5 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Saraswati: Kecantikan Misterius dari Sains dan Seni yang Tidak Ada Habisnya

Krisna AjibyKrisna Aji
August 28, 2021
inEsai
Saraswati: Kecantikan Misterius dari Sains dan Seni yang Tidak Ada Habisnya

Ilustrasi foto by Jayen Photography | Model: Sattvika Pramesti

Dewi Saraswati disebutkan sebagai salah satu simbol keberadaan Tuhan yang hadir dalam sains dan seni. Wanita cantik bertangan empat yang memegang sitar–alat musik petik, teratai, lontar, dan genitri, serta didampingi oleh angsa adalah visualisasi dari Dewi Saraswati. Penggambaran yang mewakili sifat dari sains dan seni di mata manusia. Sains dan seni yang mendampingi manusia dalam menjalani perkembangan peradabannya.

Sains dan seni itu seperti wanita. Wanita yang sangat cantik, lebih tepatnya. Banyak objek lain yang juga indah dan cantik tetapi tidak selengkap kecantikan wanita: misterius serta memikat untuk dikenali dengan lebih dalam. “Misterius” bisa jadi dikarenakan perkembangan dari berbagai peradaban dan kebudayaan yang membuat wanita berada pada posisi yang mengharuskannya untuk lebih sering menyembunyikan perasaan dan kemauannya: membuatnya penuh dengan teka – teki. Teka – teki yang hadir bersamaan dengan kecantikan yang selalu memanggil untuk dipahami. Sama seperti sains dan seni: indah, rumit, misterius, dan membuat penasaran.

Seperti simbol Dewi Saraswati yang menghadirkan seni dan sains secara bersamaan, sains dan seni sejatinya tidak dapat dibicarakan secara terpisah: merupakan satu mata uang dengan sisi yang berbeda. Walaupun secara kasat mata, seni dan sains tampaknya memang memiliki ciri khas yang kontradiktif: seni adalah kreativitas yang lentur sedangkan sains cenderung kaku dan rigid. Tetapi, bagaimana jika pandangan terhadap kedua objek itu diperluas?

Seni–walaupun lentur–memiliki pola – pola yang dapat dijabarkan dengan logika. Sesuatu disebut “indah” karena memiliki alasan walaupun alasan tersebut bersifat induktif dan sangat bergantung pada fenomenologi pengamatnya. Induktif dan fenomenologi yang benar – benar subjektif tentu saja masih dalam ranah sains dan dapat dijangkau dengan logika. Pada akhirnya, logika tersebut menjelma menjadi sebuah konsep yang dapat diturunkan dan diajarkan kepada orang lain dan generasi penerus. Sifat tersebut tentu saja sama dengan sifat sains dan ilmu pengetahuan. Sebagai contoh praktis: adanya sekolah seni adalah bukti nyata atas pengakuan seni sebagai sains yang dapat dipelajari dan diturunkan.

Lalu, bagaimana dengan sains dan ilmu pengetahuan? Sifat dasar dari sains tentu saja kaku, rigid, dan penuh dengan logika terstruktur yang sangat disiplin. Walaupun demikian, di titik jenuh, ilmu pengetahuan dan sains pun perlu mencari celah kreativitas untuk mengembangkan dirinya. Kreativitas diperlukan untuk mengembangkan algoritma – algoritma lama menjadi algoritma – algoritma baru.

Tanpa adanya kreativitas, tentu saja rumus lama tidak akan terperbaharui, kaku, dan menjadi seperti dogma yang tidak dapat berkembang. Walapun pada akhirnya kreativitas tersebut harus diuji keabsahannya untuk memenuhi kriteria ilmu pengetahuan dan sains yang masuk akal, kreativitas dan imajinasi yang lentur dan serupa dalam mendalami seni sangat perlu dilakukan dalam pengembangan sains terbaru.

Di luar penggambaran wanita cantik, sifat dari sains dan seni dipertegas dengan sitar, lontar, genitri, angsa, dan teratai.

Sitar–alat musik petik–secara lugas menunjukkan adanya unsur seni dan kebudayaan. Musik yang lekat dengan keindahan adalah salah satu seni yang sudah menemani manusia sejak awal peradaban terbentuk. Hal serupa juga ditampilkan dengan lontar–buku–yang secara lugas menjelaskan adanya perkembangan pengetahuan yang ditulis–diceritakan, diajarkan, dan diturunkan dari generasi ke generasi

Selain simbol – simbol lugas yang ada, terdapat pula genitri yang melambangkan sesuatu yang terus berputar dan tidak ada habisnya seperti ciri khas dari proses pembelajaran yang benar. Saat mempelajari sesuatu, seseorang akan menemukan dua paradoks yang hadir secara bersamaan dan memiliki bobot yang sama persis dan membuat putaran menjadi seimbang: “semakin tahu” dan “semakin tidak tahu”. Masalah terjadi jika ketimpangan muncul. Saat pembelajar mendapati dirinya hanya “semakin tahu” tanpa merasakan adanya “ketidaktahuan baru”, maka sejatinya ia sedang terjebak di dalam dogma dan keyakinan yang semu. Dogma bahwa pengetahuan memiliki titik jenuh dan tidak dapat dikembangkan.

Di sisi lain, saat kondisi “semakin tidak tahu” saja yang hadir, maka sejatinya sang pembelajar tidak pernah bergerak dari tempatnya berdiri. Keseimbangan “semakin tahu” dan “semakin tidak tahu” adalah roda yang akan tetap menjaga manusia agar terus berkembang dan berjalan mengarungi semesta. Proses yang terus berjalan tanpa henti akan menjadikan manusia seperti angsa yang bijaksana: dapat memilah makanan di antara lumpur yang kotor. Lebih jauh lagi, kebijaksanaan tersebut akan membuat manusia menjadi indah seperti teratai: memiliki bunga idealisme yang tetap indah dengan cara berkompromi dan hidup dari realita rawa – rawa yang semrawut. [T]

___

Baca esai dan opini lain dari penulis dr. Krisna Aji, SpKJ.

Tags: Hari SaraswatihinduilmuPengetahuansainsSeni
Previous Post

Balinisasi atau Indonesianisasi Konsep Hindu Bali?

Next Post

Ada Apa dengan Tahu? | Sebuah Kisah Inspiratif dari Niseko, Jepang

Krisna Aji

Krisna Aji

Psikiater dan penulis lepas

Next Post
Ada Apa dengan Tahu? | Sebuah Kisah Inspiratif dari Niseko, Jepang

Ada Apa dengan Tahu? | Sebuah Kisah Inspiratif dari Niseko, Jepang

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Covid-19 dalam Alam Pikir Religi Nusantara – Catatan Harian Sugi Lanus

    Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Sumbangan Ketut Bimbo pada Bahasa Bali | Ada 19 Paribasa Bali dalam Album “Mebalih Wayang”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ritual Sebelum Bercinta | Cerpen Jaswanto

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tidak Ada Definisi untuk Anak Pertama Saya

by Dewa Rhadea
June 4, 2025
0
Tawuran SD dan Gagalnya Pendidikan Holistik: Cermin Retak Indonesia Emas 2045

KADANG saya mencoba menjelaskan kepada orang-orang seperti apa anak pertama saya. Tapi jujur saja, saya tidak tahu bagaimana harus mendefinisikannya....

Read more

The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

by Wulan Dewi Saraswati
June 4, 2025
0
The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

MALAM di taman kuliner Ubud Food Festival sangat menggiurkan. Beberapa orang sudah siap duduk di deretan kursi depan, dan beberapa...

Read more

Susu dan Tinggi Badan Anak

by Gede Eka Subiarta
June 3, 2025
0
Puasa Sehat Ramadan: Menu Apa yang Sebaiknya Dipilih Saat Sahur dan Berbuka?

KALSIUM merupakan mineral utama yang diperlukan untuk pertumbuhan tulang kita, tepatnya untuk pertumbuhan tinggi badan. Kandungan kalsium tertinggi ada pada...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Menjaga Rasa, Menjaga Bangsa | Dari Diskusi Buku “Ragam Resep Pangan Lokal” di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Menjaga Rasa, Menjaga Bangsa | Dari Diskusi Buku “Ragam Resep Pangan Lokal” di Ubud Food Festival 2025

MATAHARI menggantung tenang di langit Ubud ketika jarum jam perlahan menyentuh angka 12.30. Hari itu, Minggu, 1 Juni 2025, Rumah...

by Dede Putra Wiguna
June 4, 2025
Lalapooh: Cinta, Crepes, dan Cerita di Tengah Pasar Senggol Pelabuhan Tua Buleleng
Kuliner

Lalapooh: Cinta, Crepes, dan Cerita di Tengah Pasar Senggol Pelabuhan Tua Buleleng

SORE menjelang malam di Pasar Senggol, di Pelabuhan Tua Buleleng, selalu tercium satu aroma khas yang menguar: adonan tipis berbahan...

by Putu Gangga Pradipta
June 4, 2025
Film “Story” dan “AI’r”: Tekhnologi dan Lain-lain | Catatan dari Layar Kolektif Bali Utara
Panggung

Film “Story” dan “AI’r”: Tekhnologi dan Lain-lain | Catatan dari Layar Kolektif Bali Utara

ADA enam flm pendek produksi devisi film Mahima Institute Indonesia (Komunitas Mahima) diputar di Kedai Kopi Dekakiang dengan tema “BERTUMBUH”,...

by Sonhaji Abdullah
June 4, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [18]: Bau Gosong di “Pantry” Fakultas

June 5, 2025
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co