10 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Dewa, Rahma dan Ratna | Dari Tabanan Menimba Ilmu Menimbang Sampah di Buleleng

Gading GaneshabyGading Ganesha
August 2, 2021
inKhas
Dewa, Rahma dan Ratna | Dari Tabanan Menimba Ilmu Menimbang Sampah di Buleleng

Dewa, Rah,a dan Ratna: tiga anak muda dari Tabanan [Foto-foto Gading Ganesha]

Minggu, 1 Agustus 2021, saya bermain ke gudang sampah Rumah Plastik di Desa Banyuning, Buleleng. Memang hampir setiap hari saya ke tempat itu untuk urusan sampah plastik.

Tapi, pada Minggu itu, ada sesuatu yang berbeda. Di gudang itu saya bertemu tiga sosok anak muda yang tampak asing. Ketiga anak muda itu; dua orang laki-laki dan seorang gadis, terlihat begitu seksama mendengarkan penjelasan dari founder Rumah Plastik, Eka Darmawan.

Saat itu Eka Darmawan sedang menjelaskan tentang sampah yang dikelola di Rumah Plastik, mulai dari jenisnya, mekanisme pengelolaannya,  hingga potensi ekonominya.

Setelah saya tanya Eka,  ternyata tiga anak muda itu memang baru pertama kali datang ke Rumah Plastik.  Mereka bahkan bukan dari Buleleng,  melainkan datang dari Kabupaten Tabanan.

Yang Pertama Dewa Made Adi Darma Rucita yang biasa dipanggil Dewa, asalnya dari Desa Jadi Babakan,  Kecamatan Kediri. Pemuda kelahiran 1994 ini ternyata sudah setahun mengelola sampah di desanya.

Sarjana ekonomi ini melihat ada banyak potensi ekonomi dari usaha sampah sehingga punya niat segera membangun bank sampah. Nama bank sampahnya sendiri sudah ditentukan yaitu Rubbish Bank.

Yang kedua seorang wanita lulusan Undiksha jurusan manajemen,  namanya Ni Made Ratna Dewi. Ia berasal dari Desa Belumbang Kecamatan Kerambitan. Meskipun sudah empat tahun lebih tinggal dan belajar di Buleleng, Ratna ternyata tidak pernah tahu keberadaan Rumah Plastik.

Setelah lulus tahun 2020, Ratna sempat bekerja sebagai akunting di salah satu rumah makan di Tabanan, sampai akhirnya bertemu dengan Perbekel Belumbang lalu ditawari untuk ikut menjadi tim manajemen pengelolaan sampah yang akan di bangun di Desa Belumbang.

Gadis berparas manis kelahiran Oktober 1998, kemudian diberi tugas untuk belajar pengelolaan sampah di Rumah Plastik selama 3 hari sedari Jumat hingga Minggu, 1/08/2021.

Yang ketiga, yang termuda, pria kelahiran Mei 2003 ini baru saja lulus dari Sekolah Menengah Kejuruan di Tabanan.  Namanya I Kadek Rahma Diantara Putra. Sama seperti Ratna, Rahma berasal dari Desa Belumbang, juga mendapat tugas dari Perbekel Desa Belumbang untuk belajar pengelolaan sampah di Rumah Plastik.

Dewa, Ratna Dan Rahma,  hadir di Rumah Plastik untuk belajar pengelolaan sampah. Kedatangan tiga anak muda itu ternyata bukan tiba-tiba begitu saja. Kedatangan mereka merupakan  tindak lanjut dari program kerjasama Rumah Plastik dengan Badan Kerja Sama  Antar Desa (BKAD) Kecamatan Kerambitan dan Yayasan Bali Rare Paduraksa.

“Kami di rumah plastik sudah menjalin kerjasama dengan BKAD Kerambitan untuk membangun tempat pengelolaan sampah non organik yang diberi nama Kedas (Kerambitan Daur Ulang Sampah) lokasinya di desa Belumbang,”  kata Eka.

Ditambahkan Eka, nantinya Kedas ini akan mengelola sampah non organik yang  dihasilkan oleh 15 desa Di Kecamatan Kerambitan.

“Rumah Plastik akan membantu manajemen pengelolaannya selama 2 tahun ke depan di Kedas, tetapi untuk pengelolaan di sana akan di kerjakan oleh Ratna dan Rahma,” jelas Eka.

Dewa Made Adi Darma Rucita

Ratna dan Rahma sebagai orang Belumbang akan menjadi manager operasinal di Kedas, meskipun usianya cukup muda tapi sepertinya mereka sangat dipercaya oleh Pemerintah Desa Belumbang dan BKAD Kerambitan untuk memegang operasional di Kedas.

Sementara Dewa mendapat tugas dari Bali Rare Paduraksa untuk mendalami pengelolaan sampah,  sehingga diharapkan akan menjadi pendorong manajemen pengelolaan sampah yang baik di Kecamatan Kediri Tabanan.

Ketika ditanya kenapa mau belajar mengelola sampah sampai ke Buleleng, Dewa menuturkan bahwa dirinya memang sudah sangat tertarik berbisnis sampah setelah lulus kuliah.

“Saya memang senang berbisnis, awalnya ingin mengelola sampah organik dengan mengambil ke rumah-rumah warga, karena sepertinya untungnya lumayan, lalu nyari-nyari info tentang pengelolaan sampah,  sampai bertemu dengan pengelola bank sampah, dari sana awalnya memulai tahun lalu,” ujarnya.

Di awal mengelola sampah, proses dan hasil dirasa belum maksimal, mungkin karena ilmu masih kurang. Untunglah ia bertemu dengan Eka, pemilik Rumah Plastik. Ia jadi tertarik untuk lebih mendalami bagaimana pengelolaan sampah yang optimal sehingga selain potensi ekonominya jadi lebih tinggi, jenis sampah yang bisa dikelola bisa lebih banyak.

Meskipun sempat ditentang oleh orang tua, setelah mampu menjelaskan hasil dari pengelolaan sampahnya,  Dewa sendiri sudah mendapat dukungan dari keluarga. “Segera setelah selesai pelatihan di Buleleng saya akan membangun bank sampah sendiri,” tekadnya.

Berbeda dengan Dewa yang sudah memiliki pengalaman pengelolaan sampah,  Ratna dan Rahma baru pertama kali terlibat pengelolaan sampah.

Ni Made Ratna Dewi.

Ratna mengatakan, dirinya tidak ada sedikit keraguan meskipun mengelola sampah, karena di awal dikatakan bahwa ini merupakan program dari kecamatan untuk menangani permasalahan sampah, jadi dirinya tidak mempermalahkan kerjaannya ngurusin sampah.

“Saya gak ada masalah, Bli, untuk ngurusin sampah. Tak ada gengsi,  keluarga juga mendukung,” ujar Ratna.

Ratna bercerita soal pengalamannya ketika bekerja di rumah makan. Memang sudah diberlakukan kebijakan pengurangan plastik sekali pakai,  tapi dalam pelaksanaannya belumlah efektif.

“Kasian juga jika ada pembeli yang lupa membawa totebag atau tas kantong makanan, ketika belanja jadi terlihat kerepotan. Artinya kantong kresek masih diperlukan,  saya pikir gak bisa kalau hanya dengan kebijakan tersebut, tetapi harus ada solusi lain juga seperti pengelolaan daur ulang sampah,” kata gadis yang hobi olahraga ini.

Yang membuat Ratna agak tegang adalah waktu untuk belajar pengelolaannya sampah sangat terbatas hanya 3 hari dan harus sudah bisa.

Memang Kedas ditargetkan oleh Eka dan BKAD Kerambitan Sudah mulai beroperasional sebelum Hari Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 2021,  sehingga mau tidak mau Ratna dan Rahma harus sudah memahami SOP pengelolaan sampah untuk di Kedas.

I Kadek Rahma Diantara Putra

Lalu bagaiamana dengan Rahma,  pemuda 18 tahun ini memang yang paling pendiam,  lebih banyak menyimak saja. Rahma menyampaikan bahwa tidak ada rasa malu mengelola sampah,  karena tujuannya bekerja dan juga bisa berbuat untuk menjaga lingkungan di desa.

“Setelah lulus saya niatnya memang bisa langsung mencari pekerjaan, Bli,  jadi tidak masalah ngurus sampah dan terlihat kotor, apalagi bisa bekerja di desa sendiri,” kata Rahma, 

Rahma tampak begitu menikmati hari-harinya di Buleleng, karena baru pertama kali ke Buleleng.

“Ini pertama kali ke Buleleng, Bli, terus ketemu temen-temen pengelola sampah dari Buleleng, Logat bicara orang Buleleng menurut saya menarik,” jelasnya.

Berbeda dengan Dewa yang memang sudah punya pengalaman berkecimpung terlihat memang seperti sudah terbiasa. Dia terlihat begitu antusias ketika tahu semua harga-harga dari sampah plastik yang ada setelah proses pemilahan.

Lalu Ratna dan Rahma meski baru pertama kali berada di tempat pengelolaan sampah, tampak tidak begitu canggung juga berada di tempat sampah di gudang unit Rumah Plastik. Mereka begitu cepat bergaul dengan para pemilah sampah dan ikut belajar memilah sampah dengan sepenuh hati. [T]

Faunder Rumah Plastik Eka Darmawan bersama Dewa, Rahma dan Ratna
Tags: bulelengdaur ulang sampah plastikKediriKerambitanlingkunganRumah PlastikSampahsampah plastiktabanan
Previous Post

Pengurus Satupena Demisioner: Rapat Luar Biasa Anggota Hasilkan Keputusan Strategis

Next Post

Pameran Pertukaran Seni Internasional ke-20 Jepang | Pasangan Arya Dedok dan Grace Wakili Indonesia

Gading Ganesha

Gading Ganesha

Lahir dan tinggal di Desa Panji, Buleleng, 11 November 1988. Ia adalah founder Bank Sampah Galang Panji dan Co. Founder Rumah Plastik. Juga Ketua BPD Desa Panji.

Next Post
Pameran Pertukaran Seni Internasional ke-20 Jepang | Pasangan Arya Dedok dan Grace Wakili Indonesia

Pameran Pertukaran Seni Internasional ke-20 Jepang | Pasangan Arya Dedok dan Grace Wakili Indonesia

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

by Arix Wahyudhi Jana Putra
May 9, 2025
0
Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

GERIMIS pagi itu menyambut kami. Dari Kampus Undiksha Singaraja sebagai titik kumpul, saya dan sahabat saya, Prayoga, berangkat dengan semangat...

Read more

Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

by Pitrus Puspito
May 9, 2025
0
Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

DALAM sebuah seminar yang diadakan Komunitas Salihara (2013) yang bertema “Seni Sebagai Peristiwa” memberi saya pemahaman mengenai dunia seni secara...

Read more

Deepfake Porno, Pemerkosaan Simbolik, dan Kejatuhan Etika Digital Kita

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 9, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

BEBERAPA hari ini, jagat digital Indonesia kembali gaduh. Bukan karena debat capres, bukan pula karena teori bumi datar kambuhan. Tapi...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
Panggung

“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman
Khas

Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman

TAK salah jika Pemerintah Kota Denpasar dan Pemerintah Provinsi Bali menganugerahkan penghargaan kepada Almarhum I Gusti Made Peredi, salah satu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
“Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng
Khas

“Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

DULU, pada setiap Manis Galungan (sehari setelah Hari Raya Galungan) atau Manis Kuningan (sehari setelah Hari Raya Kuningan) identik dengan...

by Komang Yudistia
May 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [14]: Ayam Kampus Bersimbah Darah

May 8, 2025
Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

May 4, 2025
Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

May 4, 2025
Poleng | Cerpen Sri Romdhoni Warta Kuncoro

Poleng | Cerpen Sri Romdhoni Warta Kuncoro

May 3, 2025
Puisi-puisi Muhammad Rafi’ Hanif | Kenang-Kenangan Seorang Mahasiswa

Puisi-puisi Muhammad Rafi’ Hanif | Kenang-Kenangan Seorang Mahasiswa

May 3, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co