15 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Monolog dan Kekasih Satu Tahun Lalu || Mencincang Pesan

tatkalabytatkala
January 6, 2021
inCerpen, Puisi
Monolog dan Kekasih Satu Tahun Lalu || Mencincang Pesan

Monolog dan Kekasih Satu Tahun Lalu

– Cerpen Eva Lailatur Riska

_____

Cempaka. Denpasar, Desember 2017

Kita berkenalan setelah hujan yang tergesa-gesa itu reda—ingatkah kau? “Dalam perjalanan menuju istana atas awan,” bualmu. Khidmat aku mendengarkan segala yang meluncur dari mulut tipismu, yang berhamburan bagai bintang-bintang sehingga penuh semangat, aku mencoba mengingatnya dengan sangat hati-hati, karena ingatan adalah rumah: tempat yang tepat untuk pulang menuju kenangan.

Ah, bagaimana bisa aku sebentar saja tak mengingatmu? Tentu saja aku tak akan pernah melupakan orang aneh yang membuatku jatuh cinta; yang hampir saja menikahiku. Aku sudah bicara banyak pada ibu perihal sesuatu yang akhir-akhir ini, membuatku tak bisa lelap. Ibu sudah menduganya, dan Ibu langsung setuju. Inilah kali pertamaku berterus terang kepadanya tentang sebuah perasaan. Aku dapat merasakan aura bahagia yang menguar dari ibu waktu itu.

***

Huru-hara kota memang sering memberi kejutan: menciptakan kejadian yang tidak direncanakan sebelumnya—termasuk perkenalanku denganmu. Ketika itu, harusnya aku berterimakasih kepada hujan. Karena hujan, kau berteduh di rumah kopi ibuku. Sejak pertemuan pagi itu, aku menjadi wanita yang tidak sabaran. Bangun pagi-pagi—bahkan kepagian—berangkat menemani ibu ke rumah kopi. Terus terang, Kekasih, aku mulai merasakan beratnya rindu.

Kau memiliki banyak sekali cerita seperti juru dongeng yang benar-benar diutus untuk menghiburku; menjadi sahabatku entah sampai kapan. Pernah pula kau menceritakan seorang gadis yang senang memunguti sisa hujan, seorang pemuda yang mencintai gerimis, dan banyak lagi cerita fiksi lainnya. Herannya, aku percaya saja dengan cerita yang kau ujarkan, meski kalau dipikir-pikir, sungguh tidak masuk nalar.

Aku mulai jelas mengenali intonasi, artikulasi bunyi, serta suramu yang sedikit berat—dan tentu saja berat untuk sekadar aku ingat-ingat. Pengucapan huruf “r”-mu yang serupa huruf “l”, membuatku semakin gemas; selain suaramu, diam-diam aku telah bersahabat baik dengan aroma parfum yang kau semprotkan ke bagian tubuhmu sebelum menemuiku, Kekasih. Aroma kayu gaharu. Aroma yang terus terpilin dalam hidungku. Rasanya, aku ingin mengihrup aroma itu dalam-dalam agar tersimpan rapi dalam ingatanku.

Aku meraba kembali lorong hatiku yang kini sudah kosong – sudah berapa lama? Aku tidak menghitungnya secara pasti, kekasih. Mungkin kau tahu seberapa lama itu.

“Kau sangat menyukai gerimis,” kataku malu-malu kala itu, saat gerimis masih saja mericis sejak fajar.

“Selalu ada alasan kuat bagi seseorang untuk menyukai sesuatu,” jawabmu. “Sama seperti aku menyukai cerita-cerita tentang hujan dan gerimis yang telah banyak kuceritakan kepadamu, Cempaka.”

“Kenangan.” Balasku hati-hati.

“Bisa saja.” Kau menjawab dengan nada yang terdengar hampir putus asa.

Aku diam cukup lama dan memikirkan, “Apa itu kenangan?” dan “apakah aku mempunyai kenangan yang benar-benar berharga?” Aku telah medapat jawaban itu. Aku memiliki kenangan! Bahkan kenangan yang sangat manis: kenangan tentangmu, kekasih, dan hujan dengan serpihan gerimis.

“Dulu, aku pernah mempunyai pendengar setia sepertimu, Cempaka. Aku selalu menceritakan apa pun tentang hujan kepadanya. Ia sangat girang, seakan hujan benar-benar turun walaupun cuaca sedang terik-teriknya. Kami berjanji akan berjalan berpegangan tangan, dan tiba-tiba gerimis berjatuhan di kepala kami. Ya, aku berjanji.” Jelasmu dengan suara sesak.

“Apa kau menangis?” Aku yang tersentuh dengan suaramu, lebih berhati-hati menanyakan itu.

“Bukan.,” kau mengelak.

“Namun aku yakin kau sedang bersedih.”

“Baiklah. Aku menangis. Namun, menangis tak selalu berarti sedih, ‘kan?”

Aku senang mendengar jawaban itu. Senang dan penasaran.

***

Akhir-akhir ini, hujan lebih sering turun membungkus kota Denpasar. Kota terasa lebih manis dan romantis. Aku lebih sering menghangatkan badan dengan secangkir coklat panas buatan ibu dan buku yang belum selesai kubaca sejak tiga hari lalu. Seharian suntuk, aku hanya duduk mendengarkan musik di sofa dekat tangga; tepat di sebelah meja bar. Pikiranku mengawang; terbayang aroma kayu gaharu yang selalu melekati tubuhmu, tapi ada yang lain lagi: harum kopi Kintamani. Kopi tanpa gula yang selalu kau pesan, Kekasih. Walaupun banyak menu baru, tapi kau sangat setia dengan kopi kesukaanmu itu.

Ibu mengerti keadaan hatiku yang sudah lama tidak baik-baik saja, bahkan bahagianya yang dulu terbawa ceritaku kini turut larut dengan situasi baru hatiku.

“Kelana,” gumamku dalam hati. Nama yang kau perkenalkan padaku, Kekasih; tepat saat hujan yang tergesa-gesa itu reda dan menyisakan gerimis satu-dua. Namun, waktu berlari jauh. Begitu cepat tanpa bisa kucegah barang sedetik pun. Waktu yang kini hanya meninggalkan air mata pada lesung pipiku.

***

Kelana. Jepara, Maret 2018.

Sesungguhnya aku tidak menyukai hujan. Hujan membuat benda-benda menjadi basah dan orang-orang menjadi repot. Dan satu lagi; hujan telah merenggut orang-orang yang aku cintai: bapak, ibu, dan Adel. Tepat satu tahun yang lalu, hujan mengikis rumah kami yang berada di bibir sungai. Aku beruntung, keluar pagi-pagi dan berteduh di rumah kopi milik ibu Cempaka karena dihadang hujan. Tapi ayah, ibu, dan Adel melakukan pekerjaan rumahnya masing-masing. Hujan reda. Aku pulang. Namun tak kudapati rumah. Hanya sungai keruh dan sisa bangunan yang sungguh tak dapat kukenali.

Satu lagi, hujan menjauhkanku dari Cempaka. Ya, aku juga kehilangan Cempaka, sebelum aku sempat memberinya apa-apa, selain cerita hujan yang entah ia kenang atau tidak. O, Cempaka, wanita yang manis! Wanita berambut gelombang sebahu. Setiap aku menemuinya, ia sering mengenakan baju rajut abu-abu berlengan panjang. Seolah Cempaka adalah langit yang sedang muram. Langit yang mendung di hadapanku. Namun senyum serekah matahari itu selalu terbit dan terbenam, dan selalu berhasil menguasai kesepianku.

O, Cempaka! Gadis manis yang tak bosan-bosannya mendengar ceritaku. Cerita tentang hujan yang baginya adalah hadiah terindah. Cerita yang selalu hadir setelah aku berada dalam hidupannya. Kini, aku ditemani penyesalan, dan penyesalan adalah kecerobohan seorang laki-laki yang tak dapat berbuat apa-apa, sedangkan rindu adalah ganjaran bagiku: lelaki yang telah menyakiti Cempaka. [T]

_____

Karya dalam pameran Mega Rupa, Oktober 2019

Mencincang Pesan

Puisi Santi Dewi


Seorang dicincang pesanan

Dua telur di dapur

Hiruk pikuk keluar kulkas

Bawang dikocok, garam melintas

Bumbu diputar wajan dan nampan


Rempah bebutiran masuk jadi kenyal

Ketika mulut menyendok hakau

Green tea berubah kacang hijau


Di depan,

Hitam dedaunan hiasi tembok gedung

Lumut mencicip jendela murung

Sepi rumah tingkat


Sementara di sepanjang jalan tersisih

Ia jumput tisu bekas, sumpit-sumpit kambang

Juga bebijian kekosongan


Sepi,

Menuang pekat di permukaan


Men Brayut, 12 Desember 2020.

Previous Post

I GUTO BRAHMANA JAWA

Next Post

Siasat Filsafat “Tractatus Logico Philosophicus” dalam Hidup Wittgenstein

tatkala

tatkala

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

Next Post
Siasat Filsafat “Tractatus Logico Philosophicus” dalam Hidup Wittgenstein

Siasat Filsafat “Tractatus Logico Philosophicus” dalam Hidup Wittgenstein

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

‘Prosa Liris Visual’ Made Gunawan

by Hartanto
May 15, 2025
0
‘Prosa Liris Visual’ Made Gunawan

SELANJUTNYA, adalah lukisan “Dunia Ikan”karya Made Gunawan, dengan penggayaan ekspresionisme figurative menarik untuk dinikmati. Ia, menggabungkan teknik seni rupa tradisi...

Read more

Mengharapkan Peran Serta Anak Muda untuk Mengembalikan Vitalitas Pusat Kota Denpasar

by Gede Maha Putra
May 15, 2025
0
Mengharapkan Peran Serta Anak Muda untuk Mengembalikan Vitalitas Pusat Kota Denpasar

SIANG terik, sembari menunggu anak yang sedang latihan menari tradisional untuk pentas sekolahnya, saya mampir di Graha Yowana Suci. Ini...

Read more

‘Puisi Visual’ I Nyoman Diwarupa

by Hartanto
May 14, 2025
0
‘Puisi Visual’ I Nyoman Diwarupa

BERANJAK dari karya dwi matra Diwarupa yang bertajuk “Metastomata 1& 2” ini, ia mengusung suatu bentuk abstrak. Menurutnya, secara empiris...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

May 13, 2025
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
45 Tahun Rasa itu Tak Mati-mati: Ini Kisah Siobak Seririt Penakluk Hati
Kuliner

45 Tahun Rasa itu Tak Mati-mati: Ini Kisah Siobak Seririt Penakluk Hati

SIANG itu, langit Seririt menumpahkan rintik hujan tanpa henti. Tiba-tiba, ibu saya melontarkan keinginan yang tak terbantahkan. ”Mang, rasanya enak...

by Komang Puja Savitri
May 14, 2025
Pendekatan “Deep Learning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila 
Khas

Pendekatan “Deep Learning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

PROJEK Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P-5) di SMA Negeri 2 Kuta Selatan (Toska)  telah memasuki fase akhir, bersamaan dengan berakhirnya...

by I Nyoman Tingkat
May 12, 2025
Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space
Pameran

Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space

JUMLAH karya seni yang dipamerkan, tidaklah terlalu banyak. Tetapi, karya seni itu menarik pengunjung. Selain idenya unik, makna dan pesan...

by Nyoman Budarsana
May 11, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

May 15, 2025
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

May 11, 2025
Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

May 11, 2025
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co