2 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Galungan, Ayo Ngelawang Barong Lagi di Ubud

Wayan Diana PutrabyWayan Diana Putra
November 9, 2021
inEsai
Galungan, Ayo Ngelawang Barong Lagi di Ubud

Ngelawang barong di Ubud

Galungan adalah sebuah perayaan agama Hindu di Bali yang jatuh pada Rahina Buda Kliwon Wuku Dunggulan datang setiap 210 hari sekali. Galungan yang dimaknai sebagai perayaan kemenangan Dharma melawan Adharma jika merujuk pada mitologi Mayadenawa yang dibinasakan oleh Dewa Indra.

Walaupun dalam “kaca mata” lain, Galungan sarat dengan elemen-elemen agraris yang tertuang dalam sara upakara seperti hasil bumi berupa flora (pala bungkah pala gantung) dan fauna (wewalungan). Sebagai contoh hiasan penjor terbuat dari hasil panen sawah dan ladang berupa padi, enau, janur, kelapa dan bambu.

Kemudian, dalam bentuk sarana upakara lain daging babi diolah menjadi sate khas Galungan seperti japit dan kuwung. Lawar sebagai bagian dari upakara dan makanan khas Galungan juga berbahan dasar dari babi, ayam dan bebek. Jika dilihat dari sarana upakara Galungan yang berbahan dari bentuk pertanian dan peternakan, rasanya tidak berlebihan jika Galungan juga sebagai perayaan masa panen atau agraris.

Hari Raya Galungan di Bali khususnya di Ubud selalu dirayakan dengan penuh kekhusyukan dan meriah sejalan dengan konsep perayaan kemenangan Dharma melawan Adharma dan juga sebagai perayaan syukur terhadap berkah pada hasil panen.

Ubud sebagai daerah kantong budaya di Bali tidak hanya merayakan Galungan dari sisi religius semata, namun juga menghasilkan bentuk-bentuk kesenian. Hal ini sejalan dengan prinsip Agama Hindu di Bali yang memadukan unsur religius dengan seni.

Ngelawang Barong adalah salah satu kesenian yang menjadi ikon dari Hari Raya Galungan. Ngelawang Barong adalah sebuah pertunjukan seni yang disajikan secara berpindah-pindah dari satu rumah ke rumah (lawang) yang lain dengan menarikan barong dengan disertai dengan tabuhan gamelan. Pentas dari rumah kerumah atau lawang ke lawang yang lain kemudian disebut dengan “Ngelawang”.

Ngelawang Barong pada Hari Raya Galungan di Ubud menjadi sebuah tradisi. Sebagian besar pelaku dari Ngelawang Barong ini adalah dari kalangan anak-anak yang lebih dikenal dengan Sekehe Barong. Ubud sendiri memiliki puluhan Sekehe Barong yang terbentuk dari banjar-banjar ataupun sangar-sangar seni. Ngelawang Barong dalam sudut pandang religi diyakini sebagai sebuah media penolak bala juga dalam kaca mata seni menjadi sebuah pendidikan seni itu sendiri.

Ngelawang Barong juga sebagai pendidikan seni khususnya seni karawitan dan tari, anak-anak yang tergabung dalam sekehe barong mendapat pengenalan dasar mengenai seni tabuh (megamel), seni tari (ngigelin barong) dan manajemen seni (pengelolaan sekehe).

Sering kali dalam ngelawang barong, anak-anak belajar secara langsung mengenai tata cara memainkan gamelan secara menyeluruh, menarikan barong dengan bergantian dan secara tidak langsung semua sekehe memiliki peran untuk mengatur program sekehe seperti kemana akan pergi ngelawang?

Bagaimana mengelola hasil ngelawang dan bagaimana cara mengatur sekeha untuk memainkan gamelan dan menarikan barong secara bergantian. Sehingga melalui aktivitas ngelawang barong ini tidak saja untuk menyemarakkan perayaan Hari Raya Galungan namun juga sebagai media pendidikan dan pengenalan seni tabuh (gamelan), tari bahkan manajemen seni.

Hal ini menjadi sebuah tindakan pelestarian seni dan budaya dengan mengkaitkan kepada kegiatan-kegiatan spiritual keagamaan Hindu di Bali.

Ngelawang Barong di Ubud berlangsung dari Galungan hingga menjelang hari Pegatwakan yang merupakan akhir dari rangkaian Hari Raya Galungan. Jenis barong yang ditarikan oleh sekehe barong di Ubud sangat beragam yaitu dari Barong Bangkal (babi), Barong Macan (harimau), Barong Ket/Ketet dan Barong Landung.

Gamelan yang digunakan mulai dari Gamelan Bebatelan, Gong Suling hingga Baleganjur. Penyajiannya dapat disaksikan diseluruh pelosok Ubud dari jalan raya sampai ke pelosok-pelosok gang kecil. Kadang kala dalam satu ruas jalan dapat ditemukan dua sampai tiga sekehe barong dalam waktu yang sama. Hal ini menambah semarak Hari Raya Galungan di Ubud dan juga menjadi daya tarik bagi wisatawan mancanegara yang kebetulan sedang berlibur di Ubud.

Namun semenjak virus Covid-19 merebak dan juga melanda Ubud khususnya aktivitas ngelawang Barong sempat terhenti. Hal ini dikarenakan oleh peraturan protokol kesehatan untuk membatasi mobilitas manusia untuk menekan penyebaran virus Covid-19. Hal inilah yang menyebabkan ngelawang barong berhenti bergeliat dalam menyemarakkan Galungan, juga terhenti sebagai wadah pencetak potensi-potensi seni tabuh dan tari.

Sudah dua kali perayaan Galungan dilalui tanpa adanya ngelawang barong, terdapat kekhawatiran akan hilangnya tradisi ini akibat deraan pandemi yang tidak kunjung menampakkan waktu selesainya.

Mudah-mudahan Galungan kali ini ngelawang barong sedikit demi sedikit mulai dilakukan lagi seiring dengan penurunan level PPKM yang diberlakukan oleh pemerintah. Hal ini perlu dibangkitkan dengan menyiasati kondisi pandemi ini, agar Ngelawang Barong di Ubud yang sarat akan makna, gagasan dan dampak terhadap kehidupan agama dan seni dapat terus dilestarikan. [T]

Tags: baliBaronghari raya galunganngelawang barongtradisi ngelawangUbud
Previous Post

Sejarah Panjang Kemunculan Wayang

Next Post

Belajar “Akting Buruk” dari Pentas “Hal-19: Bali” Kalanari Theatre Movement

Wayan Diana Putra

Wayan Diana Putra

I Wayan Diana Putra, S.Sn., M.Sn. Dosen Prodi Pendidikan Seni Pertunjukan, Fakultas Seni Pertunjukan, Institut Seni Indonesia Denpasar. Komposer Gamelan Bali.

Next Post
Belajar “Akting Buruk” dari Pentas “Hal-19: Bali” Kalanari Theatre Movement

Belajar “Akting Buruk” dari Pentas “Hal-19: Bali” Kalanari Theatre Movement

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

by dr. Putu Sukedana, S.Ked.
June 1, 2025
0
Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

LELAH dan keringat di badan terasa hilang setelah mendengar suaranya memanggilku sepulang kerja. Itu suara anakku yang pertama dan kedua....

Read more

Google Launching Veo: Antropologi Trust Issue Manusia dalam Postmodernitas dan Sunyi dalam Jaringan

by Dr. Geofakta Razali
June 1, 2025
0
Tat Twam Asi: Pelajaran Empati untuk Memahami Fenomenologi Depresi Manusia

“Mungkin, yang paling menyakitkan dari kemajuan bukanlah kecepatan dunia yang berubah—tapi kesadaran bahwa kita mulai kehilangan kemampuan untuk saling percaya...

Read more

Study of Mechanical Reproduction: Melihat Kembali Peran Fotografi Sebagai Karya Seni yang Terbebas dari Konvensi Klasik

by Made Chandra
June 1, 2025
0
Study of Mechanical Reproduction: Melihat Kembali Peran Fotografi Sebagai Karya Seni yang Terbebas dari Konvensi Klasik

PERNAHKAH kita berpikir apa yang membuat sebuah foto begitu bermakna, jika hari ini kita bisa mereproduksi sebuah foto berulang kali...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Pramana Experience Luncurkan Rasayatra Edisi Kedua: Manjakan Indera, Sentuh Kesadaran Historis — Koneksi Tamu, Tradisi, Waktu
Panggung

Pramana Experience Luncurkan Rasayatra Edisi Kedua: Manjakan Indera, Sentuh Kesadaran Historis — Koneksi Tamu, Tradisi, Waktu

HUJAN itu mulai reda. Meski ada gerimis kecil, acara tetap dimulai. Anak-anak muda lalu memainkan Gamelan Semar Pagulingan menyajikan Gending...

by Nyoman Budarsana
June 1, 2025
Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025

MEMASUKI tahun ke-10 penyelenggaraannya, Ubud Food Festival (UFF) 2025 kembali hadir dengan semarak yang lebih kaya dari sebelumnya. Perayaan kuliner...

by Dede Putra Wiguna
May 31, 2025
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co