2 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Jengki Raih Anugerah Hari Puisi Indonesia | Ia Justru Ngobrol Soal Keris Saat Pengumuman

Made Adnyana OlebyMade Adnyana Ole
November 29, 2021
inKhas
Jengki Raih Anugerah Hari Puisi Indonesia | Ia Justru Ngobrol Soal Keris Saat Pengumuman

Wayan Jengki Sunarta bersama buku Jumantara

“Ini benar-benar kejutan!”  kata penyair Wayan Jengki Sunarta ketika mendengarkan buku kumpulan puisi terbarunya yang berjudul Jumantara (Pustaka Ekspresi, 2021) dinobatkan sebagai Buku Puisi Terbaik, Sayembara Buku Puisi Anugerah Hari Puisi Indonesia (HPI) 2021.

Jumantara menang dengan menyisihkan 160-an buku puisi yang dikirim dari berbagai pelosok Indonesia. Malam anugerah Hari Puisi Indonesia 2021 digelar di Teater Kecil, Taman Ismail Marzuki, pada hari Minggu, 28 November 2021.

“Aku kaget saat diberitahu teman lewat WA!” katanya.

Tentu saja kaget. Saat pengumuman Sayembara Buku Puisi Anugerah Hari Puisi Indonesia, Minggu 28 November 2021 malam yang dilaksanakan secara virtual lewat zoom dan youtube, Jengki sedang ngobrol soal keris dengan teman kuliahnya, Gentry Amalo, yang dikenal sebagai jurnalis. Selain menulis puisi, Jengki memang punya hobi koleksi keris dan barang-barang antik.

“Saat pengumuman aku didatangi Gentry Amalo, lalu asyik ngobrol soal keris. Saat ngobrol, tiba-tiba teman ngirim pesan lewat WA bahwa buku puisiku menang. Aku lalu masuk zoom, tapi acara sudah selesai,” katanya.

Dasar penyair!   

“Ini benar-benar kejutan. Aku tidak menyangka buku puisi Jumantara menang,” katanya.

Jengki menuturkan, sejak 2016 ia rajin menyertakan buku puisinya dalam sayembara buku puisi yang digelar oleh Yayasan Hari Puisi Indonesia. Namun buku puisinya tidak pernah menang. Hanya masuk nominasi, yakni buku puisi Montase (2016) dan Amor Fati (2019). Dan, pada tahun ini, kegigihan Jengki membuahkan prestasi gemilang.

“Tentu aku sangat bersyukur dan bangga dengan prestasi gemilang ini. Namun, aku juga menyadari bahwa prestasi ini menjadi cambuk bagiku untuk terus melahirkan karya-karya yang lebih bernas lagi,” ujar pegiat komunitas sastra Jatijagat Kehidupan Puisi (JKP) ini.

Buku puisi Jumantara terbitan Pustaka Ekspresi 2021

Selain buku puisi terbaik, dalam Sayembara Buku Puisi Anugerah Hari Puisi Indonesia 2021 ini dewan juri yang terdiri dari Sutardji Calzoum Bachri, Abdul Hadi WM, dan Maman S. Mahayana, juga menentukan lima buku puisi pilihan. Buku puisi pilihan dewan juri tersebut adalah Poe karya Adri Darmadji Woko (Depok), Ibu, Kota, Kenangan karya Dedi S. Taherdi (Tasikmalaya), Suara-Suara dari Alifuru karya Oppa Rudi Fofid (Maluku), Pada Suatu Hari yang Panjang karya Tatan Daniel (Jakarta), dan Lepas Muasal karya Seiska Handayani (Medan).

Jengki mengatakan bahwa menciptakan puisi adalah proses yang tidak pernah usai. Sama halnya dengan proses belajar memaknai kehidupan dengan beragam warnanya. Sejak awal mula ia menapaki jalan puisi pada tahun 1990-an, puisi selalu memberikan banyak kemungkinan dan kejutan tak ternilai, yang membuat ia semakin memahami keberadaan diri sebagai manusia.

“Puisi adalah anugerah semesta yang memberkati pengembaraan batin aku menjelajahi rimba kehidupan,” ujarnya.

Jengki termasuk penyair produktif dan sangat rajin menerbitkan buku puisi. Pada Agustus 2021 ia menerbitkan buku puisi Jumantara. Jumantara secara harfiah berarti awang-awang, udara, langit, atau angkasa.

Jengki mengatakan Jumantara berisikan 16 puisi panjang. Membukukan puisi-puisi panjang memang menjadi keinginannya sejak lama. Tematik puisi-puisi dalam buku Jumantara melingkupi persoalan karma, takdir, reinkarnasi, spiritualitas, pengembaraan dan dialog batin.

Puisi-puisi tersebut pernah dimuat secara terpisah di beberapa buku puisi terdahulunya. Namun, dalam buku ini, puisi-puisi tersebut sebagian besar telah mengalami pengeditan ulang, terutama dalam hal diksi dan tipografi. Tiga puisi pernah bertransformasi menjadi prosa (cerpen), yakni Cakra Punarbhawa, Pengelana Tanah Timur, dan Balada Sang Putri.

Jengki bersama Gentry Amalo

Jengki termasuk penyair yang senang bereksperimen dengan tematik dan teknik penulisan puisi. Misalnya, dalam Jumantara, pembaca bisa menemukan seri puisi-prosa berjudul Igau yang belum pernah dipublikasikannya. Seri puisi-prosa ini ia tulis dengan cara mengigau mengikuti arus bawah sadar. Setelah igauan usai ditumpahkan, ia kemudian mengeditnya kembali sesuai keinginannya.

“Aku selalu beranggapan bahwa puisi-puisi yang aku ciptakan adalah anak-anak rohani. Mereka adalah bagian dari perjalanan hidup dan proses kreatifku. Untuk itu, aku berkewajiban membuatkan ruang bagi keabadiannya,” ujar Jengki.

Jengki mendedikasikan Jumantara untuk mahaguru penyair Umbu Landu Paranggi yang kini berada di Ruang Sunyi. “Spirit mahaguru Umbu tetap menyala dan bercahaya dalam jiwaku. Beliau banyak mendidik aku untuk setia tanpa batas di jalur puisi. Jika kita mencintai puisi dengan serius, maka suatu saat puisi akan mencintai kita dengan cara-cara tidak terduga,” tutur penyair yang setia menjomblo ini.

Sebagai informasi, Hari Puisi Indonesia ditetapkan 26 Juli. Penentuan tanggal itu berdasarkan tanggal kelahiran Chairil Anwar. Dideklarasikan di Pekanbaru, 22 November 2012 berdasarkan kesepakatan para penyair Indonesia yang datang dari berbagai daerah di Indonesia. Sejak itu Hari Puisi Indonesia dirayakan setiap tahun.

Perayaan pertama Hari Puisi Indonesia (HPI) digelar di Taman Ismail Marzuki pada tahun 2013. Perayaan HPI selanjutnya terus berlangsung setiap tahun sampai perayaan kesembilan, tahun 2021. Salah satu mata acara yang selalu mendapatkan apresiasi dan antusiasme masyarakat sastra dari berbagai kalangan adalah Sayembara Buku Puisi Anugerah HPI dengan total hadiah Rp 100 juta.

Pada tahun 2021, Yayasan Hari Puisi (YHP) merayakan HPI dengan berbagai macam kegiatan, seperti Pesta Puisi Rakyat, Pembacaan Puisi, Lomba Menulis Puisi Grup FB Hari Puisi Indonesia, Lomba Baca Puisi Digital, Pemilihan Komunitas Sastra dalam Penyelenggaraan Hari Puisi Indonesia, Pekan Hari Puisi Indonesia, Seminar Internasional, termasuk Sayembara Buku Puisi Anugerah Hari Puisi. [T]

Tags: BukuHari Puisi Indonesiakumpulan puisiPuisiWayan Jengki Sunarta
Previous Post

Buku “Bangli Dulu, Kini, dan Nanti” : Gagasan yang Berakar dari Kegelisahan

Next Post

Bupati Suradnyana Minta Tim Ekraf Fasilitasi Kreativitas dan Legalitas Usaha untuk UMKM

Made Adnyana Ole

Made Adnyana Ole

Suka menonton, suka menulis, suka ngobrol. Tinggal di Singaraja

Next Post
Bupati Suradnyana Minta Tim Ekraf Fasilitasi Kreativitas dan Legalitas Usaha untuk UMKM

Bupati Suradnyana Minta Tim Ekraf Fasilitasi Kreativitas dan Legalitas Usaha untuk UMKM

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

by dr. Putu Sukedana, S.Ked.
June 1, 2025
0
Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

LELAH dan keringat di badan terasa hilang setelah mendengar suaranya memanggilku sepulang kerja. Itu suara anakku yang pertama dan kedua....

Read more

Google Launching Veo: Antropologi Trust Issue Manusia dalam Postmodernitas dan Sunyi dalam Jaringan

by Dr. Geofakta Razali
June 1, 2025
0
Tat Twam Asi: Pelajaran Empati untuk Memahami Fenomenologi Depresi Manusia

“Mungkin, yang paling menyakitkan dari kemajuan bukanlah kecepatan dunia yang berubah—tapi kesadaran bahwa kita mulai kehilangan kemampuan untuk saling percaya...

Read more

Study of Mechanical Reproduction: Melihat Kembali Peran Fotografi Sebagai Karya Seni yang Terbebas dari Konvensi Klasik

by Made Chandra
June 1, 2025
0
Study of Mechanical Reproduction: Melihat Kembali Peran Fotografi Sebagai Karya Seni yang Terbebas dari Konvensi Klasik

PERNAHKAH kita berpikir apa yang membuat sebuah foto begitu bermakna, jika hari ini kita bisa mereproduksi sebuah foto berulang kali...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Pramana Experience Luncurkan Rasayatra Edisi Kedua: Manjakan Indera, Sentuh Kesadaran Historis — Koneksi Tamu, Tradisi, Waktu
Panggung

Pramana Experience Luncurkan Rasayatra Edisi Kedua: Manjakan Indera, Sentuh Kesadaran Historis — Koneksi Tamu, Tradisi, Waktu

HUJAN itu mulai reda. Meski ada gerimis kecil, acara tetap dimulai. Anak-anak muda lalu memainkan Gamelan Semar Pagulingan menyajikan Gending...

by Nyoman Budarsana
June 1, 2025
Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025

MEMASUKI tahun ke-10 penyelenggaraannya, Ubud Food Festival (UFF) 2025 kembali hadir dengan semarak yang lebih kaya dari sebelumnya. Perayaan kuliner...

by Dede Putra Wiguna
May 31, 2025
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co