6 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Strategi Propaganda di Kemelut Pro Kontra Mahasabha Luar Bisa PHDI

Gede SuardanabyGede Suardana
September 30, 2021
inOpini
Tatkala Pandemi, (Bali) Jangan Berhenti Menggelar Ritual Seni dan Budaya

Gde Suardana

Tiba-tiba wall media sosial dipenuhi dengan foto beberapa orang berjajar di depan angkul-angkul Pura Samuan Tiga, Gianyar dengan narasi “Selamat dan sukses kepada jajaran pengurus PHDI Pusat periode 2021-2026”.

Sontak publik tersentak melihat narasi itu di layar lima inci (smartphone). Terkejut, terkaget-kaget kenapa tiba-tiba ada pihak yang mengklaim sebagai pengurus PHDI yang sah melalui mahasabha luar biasa.

Bagi yang mendukung narasi itu, meluapkan euforia. Membagikan cerita kesuksesan menggelar mahasabha luar biasa karena dilakulan dengan dalih menyelamatkan PHDI dari pengaruh sampradaya, baik Sai Baba, Hare Krisna, atau ISCON. Klaim didukung 2/3 anggota PHDI Provinsi se-Indonesia. Dan sesuai AD/ART PHDI. Selain klaim 2/3 pemilik suara, pihak penggagas mahasabha luar biasa juga memiliki klaim lainnya, yaitu didukung 80 persen umat Hindu

Tentu banyak juga orang yang bertanya-tanya dari mana asal-usulnya tiba-tiba menyeruak ada pihak yang mengklaim kemenangan padahal kompetisi belum dimulai. Mereka mudah menelusuri fakta bahwa PHDI yang sah masih ada. Persiapan mahasabha XII sudah dilakukan. Pelaksanaannya akan dihelat sebulan lagi pada Oktober 2021.

Organisasi keumatan PHDI yang sah langsung merespon dengan menyatakan bahwa mahasabha luar bisa itu tidak sah/ilegal. Mahasabha luar biasa tidak sesuai dengan AD/ART organisasi.

Ormas berskala nasional serentak memberikan dukungan moral kepada PHDI di bawah kendali Mayjen TNI (Purn) Wisnu Bawa Tenaya.

Dukungan kepada PHDI diawali dengan sikap DPP Persadha Nusantara kemudian disusul ormas lainnya, yaitu DPP Majapahid Nusantara, DPP Ikatam Cendikiawan Hindu Indonesia (ICHI), DPP Prajaniti Hindu Indonesia, PP Kesatuan Mahasiswa Hindu Indonesia (KMHDI), PP Pandu Nusa, DPN Peradah Indonesia, FA KMHDI Pusat, PP MGPSSR, dan DPP Dosen Hindu Indonesia (DHI).

Selain dukungan dari ormas, dukungan PHDI provinsi dan kabupaten bergulir deras, diawali oleh PHDI Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, Jambi, Papua, Sulawesi Tengah, Sumatera Barat, Sulawesi Selatan, dan Banten.

Dukungan dari PHDI Kabupaten juga mengalir ke PHDI Pusat, yaitu PHDI Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Cimahi, Kabupaten Bekasi, Balangan (Kalsel), Kabupaten Banyuwangi (Jawa Timur), Kabupaten Tangerang Provinsi Banten.

Dukungan besar dari PHDI provinsi bukti untuk dengan mudah mematahkan klaim bahwa mahasabha luar biasa didukung 2/3 pemilik suara sebagai syarat digelar mahasabha luar biasa.

Klaim dari penggagas mahasabha luar biasa dan fakta dukungan kepada PHDI Pusat periode 2016-2021 biarlah menjadi arena mereka untuk saling membuktikan yang mana legal dan yang mana ilegal.

Yang menarik bagi penulis dari isu kisruh majelis keumatan Hindu menjelang mahasbha XII adalah perdebatan di media sosial dari perspektif strategi komunikasi, yaitu propaganda.

Propaganda,  menurut Encylopedia International merupakan strategi komunikasi massa yang dilakukan oleh individun atau kelompok dengan tujuannya untuk menyebarluaskan opini tanpa disertai alasan serta tanpa bukti kebenaran atau ketidakbenaran dari pesan yang disampaikan dengan tujuan untuk mempengaruhi opini publik.

Propaganda untuk memenangkan pertarungan opini  dilakukan oleh kelompok yang mendukung mahasabha luar biasa melalui “orkestrasi” dengan cara membangun narasi yang sangat tajam, “siapa yang tidak mendukung mahasabha luar biasa adalah pro sampradaya”.

Dalam strategi propaganda tak jarang dilakukan dengan menghalakan segala cara, seperti menyebarkan kabar bohong (hoak), fitnah, adu domba, ujaran kebencian, perundungan, menuduh tanpa bukti, hingga tuduhan yang menyentuh ranah privat.

Dari perdebatan di media sosial sangat mudah mengenalinya. Pilihan diksi, yaitu sampradaya, Sai Baba, ISCON, terpapar sampradaya, sudah bisa ditebak berasal dari akun baik asli ataupun akun artifisial (tidak jelas pemilik akun) berasal dari akun pro mahasabha luar biasa.

Pemilik akun ini senantiasa menggunakan narasi dan diksi “terpapar sampradaya” untuk menuduh pihak yang mendukung PHDI Pusat. Mereka dituduh sebagai bagian dari Sai Baba, ISCON dan sebagainya.

Pilihan diksi dan narasi “terpapar sampradaya” nampaknya sengaja dibangun oleh “thingtank” dari gerakan pro mahasabha luar biasa. Hal ini tujuannya untuk membuat garis batas pemisah yang tegas bahwa yang pro mahasabha luar biasa adalah si penyelamat Hindu Bali dan nusantara. Sedangkan yang pro PHDI pusat adalah pihak yang tidak peduli Hindu Bali dan Nusantara.

Narasinya di-framing sedemikian rupa dengan tujuan netizen yang merasa memiliki dan menjaga Hindu akan tergerak untuk menentukan pilihannya, yakni membela dan menyelamatkan Hindu dari pengaruh sampradaya dan pada akhirnya mengakui mahasabha luar biasa PHDI sah dan legal.

Narasi yang telah di-framing sedemikian rupa itu kemudian disebar melalui media sosial. Para influencer atau key opinion leader menyebarkan narasi itu ke masing-masing jejaringnya yang telah ada di grup-grup media sosial, seperti facebook.

Mobilisasi pun dimulai. Setiap akun (asli atau palsu) pendukung mahasabha luar biasa menggerakkan jemarinya di layar lima inci (baca smartphone) membagikan narasi itu dengan cepat dan terorganisir. Orkestrasi narasi ini mudah mereka lakukan karena memiliki pendukung yang militan.

Akun-akun ini juga akan menyerang akun siapa saja yang mencoba memberikan argumen yang berbeda dengan memberikan stigma sebagai “pro sampradaya”.

Di awal, saat gerakan ini fokus pada sasaran tunggal yaitu sampradaya, orkestrasi dan mobilisasi memiliki pengaruh sangat kuat. Tak banyak  yang mencoba membantah narasi itu.

Namun begitu narasi itu dibangun untuk melegalkan gerakan mahasabha luar biasa, perlawanan mulai bermunculan.

Tokoh-tokoh muda Hindu, ormas Hindu skala nasional, PHDI provinsi dan kabupaten melakukan counter isu terhadap narasi “pro sampradaya”. Perlawanan itu memberikan angin segar karena media sosial tidak lagi dijejali dengan narasi tersebut.

Dalam beberapa hari terakhir, opini nitizen di media sosial pun mulai kembali terpolarisasi. Tidak hanya didominasi oleh narasi yang diorkestrasi dan dimobilisasi oleh satu pihak untuk menyerang pihak yang berbeda pendapat.

Tentu saja, orkestrasi dan mobilisasi narasi dengan menstigma “orang yang tidak mendukung mahasabha luar biasa adalah pro sampradaya” jika berlangsung berlarut-larut akan sangat berbahaya.

Potensi perundungan itu tidak hanya akan terjadi di media sosial namun berpeluang menjadi gesekan di masyarakat. Sudah saatnya orkestrasi dan mobilisasi itu diakhiri.

Persaingan untuk ngayah di lembaga keumatan PHDI lakukanlah secara sehat. Bangun narasi dengan mengedepankan visi dan misi membangun Hindu. Tunjukkanlah kompetensi yang dimilik, karya membangun keumatan yang telah dilakukan, serta legacy akan akan ditorehkan untuk umat.

Bagi siapapun yang memiliki hasrat membangun Hindu melalui lembaga keumatan PHDI lakukanlah kompetisi dengan dengan semangat yang diwariskan tetua kita, “Sagilik-Saguluk Salunglung Sabayantaka, Paras-Paros Sarpanaya, Saling Asah, Asih, Asuh, yang artinya bersatu-padu, saling menghargai pendapat orang lain, dan saling mengingatkan, saling menyayangi, saling tolong-menolong.

Swaha!

Tags: hinduPHDI
Previous Post

Trilogi Jirah: Perspektif Mindfulness dan Reader Response Theory

Next Post

Teater di Bali Ada Sejak Zaman Kolonial, dan Akan Tetap Ada | Dari Diksi#8 Hiski Bali

Gede Suardana

Gede Suardana

Mantan wartawan, kini akademisi Undiknas Denpasar

Next Post
Teater di Bali Ada Sejak Zaman Kolonial, dan Akan Tetap Ada | Dari Diksi#8 Hiski Bali

Teater di Bali Ada Sejak Zaman Kolonial, dan Akan Tetap Ada | Dari Diksi#8 Hiski Bali

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Covid-19 dalam Alam Pikir Religi Nusantara – Catatan Harian Sugi Lanus

    Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Sumbangan Ketut Bimbo pada Bahasa Bali | Ada 19 Paribasa Bali dalam Album “Mebalih Wayang”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tidak Ada Definisi untuk Anak Pertama Saya

by Dewa Rhadea
June 4, 2025
0
Tawuran SD dan Gagalnya Pendidikan Holistik: Cermin Retak Indonesia Emas 2045

KADANG saya mencoba menjelaskan kepada orang-orang seperti apa anak pertama saya. Tapi jujur saja, saya tidak tahu bagaimana harus mendefinisikannya....

Read more

The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

by Wulan Dewi Saraswati
June 4, 2025
0
The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

MALAM di taman kuliner Ubud Food Festival sangat menggiurkan. Beberapa orang sudah siap duduk di deretan kursi depan, dan beberapa...

Read more

Susu dan Tinggi Badan Anak

by Gede Eka Subiarta
June 3, 2025
0
Puasa Sehat Ramadan: Menu Apa yang Sebaiknya Dipilih Saat Sahur dan Berbuka?

KALSIUM merupakan mineral utama yang diperlukan untuk pertumbuhan tulang kita, tepatnya untuk pertumbuhan tinggi badan. Kandungan kalsium tertinggi ada pada...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

June 5, 2025
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Abraham dan Cerita Sebotol Lion Brewery di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Abraham dan Cerita Sebotol Lion Brewery di Ubud Food Festival 2025

IA bukan Abraham Lincoln, tapi Abraham dari Lionbrew. Bedanya, yang ini tak memberi pidato, tapi sloki bir. Dan panggungnya bukan...

by Dede Putra Wiguna
June 6, 2025
Buku “Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali” Memperkaya Perspektif Kajian Sastra di Bali
Khas

Buku “Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali” Memperkaya Perspektif Kajian Sastra di Bali

BUKU Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali karya Prof. Dr. I Nyoman Darma Putra, M.Litt., memperkaya perspektif kajian sastra,...

by tatkala
June 5, 2025
Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas
Khas

Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

“Kami tahu, tak ada kata maaf yang bisa menghapus kesalahan kami, tak ada air mata yang bisa membasuh keburukan kami,...

by Komang Sujana
June 5, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [18]: Bau Gosong di “Pantry” Fakultas

June 5, 2025
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co