10 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Gurat Memoar#3 | Buku Deblog dan Kenangan Masa Kecil Bapak yang Terselip Pada Salah Satu Babnya

Made Susanta DwitanayabyMade Susanta Dwitanaya
May 4, 2021
inEsai
Gurat Memoar#3 | Buku Deblog dan Kenangan Masa Kecil Bapak yang Terselip Pada Salah Satu Babnya

Lukisan ilustrasi oleh Vincent Candra

– Mengkonfirmasi Data Sejarah dari Tuturan Personal Orang Kebanyakan

Sejak saya memutuskan belajar menulis seni rupa dari masa kuliah sampai sekarang, sosok bapak adalah pembaca paling setia dari tulisan-tulisan yang saya kerjakan. Saya adalah anak yang jarang pulang ke rumah, tapi setiap saya pulang ke rumah hal pertama yang selalu beliau tanyakan adalah:

“Dek, ade nulis di pameran? Ken katalogne ? Kal bace sambil ningalin gambarne” (Ada menulis pameran? Mana katalognya? Bapak mau baca sambil lihat karya karya perupanya ).

Mungkin dengan cara itu beliau memberi semangat atas pilihan hidup anak anaknya. Kami juga kebetulan punya minat yang sama yakni seni rupa.

Baiklah, agar tidak ngelantur dan sebelum tulisan ini menjadi terkesan sebagai tulisan yang meromantisir hubungan ayah dan anak, saya cukupkan saja untuk bercerita tentang bagaimana hubungan kami berdua. Karena ada cerita yang lebih menarik menurut saya untuk dibagi dalam tulisan ini kepada pembaca terkait bagaimana sebuah buku ternyata bisa memantik perbincangan dari pembacanya dan menguatkan data yang tersaji dalam buku tersebut.

Inilah yang terjadi ketika bapak saya membaca buku tentang Gusti Made Deblog yang saya tulis bersama dengan kawan kawan di Gurat Institut.

Kurang lebih dua bulan lalu menjelang Hari Raya Nyepi saya pulang ke rumah di Tampaksiring, Gianyar, membawakan “bekel” Nyepi berupa buku Deblog yang kami kerjakan bersama tim Gurat Institut untuk bapak saya, sekaligus arsip pribadi di rumah. Beliau memang suka membaca dari dulu, namun kebiasaanya membaca ini semakin intens beliau lakukan sejak dua tahun terakhir sejak kondisi fisiknya mulai menurun karena serangan vertigo yang membuat pendengaranya terganggu dan sulit bekerja secara fisik seperti mengukir tulang seperti dahulu.

Hanya membacalah satu satunya aktivitas yang paling digemarinya kini. Sehingga sebuah buku atau bacaan apa saja adalah teman sepi yang mengisi kesehariannya di masa pensiun. Sampai hari ini beliau masih terlihat sangat asik membaca buku Deblog yang saya bawakan dua bulan lalu itu di meja bale dangin kami.

Suatu malam di hari Umanis Galungan saya mencoba memulai obrolan dengan beliau menanyakan bagaimana pendapatnya tentang buku Deblog yang kami tulis. Beliau menjawab “di bagian tiga, di pembahasan medan seni rupa Denpasar , pak jeg inget ajak pengalamane pak e uling cerik pragat kaline luas medagang ukiran tulang ajak i kaki pidan ke badung” (di bagian ketiga, pada pembahasan tentang medan seni rupa Denpasar bapak menjadi teringat dengan pengalaman masa kecil bapak yang kerap ditinggal kakek pergi berjualan ukiran tulang ke Denpasar ).

Bapak bercerita lebih jauh bahwa di tahun 1950-an kakek saya I Ketut Kompol bersama dengan beberapa orang dari banjar kami dan banjar tetangga di Tampaksiring kerap datang ke kota Denpasar untuk berjualan ukiran tulang dan batok kelapa yang dikerjakan sendiri di sela aktivitas bertani ke beberapa toko dan tempat di Denpasar terutama di sekitar kawasan Bali Hotel yang cukup ramai pengunjung kala itu.

Menurut cerita bapak saya, kakek dan beberapa kawannya dari Tampaksiring berangkat pagi-pagi buta sebelum matahari terbit dari Tampaksiring ke Denpasar menumpang bus Wira Karya, satu-satunya bus jurusan Denpasar-Tampaksiring yang beroperasi dari sekitar jam lima hingga sepuluh pagi di tahun 1950-an. Mereka membawa hasil karya ukiran tulang dan batok kelapa hasil karya masing-masing dengan sokasi (sejenis wadah dari anyaman bambu yang biasanya dipakai sebagai bakul nasi) untuk dijual kepada para pengunjung Bali Hotel atau dijual di kios-kios atau artshop yang kala itu banyak terdapat di belakang Bali Hotel.

Jika kemalaman dan tak ada tumpangan pulang maka kakek saya kerap menginap di Balai Masyarakat (Gedung Merdeka sekarang) atau menginap di kios-kios yang banyak tersebar di belakang Bali Hotel. Kebiasaan itu pun terus berlanjut sampai tahun 1960-an ketika bapak saya bersekolah di SGA atau SPG Denpasar (kini SMA N 7 Denpasar). Kakek saya kerap datang ke kosan bapak saya di rumah Pak Ompyag seorang veteran dari Payangan yang menetap di Denpasar, membawakan beras dan lauk pauk untuk bekal bapak saya merantau di Denpasar sambil tetap berjualan ukiran tulang di Bali Hotel. Demikian juga dengan bapak saya sembari ngekos dan bersekolah di SGA beliau juga sambil mengukir tulang dan dititip untuk dijualkan oleh kakek saya untuk biaya sekolah di Denpasar.

Kesaksian bapak tentang aktivitas kakek saya ini juga mempertegas dan menguatkan data-data yang coba kami kumpulkan dan deskripsikan pada bagian-bagian buku ini. Betapa dinamika pertumbuhan infrastruktur awal dalam medan seni rupa Bali yang terjadi di Denpasar dari tahun 1930-an hingga tahun 1960-an itu juga berdampak bagi masyarakat hingga di luar kota Denpasar. Seperti kakek saya dan beberapa warga Tampaksiring yang ikut menjual ukiran tulang ke Denpasar kala itu.

Dan pada akhirnya sebuah buku akan berdampak dan mendapatkan reaksi yang beragam bagi masing-masing pembacanya. Seperti bagi bapak saya, terlepas dari hubungan personal beliau dengan saya selaku salah satu penulis buku ini, ternyata buku Deblog yang kami tulis bersama tim Gurat Institut ini ternyata menjadi media ataupun momentum untuk memulai memantik perbincangan tentang ingatan ingatanya atau bisa jadi adalah ingatan kolektif beberapa warga masyarakat baik yang berhubungan langsung ataupun tidak langsung dengan narasi dalam buku ini.

Tugas kita tentu saja adalah mengumpulkan dan mencatat ingatan-ingatan tersebut sebagai data yang tercecer dari berbagi sumber baik lisan dan tertulis, baik dari lembaga ataupun individu, baik dari para sejarawan maupun orang kebanyakan, seperti bapak saya. Untuk melengkapi dan menguatkan satu rangkaian historiografi yang akan terus bergerak dalam proses menjadi . Bukankah penulisan sejarah termasuk sejarah seni rupa adalah aktivitas yang tak akan kunjung selesai? [T]

___

BACA GURAT MEMOAR LAINNYA

Ida Bagus Sena [lukisan by Vincent Chandra]
Tags: baliGianyarGurat InstituteSeni Rupa
Previous Post

Wijaya Pura

Next Post

Model dari “Luh Muani Academy” dalam Rancangan Busana Kain Tradisi

Made Susanta Dwitanaya

Made Susanta Dwitanaya

Penulis dan kurator seni rupa. Lahir dan tinggal di Tampaksiring, Gianyar

Next Post
Model dari “Luh Muani Academy” dalam Rancangan Busana Kain Tradisi

Model dari “Luh Muani Academy” dalam Rancangan Busana Kain Tradisi

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

by Arix Wahyudhi Jana Putra
May 9, 2025
0
Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

GERIMIS pagi itu menyambut kami. Dari Kampus Undiksha Singaraja sebagai titik kumpul, saya dan sahabat saya, Prayoga, berangkat dengan semangat...

Read more

Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

by Pitrus Puspito
May 9, 2025
0
Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

DALAM sebuah seminar yang diadakan Komunitas Salihara (2013) yang bertema “Seni Sebagai Peristiwa” memberi saya pemahaman mengenai dunia seni secara...

Read more

Deepfake Porno, Pemerkosaan Simbolik, dan Kejatuhan Etika Digital Kita

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 9, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

BEBERAPA hari ini, jagat digital Indonesia kembali gaduh. Bukan karena debat capres, bukan pula karena teori bumi datar kambuhan. Tapi...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
Panggung

“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman
Khas

Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman

TAK salah jika Pemerintah Kota Denpasar dan Pemerintah Provinsi Bali menganugerahkan penghargaan kepada Almarhum I Gusti Made Peredi, salah satu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
“Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng
Khas

“Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

DULU, pada setiap Manis Galungan (sehari setelah Hari Raya Galungan) atau Manis Kuningan (sehari setelah Hari Raya Kuningan) identik dengan...

by Komang Yudistia
May 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [14]: Ayam Kampus Bersimbah Darah

May 8, 2025
Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

May 4, 2025
Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

May 4, 2025
Poleng | Cerpen Sri Romdhoni Warta Kuncoro

Poleng | Cerpen Sri Romdhoni Warta Kuncoro

May 3, 2025
Puisi-puisi Muhammad Rafi’ Hanif | Kenang-Kenangan Seorang Mahasiswa

Puisi-puisi Muhammad Rafi’ Hanif | Kenang-Kenangan Seorang Mahasiswa

May 3, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co