mobil Kembar Toyota dan Daihatsu, Sebuah Studi Kolaborasi

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Covid-19 dalam Alam Pikir Religi Nusantara – Catatan Harian Sugi Lanus

    Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Sumbangan Ketut Bimbo pada Bahasa Bali | Ada 19 Paribasa Bali dalam Album “Mebalih Wayang”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tidak Ada Definisi untuk Anak Pertama Saya

by Dewa Rhadea
June 4, 2025
0
Tawuran SD dan Gagalnya Pendidikan Holistik: Cermin Retak Indonesia Emas 2045

KADANG saya mencoba menjelaskan kepada orang-orang seperti apa anak pertama saya. Tapi jujur saja, saya tidak tahu bagaimana harus mendefinisikannya....

Read more

The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

by Wulan Dewi Saraswati
June 4, 2025
0
The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

MALAM di taman kuliner Ubud Food Festival sangat menggiurkan. Beberapa orang sudah siap duduk di deretan kursi depan, dan beberapa...

Read more

Susu dan Tinggi Badan Anak

by Gede Eka Subiarta
June 3, 2025
0
Puasa Sehat Ramadan: Menu Apa yang Sebaiknya Dipilih Saat Sahur dan Berbuka?

KALSIUM merupakan mineral utama yang diperlukan untuk pertumbuhan tulang kita, tepatnya untuk pertumbuhan tinggi badan. Kandungan kalsium tertinggi ada pada...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

June 5, 2025
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Abraham dan Cerita Sebotol Lion Brewery di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Abraham dan Cerita Sebotol Lion Brewery di Ubud Food Festival 2025

IA bukan Abraham Lincoln, tapi Abraham dari Lionbrew. Bedanya, yang ini tak memberi pidato, tapi sloki bir. Dan panggungnya bukan...

by Dede Putra Wiguna
June 6, 2025
Buku “Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali” Memperkaya Perspektif Kajian Sastra di Bali
Khas

Buku “Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali” Memperkaya Perspektif Kajian Sastra di Bali

BUKU Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali karya Prof. Dr. I Nyoman Darma Putra, M.Litt., memperkaya perspektif kajian sastra,...

by tatkala
June 5, 2025
Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas
Khas

Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

“Kami tahu, tak ada kata maaf yang bisa menghapus kesalahan kami, tak ada air mata yang bisa membasuh keburukan kami,...

by Komang Sujana
June 5, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [18]: Bau Gosong di “Pantry” Fakultas

June 5, 2025
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co