5 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Transformasi Tradisi dari Penggunaan “Semat” ke “Staples” dalam “Majejaitan”

Suara PerubahanbySuara Perubahan
January 10, 2021
inEsai
Transformasi Tradisi dari Penggunaan “Semat” ke “Staples” dalam “Majejaitan”

Penulis: Ni Komang Ayu Gek Mahadewi

________

Ketika melewati ruas jalan di wilayah Kapal, Mengwi, Badung. sering kita jumpai ada banyak pedagang yang menjual sarana upakara. Jika di cermati mereka sebagian besar menggunakan staples ketimbang semat dalam jejaitan (bahan sarana upakara). Sarana banten (upakara) merupakan bagian dari kearifan lokal tradisi di Bali. Sarana banten biasanya menggunakan bahan alami dari alam seperti janur, buah-buahan dan lainnya.

Kegiatan membuat banten salah satunya disebut kegiatan mejejahitan. Mejejahitan adalah kegiatan pembuatan sarana persembahyanagan yang bahan dasarnya memanfaatkan daun atau janur. Dulu, dilingkungan masyarakat bali sering dijumpai proses pembuatan banten dengan mejejahitan kini hanya beberapa dearah yang masih eksis melakukan kegiatan ini bersama-sama di desa. Kegiatan mejejahiatan dilakukan melalui pengarah atau mendatangkan krama (masyarakat sekitar). Umumnya tujuan krama hadir untuk membantu mejejahitan banten untuk kegiatan tertentu.

Agama Hindu di Bali mengenal banyak jenis upacara yadnya (ritual) seperti pernikahan, ngaben (upacara kematian), upacara kelahiran bayi, dan lainnya. Dominan masyarakat hindu Bali akan membuat persiapan saranan upacara berupa banten (upakara). Hal ini karena kehidupan masyarakat hindu di Bali tidak terlepas dari adanya kegiatan upacara agama (Yadnya). Sering dijumpai pada masyarakat yang menghaturkan sesembahan yang disebut banten (sarana upakara).

Sesembahan ini merupakan bentuk hubungan manusia dengan Tuhan atau pencipta. Sarana banten yang sering kita jumpai saat ini di masyarakat banyak mengalami perubahan di era tahun 2000-an. Proses pembuatan banten yang melalui mejejahitan yang ada saat ini, jarang menggunakan semat (bahan pengait yang terbuat dari bambu dan tajam untuk mengkaitkan dan ditusukkan ke janur). Namun kini, masyarakat lebih memilih menggunakan staples untuk efisiensi waktu, kemudahan, simple dan menghindari luka pada tangan saat mejejahitan banten tersebut.

Pesatnya kemajuan imu pengetahuan merupakan salah satu faktor dominan penyebab cepatnya perubahan-perubahan sosial (social changes). Seiring dengan berkembangnya jaman, adanya perkembangan budaya dan ilmu pengetahuian tersebut, membuat pergeseran prilaku di masyarakat. Masyarakat mulai berpikir praktis, efektif,efisien, cepat dan tidak merepotkan. Kehadiran teknologi dan perubahan industrialisasi sangat berkembang pesat di beberapa sektor. Membuat kegiatan mejejahitan mulai menglami perubahan dimana masyarakat kini mulai memanfaatkan alat berupa staples ketimbang menggunakan semat. Staples merupakan alat pengencang dua arah yang terbuat dari metal, alat ini biasanya dipasangkan dengan stapler untuk menyatukan beberapa bagian. Beberapa masayarakat lebih menggunakan straples karena pertimbanagn lebih simple dan cepat dalam menyelesaikan kegiatan mejejahitan.

Tentu saja, simplisitas penggunaan alat dalam kegiatan mejejahitan banyak mengalami pro dan kontra di kalangan pembuat banten maupun masyarakat. Dominan pertimbangan eknomis dalam proses acara dibandingkan pertimbanagn maknawi. Penggunaan staples sebagai pengganti semat pada jejahitan banten upakara. Adanya konsepsi mental umat hindu yang dijelaskan bahwa sarana upacara lebih dimaknai sebagai alat dari pada religiusnya.

Penggunaan semat yang beralih dengan penggunaan staples dalam kegiatan mejejahitan, untuk tujuan pembuatan banten upakara hindu di Bali, kian megalami perubahan. Perubahan seperti ini sering disebut dengan perubahan transformasi tradisi. Transformasi tersebut, memaksa penyesuaian nilai dan norma dalam masyarakan. Beberapa kalangan brahmana (geria) berpendapat, penggunaan staples tidak sesuai etika hubungan manusia dengan lingkungan dalam pembuatan upakara. Alasannya karena bahan staples dalam menjejahitan terbuat dari bahan metal, yang tentu akan sangat susah terurai sehingga dipandang dapat merusak lingkungan. Disisi lain, masyarakat biasa kini lebih sering menggunakan staples ketimbang semat. Kelemahan penggunaan staples juga dapat mengganggu pakem pembuatan banten.

Akan tetapi, kehadiran staples dalam kegiatan mejejahitan di lingkungan serati, juga memang cukup membantu mempersingkat waktu pembuatan banten. Banten yang dibuat sesuai target akan lebih cepat selesai. Penggunaan staples dalam menjejahitan juga menjadi lebih simple karena tidak banyak membuang tenaga dan tidak terlalu melukai tangan. Namun sisi lain sisi buruknya adalah beberapa serati harus membiasakan diri beralih dari penggunaan semat ke staples. Perubahan penggunaan alat staples pada serati yang usianya lebih tua akan mengalami penolakan karena keahlian penggunaan semat saat mejejahitan akan memerlukan waktu untuk membiasakannya.

Lebih lanjut. Penggunaan staples pada sarana upacara juga ditemukan pada pedagang sarana upakara di daerah mengwi badung. Seperti sarana penjor, bahkan banyak diantara mereka sudah dominan memilih menggunakan staples. Faktor ekonomi dan efisiensi waktu produksi menjadi beberapa pedagang sarana upakara memilih menggunakan staples ketimbang semat. Di sisi lain, beberapa masayrakat juga menganggap bahwa bahan semat sifatnya mudah rapuh, jadi penggunaan staples dalam jejahitan banten menjadi lebih kokoh dan tahan lama.

Dunia usaha sarana upakara (banten) pada saat ini mengalami banyak inovasi dan kesadaran modern. Penggunaan staples pada proses mejejahitan dalam pembuatan banten menjadi kian eksis karena kemudahan yang ditawarkan. Jika dilihat dari perspektif etika bisnis, penggunaan staples dalam jejahitan banten di untuk upakara yadnya di bali, ada beberapa aspek yang harus di perhatikan yaitu. Pertama adanya tanggung jawab hubungan dengan Tuhan. Bahan banten yang akan dipersembahkan kepada tuhan, harus menyeseuaikan dengan syarat dan kaidah. Penggunaan steples dalam mejejahitan masih kadang terjadi perdebatan dalam masyarakat.

Aspek kedua, tanggung jawab antara manusia. Pelayanan pembuatan banten yang dilakukan melalui proses mejejahitan biasanya memerlukan waktu dan tenaga yang cukup banyak. Sehingga untuk efisiensi waktu dan tenaga penggunaan staples kadang akan membantu meneyelsaikan banten tepat waktu. Aspek ketiga yaitu tanggung jawab lingkungan, etika penggunaan semat ke staples masih menjadi pro dan kontra. Mengingat semat sendiri didapat dari alam dan staples terbuat dari bahan metal yang sulit terurai. Hal ini memerlukan solusi yang tepat agar teknologi dan tradisi bisa berjalan beriringan.

Sehingga, penggunaan staples menjadi peluang bagi beberapa masyarakat. Alternative pembuatan banten melalui proses mejejahitan dari menggunakan semat menjadi beralih menggunakan staples merupakan suatu pilihan yang dapat digunakan oleh masyarakat untuk mempermudah waktu mereka dalam mengerjakan proses mejejahitan dan aman dari luka. Perubahan ini juga menjadi trend di masyarakat kini, bahwa kegiatan dinamis sosial yang terus berubah berdasarkan pemanfaatn tekniologi terbaru dan yang lebih praktis. Penggunaan staples dalam mejejhatian sarana upakara adalah hal yang dapat disimpulkan sebagai bentuk peningkatan hasil produksi. Masyarakat harus memperhatikan unsur-unsur berpikir cepat, memanfaatkan teknologi dalam kegiatan tradisi adat. [T]

  • Ni Komang Ayu Gek Mahadewi- Mahasiswa Pascasarjana S2 Ilmu Manajemen, Undiksha

Previous Post

Harmonisasi Adat dan Budaya Bali di Tengah Pandemi

Next Post

Strategi Survive Sektor Perhotelan di Kala Pandemi

Suara Perubahan

Suara Perubahan

Suara Perubahan berisi esai-esai tugas mata kuliah "Change Management" Program S2 Ilmu Manajemen Undiksha Singaraja yang diampu oleh dosen Dr. I Nengah Suarmanayasa, S.E., M.Si.

Next Post
Strategi Survive Sektor Perhotelan di Kala Pandemi

Strategi Survive Sektor Perhotelan di Kala Pandemi

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Covid-19 dalam Alam Pikir Religi Nusantara – Catatan Harian Sugi Lanus

    Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Sumbangan Ketut Bimbo pada Bahasa Bali | Ada 19 Paribasa Bali dalam Album “Mebalih Wayang”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ritual Sebelum Bercinta | Cerpen Jaswanto

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tidak Ada Definisi untuk Anak Pertama Saya

by Dewa Rhadea
June 4, 2025
0
Tawuran SD dan Gagalnya Pendidikan Holistik: Cermin Retak Indonesia Emas 2045

KADANG saya mencoba menjelaskan kepada orang-orang seperti apa anak pertama saya. Tapi jujur saja, saya tidak tahu bagaimana harus mendefinisikannya....

Read more

The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

by Wulan Dewi Saraswati
June 4, 2025
0
The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

MALAM di taman kuliner Ubud Food Festival sangat menggiurkan. Beberapa orang sudah siap duduk di deretan kursi depan, dan beberapa...

Read more

Susu dan Tinggi Badan Anak

by Gede Eka Subiarta
June 3, 2025
0
Puasa Sehat Ramadan: Menu Apa yang Sebaiknya Dipilih Saat Sahur dan Berbuka?

KALSIUM merupakan mineral utama yang diperlukan untuk pertumbuhan tulang kita, tepatnya untuk pertumbuhan tinggi badan. Kandungan kalsium tertinggi ada pada...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Kopernik dan Jejak Timor di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Kopernik dan Jejak Timor di Ubud Food Festival 2025

“Hey, do you sell this sauce? How much is it?” tanya seorang turis perempuan, menunjuk botol sambal di meja. “It’s...

by Dede Putra Wiguna
June 5, 2025
Menjaga Rasa, Menjaga Bangsa | Dari Diskusi Buku “Ragam Resep Pangan Lokal” di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Menjaga Rasa, Menjaga Bangsa | Dari Diskusi Buku “Ragam Resep Pangan Lokal” di Ubud Food Festival 2025

MATAHARI menggantung tenang di langit Ubud ketika jarum jam perlahan menyentuh angka 12.30. Hari itu, Minggu, 1 Juni 2025, Rumah...

by Dede Putra Wiguna
June 4, 2025
Lalapooh: Cinta, Crepes, dan Cerita di Tengah Pasar Senggol Pelabuhan Tua Buleleng
Kuliner

Lalapooh: Cinta, Crepes, dan Cerita di Tengah Pasar Senggol Pelabuhan Tua Buleleng

SORE menjelang malam di Pasar Senggol, di Pelabuhan Tua Buleleng, selalu tercium satu aroma khas yang menguar: adonan tipis berbahan...

by Putu Gangga Pradipta
June 4, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [18]: Bau Gosong di “Pantry” Fakultas

June 5, 2025
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co