13 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Puisi, Memoar, dan Kisah-Kisah yang Tak Terungkapkan

Kadek Sonia PiscayantibyKadek Sonia Piscayanti
March 5, 2020
inUlasan
Puisi, Memoar, dan Kisah-Kisah yang Tak Terungkapkan
85
SHARES
  • Judul: Hari Kedua Puluh Sembilan di Bulan April – Kumpulan Puisi
  • Penulis: Ida Ayu Wayan Sugiantari
  • ISBN: 978-623-7220-43-5
  • Penerbit Mahima Institute Indonesia
  • Cetakan Peratama: Maret 2020


Apa sesungguhnya puisi dan mengapa sampai detik ini kita tak pernah benar-benar selesai membahasnya, menulisnya, mengungkapnya, atau bahkan menyudahinya. Puisi seperti terus lahir setiap detik, setiap menit, setiap langkah dalam jutaan kepala manusia, dalam setiap yang terungkapkan dan yang tak terungkapkan. Sepahit dan sesulit apapun, puisi tetap ada. Serumit dan sekacau apapun, puisi harus tetap ada. Selega atau sebahagia apapun, puisi tetap ada. Puisi ada karena kita adalah manusia. Dengan kata lain, kita bukan meja. Bukan kursi. Bukan besi tua.

Dalam film Dead Poets Society (1989) yang ditulis naskahnya oleh Tom Schulman dan diadaptasi ke novel oleh N.H Kleinbaum, disebutkan:

“We don’t read and write poetry because it’s cute. We read and write poetry because we are members of the human race. And the human race is filled with passion.“ (N.H Kleinbaum in Dead Poet Society)

Terjemahannya:

Kita tidak membaca dan menulis puisi karena itu manis. Kita membaca dan menulis puisi karena kita adalah anggota dari ras manusia. Dan ras manusia diisi dengan gairah.

Demikianlah puisi menjelma menjadi apa saja. Dia bisa menjelma kisah tentang apa saja; rambut, kuku, darah, anjing, cinta, sunyi, putus asa, kematian, harapan, atau apapun. Yang belum atau tak pernah terungkapkan. Puisi hadir di mana-mana, kapanpun, dan dalam situasi apapun. Puisi mengepung kita tanpa ampun. Seperti udara, seperti virus.

Puisi hadir sebagai latar, sebagai tujuan, sebagai luapan, ungkapan, atau media. Puisi ada karena jika ia tidak dituliskan, maka sejarah manusia akan kehilangan makna. Maka bukti bahwa manusia pernah ada, tak ada.

Mengapa. Sebab puisi adalah catatan paling jujur. Puisi adalah jurnal. Memoar. Monumen. Ingatan. Masa lalu. Masa kini dan nanti. Masa di sela-sela itu semua!

Puisi-puisi Ida Ayu Wayan Sugiantari, atau biasa dipanggil Dayu Sugiantari, melukiskan itu semua. Sebagai puisi, ia adalah ungkapan makna yang mewakili peristiwa, ia adalah jurnal ingatan, jurnal perasaan, jurnal perjalanan batin, jurnal kebangkitan. Tentang yang belum terungkapkan. Yang belum sempat ditawarkan atau dikemukakan.

Dayu bukan hanya mengumpulkan metafora, namun menguasai metafora untuk menghasilkan daya ungkap perjalanan hidupnya. Sebab jika bukan dia, siapa lagi yang mengungkap kisahnya.

Puisi tidak hanya hadir sebagai tumpukan kata-kata namun mewakili peristiwa yang menandai perjalanan Dayu sebagai seorang ibu, istri, perempuan, pendidik, dan penyair.

Dia tidak terjebak pada metafora, namun menggunakan metafora  untuk daya ungkap idenya. Perjalanan puisi yang ia mulai sejak SMP, SMA lalu mati suri lalu bangkit lagi membuat dia cukup matang sebagai penyair.

 Ia merindukan semua puisi ini tumbuh lagi dengan subur.  Namun ia ragu pada kemampuannya menyuburkannya.

Seperti pada cuplikan puisi  ini


Aku menanam tiga potong puisi

                        di kebun belakang rumahmu

                        tak pandai menakar cuaca

                        satu puisiku mati di dua hari pertama

Di akhir musim,

                        puisiku tumbuh diam-diam di tubuhmu


Kita dapat merasakan seperti apa rasanya menanam puisi dengan hati lalu ia mati, atau menanam puisi di kebun, tapi tumbuh di tubuh. Kebun dan tubuh, kedua-duanya bisa tumbuh, bisa luruh. Dimanapun puisi bisa menjadi atau mati.

Kita bisa merasakan betapa asingnya rasa ini.

Kita seperti tak perlu menanam apa apa jika tak pandai menakar cuaca. Apa yang kita tanam bisa jadi berbuah di tempat yang salah. Atau berbuah tapi tak memiliki arah. Semacam sia-sia yang abadi.

Begitulah puisi tercipta. Kita mengabadikan apa yang tak abadi. Seperti membuat monumen yang kelak kita hancurkan sendiri. Atau hancur di kepala yang membacanya.

Seperti judul puisinya “Apakah Engkau Memang Mudah Dilemahkan oleh Puisi?”

Kita tidak sedang bicara soal kalah menang. Kita bicara soal manusia yang berkali kali kalah namun merasa menang.

Barangkali. Kita hanya setumpuk puisi yang akan musnah oleh waktu sekejap. Tapi jika tak ada puisi, siapa yang mengingat kekalahan kita. Apakah kekalahan tidak boleh tercatat?

“Bukan Kamu, Ternyata Aku yang Dilemahkan oleh Puisi”

Adalah jawaban atas pertanyaan yang dia ajukan sendiri.

Jadi perang ini antara siapa?

Tidak ada jawabnya. Tapi paling tidak, kita sudah menyumbang puisi. Seperti yang dikatakan Walt Whitman dalam puisinya “O Me O Life” sebagai berikut.

That you are here – that life exists and identity,

 That the powerful play goes on, and you may contribute a verse.

Bahwa kamu disini, ada dan berarti. Drama yang hebat terus berjalan, dan kamu bisa menyumbang sebuah puisi.

Sebuah puisi… [T]

Singaraja, 4 Maret 2020

Pukul 00:43

Tags: Bukukumpulan puisiPuisiresensi buku
Previous Post

Raja Buduh (Gila) di Bali, Jangan Anggap Enteng…

Next Post

Bukan Persoalan Jiwa Pramuka Semata – [Tanggapan Untuk Tulisan “Pembina Pramuka”]

Kadek Sonia Piscayanti

Kadek Sonia Piscayanti

Penulis adalah dosen di Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja

Next Post
Bukan Persoalan Jiwa Pramuka Semata – [Tanggapan Untuk Tulisan “Pembina Pramuka”]

Bukan Persoalan Jiwa Pramuka Semata – [Tanggapan Untuk Tulisan “Pembina Pramuka”]

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Pendidikan di Era Kolonial, Sebuah Catatan Perenungan

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 13, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

PENDIDIKAN adalah hak semua orang tanpa kecuali, termasuk di negeri kita. Hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak,  dijamin oleh konstitusi...

Read more

Refleksi Visual Made Sudana

by Hartanto
May 12, 2025
0
Refleksi Visual Made Sudana

JUDUL Segara Gunung karya Made Sudana ini memadukan dua elemen alam yang sangat ikonikal: lautan dan gunung. Dalam tradisi Bali,...

Read more

Melihat Pelaku Pembulian sebagai Manusia, Bukan Monster

by Sonhaji Abdullah
May 12, 2025
0
Melihat Pelaku Pembulian sebagai Manusia, Bukan Monster

DI Sekolah, fenomena bullying (dalam bahasa Indoneisa biasa ditulis membuli) sudah menjadi ancaman besar bagi dunia kanak-kanak, atau remaja yang...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

May 13, 2025
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Pendekatan “Deep Learning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila 
Khas

Pendekatan “Deep Learning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

PROJEK Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P-5) di SMA Negeri 2 Kuta Selatan (Toska)  telah memasuki fase akhir, bersamaan dengan berakhirnya...

by I Nyoman Tingkat
May 12, 2025
Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space
Pameran

Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space

JUMLAH karya seni yang dipamerkan, tidaklah terlalu banyak. Tetapi, karya seni itu menarik pengunjung. Selain idenya unik, makna dan pesan...

by Nyoman Budarsana
May 11, 2025
Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery
Pameran

Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery

INI yang beda dari pameran-pemaran sebelumnya. Santrian Art Gallery memamerkan 34 karya seni rupa dan 2 karya tiga dimensi pada...

by Nyoman Budarsana
May 10, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

May 11, 2025
Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

May 11, 2025
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

May 10, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co