29 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Kenapa Namanya “Rumah Sakit”, Bukan “Rumah Sehat”?

Putu Arya NugrahabyPutu Arya Nugraha
May 12, 2021
inEsai
Hal-hal Lucu Saat Wabah Covid-19

Cukup menarik jika dibahas, kenapa kita tidak memilih istilah “rumah sehat” untuk menyebut “rumah sakit”?

Mestinya, pilihan rumah sehat jauh lebih baik.  Dalam bahasa Inggris, rumah sakit adalah hospital yang berasal dari kata hospitality yang bermakna keramah-tamahan. Kata itu sendiri berasal dari bahasa Latin, hospes yang berarti tuan rumah/inang, yang juga kemudian diserap menjadi kata hotel.

Hotel dan hospital dibedakan, seakan-akan karena hospital memiliki peran dalam pelayanan medis, diagnosis sampai terapi. Sisanya, keduanya memiliki spirit dasar yang sama yaitu keramah-tamahan dan interaksi humanis antara “tuan rumah” dan “tamu”-nya.

Maka, pilihan istilah rumah sehat jauh lebih tepat ketimbang rumah sakit. Namun kenapa rumah sakit? Rupanya ini terkait dengan sejarah bangsa kita yang dijajah Belanda. Istilah rumah sakit memang diadopsi langsung dari bahasa Belanda yaitu ziekenhuis atau kalau didekatkan dengan bahasa Inggris adalah “sick house” yang tentu saja artinya rumah sakit.

Itulah makanya, Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) dahulu bernama Centrale Burgelijke Ziekenhuis (CBZ). Negara-negara yang dekat dengan Belanda pun menggunakan istilah rumah sakit untuk hospital seperti Jerman krankenhaus atau Norwegia sykehus.

Nama dan kata-kata, diyakini adalah doa dan harapan. Demikian juga dengan istilah rumah sakit. Adakah istilah ini kemudian kerap kali dan masih saja terjadi hingga saat ini menciptakan konflik lantaran keluhan pasien dan keluarganya atau masyarakat karena pelayanan petugas rumah sakit yang dinilai kurang ramah dan humanis? Rumah sakit bukan lagi hotel yang ramah, ceria dan wangi, namun sebaliknya seolah-olah menjelma menjadi bangunan angker yang menakutkan. Bahkan sering dijadikan tema untuk film-film horor yang dekat dengan kengerian dan kematian.

Dalam film-film itu, bukan hanya bangunan rumah sakit saja yang menebarkan aura seram, susternya pun bernasib malang karena dipilih menjadi pemeran sentral sebagai jagal kejam atau tukang siksa seperti suster ngesot dan lain-lain. Betul-betul gambaran yang jungkir balik dari hospital yang seharusnya melindungi, memeluk hangat, memberi rasa aman, menumbuhkan psikis yang kuat dan pada akhirnya memberi kesembuhan. Meskipun itu semua hanya fiksi, namun jangan lupa, karya seni dan produk kreatif sering terinspirasi dari kultur masyarakat, fakta-fakta yang terjadi dalam kehidupan masyarakat, meskipun bukan merupakan kecenderungan umum.

Saat masih kanak-kanak, bukan hal langka jika orang tua kami dan generasinya bertutur kisah tentang seorang dokter yang galak, judes dan kurang berperasaan. Deskripsi terbalik dari sosok seharusnya seorang dokter yaitu ramah, sabar dan humanis. Sifat dan sikap ini penting dan mendasar, sebab dokter punya tugas dan misi besar yaitu mengobati orang sakit. Seakan-akan nyawa seseorang telah berada dalam genggaman tangan seorang dokter. Namun demikianlah cerita-cerita yang saya dengar sejak kanak-kanak.

Kisah paling terkenal adalah saat seorang dokter menjawab dengan ketus ketika seorang pasien bertanya, apa saja yang ia tak boleh makan karena sakit yang telah diidapnya. Dokter tersebut menjawab dengan singkat, padat namun tidak jelas, “Batu!”. Hahaha! Tentu saja siapapun tidak mau makan batu. Apalagi orang sakit, lebih-lebih kalau pasien dengan keluhan sakit menelan. Jangankan batu, bubur sumsum saja sulit dicerna. Atau ada seorang dokter yang begitu sensitif dan merasa diajari saat seorang bapak menjelaskan keluhan anaknya yang sakit. Bapak itu mengantar anaknya untuk berobat ke dokter dan bercerita bahwa anaknya panas sejak kemarin, disertai nyeri menelan dan batuk berdahak. Selesai bercerita, dengan jutek si dokter memberi respon, “Bapak kan sudah pintar, sudah tahu sakit anaknya, ngapain lagi dibawa ke sini?” Hahaha!

Pada masa-masa itu, di era sekitar tahun tujuhpuluhan, jumlah dokter dan rumah sakit memang belum banyak. Maka seorang dokter seakan-akan posisinya sudah seperti sosok dewa. Sangat tinggi dan terhormat. Posisi ini, tanpa disadari kemudian, bisa jadi telah membuat mereka sombong, angkuh dan congkak. Masyarakat dalam posisi lemah yang sangat membutuhkan pertolongan seorang dokter lalu hanya bisa menerima nasib mereka seikhlas-ikhlasnya. Sebuah gambaran yang sangat tidak egaliter antara seorang dokter dan pasiennya.

Situasi seperti ini tentu dapat memberi potensi risiko menjadi tidak profesional untuk seorang dokter dan terjadi ketidakadilan bagi seorang pasien. Namun saat ini, dengan bertambahnya jumlah dokter, meskipun belum sampai pada rasio ideal 1:1.000 dengan jumlah penduduk, sikap-sikap dokter feodal seperti demikian niscaya akan berkurang dan seharusnya tidak ada lagi. Kita dapat meniru interaksi dokter-pasien atau rumah sakit-pasien di negara-negara barat yang sudah maju dan modern. Dokter/rumah sakit dan pasien berada pada satu garis datar profesionalisme dan garis lingkar humanisme. Dokter dan nakes yang baik adalah roh sebuah rumah sakit yang baik dan rumah sakit yang baik akan terganti namanya menjadi rumah sehat. [T]

____

BACA KOLOM DOKTER ARYA YANG LAIN

Hal-hal Lucu Saat Wabah Covid-19

Tags: Bahasakesehatanrumah sakit
Previous Post

“Ranupura” | Wajah Bangli sebagai Hulu

Next Post

Idulfitri | Mari Mudik ke Kesejatian

Putu Arya Nugraha

Putu Arya Nugraha

Dokter dan penulis. Penulis buku "Merayakan Ingatan", "Obat bagi Yang Sehat" dan "Filosofi Sehat". Kini menjadi Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah Buleleng

Next Post
Idulfitri | Mari Mudik ke Kesejatian

Idulfitri | Mari Mudik ke Kesejatian

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Uji Coba Vaksin, Kontroversi Agenda Depopulasi versus Kultur Egoistik Masyarakat

by Putu Arya Nugraha
May 29, 2025
0
Kecerdasan Buatan dan Masa Depan Profesi Dokter

KETIKA di daerah kita seseorang telah digigit anjing, apalagi anjing tersebut anjing liar, hal yang paling ditakutkan olehnya dan keluarganya...

Read more

Sunyi yang Melawan dan Hal-hal yang Kita Bayangkan tentang Hidup : Film “All We Imagine as Light”

by Bayu Wira Handyan
May 28, 2025
0
Sunyi yang Melawan dan Hal-hal yang Kita Bayangkan tentang Hidup : Film “All We Imagine as Light”

DI kota-kota besar, suara-suara yang keras justru sering kali menutupi yang penting. Mesin-mesin bekerja, kendaraan berseliweran, klakson bersahutan, layar-layar menyala...

Read more

Karya-karya ‘Eka Warna’ Dollar Astawa

by Hartanto
May 28, 2025
0
Karya-karya ‘Eka Warna’ Dollar Astawa

SALAH satu penggayaan dalam seni rupa yang menarik bagi saya adalah gaya Abstraksionisme. Gaya ini bukan sekadar penolakan terhadap gambaran...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud
Pameran

Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud

SERATUS tahun yang lalu, pelukis Jerman kelahiran Moskow, Walter Spies, mengunjungi Bali untuk pertama kalinya. Tak lama kemudian, Bali menjadi...

by Nyoman Budarsana
May 27, 2025
Pameran “Jaruh” I Komang Martha Sedana di TAT Art Space
Pameran

Pameran “Jaruh” I Komang Martha Sedana di TAT Art Space

ANAK-ANAK muda, utamanya pecinta seni yang masih berstatus mahasiswa seni sudah tak sabar menunggu pembukaan pameran bertajuk “Secret Energy Xchange”...

by Nyoman Budarsana
May 27, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

May 17, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

May 15, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co