Bagi kebanyakan dari kita, tahun baru ini merupakan tahun dimana semua perubahan besar-besaran yang telah kita lalui di tahun sebelumnya terbayarkan.
Awal tahun ini, rasa optimisme itu terasa lebih “real”. Doa dan harapan yang dipanjatkan oleh setiap individu di mana pun berada hampir terdengar sama yaitu agar situasi dan kondisi yang kita hadapi bersama saat ini lekas sirna dan kehidupan normal bisa segera dijalankan kembali!
Doa dan harapan yang tulus sudah pasti akan terjadi.
Mari menengok kembali ke tahun kemarin dimana saya lebih suka menyebutnya tahun penuh perubahan ,cleansing dan kebangkitan sekadar untuk mengingatkan diri kita sejauh mana pribadi kita ini telah ‘ menjadi jauh lebih baik’.
Ada yang berubah sehingga terjadilah kebangkitan dalam artian yang mendalam. Terlebih dahulu , ada kuasa yang jauh lebih besar dari kuasa intelek manusia itu sendiri yaitu kuasa dari alam semesta – Sang Pencipta.
Di awal cerita, pada saat kita collapse ketika semua kegiatan rutinitas normal kita harus dihentikan, seolah-olah kita dibawa lagi untuk melihat kedalam yaitu kepada ketidakberdayaan kita, sisi vulnerability kita dan siapa sejatinya diri kita ini.
Perubahan dari yang biasanya semuanya terkontrol, tiba-tiba berubah 180 derajat.
Kita lepas kendali! Seperti ada penderitaan yang muncul, sebelum pada akhirnya kebangkitan itu terjadi. Biasanya penderitaan terjadi terlebih dahulu dalam level pikiran/mental dan emosional seperti : rasa khawatir, pesimis, takut dan seolah-olah tersesat tanpa tujuan –– sebelum muncul atau terlihat pada level fisik.
Tidak semua dari kita memiliki kemampuan yang sama untuk menyelamatkan diri meskipun dihadapkan pada situasi yang mirip. Bagi mereka yang gemar mengolah batin benar-benar dekat dan tahu tentang dirinya sendiri , cenderung lebih cepat merasakan tuntunan.
Pemikiran dan emosi negatif di atas harus kemudian dibersihkan. Yang saya lakukan adalah dengan banyak-banyak mendapatkan pengetahuan melalui membaca dan menonton video-video dengan konten yang mengedukasi tentang self-improvement.
Ada lagi metode yang dapat dilakukan untuk menggantikan pikiran-pikiran yang bersifat destruktif seperti di atas yaitu dengan cara menanamkan benih-benih pikiran positif melalui afirmasi. Namun apabila sudah ditanam, jangan lupa disiram dan diberi pupuk supaya kuat mengakar. Setelah proses cleansing terjadi , selanjutnya yang dibangkitkan adalah pemahaman yang lebih mendalam tentang sang diri dan berserah.
Pemahaman itu membangkitkan keyakinan untuk menyerahkan semuanya terhadap Kemahakuasaan Sang Pencipta dan semesta . Bukan pasrah. Berserah yang dimaksud ialah mengalir saja dengan penuh percaya diri tanpa mengesampingkan kualitas diri kita. Apa yang kita tahu tentang energi semesta ialah , apa yang kita kirimkan itulah yang akan kita dapatkan dalam level energi.
Jika kita mengirimkan penderitaan dan meyakini jika diri kita benar adanya menderita , maka penderitaanlah yang akan datang . Demikian pula sebaliknya.
Apabila energi optimisme yang kita kirimkan maka semesta menjawab dengan peluang – peluang indah dalam hidup. Ketahuilah jika semesta bekerja dengan energy-based bukan analytical mind. Itulah mengapa jalan semesta itu kadang tidak terduga dan diluar dari apa yang bisa kita pikirkan.
Mengenai sisi positif dari sebuah peristiwa – karena dalam kehidupan pasti akan selalu ada 2 sisi yang berbeda – adalah munculnya kesadaran. Kita dibawa sadar kembali ke dalam diri esensial kita yang bersifat lebih halus bukan materi, seperti badan pikiran dan emosi. Diingatkan lagi akan folosofi hidup dari Tri Hita Karana : tiga penyebab kesejahteraan dalam hidup.
Pola pikir dan emosi kita akan membentuk kualitas hidup kedepannya. Karena hal tersebut sangat terkait dengan bagaimana kita melihat dan menerima hidup itu sendiri. Pikiran dan emosi dipelihara dengan cara yang berbeda dari badan fisik , tentu saja karena unsur pembentuknya bukan bersifat material atau kebendaan .
Orang bijaksana bilang , peliharalah pikiran dan perasaan dengan baik dan benar sehingga itulah nanti yang akan membimbingmu dalam hidup. Pikiran dan emosional terkoneksi dengan kuat . Dari pikiran yang positif , terlahirlah ide-ide cemerlang . Dari pikiran yang positif terciptalah suasana hati yang positif pula. Kekuatan pikiran itu , benar adanya dapat dipergunakan untuk tujuan yang baik maupun buruk tergantung bagaimana setiap individu mempergunakannya.
Dalam lingkungan pergaulan kita , ada banyak contoh yang bisa kita amati tentang bagaimana kehidupan itu dapat dijalankan dengan penuh rasa syukur oleh mereka yang berpikiran positif meskipun sebenarnya memiliki kehidupan yang pas-pasan.
Begitupula sebaliknya , bagaimana orang yang kehidupannya tercukupi namun masih saja merasa kekurangan ditambah iri hati dan cemburu karena salah paham dikiranya hidup ini adalah sebuah kompetisi antara satu dengan yang lainnya. Sungguh telah gagal diri ini meyakini dan mempercayai bahwa masing-masing dari kita adalah individu yang unik yang terlahir dengan sudah membawa karunia masing-masing dari Yang Maha Kuasa.
Jadi setiap peristiwa yang terjadi dalam kehidupan saat ini, bukan semata – mata hanya karena nasib dan karma. Kita pula menaruh usaha atas bagaimana kita membentuk kehidupan kita sendiri termasuk bagaimana kita ingin mentransformasikan diri kita sendiri.
Cobalah untuk perjalanan kedepannya, kita lebih memfokuskan perhatian kita kedalam – mencari jati diri sejati demi memperkuat survival plan kita . Banyak – banyak luangkan waktu mempelajari dan mengolah pikiran dan rasa. Bisa dengan berafirmasi positif , visualisasi dan bermeditasi – apapun itu yang membawa kepada ketenangan jangan hanya memenuhi kebutuhan fisik saja agar tercipta keseimbangan.
Terlalu memaksakan diri untuk harus begini dan begitu pun kurang baik , nanti bisa jadi sakit hati apabila ekspektasi tidak bertemu dengan realitas. Diri ini harusnya diperhatikan dan dicintai bukannya malah dikritisi. Bagi yang telah mengeksplorasi dirinya sendiri , tetap selalu dibutuhkan konsistensi untuk mempertahankannya. Tidak mudah, pola-pola pikir lama harus di cleansing terlebih dahulu untuk selanjutnya di re-programm. Tahun ini adalah waktu yang tepat untuk menjadi diri sendiri yang lebih baik.
Merespon terhadap kehilangan – apakah itu pekerjaan , mungkin teman , atau sesuatu yang kita sayangi – ditahun kemarin maupun dalam kehidupan secaraumum , memang meguras emosi. Sejatinya yang ada ialah semua yang kita kira adalah milik kita , hanya bersifat sementara kecuali perubahan itu sendiri yang kekal adanya. Bahkan hidup ini pun adalah sementara.
Dalam perubahan itu , ada yang pergi dan pasti ada yang datang , harus ada yang dikosongkan untuk menyediakan tempat untuk yang lebih baik agar terjadi. Yang lama akan digantikan dengan yang baru. Berjalan ke masa depan , ada baiknya beban masa lalu ditinggalkan dibelakang agar langkah menjadi lebih ringan . Sebelum merespon atas sesuatu , temukanlah sisi baik dalam sebuah peristiwa itu sehingga menciptakan reaksi dan tindakan yang bijak.
Apa yang tidak menjadi milik kita saat ini lagi , membuat kita mengerti akan arti bersyukur atas apa yang kita punyai. Meski secara teori terdengar simple , namun dalam praktek kita selalu lupa untuk menjalankannya . Karena tahu akan segalanya pasti akan mengalami perubahan seiring dengan waktu mau tidak mau kita harus memiliki kemampuan untuk survive , yaitu sebisa mungkin menjadi yang terbaik di masa apapun dengan cara mengeksplorasi potensi diri dan ide-ide baru.
Yang membuat cerita perjalanan kita berbeda dari kemarin – kemarin sudah barang tentu bagaimana kita sebagai diri telah berevolusi, secara fisik , batin , emosi dan mental. Bagiamana kita menjadi lebih siap dan dewasa dalam menanggapi sebuah peristiwa dan sejauh mana pemahaman yang telah kita dapatkan tentang diri kita sendiri .
Untuk menciptakan realitas hidup yang baru , berawal dari vision yang berasal dari intelek . Ingin menjadi seperti apa kita dikemudian hari termasuk kehidupan seperti apa yang ingin kita jalani. Vision yang kuat otomatis berdampak pada pikiran kita. Kita cenderung untuk memikirkan dan melakukan hal-hal yang dapat menunjang agar vision itu ter-realisasi. Pengetahuan tentang diri adalah modal utama kita untuk bertahan dalam perubahan itu sendiri.
Pengetahuan diri yang dimaksud lebih kepada mengetahui kualitas apa saja yang : saya miliki , talenta apa lagi yang ada dalam diri saya , karakter saya yang sesungguhnya , interest saya , kecakapan saya , kegemaran saya , apa yang manjadi block atau sesuatu yang harus saya perbaiki . Semakin banyak kita mengetahui tentang diri kita sendiri semakin banyak peluang – peluang yang sebenarnya sudah ada namun baru terlihat – yang dapat diambil.
Seperti yang sudah dijabarkan sebelumnya , semesta ini bekerja dengan metode merespon terhadap energi bukan menganalisa dengan pikiran logis. Untuk mengundang semua kebaikan ke dalam diri kita maupun ke dalam hidup kita , yang pertama dilakukan adalah menjadi kebaikan itu sendiri . Berdamailah dengan masa lalu yang mungkin saja at some point telah menorehkan luka hati .
Berdamailah agar tidak membawa kesengsaraan batin kepada diri sendiri. Memang yang telah terjadi tidak bisa diulang lagi – tidak dapat dihindari – dan memang harus terjadi . Terima saja dengan berjiwa besar dan ikhlaskan , suatu saat nanti pasti ada nikmat yang lebih besar. Mengupas tentang self-development through self care and self love , terlalu kompleks untuk diringkas. Luas ruang lingkupnya , banyak poin yag harus disinggung.
Untuk menjadi kebaikan itu sendiri , berbenahlah dari dalam. Mulai dari level pikiran dan mental . Bagaimana kita menciptakan kebaikan itu sendiri melalui pikiran – pikiran yang kita tanamkan melalui afirmasi dan visualisasi. Ya! Pikiran itu sangat kuat. Ia bisa menciptakan ‘ belief system ‘ yang baru. Pikiran yang diulang ulang menyebabkan kita mempercayai hal tersebut adalah benar adanya. Berpikir tentang kebaikan berulang-ulang , menyebabkan kita mempercayai tentang kebaikan itu.
Begitupun sebaliknya. Kemudian yang harus dibenahi adalah sisi emosional kita dengan bersedia untuk melepaskan emosi – emosi negatif agar tidak menkonsumsi ketenangan batin . Hidup kita ini kaya akan cerita yang meninggalkan memori terlepas dari baik ataupun buruk . Cerita dimasa lampau tersebut pun masih meninggalkan sisi emosionalnya. Jarang kita bisa memaafkan dengan tulus , mereka yang meninggalkan luka hati. Masih saja ada emosi kekecewaan , ketidakpuasan , kemarahan , kesedihan dan mungkin bahkan dendam. Memaafkan adalah something that we have to deal with jika kita ingin menyembuhkan luka emosional dan batin kita. Semua itu harus dilebur terlebih dahulu , sehingga ada ruang nantinya bagi emosi – emosi positif seperti cinta kasih untuk berkembang. Banyak-banyak meluangkan waktu untuk ketenangan . Karena dalam ketenangan itu , kejernihan muncul.
Dalam menciptakan kebaikan dalam pikiran dan batin sangat diperlukan kejernihan , sejernih apa kita bisa melihat kebaikan yang ingin kita ciptakan. Apabila “software” kita ( mental dan batin ) sudah diupgrade , seimbangkan juga dengan meng-upgrade badan fisik kita. Badan fisik butuh bergerak , good hygiene , pangan yang baik , dan istirahat yang cukup.
Jika semuanya tumbuh dan berkembang serta diperhatikan dengan porsi yang seimbang , hasilnya sudah pasti pribadi yang baru, dengan pancaran energi yang baru , aura yang baru , dan cerita kehidupan yang baru. No More Drama!
Selamat mengaplikasikan metode baru untuk cerita kehidupan yang jauh lebih menarik. Semoga kita semua senantiasa selalu berada dalam tuntunan dan perlindungan dari Yang Maha Kuasa, serta senantiasa kiranya kita selalu diberikan anugrah yang berlimpah [T]