30 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Siti Noviali, Ia Muslim, Ia Guru Bahasa Bali, Ia Penulis Kritik Sastra Bali

Made Adnyana OlebyMade Adnyana Ole
February 20, 2022
inPersona
Siti Noviali, Ia Muslim, Ia Guru Bahasa Bali, Ia Penulis Kritik Sastra Bali

Siti Noviali

Ketika menjadi juri Lomba Esai Timbang Buku Sastra Bali Modern yang diselenggarakan media online/jurnal Suara Saking Bali,  saya tertarik satu peserta. Karyanya berjudul Wangchi Wuhan: Suasana Pandemi dan Luapan Perasaan.

Karya tulisnya memang biasa-biasa saja. Namun, nama penulis dan biodatanya yang membuat saya agak tertegun. Nama: Siti Noviali. Jenis kelamin: Perempuan. Tempat lahir: Denpasar. Agama: Islam.

Mungkin bukan sesuatu yang benar-benar langka seorang muslim punya perhatian yang besar terhadap bahasa Bali, karena agama tak punya hubungan langsung dengan bahasa. Bahasa Bali boleh ditekuni oleh orang yang beragama apa pun, begitu juga bahasa Jawa, Sasak, apalagi bahasa Inggris.

Namun, meski tak begitu langka, saya tetap ingin tahu, perempuan seperti apakah yang begitu lancar menulis kritik tentang sastra berbahasa Bali dalam lomba itu? Apalagi, untuk menulis kritik Sastra Bali Modern, tentu setidaknya ia suka membaca buku-buku Sastra Bali karya penulis-penulis dari Bali. Seorang Muslim membaca buku sastra Bali dan kemudian menulis kritik terhadap buku itu, bisa dianggap sebagai sesuatu yang luar biasa di tengah banyaknya muncul kekhawatiran tentang anak-anak muda di Bali yang tak terbiasa berbahasa Bali.

Karyanya Siti Noviali memang tak keluar sebagai juara, dan hanya masuk nominasi 20 besar. Namun, bagi saya, Siti Noviali adalah peserta istimewa, sehingga, setelah pengumuman lomba, saya menghubunginya melalui WhatsAp (WA).

Dan saya tahu kemudian, Siti Noviali bukanlah orang baru dalam pergaulan di dunia Sastra Bali Modern, dan bukan orang yang asing juga dalam akivitas orang-orang yang menjadi pecinta dan penyayang bahasa Bali. Sejak SD hingga SMA ia sudah tertarik menekuni bahasa Bali. Ia bahkan sering ikut lomba nyurat (menulis) di atas lontar dan lomba-lomba lain yang berhubungan dengan bahasa Bali.

SD  ia selesaikan di SDN 9 Sesetan, lalu masuk SMPN 6 Denpasar, dan kemudian masuk SMAN 5 Denpasar. Setamat SMA ia meneguhkan hati untuk kuliah jurusan Sastra Bali di Universitas Udayana.

“Saya ingin mempelajari lebih dalam tentang bahasa, aksara dan sastra Bali. Oleh karena itu, saya memilih untuk mengambil kuliah jurusan Sastra Bali di Unud,” kata Siti.

Di kampus itulah ia belajar secara serius ilmu dan pengetahuan bahasa Bali, sekaligus juga belajar berbicara bahasa Bali, terutama bahasa Bali alus. Sampai ia tamat, Februari 2021, dan lima bulan kemudian ia menjadi guru pengajar bahasa Bali di SMP Tunas Harapan Jaya, Denpasar di Pemogan.

Bagaimana ia bisa tertarik menulis kritik Sastra Bali modern?

“Saya tertarik menulis ulasan atau kritik sastra Bali Modern itu berawal dari menjadi tukang cacad (narasumber pengkritik) dalam kegiatan Bedah Buku Online yang diadakan oleh Suara Saking Bali,” kata dia.

Dari kegiatan itulah ia jadi senang mengulas lebih mendalam isi dari karya sastra Bali.Ia mencoba menulis sejumlah kritik terhadap sejumlah buku, sampai kemudian ia melihat informasi lomba kritik sastra Bali modern di media sosial.

“Saya tergugah untuk mengirim ulasan, walaupun masih amburadul,” kata Siti.

Buku diulas dalam lomba itu adalah buku Kumpulan Cerpen Wangchi Wuhan karya IBW Widiasa Keniten.

“Setelah saya baca, keseluruhan isi dari buku menggambarkan suasana di awal-awal pandemi. Jadi saya merasa flashback ke masa-masa saat itu. Penggambaran suasana itu sangat menarik menurut saya dan ingin saya bagikan melalui sebuah ulasan,” kata Siti..

Selain menulis kritik tentang buku Kumpulan Cerpen Wangchi Wuhan, sebelumnya ia sudah pernah menulis kritik terhadap Buku Kumpulan Cerpen Ngipiang Jokowi karya I Made Sugianto dan dipublikasikan di tatkala.co.

Kini ia sedang tertarik untuk menulis ulasan atau kritik terhadap Buku Kumpulan Cerpen Event Organizer dan Novel Sentana karya Made Sugianto.

Ia memang suka membaca buku karya Made Sugianto, seorang pengarang yang dikenal sebagai Perbekel Desa Kukuh, Marga, Tabanan, sekaligus pengelola Penerbit Pustaka Ekspresi.

“Saya memang ngefans sama Pak Made Sugianto,” katanya.

Nah, bagaimana cerita awal-mula Siti Noviali tertarik dengan bahasa Bali, kuliah di jurusan bahasa Bali dan kini menjadi guru bahasa Bali?

“Jadi begini, Pak, ibu saya orang Bali (dulunya Hindu). Asalnya dari Batubulan, Gianyar. Bapak saya dari Lombok. Kemudian setelah menikah ibu saya menjadi mualaf, menjadi muslim. Saya lahir dan besar di Bali. Dari kecil sudah terbiasa dengan lingkungan masyarakat Bali. Teman-teman juga dominan orang Bali. Berbicara di rumah juga kadang pakai bahasa Bali. Malah saya tak bisa berbicara pakai bahasa Sasak,” ceritanya.

BACA KARYA SITI NOVIALI:

  • Wangchi Wuhan: Suasana Pandemi dan Luapan Perasaan
  • Catatan Harian Perbekel dalam Kumpulan Cerpen “Ngipiang Jokowi”

Keluarga Siti Noviali sangat mendukung minat Siti menekuni bahasa dan sastra Bali. “Jadi, saya selalu di-support setiap kegiatan yang saya tekuni, terutama yang berkaitan dengan sastra Bali,” katanya.

Dengan siapa Siti Noviali belajar bahasa Bali?

Di kampus, Siti mengaku banyak belajar nyurat aksara Bali dengan Pak Nala Antara.  Di rumah ia belajar banyak dari ibunya. Dan tentu saja ia juga banyak belajar dari teman-temannya yang kebanyakan memang berbahasa Bali.

“Saya biasanya suka dengar orang ngomong pakai bahasa Bali. Biasanya ibu dan temannya suka ngomong pakai bahasa Bali, terus saya ikut dan terbiasa pakai bahasa Bali,” katanya.

Di kampus, kata dia, biasanya dosen mengajar dengan menggunakan bahasa Bali, terutama bahasa Bali alus.

“Pertamanya masih klingang-klingeng tak ngerti bahasanya. Tapi lama-lama jadi nambah kosakata baru terutama bahasa Bali alus,” kata Siti.

BACA jUGA:

  • Karya-karya peserta Lomba Esai Timbang Buku Sastra Bali Modern

Tentang lontar, Siti mengaku belajar secara tidak langsung dengan Sugi Lanus, filolog yang memang banyak menulis tentang lontar. Ia pernah membantu membersihkan lontar-lontar milik Sugi Lanus, dan Sugi Lanus kerap sharing informasi tentang lontar dan usada. “Jadi saya belajar banyak juga tentang sastra Bali sama beliau,” katanya.

Sebagai guru bahasa Bali, apa harapannya ke depan?

“Harapan saya ke depannya bisa lebih fasih berbahasa Bali, terutama bahasa Bali alus. Karena sekarang menjadi guru dan anak-anak aktif bertanya. Jadi harus belajar, belajar, belajar lagi,” katanya.

Harapan lainnya, ia bisa membina siswa-siswa untuk ikut kegiatan dan lomba yang bersinggungan dengan bahasa dan sastra Bali. Ini tentu harapan yang mulia. Dengan pembinaan yang rutin, akan lahir anak-anak yang mencintai bahasa Bali, bukan hanya dalam lomba, melainkan juga dalam kehidupan keseharian mereka. [T]

Tags: aksara baliBahasa Balisastra balisastra bali modern
Previous Post

Bertemu Pak Jam’an dan Keindahan di Taman Sari | Cerita dari Banyuwangi

Next Post

“Nyatua” Bukan Dharma Wacana | Dari Lomba “Mesatua” Krama Istri se-Bali

Made Adnyana Ole

Made Adnyana Ole

Suka menonton, suka menulis, suka ngobrol. Tinggal di Singaraja

Next Post
“Nyatua” Bukan Dharma Wacana | Dari Lomba “Mesatua” Krama Istri se-Bali

“Nyatua” Bukan Dharma Wacana | Dari Lomba “Mesatua” Krama Istri se-Bali

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Membunyikan Luka, Menghidupkan Diri : Catatan Pameran “Gering Agung” Putu Wirantawan

by Emi Suy
May 29, 2025
0
Membunyikan Luka, Menghidupkan Diri : Catatan Pameran “Gering Agung” Putu Wirantawan

DI masa pandemi, ketika manusia menghadapi kenyataan isolasi yang menggigit dan sakit yang tak hanya fisik tapi juga psikis, banyak...

Read more

Uji Coba Vaksin, Kontroversi Agenda Depopulasi versus Kultur Egoistik Masyarakat

by Putu Arya Nugraha
May 29, 2025
0
Kecerdasan Buatan dan Masa Depan Profesi Dokter

KETIKA di daerah kita seseorang telah digigit anjing, apalagi anjing tersebut anjing liar, hal yang paling ditakutkan olehnya dan keluarganya...

Read more

Sunyi yang Melawan dan Hal-hal yang Kita Bayangkan tentang Hidup : Film “All We Imagine as Light”

by Bayu Wira Handyan
May 28, 2025
0
Sunyi yang Melawan dan Hal-hal yang Kita Bayangkan tentang Hidup : Film “All We Imagine as Light”

DI kota-kota besar, suara-suara yang keras justru sering kali menutupi yang penting. Mesin-mesin bekerja, kendaraan berseliweran, klakson bersahutan, layar-layar menyala...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud
Pameran

Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud

SERATUS tahun yang lalu, pelukis Jerman kelahiran Moskow, Walter Spies, mengunjungi Bali untuk pertama kalinya. Tak lama kemudian, Bali menjadi...

by Nyoman Budarsana
May 27, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

May 17, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

May 15, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co