Sudah 2021 ya? 2020 sudah lewat akhirnya? Selamat mengawali tahun yang baru untuk kita semua. Tahun sudah berganti lagi. Sudah harus menuliskan catatan lagi. Catatan awal tahun seperti tahun sebelumnya. Apa yang sudah menjadi kenangan di tahun yang lalu dan rencana apa yang akan disusun untuk mengisi tahun ini. Begitu juga deadline–deadline yang harus diselesaikan. Kejaran-kejaran pikiran yang masih belum sampai.
Tahun lalu, kita banyak menghabiskan waktu berdiam di rumah dan mengerahkan segala potensi untuk beradaptasi dan bertahan hidup. Tetap berjalan walaupun ruang gerak terbatasi. Menjaga kewarasan tetap pada tempatnya. Penting itu, tetap waras dalam keadaan yang carut marut. Apa jadinya kalau pikiran kita juga kacau? Saya kembalikan jawabannya pada kawan-kawan yang membaca tulisan ini. Karena tentu jawaban satu sama lain akan berbeda.
Tahun ini, seperti awal-awal tahun sebelumnya, ada saja yang bertanya apa resolusiku? Pencapaian apa yang ingin aku raih? Jika tahun-tahun lalu aku masih memiliki hal yang ingin sekali dan menjadi prioritas untuk diwujudkan dan berharap akan tercapai, tahun ini jawabanku tidak ada. Sama sekali tidak ada? Apa mungkin aku tidak akan melakukan apa-apa? Apa mungkin sama sekali tidak ada rencana atau pencapaian?
Tentu saja ada rencana yang akan dilakukan, bekerja seperti tahun sebelumnya, juga tetap berproses dengan Teater Kalangan yang sudah memiliki daftar agenda panjang dan tidak menutup kemungkinan melakukan hal-hal lain yang aku belum pikirkan sekarang, bahkan saat mengetik tulisan ini. Hanya saja, bagiku tahun ini aku ingin menunggu kejutan. Terkejut dan melakukan hal tak terduga sungguh menantang. Seperti yang terjadi tahun lalu, saat pandemi membuat beberapa perencanaan yang sudah tersusun apik harus dialih wahanakan. Meminimalisir tatap muka dan memaksimalkan pertemuan virtual agar keterhubungan tetap terjaga. Tentu, semua hal itu diawali dengan keterkejutan akan keadaan yang berubah dengan tiba-tiba.
Kejutan dan terkejut membuat otak menjadi fleksibel dan adaptif untuk memikirkan jalan dan kemungkinan-kemungkinan tak terduga yang harus dijalankan. Coba bayangkan jika kita fokus mewujudkan satu tujuan dengan rencana-rencana tersusun rapi juga sudah mengetahui konsekuensi yang akan dihadapi namun, keadaan berkata lain. Jika kita tidak siap terkejut maka kegagapan bertindak yang akan datang tanpa diundang. Mempersiapkan diri untuk kejutan akhirnya menjadi penting khususnya bagiku agar otak, pikiran dan tubuh bersiap sigap dan cepat mengambil langkah ke arah berbeda dengan tujuan yang sama. Atau malah mengganti tujuan dan kemungkinan-kemungkinan yang ingin diraih.
Karena itu, pencapaian bagiku menjadi relatif, baik di pekerjaan maupun proses kreatif bersama Teater Kalangan juga hal-hal lain yang bisa jadi akan dilakukan. Kemudian, hal yang menjadi fokus adalah melakukan yang terbaik di semua tanggung jawab yang diberikan. Hasil dari memaksimalkan laku untuk memenuhi tanggung jawab tentu tidak akan berkhianat. Akan menjadi kekecewaan jika kita terlalu berharap dan ambisius akan semua pencapaian namun tidak mampu beradaptasi dengan perubahan keadaan yang mendadak. Jadi, mari terkejut bersama-sama. SURPRISE!!! [T]