19 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Pikirkanlah Sakit Saat Sehat, Pikirkanlah Sehat Saat Sakit

Putu Arya NugrahabyPutu Arya Nugraha
February 23, 2020
inEsai
Saat Raga Sakit, Biarkan Pikiran Tetap Sehat –Cerita Tentang Pasien Cuci Darah
444
SHARES

Silakan buka semua buku tentang kesehatan dan kedokteran, saya jamin tak satu pun membahas topik seperti judul di atas. Lagipula jika menulis topik medis yang sudah lazim dibahas, saya jamin akan membuat pembaca jemu dan tak tertarik untuk membacanya. Ini mirip dengan penampilan seorang dokter.

Dokter yang rapi konservatif takkan menarik perhatian dibandingkan dengan dokter yang berpenampilan slengean dengan rambut gondrong berwarna plus tindik di telinganya sebelah misalnya. Sudah menjadi satu takdir budaya, masyarakat kita cenderung menilai seseorang dari balutannya semata. Maka seorang dokter pun harus klimis, rapi, wangi pun riang. Namun jika kita simak gaya seorang dokter bernama Sarah Gray, kita dibuatnya takjub. Ia seorang dokter cantik ahli bedah tulang berusia 31 tahun tinggal di Adelaide, Australia dengan tubuh penuh tato dan tindik!


Sarah Gray [Foto IG]

Mengapa kita perlu mikirin sakit justru saat tubuh kita sehat? Strategi ini justru sangat praktis untuk mencegah penyakit dan menjaga kesehatan kita. Saat sehat, secara naluriah kita cenderung abai dengan kehati-hatian alias cuek dengan risiko penyakit. Karena saat sehat kita tak kenal dengan rasa nyeri kolik yang menyiksa, sesak yang mencekik, atau demam menggigilkan juga rasa pusing berputar yang mencemaskan.

Yang kita nikmati hanyalah rasa maknyus steak sapi, hangatnya wine, serunya duduk berlama-lama ngobrol bareng sahabat atau sensasi gagahnya berganti-ganti pasangan seks. Segala kenikmatan adalah pangkal ketidakpedulian. Maka pikirkanlah segala sakit itu biar kita siaga.

Bayangan akan nyeri kolik setidaknya membawa kita cukup minum air dan giat berlari. Rasa takut akan sesak yang mencekik niscaya kita sepakat untuk berhenti merokok atau rajin mengenakan masker. Demi tak ngilu semua sendi akibat demam kita kan termotivasi mengenyahkan genangan air dan vertigo yang membuat hidup terasa tak lama lagi membuat kita rutin periksa tekanan darah dan gula.

Jika imajinasi sakit itu belum juga cukup meyakinkan, pergilah dan mendekat kepada mereka yang sudah sakit. Bayangan-bayangan itu akan menjadi lebih mengesankan untuk rasa takut kita. Saat melihat tubuh ODHA yang tersisa tulang, saat rasa kasar kita raba kulit mereka yang gagal ginjal atau mencium bau bangkai kaki penderita diabetes yang membusuk. Motivasi menjadi sehat tak cuma lantaran takut melihat kisah-kisah mengerikan itu, namun segalanya dapat menciptakan kasih sayang untuk memberi dukungan dan simpati kepada mereka. Kasih sayang dalam jiwa manusia adalah terapi tanpa zat kimia untuk sesama maupun diri sendiri.

Lalu, mungkinkah kita berpikir sehat saat tubuh ini telah terkapar diterjang penyakit? Prinsip inilah yang harus dibangun sebagai modal utama kesembuhan. Kita adalah apa yang kita pikirkan. Saat didiagnosis satu penyakit, hanya ada 2 hal yang harus dilakukan, yaitu berobat dan berpikir sehat. Sederhananya, jika sakit maka dengan berobat akan sehat.

Seorang pasien tak baik dan tak perlu memikirkan penyakitnya. Itu jatah hanya untuk dokter dan orang sehat. Ini logis, bagaimana mungkin seorang pasien ngerti mikirin penyakit, sementara seorang dokter ahli konsultan yang sudah belajar penyakit hingga 12 tahun dan tetap ikut seminar sampai sekarang saja masih sering bingung dengan penyakit yang ditanganinya? Maka biarin saja dokter berpikir keras soal penyakit sementara pasien cukup pikirkan sehatnya saja. Ini cukup adil!

Pikiran sehat memang terbukti membuat seorang pasien menjadi waras. Misalnya, seorang pasien darah tinggi akan merasa sehat saat mengetahui pasien lain yang menderita diabetes dan kakinya telah diamputasi. Atau pasien diabetes yang bahkan saat kedua kakinya telah dipotong merasa lebih sehat saat menyadari pasien diabetes lain yang harus menjalani terapi cuci darah dua kali seminggu.

Pasien gagal ginjal yang harus cuci darah dua kali seminggu seumur hidupnya pun boleh merasa lebih beruntung ketimbang seorang pasien kanker yang usianya hanya empat bulan lagi. Demikian seterusnya hingga rasa syukur itu membawa seorang pasien menerima dengan ikhlas penyakitnya. Seorang penderita kanker yang dalam empat bulan sisa hidupnya dapat tersenyum ikhlas, menghabiskan waktunya bersama pasangan, anak-anak atau cucunya adalah sebuah kesembuhan yang begitu nyata.

Seorang dokter harus belajar menjadi “pasien” demi menciptakan rasa empati kepada pasien-pasiennya dan seorang pasien harus belajar menjadi “dokter” untuk membangun rasa peduli dengan kesehatannya sendiri. (Obat Bagi Yang Sehat – Kisah-kisah Konyol Ala Dokter, Mahima 2019)[T]

Previous Post

Apa Gunanya Memiliki Presiden Mahasiswa?

Next Post

Berdamai Dengan Rasa Malas Efektif Bantu Lawan Rasa Malas

Putu Arya Nugraha

Putu Arya Nugraha

Dokter dan penulis. Penulis buku "Merayakan Ingatan", "Obat bagi Yang Sehat" dan "Filosofi Sehat". Kini menjadi Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah Buleleng

Next Post
Berdamai Dengan Rasa Malas Efektif Bantu Lawan Rasa Malas

Berdamai Dengan Rasa Malas Efektif Bantu Lawan Rasa Malas

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Galungan di Desa Tembok: Ketika Taksi Parkir di Rumah-rumah Warga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tawuran SD dan Gagalnya Pendidikan Holistik: Cermin Retak Indonesia Emas 2045

by tatkala
May 19, 2025
0
Tawuran SD dan Gagalnya Pendidikan Holistik: Cermin Retak Indonesia Emas 2045

PAGI ini, saya membaca sebuah berita yang membuat dada saya sesak: sekelompok siswa Sekolah Dasar (SD) di Cilangkap, Depok, terlibat...

Read more

Aktualisasi Seni Tradisi dalam Pusaran Era Kontemporer

by Made Chandra
May 19, 2025
0
Aktualisasi Seni Tradisi dalam Pusaran Era Kontemporer

Upaya Membaca yang Dianggap Lalu, untuk Membaca Masa Kini serta Menerka Masa Depan KADANG kala selalu terbersit dalam pikiran, apa...

Read more

Meredefinisi Kebangkitan Nasional di Era Digital

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 19, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

“Bangsa adalah komunitas terbayang, dan seperti komunitas lainnya, bangsa hanya hidup sejauh ia diyakini oleh orang-orang yang menjadi bagiannya.”-- Benedict...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

May 13, 2025
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Literasi Film untuk Keluarga: Anak-anak Menonton Sekaligus Belajar
Panggung

Literasi Film untuk Keluarga: Anak-anak Menonton Sekaligus Belajar

AMFLITEATER Mall Living World, Denpasar, ramai dipenuhi pengunjung. Sabtu, 10 Mei 2025 pukul 17.40, Tempat duduk amfliteater yang bertingkat itu...

by Hizkia Adi Wicaksnono
May 16, 2025
Sariasih dan Manisnya Jaja Sengait Gula Pedawa 
Kuliner

Sariasih dan Manisnya Jaja Sengait Gula Pedawa

ADA beberapa buah tangan yang bisa kalian bawa pulang untuk dijadikan oleh-oleh saat berkunjung ke Singaraja Bali. Salah satunya adalah...

by I Gede Teddy Setiadi
May 16, 2025
45 Tahun Rasa itu Tak Mati-mati: Ini Kisah Siobak Seririt Penakluk Hati
Kuliner

45 Tahun Rasa itu Tak Mati-mati: Ini Kisah Siobak Seririt Penakluk Hati

SIANG itu, langit Seririt menumpahkan rintik hujan tanpa henti. Tiba-tiba, ibu saya melontarkan keinginan yang tak terbantahkan. ”Mang, rasanya enak...

by Komang Puja Savitri
May 14, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

May 17, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

May 15, 2025
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

May 11, 2025
Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

May 11, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co