15 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Legenda Dusun Batu Megaang di Busungbiu

I Ketut Suar AdnyanabyI Ketut Suar Adnyana
December 6, 2020
inDongeng
Legenda Dusun Batu Megaang di Busungbiu

Ilustrasi: Suar Adnyana

Legenda ini menceritakan terjadinya suatu dusun. Dusun itu bernama Dusun Batu Megaang. Dusun itu merupakan wilayah Desa Pucaksari. Desa Pucaksari terletak di daerah pegunungan dengan ketinggian 750 meter dari permukaan laut. Desa Pucaksari  merupakan wilayah Kecamatan Busungbiu, Kabupaten Buleleng, Bali. Desa Pucaksari merupakan daerah yang sangat subur dengan udara yang begitu sejuk. Mata pencaharian penduduk Desa Pucaksari sebagai petani kopi dan tenaga kerja migran di Kota Denpasar.

Sifat kegotong royongan penduduk Desa Pucaksari masih sangat tinggi. Penduduknya begitu ramah dengan pendatang dan memiliki sifat keterbukaan terhadap pembaharuan. Ada kearifan lokal (berupa legenda) yang belum diketahui penduduk desa tersebut yang berkaitan dengan asal-usul terjadinya Dusun Batu Megaang (megaang ‘merangkak’). Batu Megaang artinya batu yang merangkak.

Penulisan cerita ini bertujuan untuk mendokumentasikan satra lisan yang merupakan kearifan lokal yang dimiliki masyarakat. Kearifan lokal tersebut akan tetap diketahui oleh generasi sekarang maupun generasi mendatang sehingga keraifan lokal tetap terjaga secara turun-temurun.

Dahulu kala, ada sekelompok masyarakat yang mendiami suatu wilayah yang diapit oleh perbukitan. Ada aliran sungai yang mengalir dekat wilayah itu. Wilayah tersebut merupakan wilayah pertanian yang subur. Bentangan sawah membuat wilayah itu begitu asri. Mata pencaharian penduduknya adalah bertani (sawah).

Setiap hari penduduk pergi ke sawah  untuk mengolah sawah. Petani mengolah sawah seharian penuh. Ketika bulan purnama petani bisa bekerja di sawah sampai larut malam. Petani dengan tekun mengerjakan sawah dengan bergotong royong.

Pada saat bulan purnama terjadi keanehan di wilayah itu. Penduduk mendengar suara bergemuruh. Penduduk ketakutan. Dengan segera, penduduk yang masih mengerjakan sawah pulang ke rumahnya.  Suara gemuruh tersebut diakibatkan oleh pergerakan batu besar mengarah ke bukit. Ada seorang penggembala itik yang  berani mendekati batu besar itu.

Penggembala Itik     :

“ Hai batu besar. Kehadiranmu menimbulkan ketakutan bagi penduduk. Apa sebenarnya  keinginanmu? ”

Batu Besar                  :

“ Penggembala itik, aku akan menjadikan wilayah ini menjadi danau.”

Penggembala Itik      :

“ Kamu jangan main-main Batu Besar.”

Batu Besar                  :

“ Aku tidak main-main. Siapapun yang menghalangi niatku akan aku kubur  di dasar  danau.”

Pengembala Itik        :

“  Jangan kamu mengancam, Aku akan menghalangi niatmu.”

Batu Besar                  :

“ Hai, pengembala itik. Aku bisa mencelakai kamu. Minggirlah!”

Pengembala Itik        :

“ Aku tidak akan minggir Batu Besar.”

Batu Besar                  :

“ Minggirlah. Jika kamu tidak menghalangi niatku. Aku akan berikan apapun yang  kamu mau.”

Pengembala Itik        :

“ Aku tidak butuh harta Batu Besar.” Aku ada di sini untuk menyelamatkan penduduk.”

Batu Besar                  :

“ Besar juga nyalimu Pengembala Itik. Minggirlah!”

Pengembala Itik        :

“ Aku tidak akan minggir.”

[Dengan kekuatannya, Batu Besar itu mulai bergerak dan tanah yang dilalui amblas. Melihat kejadian itu  Penggembala Itik  terus menghalangi niat Batu Besar itu. Penggembala Itik  berharap  pagi segera datang. Dengan itu, niat Batu Besar  dapat dihentikan. Tidak disadari, langit di ufuk Timur  berwarna merah. Itu menandakan pagi segera datang. Dengan sigap, Penggembala Itik memukul kentongan berulang-ulang.]

[Penduduk berhamburan ke luar rumah menuju ke suara kentongan. Alangkah terkejutnya, penduduk melihat batu besar bergerak.]

Penduduk                   :

“ Batu besar, batu besar.”

[Teriakan itu membuat Batu Besar menghentikan niatnya. Batu itu berhenti bergerak dan diam selamanya]

Pengembala Itik        :

“ Terima kasih semuanya. Kalian telah membantu usahaku menghentikan niat Batu Besar.”

Penduduk                   :

“ Siapakah Tuan sebenarnya?”

Pengembala Itik        :

“ Aku adalah Dewa Wisnu datang menyelamatkan kalian dari niat jahat Batu Besar.”

Penduduk                   ;

“Terima kasih Dewa, atas pertolongan Mu.”

[Pengembala Itik segera menghilang. Penduduk kembali ke rumah masing-masing. Sejak saat itu penduduk menamai wilayah tempat tinggalnya dengan nama  Batu Megaang (Batu Merangkak). Batu itu sampai sekarang masih ada di tegalan penduduk.]

________

  • Diceritakan oleh  : I Ketut Suar Adnyana
  • Informan               : Kumpi Rai (alm., Batu Megaang), Ni Nyoman Nalin (alm.), dan I Wayan Belayag (Alm.)
  • Terima kasih disampaikan kepada informan Kumpi Rai, dan kedua orang tua penulis ( I Wayan Belayag dan Ni Nyoman Nalin) yang sudah meluangkan waktu untuk mendongeng tentang Legenda Batu Megaang sebagai pengantar  tidur.
Previous Post

“Bisikan Rindu” dari Ocha

Next Post

Gadis yang Lahir dari Rembulan

I Ketut Suar Adnyana

I Ketut Suar Adnyana

Dr. I Ketut Suar Adnyana, M.Hum. adalah Wakil Rektor I Universitas Dwijendra, Denpasar

Next Post
Gadis yang Lahir dari Rembulan

Gadis yang Lahir dari Rembulan

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

‘Puisi Visual’ I Nyoman Diwarupa

by Hartanto
May 14, 2025
0
‘Puisi Visual’ I Nyoman Diwarupa

BERANJAK dari karya dwi matra Diwarupa yang bertajuk “Metastomata 1& 2” ini, ia mengusung suatu bentuk abstrak. Menurutnya, secara empiris...

Read more

Menakar Kemelekan Informasi Suku Baduy

by Asep Kurnia
May 14, 2025
0
Tugas Etnis Baduy: “Ngasuh Ratu Ngayak Menak”

“Di era teknologi digital, siapa pun manusia yang lebih awal memiliki informasi maka dia akan jadi Raja dan siapa yang ...

Read more

Pendidikan di Era Kolonial, Sebuah Catatan Perenungan

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 13, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

PENDIDIKAN adalah hak semua orang tanpa kecuali, termasuk di negeri kita. Hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak,  dijamin oleh konstitusi...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

May 13, 2025
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
45 Tahun Rasa itu Tak Mati-mati: Ini Kisah Siobak Seririt Penakluk Hati
Kuliner

45 Tahun Rasa itu Tak Mati-mati: Ini Kisah Siobak Seririt Penakluk Hati

SIANG itu, langit Seririt menumpahkan rintik hujan tanpa henti. Tiba-tiba, ibu saya melontarkan keinginan yang tak terbantahkan. ”Mang, rasanya enak...

by Komang Puja Savitri
May 14, 2025
Pendekatan “Deep Learning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila 
Khas

Pendekatan “Deep Learning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

PROJEK Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P-5) di SMA Negeri 2 Kuta Selatan (Toska)  telah memasuki fase akhir, bersamaan dengan berakhirnya...

by I Nyoman Tingkat
May 12, 2025
Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space
Pameran

Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space

JUMLAH karya seni yang dipamerkan, tidaklah terlalu banyak. Tetapi, karya seni itu menarik pengunjung. Selain idenya unik, makna dan pesan...

by Nyoman Budarsana
May 11, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

May 15, 2025
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

May 11, 2025
Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

May 11, 2025
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co