28 January 2021
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
tatkala.co
tatkala.co
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result
Home Perjalanan
Berpose bersama tim Bumi Bajra sebelum pulang ke Bali

Berpose bersama tim Bumi Bajra sebelum pulang ke Bali

Laporan Pentas “The Seen and Unseen” dari Australia [4] – Pentas Terakhir Sebelum Pulang

Amrita Dharma Darsanam by Amrita Dharma Darsanam
March 5, 2020
in Perjalanan

BACA JUGA:

  • Laporan Pentas “The Seen and Unseen” dari Australia [1] – Hari Pertama, Pesta Kecil di Taman
  • Laporan Pentas “The Seen and Unseen” dari Australia [2] – Kami Anak-anak, Maka Kami Dijaga
  • Laporan Pentas “The Seen and Unseen” dari Australia [3] – Senang di Panggung, Riang di Luar Panggung

Pertunjukan ke-7 teater tari The Seen and Unseen (Sekala-Niskala) di Martin Myer Arena, Melbourne, Australia, berjalan lancar. Saya merasa telah mempertunjukkan sesuatu yang serius dengan penampilan diri saya yang juga serius di hadapan penonton. Di sisi lain, saya juga merasa biasa-biasa saja,  artinya sama seperti penampilan-penampilan sebelumnya. Sebuah perasaan tumpang-tindih yang jarang-jarang saya hadapi saat berada di panggung, seperti saat pentas di Bali misalnya.

Yang terasa jadi aneh adalah ketika salah satu teman pemain mengalami kejadian di atas panggung. Boleh dibilang peristiwa berbau mistis. Mungkin ada penjelasan wajar soal peristiwa itu, namun usai pentas peristiwa itu menjadi cerita seru. Jika itu terjadi di Bali mungkin itu biasa, namun ini terjadi di Australia, sehingga rasanya menjadi beda, dan ceritanya pun jadi lebih seru.

Usai pentas, seperti biasa, teman-teman jalan-jalan berbelanja, tetapi saya merasa tidak ingin untuk berbelanja. Sehingga saya pulang sendiri, naik angkutan umum, berjalan kaki, dan ditemani suara kendaraan. Saya kerasan memang tinggal di sini, di kota yang sangat-sangat jauh dari kampung saya di Tabanan.

Pada tanggal 29 Februari pertunjukan ke-8. Saya merasa sedikit lelah, tenaga terasa terkuras.  Tetapi,  saya tetap tampil maksimal.  Itu sudah menjadi komitmen saya, dan juga selalu diingatkan oleb Dayu Ani untuk tetap menjaga stamina. Justru, pada penampilan terakhir saya merasa lebih mantap dan terasa tampil sangat baik. Mungkin karena sempat tertidur di tempat berias. Mungkin juga pementasan kami yang ke 9 merupakan pertunjukan terakhir, dan setelah itu kami harus terbang balik ke Bali.


Bermain di jalanan Melbourne

Usai pentas terakhir, saya dan teman makan bersama di sebuah restoran. Makan malam itu undangan dari tim pertunjukan Australia yang menjamu para penari. Di meja sepeti ada kompor terus ada api,  menunya daging sapi. Di atas meja ada banyak menu. Setelah itu istirahat di hotel.

Saya tidak bisa tidur selama semalan,  adik Made Manipuspaka tertidur lelap.  Jam 5 waktu australia, saya dan teman teman mempersipakan diri berangkat ke bandara untuk pulang ke Bali. Saya dan tim yang lain melakukan foto bersama di bandara sebelum naik ke pesawat.  Jam 9 disana pesawat mulai terbang,  selamat tinggal melbourne saya berharap bisa kembali mengunjungi kawan saya yang ada di sana. 

Jam 12 kebih waktu Bali, saya sampai di Bali. Terasa seperti terlepas dari sesuatu yang aneh, sekaligus terjerat oleh rasa kangen yang entah karena apa. Rasanya seperti mendapatkan sesuatu, sekaligus juga meninggalkan sesuatu. Rasanya seperti sudah sampai, sekaligus merasa baru berjalan.

Orang tua saya sudah menunggu di terminal kedatangan. Saya kesal juga karena tidak terlihat  pekak (kakek) ikut. Karena tanpa saya sadari, kakek adalah orang yang sangat saya kangeni selama di Australia. Saya selalu membayangkan, jika saja kakek menonton saya di Martin Myer Arena, tentu saja saya senang, dan merasa saya sudah memberi hadiah bagi pekak yang turut memberi warna pada perjalanan kreatif saya. Juga mbah (nenek) yang sudah pergi setahun lalu, saya ingat dia.

Waktu mau berangkat dua minggu lalu, saya merayu pekak untuk mau ikut mengantar ke bandara. Namun rayuan saya gagal karena pekak harus ke sawah mengurus abian atau kebun.


Mendapatkan teman baru di sela-sela pentas

Selama dua minggu di Australia dan melakukan 9 kali pentasan, saya rasa hari-harinya berjalan sangat lancar.  Semua itu karena dukungan dari tim.  Semua itu juga berkat dukungan dari orang tua, dan yang terpenting dukungan Kepala SMA Negeri 1 Kuta Utara dan guru wali yang selalu memberikan ijin melakukan aktivitas seni.  Baik dalam latihan ataupun ijin pentas. Ijin itu bukan sekali tetapi, berkali- kali, untuk itu saya ucapkan terima kasih. 

Demikian pula teman-teman Teater Ombak yang selalu mengerti dan toleransi ketika saya harus mengatur waktu latihan The Seen and Unseen  di ISI teater dan di tim The Seen and Unseen. Teman teman di sekolah dan semuanya.  Dan untuk Dewa Hyang (Mbah) yang dulu selalu cerewet sama saya yang ternyata itu memberikan dorongan untuk membuat selalu kreatif. [T]

Tags: AustraliaBumi BajraFilm The Seen and Unseen
Amrita Dharma Darsanam

Amrita Dharma Darsanam

Sejak SD melakukan berbagai kegiatan seni seperti menari, megambel dan main musik di berbagai event seni seperti Pesta Kesenian Bali. Anak asuh di Sanggar Bumi Bajra ini masih menempuh pendidikan di SMAN 1 Kuta Utara.

MEDIA SOSIAL

  • 3.4k Fans
  • 41 Followers
  • 1.5k Followers

ADVERTISEMENT

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Features
  • Fiction
  • Poetry
Essay

Towards Success: Re-evaluating the Ecological Development in Indonesia in the Era of Anthropocene

Indonesia has long been an active participant of the environmental policy formation and promotion. Ever since 1970, as Dr Emil...

by Etheldreda E.L.T Wongkar
January 18, 2021

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Sketsa Nyoman Wirata
Puisi

Puisi-puisi Alit S Rini | Aku dan Pertiwi, Percakapan di Depan Api

by Alit S Rini
January 23, 2021
Esai

Kepala Daerah Bebal & Wabah — Ramalan Albert Camus

Percayakah Anda pada Pemerintah Daerah dalam menghadapi penyakit menular? Bagi yang membaca dengan baik karya-karya ALBERT CAMUS pasti tidak pernah ...

March 14, 2020
Esai

Semua Adalah Rumah

Menjelang Hari Nyepi kemarin, saya menikmati liburan di kota kelahiran sahabat saya di Bondowoso. Bagaimana pun, bagi saya, liburan tetaplah ...

March 11, 2019
Distrik Manang, Potongan Kecil Himalaya [Foto: Yoga Pramartha]
Perjalanan

Distrik Manang, Potongan Kecil Himalaya

Natal tahun 2019, pukul 11.45. Pesawat saya menyentuh tanah Kathmandu yang kala itu diselimuti kabut. Musim dingin di Nepal mewajibkanmu ...

January 8, 2020
Google
Opini

Invasi Budaya dalam Mitologi Etnik

  BANGSA Minangkabau di Sumatera bagian tengah dan suku bangsa Lamaholot di Adonara, Flores Timur, termasuk di antara suku bangsa ...

February 2, 2018
Google Images
Esai

Menikah Tak Disetujui Ortu, Tirulah Sinetron, Biar Lucu…

  DI zaman now ini masih tetap ada pasangan muda-mudi atau remaja-remaji yang ingin menikah tapi tak disetujui orang tua. ...

February 2, 2018

PERISTIWA

  • All
  • Peristiwa
  • Kilas
  • Khas
  • Perjalanan
  • Persona
  • Acara
Moch Satrio Welang dalam sebuah sesi pemotretan
Kilas

31 Seniman Lintas Generasi Baca Puisi dalam Video Garapan Teater Sastra Welang

by tatkala
January 27, 2021

ESAI

  • All
  • Esai
  • Opini
  • Kiat
  • Ulasan
dr. Putu Arya Nugraha, penulis, yang juga Direktur RSUD Buleleng, divaksin, Rabu 27 Januari 2021
Esai

Berbagai Kekeliruan Tentang Vaksin

by Putu Arya Nugraha
January 27, 2021

POPULER

Foto: koleksi penulis

Kisah “Semaya Pati” dari Payangan Gianyar: Cinta Setia hingga Maut Menjemput

February 2, 2018
Istimewa

Tradisi Eka Brata (Amati Lelungan) Akan Melindungi Bali dari Covid-19 – [Petunjuk Pustaka Lontar Warisan Majapahit]

March 26, 2020

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

KATEGORI

Acara (66) Cerpen (150) Dongeng (10) Esai (1363) Essay (7) Features (5) Fiction (3) Fiksi (2) Hard News (4) Khas (312) Kiat (19) Kilas (193) Opini (471) Peristiwa (83) Perjalanan (53) Persona (6) Poetry (5) Puisi (97) Ulasan (330)

MEDIA SOSIAL

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Sign Up

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In