Besok harinya tanggal 7 April, semua sudah pada siap. Tidak lupa sarapan pagi dulu. Karena perusahaan tetap menyediakan sarapan pagi bahkan makan siang. Tapi saya dan teman-teman lebih memilih untuk turun ke gangway daripada mencicipi makan siang.
Sebuah penantian panjang yang agak melelahkan akhirnya menemukan jalannya. Jalan untuk pulang ke tanah air. Setibanya di midship, gangway, grup kami mendapat giliran pertama untuk mengambil pasport juga visa. Termasuk menyetor checklist sign off.
Lalu mengambil luggage. Semua sudah pada tidak sabar untuk keluar kapal. Maklum, kalau dihitung-hitung sudah sebulan kami tidak keluar kapal, sejak adanya virus corona ini. Kerinduan akan suasana luar menggebu-gebu. Ditambah keluar untuk kembali pulang ke kampung halaman.
Saya yang memang rajin membawa masker dari rumah sejak 2 tahun lalu, membagikan masker kepada teman-teman yang tidak membawa. Karena seperti yang kita ketahui masker sangatlah penting dalam situasi seperti sekarang ini. Hitung-hitung bersedekah meskipun bukan berupa uang. Saya dengar di rumah ada masker harganya 10.000 per biji. Keterlaluan, bukan?
Jam 11, HR Officer mempersilakan kami untuk pergi. Kamipun bersuka cita. Kami mengembalikan seapass card dan kunci kamar sebelum keluar.
Setibanya di luar, bak keluar dari penjara. Panasnya Barbados bagi kami sangat menyejukkan. Saya dan yang lainnya menunggu bus. Sambil menunggu bus kami melihat ke atas kapal. Banyak crew member dari berbagai macam negara menyapa kami. Dan mengucapkan selamat telah diperbolehkan pulang. Semua terharu. Terlihat suka cita dimata saya dan yang lainnya. Begitu juga sahabat yang masih di kapal merasa bahagia ada yang pulang. Tapi saya yakin, dalam hatinya juga terpuruk, sedih , karena tak kunjung datang kabar kapan akan pulang.
Bus tiba. Semua masuk ke dalam bus dan siap untuk berangkat ke airport. Dan benar saja, setibanya di airport banyak crew member dari 3 kapal lain yang menunggu. Freedom of the Seas, Serenade of the Seas dan Vision of the Seas. Semua berasal dari Indonesia. Kamipun mulai untuk check in. Kami tidak mendapatkan tiket. Cuma satu tiket untuk semua. Karena status pesawat sudah di-charter.
Jadi, kita tidak usah menunggu lama di gate, harus ke imigrasi dulu, cek ini cek itu dan sebagainya. Transit sebentar langsung berangkat lagi. Dan setelah semua selesai check in, barulah di gate kami seperti reunian. Banyak teman lama yang bersamaan pulang. Semua saling cerita tentang masa lalu. Dan pastinya bercerita bagaimana kondisi di masing-masing kapal pasca corona merebak. Banyak cerita menarik kadang mengejutkan dan mengkhawatirkan.
Sangat bersyukur bisa bertukar cerita dengan teman-teman di kapal yang lain. Saking hangatnya bercerita sampai lupa akan waktu dan pesawatpun siap berangkat. Kami dipersilakan memasuki pesawat.
Salam dari samudra. [T]