5 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Youtube, Instagram & Tiktok, Ladang Subur Kaum Milenial || Catatan Seorang Youtuber

Suara PerubahanbySuara Perubahan
December 23, 2020
inEsai
Youtube, Instagram & Tiktok, Ladang Subur Kaum Milenial || Catatan Seorang Youtuber

Tangkapan layar akun youtube Desy Cahyani Lari

Penulis: Desy Cahyani Lari

________

Saat saya masih duduk di bangku sekolah dasar, setiap orang bertanya tentang cita-cita saya. Dan saya selalu menjawab ingin menjadi seorang dokter.

 Di mata saya saat itu menjadi seorang dokter adalah satu-satunya pekerjaan yang hebat dan mulia, karena selain mendapat gaji yang besar yang mampu membuat saya kaya di kemudian hari. Dari profesi ini juga saya dapat membantu menyembuhkan orang sekaligus menambah amal baik saya.

Dan saya yakin jawaban yang   sama akan selalu kita temui ketika semua anak kecil ditanya tentang cita- citanya saat itu.

Saya berasal dari keluarga dengan kondisi ekonomi yang tidak tinggi, jadi pandangan saya saat itu menjadi seorang dokter adalah jalan pintas saya untuk mengangkat kondisi perekonomian keluarga saya.

Namun, pandangan saya ini berubah ketika mendengar kata-kata guru ekonomi saya saat saya sudah berada di akhir tahun masa SMA.  Guru itu mengatakan bahwa “Kalau mau mendapatkan uang banyak, kamu harus pandai berjualan”.

Kalimat ini selalu terngiang-ngiang di telinga dan bahkan tertanam di alam bawah sadar saya sehingga kalimat ini mengubah keinginan saya dari kecil yang awalnya ingin menjadi seorang dokter sekarang ingin menjadi seorang entrepreneur.

Menjadi seorang entrepreneur bukanlah hal yang mudah. Selama saya menjadi seorang mahasiswa S1, saya telah mencoba menjalani kegiatan sebagai entrepreneur sebanyak dua kali, namun keduanya gagal. Penyebabnya, saya sering merasa tidak enak sama teman. Saat menawarkan sesuatu sang teman sering meminta “harga teman”, dan saya tak tahu bagaimana menghadapi teman semacam itu. Akhirnya saya memutuskan untuk rehat sejenak.

Tahun 2018, dunia digital sedang naik daun di mana kemunculan Atta Hallilintar dan Ria Ricis yang saat itu masih berusia 20 tahunan membuat heboh satu Indonesia karena memiliki penghasilan milyaran dari video-video yang dibuat dan diupload di kanal youtube. Saya sangat kagum dengan kedua anak muda ini karena di saat usia mereka yang masih 20 tahun sudah bisa mengumpulkan pundi rupiah dan memenuhi keinginan mereka sehingga hal ini memicu saya dan beberapa anak muda untuk ingin seperti mereka.

Paltform youtube merupakan platform digital yang sangat besar dan seluruh masyarakat dunia meggunakannya serta bisa mengaksesnya. Jadi, ini adalah peluang yang besar untuk mendapatkan pundi rupiah. Setiap orang tentu bisa mendapatkan penghasilan dari youtube hanya dengan membuat video sesuai dengan hobi mereka, kemampuan dan ciri khas mereka.

 Akan tetapi memutuskan menjadi seorang content creator bukanlah hal yang mudah seperti yang  dianggap oleh beberapa orang. Seorang content creator dituntut untuk kreatif dan edukatif disetiap video yang dibuat serta harus mampu untuk konsisten dalam membuat content. Tidak hanya itu saja, agar dapat termonetisasinya chanel youtube, seorang content creator diwajibkan untuk memenuhi syarat yaitu, tembus 4000 jam tayang dan 1000 subscriber dalam waktu 1 tahun.

Melihat cara kerja di dunia youtube yang sesuai dengan karakteristik kaum milenials yaitu adanya keseimbangan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan, bekerja sesuai dengan hobi, dan pendapatan yang besar membuat saya dan anak milenials lainnya sangat tertarik merambah karir ke dunia youtube.

Langkah awal saya memulai karir di dunia youtube yaitu membuat akun youtube, mendaftarkan diri di google adsense, dan mulai mengupload video yang telah saya buat dan itu saya lakukan setiap hari. Alhasil, satu tahun pertama bergabung saya merasakan gaji pertama saya dan saya sangat senang karena bisa merasakan yang namanya “hobi yang dibayar”. Dua tahun berlalu, dan saya masih konsisten bekerja di Youtube hingga akhirnya saya berhasil menembus 100.000 subscriber dan saya mendapatkan pernghargaan dari youtube yaitu “Silver Play Button”.

Tidak hanya saya saja yang mencoba peruntungan di dunia youtube, banyak kaum milenials mencobanya juga dan beberapa dari mereka bahkan akhirnya menjadi tulang punggung keluarga dari hasil youtubenya. Dengan adanya fenomena ini, cita-cita anak kecil yang dulunya sama seperti saya ingin menjadi dokter telah berubah yaitu ingin menjadi seorang YOUTUBER.

Karena di youtube bekerja sesuai dengan hobi, maka banyak bermunculan content creator sesuai dengan passion mereka masing- masing, ada yang menjadi beauty vlogger, food vlogger, education vlogger, tutorial, dan masih banyak lagi. Jumlah subscriber yang dimiliki oleh seorang content creator dan views yang diperoleh di setiap videonya di manfaatkan oleh perusahaan sebagai alat marketing untuk memperkenalkan produk mereka ke masyarakat dari sinilah mulai tercipta pekerjaan baru dengan nama “endorsment”.

“Endorsment” tidak hanya menguntungkan pihak perusahaan karena produk mereka lebih mudah dan cepat diketahui public melainkan menguntungkan content creator juga karena mendapat fee tambahan dari promosi yang telah dilakukan dan tentunya ini menambah pundi-pundi rupiah lagi. Sehingga semakin banyak kaum milenials menunjukkan kekreatifitasannya di youtube agar mendapatkan Kerjasama produk serta pemasukan lebih selain dari gaji utama youtube.

Tidak hanya Youtube, platform digital lain yang bisa dijadikan ladang pundi rupiah kaum milenials adalah Instagram. Awal mula Instagram diciptakan tujuannya adalah untuk berbagi kenangan foto namun karena pertumbuhan digital yang sangat cepat, pekerjaan “endorsement” pun masuk ke Instagram, menyasar content creator yang memiliki jumlah pengikut yang sangat banyak dan interaktif yang kuat.

Pekerja kreator di platform ini biasa disebut dengan “SelebGram”. Para Youtuber yang telah sukses di youtube pun tak mau kalah cepat memanfaatkan peluang ini. Jadi setiap video yang mereka buat, mereka selalu mengarahkan subscribernya untuk mengikutinya di Instagram sehingga secara otomatis jumlah pengikutnya pun meningkat dan “endorsement” pun semakin kuat.

Masuk ke tahun 2020, tahun dimana semua negara di dunia perekonomiannya lumpuh karena pandemic yang terjadi, semua orang bekerja dari rumah, PHK besar-besaran terjadi, dan banyak orang bingung mendapatkan penghasilan tambahan dari mana. Hal ini tidak terjadi pada kaum milenials yang kreatif, malahan ini dijadikan peluang untuk mereka menghibur orang yang dirumah saja dan membesarkan nama mereka di platform digital terbaru yaitu TIKTOK.

Tiktok merupakan platform hiburan dengan menyajikan video kreatif, edukatif, tutorial dan masih banyak lagi dengan durasi 15 hingga 60 detik. Platform ini awalnya dinilai tidak baik bagi generasi bangsa, karena isinya joget-joget tidak jelas, tapi seiring perkembangan system yang dibuat, platform ini berubah total, platform yang awalnya dinilai “Alay” berubah menjadi platform “Penghasil uang dengan dampak tercepat”. Banyak content creator tiktok atau yang lebih dikenal “SelebTok” memanfaatkan kekratifitasan mereka untuk menghibur orang dan menarik perhatian orang untuk mengikutinya di platform ini. Ketika mereka telah memiliki interaksi yang kuat antar selebtok dan pengikutnya, brand-brand pun akan menjadikan ini peluang untuk mempromosikan produk mereka, dan lagi-lagi pekerjaan “endorsement” masuk ke platform ini, dan membuat pundi rupiah content creator semakin bertambah.

Hal inilah yang membuat banyak kaum milenials saat ini berlomba-lomba menunjukkan kekreatifitasan mereka di platform tersebut, karena sesuai dengan hobi, bayaran yang didapat juga lumayan, dan fleksibel. Namun perlu di ingat dibutuhkan konsisten dan kreatifitas yang tinggi agar dapat bertahan di platform ini. Saya sendiri hanya memfokuskan diri platform youtube dan Instagram, bagaimana dengan anda? Apakah anda ingin mencoba peruntungan di ladang subur ini juga? [T]

Desy Cahyani Lari, youtuber, mahasiswa S2 Ilmu Manajemen Undiksha Singaraja

Previous Post

Otewe Gym Otewe Body Goal

Next Post

Cerdas Berinvestasi di Masa Pandemi

Suara Perubahan

Suara Perubahan

Suara Perubahan berisi esai-esai tugas mata kuliah "Change Management" Program S2 Ilmu Manajemen Undiksha Singaraja yang diampu oleh dosen Dr. I Nengah Suarmanayasa, S.E., M.Si.

Next Post
Cerdas Berinvestasi di Masa Pandemi

Cerdas Berinvestasi di Masa Pandemi

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Covid-19 dalam Alam Pikir Religi Nusantara – Catatan Harian Sugi Lanus

    Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Sumbangan Ketut Bimbo pada Bahasa Bali | Ada 19 Paribasa Bali dalam Album “Mebalih Wayang”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ritual Sebelum Bercinta | Cerpen Jaswanto

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tidak Ada Definisi untuk Anak Pertama Saya

by Dewa Rhadea
June 4, 2025
0
Tawuran SD dan Gagalnya Pendidikan Holistik: Cermin Retak Indonesia Emas 2045

KADANG saya mencoba menjelaskan kepada orang-orang seperti apa anak pertama saya. Tapi jujur saja, saya tidak tahu bagaimana harus mendefinisikannya....

Read more

The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

by Wulan Dewi Saraswati
June 4, 2025
0
The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

MALAM di taman kuliner Ubud Food Festival sangat menggiurkan. Beberapa orang sudah siap duduk di deretan kursi depan, dan beberapa...

Read more

Susu dan Tinggi Badan Anak

by Gede Eka Subiarta
June 3, 2025
0
Puasa Sehat Ramadan: Menu Apa yang Sebaiknya Dipilih Saat Sahur dan Berbuka?

KALSIUM merupakan mineral utama yang diperlukan untuk pertumbuhan tulang kita, tepatnya untuk pertumbuhan tinggi badan. Kandungan kalsium tertinggi ada pada...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Kopernik dan Jejak Timor di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Kopernik dan Jejak Timor di Ubud Food Festival 2025

“Hey, do you sell this sauce? How much is it?” tanya seorang turis perempuan, menunjuk botol sambal di meja. “It’s...

by Dede Putra Wiguna
June 5, 2025
Menjaga Rasa, Menjaga Bangsa | Dari Diskusi Buku “Ragam Resep Pangan Lokal” di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Menjaga Rasa, Menjaga Bangsa | Dari Diskusi Buku “Ragam Resep Pangan Lokal” di Ubud Food Festival 2025

MATAHARI menggantung tenang di langit Ubud ketika jarum jam perlahan menyentuh angka 12.30. Hari itu, Minggu, 1 Juni 2025, Rumah...

by Dede Putra Wiguna
June 4, 2025
Lalapooh: Cinta, Crepes, dan Cerita di Tengah Pasar Senggol Pelabuhan Tua Buleleng
Kuliner

Lalapooh: Cinta, Crepes, dan Cerita di Tengah Pasar Senggol Pelabuhan Tua Buleleng

SORE menjelang malam di Pasar Senggol, di Pelabuhan Tua Buleleng, selalu tercium satu aroma khas yang menguar: adonan tipis berbahan...

by Putu Gangga Pradipta
June 4, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [18]: Bau Gosong di “Pantry” Fakultas

June 5, 2025
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co