7 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

April Banyak yang Nikah: MUA Galau, Pilih Job atau di Rumah Aja

Rina WijayantibyRina Wijayanti
March 22, 2020
inEsai
Rias Pengantin Puluhan Juta? Ah, Santai, MUA Punya Rincian…
56
SHARES

Setelah mencuat kabar tentang virus corona, cara penularan, dan korbannya di Cina, seperti kebanyakan orang Indonesia, saya awalnya biasa-biasa saja. Awalnya saya merasa Cina berjarak sangat jauh dari Indonesia terlebih dari Bali, pulau kecil yang kalau di Peta Dunia nyaris tidak tampak.

Kenyataan berkata lain, virus itu sudah sampai di pulau kecil ini, entah siapa yang sudah membawanya. Atas keputusan pemerintah, sekolah-sekolah ditutup, siswa dirumahkan, sistem belajar online diberlakukan. Guru-guru mengeluarkan metodenya masing-masing dalam menyampaikan materi. Siswa mengeluhkan tugas dari guru tanpa berfikir cerdas. Beberapa orang tua juga.

Wabah ini semakin mengkawatirkan saat semua media mengabarkan peningkatan jumlah kasus pada setiap daerah. Larangan-larangan juga mulai tersiar dimana-mana. Intinya di rumah aja. Mungkin beberapa orang dengan profesi tertentu bisa di rumah aja, tetapi tidak dengan mereka yang ada di garda terdepan penanganan kasus ini, mereka yang mengais rupiah di perusahaan-perusahaan swasta, berwirausaha, dan yang kejar setoran di jalanan.

Mereka yang tidak memungkinkan di rumah aja pasti punya kegalauan yang luar biasa, tenaga kesehatan misalnya. Sudah pasti perasaan takut bertemu dengan keluarga tercinta setelah pulang bekerja sangat membelit, hingga harus menggunakan perlindungan diri secara maksimal. 

Salah satu profesi yang juga ngak mungkin di rumah aja selain tenaga kesehatan adalah MUA (Make-Up Artis). Ini agak horror. Ini masalah kepercayaan dan uang. Apalagi, banyak caon pengantin sudah menjadwalkan pernikahan di bulan April. Dewasa ayusesuai kalender Bali di bulan itu mungkin memang banyak, apalagi masa uncal balung sudah lewat.

Pertama-tama saya ingin berterima kasih kepada seluruh calon pengantin yang sudah memilih bulan April sebagai bulan pernikahan dan saya berterima kasih juga karena sudah memilih MUA-MUA terpercaya untuk menjadi bagian hari bahagia itu karena hari bahagia kalian merupakan keberlangsungan hidup mereka yang bergelut di bidang itu.

Saya  paham hari pernikahan bukanlah hal main-main. Biasanaya surat undangan, dekorasi, catering dan MUA sudah dipesan sebulan sebelum hari bahagia itu datang. Itu artinya di Bulan April nanti semua sudah harus bekerja. Mungkin pencetak surat undangan masih bisa menggunakan masker dan sarung tangan dan mencetaknya di rumah atau di toko aja tanpa harus bersentuhan langsung dengan calon pengantin atau semuanya dapat dilakukan dengan media online kecuali pengiriman kalau sudah selesai dicetak. Tukang dekorasi juga masih bisa jaga jarak satu sama lain, tukang catering juga.

Tentu yang  tidak mungkin di rumah aja, menjaga jarak dengan calon pengantin  dan tidak bertemu dengan banyak orang adalah  MUA. Terlebih di Bali kita mengenal istilah mepingit. Mepingit di beberapa daerah adalah tradisi yang mengharuskan calon pengantin untuk tidak keluar rumah dan bertemu calon pasangannya sebelum hari pernikahan. Jadi menyuruh pengantin datang ke salon atau studio tempat MUA untuk mengurangi bertemu dengan orang banyak  sudah tidak mungkin karena akan ada beberapa tradisi yang terlewatkan.

MUA harus tetap datang dan menjalankan tugasnya.  

Lalu apa yang harus kami lakukan sebagai MUA  untuk menyikapi ini. Coba bayangkan jika kita yang biasanya datang ke rumah pengantin dengan kebaya yang anggun, makeup, dan tataan rambut yang rapi harus pakai APD (Alat Perlindungan Diri) seperti tenaga medis secara maksimal pasti pengap dan membuat semua jadi sulit.

Atau semua brushkita sambung dengan tongkat, pemasangan pensil alis, lipstick dan bikin hair do juga dari jarak jauh, pasti lucu  dan itu tidak mungkin terjadi karena mata MUA tidak sehebat itu dalam melihat detail makeup dari jauh. Kami harus bersentuhan, jarak kami harus dekat. Kami tidak pernah tahu siapa yang sudah terjangkit diantara kami tetapi yang kami tahu hanya cemas, menggunakan pengamanan seadanya, dan semua tetap harus berjalan.

Saya dan mungkin perias lainnya memiliki pemikiran sama tentang arahan, aturan hingga larangan-larangan yang ada tetapi bagaimana nanti orang-orang bisa percaya pada kami jika hari ini harus undur diri dari job yang sudah kita sepakai dari jauh-jauh hari kecuali mereka batal menikah. Meskipun kemungkinannya kecil. Peraturan di rumah aja juga belum totalitas, buktinya undangan pernikahan dan perayaan sweet seventeen masih berdatangan, pasar, supermarket, dan bank-bank masih memberikan layanan meskipun terbatas.

Semua pasti sudah tahu, sebagian besar dari kami bergantung hidup dari profesi yang modalnya ngak main-main ini.  Jika  job dalam satu bulan dihapuskan gara-gara tidak berani berjarak dekat dengan orang, maka kerugian juga tidak akan main-main. Mungkin saja sebagian besar dari kami akan jatuh. Persediaan pakaian dan antek-anteknya untuk merias bulan depan sudah dipesan bahkan sudah dibayar separuh harga.

Saya sadar dan sangat peduli dengan diri saya, bahkan seminggu terakhir saya sudah di rumah aja kecuali ada hal mendesak seperti membeli bahan makanan barulah saya keluar. Saya juga sangat mencemaskan keluarga saya, teman-teman saya, Indonesia dan Bumi ini.

Tapi apa boleh buat, selain butuh sehat saya juga butuh hidup. Kalau nanti ada aturan setegas Negara sebelah saya pasti akan menyerah, tak perlu galau untuk pilih job atau tinggal di rumah. Semua menyerah dan kita di rumah apapun resikonya meskipun sekarang mungkin saja ada resiko yang lebih besar menanti kita. [T]

Tags: covid 19kecantikanMUApernikahan
Previous Post

Covid-19, LPD Baiknya Ringankan Kredit Krama – Contoh LPD Peliatan Ubud

Next Post

Covid-19 Menurut Teologi Hindu – Hadapi dengan Vira & Dharma

Rina Wijayanti

Rina Wijayanti

Setelah lulus dari Undiksha Singaraja, ia jadi guru yang ulet di Jembrana, Bali barat, juga menekuni make-up artist. Sesekali menulis puisi. Statusnya bahagia bersama suami yang juga sesekali menulis puisi

Next Post
Covid-19 Menurut Teologi Hindu – Hadapi dengan Vira & Dharma

Covid-19 Menurut Teologi Hindu - Hadapi dengan Vira & Dharma

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Covid-19 dalam Alam Pikir Religi Nusantara – Catatan Harian Sugi Lanus

    Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Sumbangan Ketut Bimbo pada Bahasa Bali | Ada 19 Paribasa Bali dalam Album “Mebalih Wayang”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kabut Membawa Kenikmatan | Cerpen Ni Made Royani

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tidak Ada Definisi untuk Anak Pertama Saya

by Dewa Rhadea
June 4, 2025
0
Tawuran SD dan Gagalnya Pendidikan Holistik: Cermin Retak Indonesia Emas 2045

KADANG saya mencoba menjelaskan kepada orang-orang seperti apa anak pertama saya. Tapi jujur saja, saya tidak tahu bagaimana harus mendefinisikannya....

Read more

The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

by Wulan Dewi Saraswati
June 4, 2025
0
The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

MALAM di taman kuliner Ubud Food Festival sangat menggiurkan. Beberapa orang sudah siap duduk di deretan kursi depan, dan beberapa...

Read more

Susu dan Tinggi Badan Anak

by Gede Eka Subiarta
June 3, 2025
0
Puasa Sehat Ramadan: Menu Apa yang Sebaiknya Dipilih Saat Sahur dan Berbuka?

KALSIUM merupakan mineral utama yang diperlukan untuk pertumbuhan tulang kita, tepatnya untuk pertumbuhan tinggi badan. Kandungan kalsium tertinggi ada pada...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

June 5, 2025
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Abraham dan Cerita Sebotol Lion Brewery di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Abraham dan Cerita Sebotol Lion Brewery di Ubud Food Festival 2025

IA bukan Abraham Lincoln, tapi Abraham dari Lionbrew. Bedanya, yang ini tak memberi pidato, tapi sloki bir. Dan panggungnya bukan...

by Dede Putra Wiguna
June 6, 2025
Buku “Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali” Memperkaya Perspektif Kajian Sastra di Bali
Khas

Buku “Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali” Memperkaya Perspektif Kajian Sastra di Bali

BUKU Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali karya Prof. Dr. I Nyoman Darma Putra, M.Litt., memperkaya perspektif kajian sastra,...

by tatkala
June 5, 2025
Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas
Khas

Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

“Kami tahu, tak ada kata maaf yang bisa menghapus kesalahan kami, tak ada air mata yang bisa membasuh keburukan kami,...

by Komang Sujana
June 5, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [18]: Bau Gosong di “Pantry” Fakultas

June 5, 2025
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co