6 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Orang Desa Bicara Desa

I Nengah SuarmanayasabyI Nengah Suarmanayasa
April 22, 2020
inEsai
Orang Desa Bicara Desa

Foto ilustrasi: Penulis dan istri

41
SHARES

Tahun 2020 ini, usia kemerdekaan Indonesia mendekati 75 tahun. Banyak pencapaian dan prestasi yang sudah diraih oleh Indonesia. Ini membuat Indonesia diperhitungkan oleh banyak negara termasuk Amerika, sebuah negara adi kuasa. Prestasi terakhir dan yang mengejutkan publik, oleh Amerika, Indonesia diakui sebagai negara maju.

Apapun tujuan peningkatan status itu, paling tidak Indonesia sudah dianggap sejajar dan diperhitungkan oleh negara-negara lain di dunia. Dibalik raihan keberhasilan tersebut, sebenarnya Indonesia masih memiliki banyak PR dan persoalan bangsa. Kadangkala secara makro, sebuah capaian sudah dikatakan baik dan berhasil tetapi dalam tatanan mikro kondisinya bisa jauh berbeda.

Sebagai contoh, kehidupan di banyak daerah terutama perkotaan semua hal sudah bergeser ke arah otomatis sistem. Memasak nasi menggunakan rice cooker, naik tangga menggunakan escalator, atau lift, colokan handphone ada dimana-mana, sampai buang air kecil pun hanya dengan menekan tombol dan air pun mengalir. Aktivitas-aktivitas tersebut mencirikan kehidupan yang sudah maju, modern dan menunjukkan bangsa yang sudah naik kelas. Semua serba otomatis, artinya semua menggunakan tenaga listrik dalam menjalankan aktivitas itu.

Listrik adalah sebuah kebutuhan untuk membantu kelancaran aktivitas orang kota. Listrik beralih fungsi dari sekadar menerangi kegelapan menjadi alat untuk membantu ibu membuat adonan kue di dapur. Lagi-lagi listrik adalah hal yang sudah biasa bagi kehidupan kaum urban. Secara makro, Indonesia sudah biasa dan terbiasa menggunakan tenaga listrik dalam kehidupan sehari-hari. Coba sesekali menengok ke daerah pinggiran, ternyata ada fakta yang berbeda. Budi Arie Setiadi, Wakil Menteri Desa mengatakan bahwa sampai Maret 2020, masih terdapat 433 desa yang belum menikmati aliran listrik. Sebarannya adalah, 325 desa terdapat di Provinsi Papua, 102 desa di papua barat, 5 desa di NTT dan 1 desa terdapat di Maluku. Inilah potret suram 70-an tahun Indonesia merdeka.

Saya ingin mengajak melihat kondisi lain yang serupa. Seperti diketahui, menteri pendidikan yang sekarang, Mas Menteri Nadiem sedang gencar untuk membuat perubahan. Ini sebagai respon atas era revolusi industri 4.0 dan dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan. Pengembangan kelas virtual, pembelajaran daring menggunakan elearning adalah sebuah keharusan dan keniscayaan di era sekarang. Demikian wacana yang disebarluaskan ke publik.

Banyak pihak merespon ide ini dengan antusias. Banyak kalangan melihat ini adalah lompatan besar yang membuat Indonesia akan mencapai keemasan pada tahun 2045. Kalangan yang antusias dengan ide ini dapat di duga, mereka yang lahir, hidup dan meninggal pun direncanakan di kota. Bagaimana respon warga pinggiran yang biasanya tinggal di desa. tentu responnya bisa berbeda jauh.

Sampai hari ini, masih ada pemberitaan di TV maupun di koran bahwa ada anak-anak SMA yang tidak diijinkan untuk mengikuti ujian sekolah karena belum membayar uang SPP. Masih ada pemberitaan bahwa agar sampai di sekolah, seorang anak harus berjalan kaki selama 1 jam. Ada siswa berangkat dengan menggelantung di sebuah jembatan yang hampir putus untuk bisa sampai ke sekolah. Juga masih ada berita tentang sekolah yang hampir ambrol atau belajar tanpa atap. Masih ada anak SMP dan SMA di desa yang belum memiliki laptop. Ini adalah realita kehidupan di daerah pinggiran bukan dongeng di negeri antah berantah.

Begitulah sekelumit cerita saat berbicara tentang desa. Desa selalu bersinggungan dengan rakyat miskin, putus sekolah, kumuh, pertanian dan sejenisnya. Akhirnya, Pak Jokowi sebagai orang yang pernah merasakan hidup di pinggiran hadir merespon keadaan tersebut dengan program nawa cita. Salah satu programnya adalah membangun Indonesia dari pinggiran dan desa. Sekaligus penegasan komitmen bahwa negara hadir untuk seluruh rakyat Indonesia. Indonesia mulai bangkit dengan semangat gotong royong. Semangat ini merupakan nilai-nilai yang berasal dari kehidupan dan tradisi berdesa.

Desa mulai berbenah. Wajah desa yang sekarang sudah jauh berbeda dibandingkan wajah desa beberapa tahun yang lalu. Kantor desa kian ramai oleh banyaknya jumlah dan aktivitas perangkat desa. Banyak orang yang mendadak ingin mengabdi menjadi kepala desa. Bahkan saat pemilihan kepala desa, susananya mirip pemilihan presiden. Ramai, gemuruh dan kadangkala penuh dengan intrik.

Sekarang banyak dijumpai baliho yang memuat APBDes di setiap sudut desa. Bangunan yang berisi spanduk nama Bumdesa hadir di semua desa. TK desa banyak di bangun dan beroperasi di sebelah kantor desa. Perubahan itu sebagai implikasi adanya undang-undang desa. UU desa mewajibkan negara hadir untuk desa. Kehadiran negara diwujudkan dalam bentuk dana desa. Dana desa dengan besaran rata-rata 1M mengalir deras ke seluruh desa. Dana inilah yang menyulap desa menjadi sumber harapan baru. Harapan untuk peningkatan kesejahteraan.

Melihat dukungan dana yang besar, maka desa menjadi magnet baru dalam perekonomian. Desa adalah sumber kemajuan dan kesejahteraan Indonesia. Sekjen kementerian desa, Bapak Anwar Sanusi dalam setiap kesempatan, selalu mengajak anak muda untuk turut serta dalam membangun desa. Anak muda memiliki 3 potensi untuk membantu kemajuan desa. Anak muda sangat enerjik, memiliki intelektualitas dan inovatif. Sedangkan wakil menteri desa menegaskan bahwa ada dua ciri sebuah desa akan maju. Pertama, harus ada anak muda.

Pemerintah desa harus melibatkan anak muda dalam setiap kegiatan desa, karena anak muda memiliki ide kreatif dan inovatif serta cenderung memiliki pemikiran yang out of the box. Kedua, desa harus memiliki sumber daya manusia (SDM) yang unggul, sesuai dengan visi Indonesia maju. Ini adalah dua ciri yang nantinya membuat wajah desa akan berubah menjadi maju. Ketika desa-desa maju maka Indonesia akan maju. Mengingat penduduk Indonesia lebih banyak yang tinggal di desa dibandingkan dengan tinggal di kota.

Saya tidak pernah malu mengakui diri sebagai orang desa. Saya bangga menjadi orang desa. Saya selalu antusias bicara tentang desa. Oleh karena itu, lewat tulisan ini, saya mengajak anak muda yang sarjana untuk pulang kampung membangun desa. Para sarjana harus berbuat untuk desa kelahiran serta wajib menjadi pahlawan baru untuk kemajuan desa. Mari memulai dengan menghadiri/berpartisipasi saat acara musyawarah desa (musdes).

Mari memulai dengan menjadi pengurus Bumdesa, menjadi pengurus LPD, atau menjadi perangkat desa. Akan lebih bagus lagi jika memulai dengan menjadi kepala desa. Sudah ada beberapa anak muda yang masih berstatus lajang menjadi kepala desa. Wajah desa akan penuh optimisme dan penuh gairah jika banyak anak mudanya terlibat dalam proses pembangunan. Saatnya membumikan teori-teori yang didapat di bangku sekolah maupun di bangku kuliah.

Desa adalah ladang pengabdian sekaligus tempat memulai harapan baru. Desa membangun Indonesia memberi makna bahwa sesungguhnya pusat pembangunan dan sumber kemajuan Indonesia ada di desa. Anak muda yang sarjana harus terlibat untuk memastikan bahwa mimpi besar itu terwujud dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.[T]

Tags: desaLPDorang desaPembangunan
Previous Post

Kawi Mabuk – Ladang Ganja dan “Tukang Kebun” Rabindranath Tagore

Next Post

Bioritma Pemersatu Nusantara

I Nengah Suarmanayasa

I Nengah Suarmanayasa

Staf pengajar di FE Undiksha-Singaraja

Next Post
Bioritma Pemersatu Nusantara

Bioritma Pemersatu Nusantara

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Covid-19 dalam Alam Pikir Religi Nusantara – Catatan Harian Sugi Lanus

    Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Sumbangan Ketut Bimbo pada Bahasa Bali | Ada 19 Paribasa Bali dalam Album “Mebalih Wayang”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tidak Ada Definisi untuk Anak Pertama Saya

by Dewa Rhadea
June 4, 2025
0
Tawuran SD dan Gagalnya Pendidikan Holistik: Cermin Retak Indonesia Emas 2045

KADANG saya mencoba menjelaskan kepada orang-orang seperti apa anak pertama saya. Tapi jujur saja, saya tidak tahu bagaimana harus mendefinisikannya....

Read more

The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

by Wulan Dewi Saraswati
June 4, 2025
0
The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

MALAM di taman kuliner Ubud Food Festival sangat menggiurkan. Beberapa orang sudah siap duduk di deretan kursi depan, dan beberapa...

Read more

Susu dan Tinggi Badan Anak

by Gede Eka Subiarta
June 3, 2025
0
Puasa Sehat Ramadan: Menu Apa yang Sebaiknya Dipilih Saat Sahur dan Berbuka?

KALSIUM merupakan mineral utama yang diperlukan untuk pertumbuhan tulang kita, tepatnya untuk pertumbuhan tinggi badan. Kandungan kalsium tertinggi ada pada...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

June 5, 2025
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Abraham dan Cerita Sebotol Lion Brewery di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Abraham dan Cerita Sebotol Lion Brewery di Ubud Food Festival 2025

IA bukan Abraham Lincoln, tapi Abraham dari Lionbrew. Bedanya, yang ini tak memberi pidato, tapi sloki bir. Dan panggungnya bukan...

by Dede Putra Wiguna
June 6, 2025
Buku “Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali” Memperkaya Perspektif Kajian Sastra di Bali
Khas

Buku “Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali” Memperkaya Perspektif Kajian Sastra di Bali

BUKU Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali karya Prof. Dr. I Nyoman Darma Putra, M.Litt., memperkaya perspektif kajian sastra,...

by tatkala
June 5, 2025
Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas
Khas

Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

“Kami tahu, tak ada kata maaf yang bisa menghapus kesalahan kami, tak ada air mata yang bisa membasuh keburukan kami,...

by Komang Sujana
June 5, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [18]: Bau Gosong di “Pantry” Fakultas

June 5, 2025
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co