29 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Pengikisan Kedaulatan Pangan

Doni Sugiarto WijayabyDoni Sugiarto Wijaya
November 10, 2020
inEsai
Pengikisan Kedaulatan Pangan

Karya Seni Berjudul Mask oleh Ngurah Bob Trinity Art

Pada tanggal 1 Agustus 2020 di Kulidan Kitchen, diadakan pembukan pameran seni Artwork Showcase Refleksi Pandemi COvid 19 dengan tema kedaulatan pangan. Acara juga diisi oleh Mitra Bali Fair Trade , pegiat perdagangan adil serta Nostress sebagai band music yang menyuarakan isu isu keadilan dan lingkungan hidup.

Melangkah ke ruang galeri, terdapat satu karya seni yang benar benar sesuai dengan tema pembukaannya.

Karya seni  berupa padi di pot dengan latar belakang sawah di bidang kain masker dengan ukuran 150 cm X 90 cm menggambarkan kedaulatan pangan tergerus. Lukisan dibuat dengan tita acrylic. Gambar depan berwarna  berupa padi yang tertanam di pot dan dibelakangnya potret seorang petani yang berada di sawah dengan pepohonan diantara sawah itu yang diwarnai dengan hitam putih. Dengan latar tersebut , sang seniman memperingatkan bahwa sawah di suatu tempat seperti Bali Selatan akan tinggal  sejarah saja. Warna mengkilap padi yang tumbuh di atas pot menunjukkan bahwa padi hanya jadi tanaman pot saja di kawasan itu karena tidak ada tanah luas untuk ditanami. Karya ini menunjukkan suramnya kedaulatan pangan yang akan menimpa.   

Sawah menyimpan potensi yang luar biasa besar. Secara tak langsung keberadaan sawah mewajibkan kita untuk melestarikan hutan karena air yang untuk mengairi berasal dari situ. Tanaman padi menyimpan beragam potensi yang belum maksimal dimanfaatkan. Sebagai contoh jerami padi dapat digunakan untuk media tanam jamur merang. Jerami dapat jadi bahan pembuatan tikar. Sekam padi dimanfaatkan untuk media tanam dan briket untuk memasak. Biota biota sawah yang dianggap hama seperti belalang dan burung pipit perlu diteliti kegunaanya seperti dijadikan santapan atau pakan hewan ternak dan ikan.

Sawah dijadikan vila. Pemborosan air tak terhindarkan. Bali Selatan desicit air karena resapan air menyusut akibat diselimuti beton tanahnya. Wisatawan mancanegara ke Bali untuk menikmati sawah bukan beton. Disini terjadi gejala marjinalisasi petani , nelayan , petambak dan gembala. Coba pikir, orang orang yang berbaju jas berwarna mengkilap dengan dasi dan kenakan sepatu mulus tidak begitu peduli dengan mereka yang baju dan celananya berlumpur dan berdebu tiap hari serta sering jadi korban penggusuran dan permainan. Padahal jika tidak ada orang orang ini tidak ada pangan  kecuali impor.

Telah terjadi keterputusan antara petani dan konsumen. Supermarket dan tengkulak berperan disini sehingga kontribusi petani jadi tidak kelihatan. Sistem pertanian monokultur dengan pestisida dna pupuk kimia membunuh biota tanah sehingga tanah cepat rusak membuat petani terus menerus membeli pupuk. Ketika tidak sanggup lagi, dia jual tanahnya dan beralih mata pencaharian. Buruh tani yang menggarap sawah bukan bagian dari sawah yang mereka garap karena hanya pekerja upahan yang tidak mendapat kebebasan di lahan itu melainkan tunduk pada pemilik lahan . karena itu niatnya untuk menjaga kualitas lahan dan air rendah karena sewaktu waktu buruh tani ini diusir saat tidak dibutuhkan lagi.

Penyebab lain kerawanan ini adalah penguasaan tanah yang timpang dan buruknya pengelolaan air dan tata ruang dimana satu persen orang Indonesia menguasai lebih dari 50% tanah dan tanah pertanian sering kekurangan air karena sistem monokultur boros air dan daerah yang curah hujannya rendah dipaksa menanam tanaman yang butuh banyak air. Selain itu betonisasi tanah untuk pariwisata dan industri memperkecil daya resapan air pada tanah. Banyak tengkulak yang mempermainkan petani sehingga terus merugi dan bertani tidak membuat hidupnya layak. Daya tawar petani amat rendah. Petani memutuskan menjual tanahnya untuk melunasi utang dan menutup kerugian produksi. Ini merupakan factor semakin terpusatnya lahan di tangan segelintir orang. Lahan pertanian terus digerogoti alih fungsi untuk infrastruktur, pengembangan property, akomodasi pariwisata dan industri skala besar yang berefek samping pada sosial dan ekologi.

Ada relasi kuasa yang timpang antara pemodal dan tengkulak dengan petani buruh dan gurem. Oleh karena itu reformasi agrarian yang berkeadilan sosial harus ditegakkan. Perlu dibuat hukum tertulis dan tak tertulis bahwa tiap pemilik lahan punya tanggung jawab sosial dan ekologi. Makin besar lahan yang dimiliki, makin besar tanggung jawab yang dipikul sehingga mengurangi konsentrasi kepemilikan lahan di tangan segelintir orang. AKses lahan semakin terjangkau bagi buruh tani dan petani gurem. Pemilik lahan tidak layak cari untung dengan korbankan petani dan ekologi. Ekonomi yang sejati ditopang oleh kesehatan ekologi dan keadilan sosial bukan sekedar uang saja. Tanah dan laut adalah dasar ekonomi kita bukan uang.

Hal diatas sudah berlangsung puluhan tahun sejak era orde baru. Lalu muncul pandemi corona meluluhlantakan berbagai sector kehidupan ekonomi. Dalam situasi ini manusia kembali berpikir hal yang paling vital untum kelangsungan hidupnya. Sistem politik, produksi dan distribusi pangan yang ada merupakan bagian dari kehidupan manusia dan menentukan nasib suatu negara. Dalam Prakteknya pemerintah lebih mendahulukan keamanan pangan daripada kedaulatan pangan. Indonesia terkadang impor beras, garam , daging , gula bahkan ikan. Padahal tanahnya termasuk yang paling subur, lautnya paling melimpah dan keanekaragaman hayati hewan dan tumbuhan yang dapat dimakan dan berpotensi dijadikan makanan dan obat tertinggi di dunia mengingat negeri ini adalah tiga negara dengan keragaman hayati tertinggi di dunia. Hal ini memunculkan kerawanan pangan

Di pulau Bali tidak setiap jengkal tanahnya cocok dengan padi seperti juga halnya di Indonesia. Daerah yang tanahnya kering dan curah hujannya lebih rendah  lebih cocok ditanamai ubi dan jagung. Penyeragaman pangan ini menimbulkan ketergantungan pada satu jenis saja dan seperti ungkapan jangan meletakkan semua beras dalam satu keranjang , jika terjadi gagal panen padi , munculah kerawanan tersebut. Pemerintah melalukan jalan tercepat berupa beli pangan dari negara lain.  Di tengah pandemic, negara asal impor beras membatasi ekspornya. Momen ini seharusnya membuat pemerintah untuk mereformasi lahan demi meminimalisir ketimpangan lahan sehingga petani tetap mempertahankan penghidupannya. Pemerintah memfasilitasi motor roda tiga di tiap desa agar petani dapat mengangkut hasil panen ke pasar tanpa melalui tengkulak. Sawah organic yang dibangun petani dapat dikembangkan untuk wisata demi menambah pendapatan. Para petani yang mengelola beserta fasilitasnya. Tidak boleh pihak swasta besar masuk di situ. Ini beberapa langkah yang perlu diambil untuk tegakkan kedaulatan pangan. Sayangnya pemerintah menginjak injak kedaulatan pangan ini lewat uu cipta kerja yaitu mengizinkan impor untuk mencukupi pangan sehingga jalan menegakkan kedaulatan pangan yang berkeadilan semakin terjal.

Previous Post

Apakah Menjadi Penyair Seperti Wayan Jengki Sunarta Bisa Hidup Bahagia?

Next Post

Sastrawan Oka Sukanta Tentang Novel “Babi Babi Babi” karya Putu Supartika

Doni Sugiarto Wijaya

Doni Sugiarto Wijaya

Lulus Kuliah tahun 2017 dari Universitas Pendidikan Nasional jurusan ekonomi manajemen dengan IPK 3,54. Mendapat penghargaan Paramitha Satya Nugraha sebagai mahasiswa yang menulis skripsi dengan bahasa Inggris. Sejak tahun 2019 pertengahan bulan Oktober, Doni mulai belajar menulis di blog secara otodidak. Doni menulis untuk bersuara kepada publik mengenai isu isu lingkungan hidup, sosial dan satwa liar.

Next Post
Sastrawan Oka Sukanta Tentang Novel “Babi Babi Babi” karya Putu Supartika

Sastrawan Oka Sukanta Tentang Novel “Babi Babi Babi” karya Putu Supartika

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Sunyi yang Melawan dan Hal-hal yang Kita Bayangkan tentang Hidup : Film “All We Imagine as Light”

by Bayu Wira Handyan
May 28, 2025
0
Sunyi yang Melawan dan Hal-hal yang Kita Bayangkan tentang Hidup : Film “All We Imagine as Light”

DI kota-kota besar, suara-suara yang keras justru sering kali menutupi yang penting. Mesin-mesin bekerja, kendaraan berseliweran, klakson bersahutan, layar-layar menyala...

Read more

Karya-karya ‘Eka Warna’ Dollar Astawa

by Hartanto
May 28, 2025
0
Karya-karya ‘Eka Warna’ Dollar Astawa

SALAH satu penggayaan dalam seni rupa yang menarik bagi saya adalah gaya Abstraksionisme. Gaya ini bukan sekadar penolakan terhadap gambaran...

Read more

Waktu Terbaik Mengasuh dan Mengasah Kemampuan Anak: Catatan dari Kakawin Nītiśāstra

by Putu Eka Guna Yasa
May 28, 2025
0
Pawisik Durga, Galungan, dan Cinta Kasih

DI mata orang tua, seorang anak tetaplah anak kecil yang akan disayanginya sepanjang usia. Dalam kondisi apa pun, orang tua...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

May 13, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud
Pameran

Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud

SERATUS tahun yang lalu, pelukis Jerman kelahiran Moskow, Walter Spies, mengunjungi Bali untuk pertama kalinya. Tak lama kemudian, Bali menjadi...

by Nyoman Budarsana
May 27, 2025
Pameran “Jaruh” I Komang Martha Sedana di TAT Art Space
Pameran

Pameran “Jaruh” I Komang Martha Sedana di TAT Art Space

ANAK-ANAK muda, utamanya pecinta seni yang masih berstatus mahasiswa seni sudah tak sabar menunggu pembukaan pameran bertajuk “Secret Energy Xchange”...

by Nyoman Budarsana
May 27, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

May 17, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

May 15, 2025
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co