Puisi Sapta adalah puisi berpola dengan 7 suku kata 7 baris dan 7 bait. Puisi Panca berpola 5 sukukata 5 baris 5 bait.
PUISI SAPTA
Ketika Kau dan Aku
Kau bukan cuma kata
Aku tak hanya saya
Kau aku dalam kita
Terbalut metafora
Lalu bulan purnama
Dan laut langit senja
Bergegas cakrawala
Kau bisik kata cinta
Dengan bibir terbuka
Ombak membayang mata
Basah dada terbuka
Menyusup jantung kita
Meliput makna cinta
Membalut luka lama
Bila dua menyatu
Maka tubuh bersatu
Bagai pasir dan batu
Hingga buih terharu
Usai laut menderu
Lalu air membiru
Angin pantai cemburu
Waktu tinggal berlalu
Malam bawa dedalu
Lupakan masa lalu
Kamu dengan yang dulu
Cintaku yang benalu
Dan kamu yang pemalu
Hasrat datang bertalu
Malam menyimpan bukti
Bahwa cinta merpati
Bisa jadi sejati
Harum kembang melati
Membungkus dua hati
Terbawa sampai nanti
Hanya berbatas mati
Rembulan menerangi
Kasih harum mewangi
Tinggalkan langit wengi
Sampai terbit pelangi
Dan kita dikalungi
Demi yang melindungi
Tak ada menandingi
Lalu kutulis sajak
Pastikan tanda jejak
Tiada lagi jarak
Aku kan jadi bapak
Kamu lahirkan anak
Dua menjadi banyak
Dan kita jadi bijak
- Noorca M. Massardi
- 241120
Cinta Itu Katanya
Cinta itu katanya
Apakah kata tanya
Adakah yang bertanya
Siapakah yang tanya
Mengapa dia tanya
Kapan ajukan tanya
Apa motifnya tanya
Katanya itu cinta
Kata siapa cinta
Apakah ada cinta
Mengapa bisa cinta
Sejak kapankah cinta
Apa alasan cinta
Di mananyakah cinta
Katanya cinta monyet
Karena jenis monyet
Atau prilaku monyet
Cinta berbulu monyet
Blingsatan gaya monyet
Cintanya ekor monyet
Seperti jambu monyet
Cintanya dari mata
Lihat cinta di mata
Beroleh cinta mata
Mengapa bisa mata
Buta selain mata
Kalaulah bukan mata
Ada cintakah mata
Cinta yang penuh kasih
Apakah belas kasih
Berapa yang dikasih
Hingga jadi kekasih
Berpadu dalam kasih
Jadi sepasang kasih
Apa pun yang dikasih
Cinta yang dari hati
Lebih berhati-hati
Bertemu dua hati
Panah sepasang hati
Berikrar dalam hati
Menjadi satu hati
Sehidup dan sehati
Lalu cinta abadi
Adakah yang abadi
Kapan bisa abadi
Apa syarat abadi
Harus api abadi
Kisah cinta abadi
Pencarian abadi
- Noorca M. Massardi
- 231120
Waktu Berjalan Sunyi
Waktu jalan sendiri
Dari kosong ke isi
Dari sunya ke sunyi
Dari alam menjadi
Dari hulu ke hilir
Dari adam ke khuldi
Tiada menemani
Takdir terikat waktu
Nasib bergantung waktu
Gerak mengikut waktu
Insan mengejar waktu
Karya diburu waktu
Tahta diatur waktu
Hidup mati berwaktu
Waktu jalan sendiri
Diikat sejak dini
Digantung hingga kini
Dikejar sampai nanti
Ditunggu tiba hari
Dibenci dikasihi
Tiada menemani
Detak peduli waktu
Wajah peduli waktu
Uang peduli waktu
Tahta peduli waktu
Umur peduli waktu
Jodoh peduli waktu
Waktu peduli waktu
Waktu jalan sendiri
Dari hening ke sepi
Dari zahir ke akhir
Napak takdir sendiri
Langkah nasib mandiri
Dalam disiplin diri
Tiada menemani
Tak ada lebih tepat
Tak ada lebih cepat
Tak ada lebih lambat
Tak ada lebih cermat
Tak ada lebih sekat
Tak ada lebih kodrat
Tanpa waktu sepakat
Belajar pada waktu
Bagi segala tentu
Berawal dari waktu
Berakhir pada waktu
Berharap pada waktu
Berikhlas saat waktu
Tak ada lagi waktu
- Noorca M. Massardi
- 231120
Dunia Mempesona
Dunia hanya maya
Rona karena warna
Megah karena rasa
Mulia karena harga
Hasrat karena jiwa
Tinggi karena tanda
Anggun karena puja
Dunia mempesona
Terang oleh rencana
Kilau oleh lencana
Citra oleh wacana
Mahal oleh bejana
Gerak oleh wahana
Sirna oleh bencana
Dunia lalu penting
Sebab selalu genting
Tiap saat berdenting
Diburu pontang-panting
Dipeluk ontang-anting
Disimpan terpelanting
Akar pohon meranting
Dunia menyilaukan
Lalu jadi pijakan
Lupakan kebajikan
Lalaikan kebaikan
Serakah disuburkan
Halal disembunyikan
Haram disempurnakan
Dunia jadi harta
Indah tersebab mata
Gagah terpandang tahta
Harkat terhimpun nista
Kitab terlumur tinta
Rakus terlupa pinta
Napsu terliput dusta
Dunia tanpa cinta
Kuasa hanya buta
Janji sekadar kata
Sumpah lidah semata
Kalbu melulu kusta
Rakyat cuma melata
Bangsa tinggal meronta
Dunia maka surga
Cintai keluarga
Hormat sesama warga
Rahmat bagi tetangga
Amal kian berharga
Hikmah terus terjaga
Bersyukur jiwa raga
- Noorca M. Massardi
- 221120
Siapa Berkehendak
Siapa berkehendak
Bagai beringin tegak
Meneguhkan yang berhak
Tak goyah duri landak
Hadapi yang berontak
Keragaman semarak
Wewangian semerbak
Selalu ada jalan
Bagi pengkhianatan
Napsu kekuasaan
Demi keserakahan
Bangkitkan permusuhan
Abai kesejahtraan
Lupakan kedamaian
Para pejabat negri
Harus kukuh berdiri
Menghalau onak duri
Dari bangsa sendiri
Yang cemburu dan iri
Kebudayaan fitri
Anugrah Sang Pemberi
Takdir berkaum-kaum
Kebebasan bermakmum
Hormati milik umum
Aneka bunga kuntum
Alun bagai pendulum
Tebar aneka senyum
Kearifan yang harum
Penyakit memang perlu
Sebagai arah pandu
Agar umat berilmu
Menghindarkan benalu
Memilih yang bermutu
Menjaga rukun fardhu
Memohon ke Yang Satu
Siapa yang bertindak
Hanya karena hendak
Sebab merasa berhak
Tak peduli menginjak
Tempat orang berpijak
Akan mendapat tolak
Pertentangan pun marak
Wahai para pejabat
Dengar suara rakyat
Bangsa yang berkeringat
Laksanakan amanat
Menyebarkan manfaat
Kuasa jadi berkat
Demi harkat martabat
- Noorca M. Massardi
- 151120
Bersujud Salat Subuh
Fajar tiba menyentuh
Berhelai daun jatuh
Kulipat liku tubuh
Bersuci dan berbasuh
Bersimpuh berseluruh
Bersujud salat subuh
Perahuku berlabuh
Dermaga yang terbuka
Membawa getah luka
Angin di atas palka
Terbang bersama duka
Layar kembang ketika
Aku hanya menerka
Dalam kalbu merdeka
Elang yang beterbangan
Bertemu persinggahan
Bersama angin topan
Badai membawa hujan
Bintang jadi panduan
Cakrawala tujuan
Pulauku masa depan
Mimpiku bebungaan
Bisikku dedaunan
Harumku wewangian
Suburku rerumputan
Lebatku pepohonan
Bangkitku gegunungan
Syairku geguritan
Tapak jejak di sini
Lahan tanpa penghuni
Mengalir masa kini
Membayangkan petani
Pemburu pemberani
Yang hidup sejak dini
Berlayar dan bertani
Aku membangun puri
Sebagai pokok suri
Gerak langkah terpatri
Untuk anak dan istri
Teladan putra putri
Bagaimana memberi
Bersama awak negri
Lalu pelangi senja
Semburat warna jingga
Mengisahkan pesona
Alam yang bersahaja
Membawa pesan surga
Dari alpa dan lupa
Akhir bagi segala
- Noorca M. Massardi
- 081120
Puisi Cabe Garam
Puisi tetes embun
Cabe di lahan kebun
Garam di tambang gurun
Simpanan harta karun
Satu sepanjang tahun
Pepes berbungkus daun
Kearifan karuhun
Puisi kayu jati
Menyayat jatidiri
Membingkai sunyi sepi
Membuka pintu hati
Menyapa matahari
Berbagi matahati
Jendela pagi hari
Puisi terang bulan
Mengibarkan bayangan
Menggoyangkan harapan
Menyanyikan kenangan
Memandikan pikiran
Membintangi tujuan
Menyulam masadepan
Puisi rumput laut
Luka terbawa hanyut
Jantung ombak berdenyut
Melipat hingga surut
Dendam berlarut-larut
Darah bersama rumput
Dalam selimut kabut
Puisi cabe garam
Tinggalkan kapal karam
Selamat jalan suram
Jejak tapak yang silam
Malam hapuskan kelam
Senandung burung balam
Dari kalbu terdalam
- Noorca M. Massardi
- 071120
PUISI PANCA
Sesama
Berbaik sangka
Kepada angka
Atau boneka
Dan buah nangka
Wajar belaka
Selami jiwa
Berbagi tawa
Rumput terbawa
Hingga ke rawa
Menguap fatwa
Dengan sesama
Berbagi kurma
Buah cengkrama
Saling berdharma
Jalan ke Roma
Alam berdamai
Bukit yang permai
Bibit tersemai
Pikiran ramai
Manis gelamai
Makhluk beragam
Insan bermacam
Langit bermalam
Bumi bersalam
Indah berkalam
- Noorca M. Massardi
- 301020
Semasjid
Jamaah masjid
Bertasbih tahmid
Berdzikir maajid
Bersaksi wahid
Bernalar rasyiid
Jamaah santri
Bersuci diri
Berhati murni
Bersunyi ruri
Berlaku fakhri
Jamaah taat
Menghadap kiblat
Berkhidmat salat
Memohon berkat
Hidup manfaat
Jamaah amal
Sisih zakat mal
Utama halal
Menghimpun bekal
Segala ihwal
Jamaah rahmat
Semua umat
Bumi akhirat
Marwah martabat
Harkat Makrifat
- Noorca M. Massardi
- 301020
Seranjang
Teman seranjang
Malam dan siang
Saiing menyayang
Yang bergelimang
Pun yang meradang
Semata wayang
Tak habis kenyang
Kasur mengembang
Saling memandang
Pun saling silang
Kadang terbayang
Yang lama hilang
Terbungkus kenang
Tersaput kembang
Dan kunang-kunang
Tubuh seranjang
Lupakan bayang
Jodoh sekarang
Kasih yang panjang
Maha Penyayang
Kini bersyukur
Nikmati umur
Sehingga uzur
Cinta melebur
Sampai ke kubur
- Noorca M. Massardi
- 291020
Sejalan
Sumpah sejalan
Satu tujuan
Badai rintangan
Ranting halangan
Iring ke depan
Segala janji
Berbuah bukti
Secawan suci
Anggur tersaji
Sari pohaci
Angin di bibir
Kapal di hilir
Sejuk semilir
Hasrat mengalir
Bersama takbir
Padi menguning
Burung bergunjing
Lolongan anjing
Memecah hening
Kalbu yang bening
Jalan berliku
Syair haiku
Ragu membeku
Ke dalam ruku
Kau bersamaku
- Noorca M. Massardi
- 291020
Sebutir
Sebutir debu
Mewujud kalbu
Seorang ibu
Wariskan sumbu
Jadilah aku
Setetes darah
Mewujud berkah
Seorang ayah
Wariskan marwah
Jadilah bilah
Sekejap malam
Menjadi adam
Bersujud alam
Iblis menikam
Jadilah sekam
Maka berdosa
Ular berbisa
Datang menggoda
Terusir surga
Sirna dunia
Neraca Tuhan
Jadi timbangan
Surga jahanam
Sudah suratan
Takdir gariskan
- Noorca M. Massardi
- 291020