14 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Covid-19 dalam Alam Pikir Religi Nusantara – Catatan Harian Sugi Lanus

Sugi LanusbySugi Lanus
April 20, 2020
inEsai
Covid-19 dalam Alam Pikir Religi Nusantara – Catatan Harian Sugi Lanus

ILustrasi tatkala.co / Nana Partha

13
SHARES

Ketika mara-bahaya agung melanda — tsunami, meteor jatuh, letusan mahadasyat gunung, atau Covid-19 — leluhur Nusantara punya jawaban puncak: Sang Hyang Jāti-Karuṇā di balik semuanya.

Apakah Sang Hyang Jāti-Karuṇā?

Jāti adalah “kesejatian hakiki”. Karuṇā adalah “welas-asih universal”.

“Sang Hyang Jāti-Karuṇā” adalah titik temu tertinggi ajaran religi Śiwa-Buddha dan religi-religi Nusantara mengenai konsep alam semesta, sebuah nama untuk Kekuatan Tiada Terhingga yang menggerakan alam semesta beserta isinya, dari dalam dan dari luar.

Sang Hyang Jāti-Karuṇā adalah “the universal force of love”, tenaga welas-asih universal.

Kenapa bencana terkait dengan “the universal force of love”?

Jāti-Karuṇā adalah kekuatan yang menyusupi dan melingkupi semua alam semesta, sekaligus mengerakkan fenomena yang beroperasi di alam semesta.

Jāti-Karuṇā wibawanya menembus dan menyusup kulit, tulang sumsum, detak jantung, pikiran, getar hati, serta melampaui alam sadar dan ketaksadaran manusia. — muṅguh pwa sira niṅ śarīra, siṅ jro niṅ pusuh pusuh, pinakasthānanira.

Rasa cinta, welas-asih, yang ada dalam diri manusia adalah partikel-partikel yang bisa diamati atau wujud kehadiran yang bisa dirasakan oleh manusia atas keberadaan Sang Hyang Jāti-Karuṇā.

Manusia merasakan cinta yang personal, cinta keluarga, welas-asih sesama; ini adalah bentuk-bentuk kekuatan Sang Hyang Jāti-Karuṇā yang hadir dalam diri manusia; ini menjadi pengatur relasi atau hubungan dengan sesama; ini menjadi “magnet dan gravitasi” yang mengatur relasi manusia secara universal.

Kalau lebih jauh “diturunkan” Jāti-Karuṇā hadir dalam kehidupan kita dalam bentuk karuṇā, lalu menjadi “cinta” yang menggebu — tresna-asih. Bencana di tataran hubungan antara manusia sering muncul oleh “maya” atau ilusi dari karuṇā ini. Jika tidak bisa dikendalikan, bisa terjadi akar keretakan antar manusia. Jika kuatan “cinta” terbuka di hati manusia, dan tidak terkendali, manusia akan mengalami dan merasa rasa ditolak, diam-diam merasa kehilangan harapan dan sakit hati, ini menjadi mara-bencana bagi yang mengalaminya. Stress dan rontok daya hidupnya, trauma seumur hidup, dan seterusnya.

Jika ilusi dari kekuatan Jāti-Karuṇā tidak terkendali, berubah menjadi marabahaya; membara menjadi api amarah dan kebencian. Ada banyak kisah cinta berujung kematian dan perang — disulut oleh energi “maya” Jāti-Karuṇā. Ini bukan kesejatian karuṇā, tapi ilusinya. Sepanjang masih terkendali tidak akan bertentangan dengan jalinan relasi kemanusiaan kita, tapi kalau tidak terkendali akan berbalik menjadi marabahaya antar manusia.

Jika “maya” ini bergerak liar di hati manusia, tidak terkendali, maka meluber menjadi api benci, dstnya. Demikian juga di balik semua fenomena alam tsunami, meteor jatuh, letusan mahadasyat gunung, atau Covid-19, ada Sang Hyang Jāti-Karuṇā. Energi mahadasyat Jāti-Karuṇā yang mengerakkan putaran kosmik, oleh sesuatu dan lain hal, bisa meluber menjadi tidak sepenuhnya terkendali.

Jāti-Karuṇā bekerja mengikat akar pohon-pohon dengan air dan tanah. Ketika pohon-pohon ditebangi dan hutan digundulkan, energi Jāti-Karuṇā lepas dan tidak terkendali. Maka terjadilah banjir bandang, longsor dan runtuhnya perbukitan.

Seperti banjir bandang akibat lepas dan tidak terkendalinya energi yang mengikat pohon, tanah, air dan perbukitan, demikianlah gelombang kegaduhan antar manusia, kebencian yang menguasai dunia, dan tipisnya welas-asih antar manusia, semuanya bergema ke langit, laut, udara, tanah, dan semua partikel alam sekitar kita. Semakin besar gelombang kebencian dan kegaduhan antar manusia, semakin tidak terkendali energi Jāti-Karuṇā yang bekerja menjaga harmoni alam sekitar kita.

Dalam manuskrip-manuskrip kuno disebutkan: Kebencian diri yang ditahan akan mengendap menyebabkan seseorang jatuh sakit; kebencian antar sesama yang bertumpuk dan terus berlipat bergelombang menyebabkan muncul bermacam penyakit menular dan wabah, serta bencana.

Jika kita bersikap berseberangan dengan hakikat Jāti-Karuṇā — welas-asih yang hakiki tanpa batas — maka ia akan berpantul mengingatkan kita dengan gelombang mara-bahaya. Jika kita bekerja selaras dengannya, maka ia akan mendukung sepenuh perjalanan damai umat manusia.

Ajaran Sang Hyang Jāti-Karuṇā mengatakan bahwa tindakan kebajikan dan perbuatan welas-asih adalah generator energi untuk menyembuhkan dunia. Jika kebajikan dan welas asih universal terus diputar oleh semua manusia, maka energi karuṇā akan berlipat dan bekerja di alam raya selaras dengan energi magnet (tarik-menarik), cahaya (terang), gravitasi (keseimbangan) — harmonilah alam raya.

Dengan memahami prinsip ajaran Jāti-Karuṇā manusia akan dapat “mengendalikan” kekuatan alam semesta untuk mendukung kehidupan di dunia yang damai penuh welas-asih.

Ajaran Jāti-Karuṇā bukan hanya pedoman untuk bertahan hidup dalam harmoni, tapi juga pegangan untuk menemukan makna terdalam dari kehidupan dan penciptaan kosmik. Sanghyang Jāti-Karuṇā adalah jawaban puncak atas semua misteri kehidupan karena ia adalah intisari kehidupan.

Setiap manusia adalah generator cinta universal dan welas-asih — Karuṇā, Jāti-Karuṇā, Sanghyang Jāti-Karuṇā. Jika tidak diputar maka ia akan berkarat dan menjadi residu yang otomatis menimbulkan malas gerak, berat hati, cepat tersinggung, benci hati, dan mudah sakit hati. Jika diputar generator welas-asih, hati manusia akan lapang — terjadi proses penyucian dan pemurnian berkerja diam-diam dalam diri manusia.

Dengan memutar generator welas-asih yang ada di dalam diri kita masing-masing, kita terlibat dan turut serta bekerja memperbesar gelombang kebajikan Jāti-Karuṇā. Sekecil apapun putaran welas-asih, sesuai dharma masing-masing, akan berkontribusi memperbesar gelombang energi kebajikan Jāti-Karuṇā di sekitar kita, sumber harmoni manusia dan alam semesta. [T]

Catatan Harian Sugi Lanus, 20 April 2020

*Catatan ini adalah “resume” kecil atas pembacaan kitab Kalpabuddha dan Jñānasiddhânta, dua kitab kuno religi Nusantara, yang menyebutkan intisari terdalam dari kehidupan adalah Sang Hyang Buddha-jāti-Karuṇā dan Sang Hyang Siwa-jāti-Karuṇā.

Tags: covid 19NusantaraSugi Lanus
Previous Post

Mendukung Pendirian Stiti Loka LPD Bali

Next Post

Bagaimana Jika Akhirnya Kita Terbiasa dengan Situasi ini? – [Renungan di Masa Pandemi]

Sugi Lanus

Sugi Lanus

Pembaca manuskrip lontar Bali dan Kawi. IG @sugi.lanus

Next Post
Bagaimana Jika Akhirnya Kita Terbiasa dengan Situasi ini? – [Renungan di Masa Pandemi]

Bagaimana Jika Akhirnya Kita Terbiasa dengan Situasi ini? – [Renungan di Masa Pandemi]

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Menakar Kemelekan Informasi Suku Baduy

by Asep Kurnia
May 14, 2025
0
Tugas Etnis Baduy: “Ngasuh Ratu Ngayak Menak”

“Di era teknologi digital, siapa pun manusia yang lebih awal memiliki informasi maka dia akan jadi Raja dan siapa yang ...

Read more

Pendidikan di Era Kolonial, Sebuah Catatan Perenungan

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 13, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

PENDIDIKAN adalah hak semua orang tanpa kecuali, termasuk di negeri kita. Hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak,  dijamin oleh konstitusi...

Read more

Refleksi Visual Made Sudana

by Hartanto
May 12, 2025
0
Refleksi Visual Made Sudana

JUDUL Segara Gunung karya Made Sudana ini memadukan dua elemen alam yang sangat ikonikal: lautan dan gunung. Dalam tradisi Bali,...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

May 13, 2025
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Pendekatan “Deep Learning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila 
Khas

Pendekatan “Deep Learning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

PROJEK Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P-5) di SMA Negeri 2 Kuta Selatan (Toska)  telah memasuki fase akhir, bersamaan dengan berakhirnya...

by I Nyoman Tingkat
May 12, 2025
Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space
Pameran

Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space

JUMLAH karya seni yang dipamerkan, tidaklah terlalu banyak. Tetapi, karya seni itu menarik pengunjung. Selain idenya unik, makna dan pesan...

by Nyoman Budarsana
May 11, 2025
Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery
Pameran

Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery

INI yang beda dari pameran-pemaran sebelumnya. Santrian Art Gallery memamerkan 34 karya seni rupa dan 2 karya tiga dimensi pada...

by Nyoman Budarsana
May 10, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

May 11, 2025
Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

May 11, 2025
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

May 10, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co