4 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Melawat ke Flores [1] : Perjalanan Dimulai Dari Labuan Bajo

I Komang Gde SubagiabyI Komang Gde Subagia
February 3, 2020
inTualang
Melawat ke Flores [1] : Perjalanan Dimulai Dari Labuan Bajo

Jalan yang Meliuk-liuk di Sela Perbukitan. Salah Satu Pemandangan di Labuan Bajo [Foto: IK Gde Subagia]

78
SHARES

Saya mulai melihat landscape ujung barat Nusa Tenggara Timur, dari jendela pesawat yang terbang makin rendah.  Pulau-pulau dengan bukit-bukit gersang di tengah lautan biru sungguh cantik. Ada yang besar. Ada yang kecil. Ada juga beberapa bagian laut dangkal dengan terumbu karangnya samar-samar memikat mata.

Mendarat di Labuan Bajo

Pesawat pun mendarat. Di bandara yang sepi. Pesawat yang saya tumpangi adalah pesawat satu-satunya yang saya lihat. Saya tak melihat yang lain. Mungkin parkirnya tak terlihat. Atau karena tak seramai Ngurah Rai, tempat saya berangkat sebelumnya.

Saya tiba di Bandara Komodo. Di Labuan Bajo. Hampir jam sebelas siang. Inilah pintu gerbang Flores dari barat. Yang namanya kini makin berkibar. Yang diharapkan bisa melahirkan Bali yang baru. Makin mendunia menjadi tujuan wisata.


Penulis Ketika Mengunjungi Salah Satu Bukit di Labuan Bajo

Labuan Bajo sendiri adalah sebuah desa yang kini telah menjadi kota di Kabupaten Manggarai Barat, Flores. Nama ini berasal dari sejarah Suku Bajo di Sulawesi yang berlabuh di pesisir barat Flores. Kurang lebih berarti tempat berlabuh orang-orang Bajo.

Jadi Labuan Bajo awalnya dihuni oleh suku dari Sulawesi yang terkenal sebagai pelaut ini. Lama kelamaan berbaur dan hidup berdampingan dengan orang asli Flores.

Mencari Tempat Bermalam

Tak ada ojek dengan aplikasi di Labuan Bajo. Adanya ojek biasa. Ketika saya keluar dari bandara, belasan orang sudah menawarkan jasa. Ojek… Ojek… Taksi… Taksi… Begitu yang saya dengar.

Saya diantar ke sebuah hostel. Yang murah meriah. Yang satu kamar terdiri dari tujuh dipan bertingkat. Empat belas tempat tidur. Khusus backpacker. Cukuplah untuk istirahat melepas lelah.

Kamar saya tipenya mix. Alias campur. Bisa diisi cowok maupun cewek. Karena tamu sepi, saya hanya sendiri. Belum ada tamu lain. Sedangkan kamar sebelah khusus cewek. Semua tempat tidur terisi. Penuh. Hmmm…

Keliling Labuan Bajo dengan Motor

Saya memutuskan menyewa sepeda motor. Tak jauh dari tempat saya menginap. Mau keliling-keliling. Lihat-lihat suasana.

Labuan Bajo cukup ramai. Pusatnya di sepanjang Jalan Soekarno-Hatta. Jalan utama di sekitar pelabuhan. Ada banyak kios yang menjual paket-paket wisata. Toko. Kafe. Warung. Penginapan. Mesin ATM. Bank. Kantor Pos. Juga satu kedai kopi bermerek yang baru buka di sebuah pertokoan yang baru dibangun.


Patung Komodo, Ikon Kota Labuan Bajo [Foto; IK gde Subagia]
Pembangunan Pusat Perbelanjaan Baru di Labuan Bajo [Foto: IK Gde Subagia]

Kalau pernah ke Nusa Penida atau Lembongan di Bali, kurang lebih suasananya mirip. Hanya sedikit lebih luas dan sedikit lebih ramai. Jalan beraspal di pusat keramaian ini tak terlalu baik. Trotoar berlubang dan retak di sana-sini. Dan yang pasti, tetap berkesan kering. Gersang. Khas pesisir berbukit.

Jalanan Soekarno Hatta di Labuan Bajo satu arah. Memutar. Berkebalikan dengan arah jarum jam. Yang ramai ada di bawah, di pesisir pantai. Melintang dari barat ke timur. Lalu naik ke pinggang perbukitan yang lebih sepi. Arahnya berbalik lagi, dari timur ke barat.

Ke Bagian Barat

Saya memacu motor ke arah utara. Keluar dari lingkaran Jalan Soekarno-Hatta. Naik turun bukit. Berkelok-kelok.

Pemandangan alam ujung barat Flores sungguh menawan. Perbukitannya ditumbuhi rumput-rumput ilalang yang tak hijau-hijau amat. Pohon-pohon lontar berdiri di sana-sini.

Nun jauh mata memandang, pulau-pulau mengapung di tengah laut biru. Kapal-kapal besar dan kecil memenuhi sepanjang pesisir pelabuhan. Udara panas.  Gerah.

Di beberapa titik, beberapa orang berhenti. Ada wisatawan lokal Flores. Ada domestik luar Flores. Ada mancanegara juga. Termasuk saya. Ikut berswafoto. Di latar pemandangan yang sayang jika tak diabadikan.

Pohon Lontar Banyak Tumbuh di Perbukitan [Foto: IK Gde Subagia]
Salah Satu Sudut Pandang Kota Labuan Bajo dari Sisi Atas [Foto: IK gde Subagia]

Ironi Pariwisata

Saya melihat ada banyak lahan kosong dengan papan pengumuman : Land for Sale. Tanah ini dijual. Yang saya lihat lebih dari sepuluh. Hanya ada satu yang bertuliskan tidak dijual.

Di beberapa tempat, tanah-tanah gersang berbukit dibuka. Diratakan. Oleh mesin-mesin ekskavator. Untuk pembangunan resort-resort berbintang.

Sebagai daerah pariwisata yang diramalkan akan makin berkembang pesat, Labuan Bajo seperti gula. Ia mengundang banyak semut untuk mencari makan. Investasi besar-besaran datang. Jalan baru dibuat. Masih mulus. Berkelok-kelok di sisi utara kota.

Di satu sisi, ekonomi meningkat. Lapangan pekerjaan bertambah. Interaksi dengan dunia luar berkembang. Tapi di sisi lain, alih kepemilikan lahan juga bertambah.


Salah satu petak tanah yang dijual di Labuan Bajo [Foto: IK Gde Subagia]

Saya mendengar kabar bahwa kafe atau hotel di Labuan Bajo banyak dimiliki oleh orang asing. Dengan kontrak jangka panjang. Atau pembelian melalui tangan kedua.

Begitu juga dengan berhektar-hektar tanah. Atau pulau-pulau kecil. Dimiliki pribadi. Oleh pejabat atau tokoh ternama di negeri ini. Silahkan dicari saja di internet. Ada banyak yang bermain.

Minum Sopi di Tepi Pantai

Di pesisir Labuan Bajo bagian utara, ada sebuah pantai. Yang landai. Tidak dalam seperti bagian selatan yang jadi pelabuhan. Saya mampir ke sana menjelang sore. Kebetulan lewat. Karena pantainya ramai.

Hampir semua pengunjungnya adalah warga lokal. Maksudnya lokal dari Manggarai, Flores. Ada yang berpasangan. Ada keluarga. Ada anak-anak muda. Menggelar tikar sambil makan-makan. Atau bermain di air.

Di satu sudut bawah pohon yang rindang, saya melihat belasan pemuda berkumpul. Bermain gitar dan bernyanyi. Lagunya tak saya kenal. Liriknya juga saya tak paham. Saya tebak, itu adalah lagu daerah Manggarai.

Iseng saya mampir. Berkenalan. Mereka menyambut ramah. Menawari untuk bergabung. Ayo Kak, silahkan sopinya. Begitu kata mereka.

Salah satunya menyodorkan sopi dalam gelas plastik air mineral. Berisi tak sampai seperempatnya. Kurang lebih mungkin sekitar satu sloki. Saya teguk. Lumayan juga. Persis arak bali.

Minum Sopi di Tepi Pantai Bareng Anak-anak Muda Manggarai [Foto: Dok IK Gde Subagia]

Sopi adalah minuman beralkohol tradisional dari Flores. Namanya disebut demikian di Manggarai atau Flores bagian barat. Kalau di bagian timur, biasa disebut moke. Sama saja. Sadapan dari pohon lontar atau enau yang diuapkan. Bisa juga dari kelapa. Pembuatannya persis seperti arak bali.

Sopi berasal dari bahasa Belanda Zoopje. Yang artinya alkohol cair. Menjadi minuman tradisi di Flores. Menjadi simbol persahavatan dan persaudaraan. Pengisi acara-acara pesta. Tak ada pesta tanpa sopi.

Indonesia memang kaya minuman beragam. Jepang punya sake. Korea punya soju. Rusia punya vodka. Maka Indonesia punya arak, salah satunya sopi di Flores ini. Kalau minum, jangan berlebihan.

Suasana para pemuda ini cair waktu saya bergabung. Mereka senang ketika saya videokan. Lagunya berganti menjadi Terlalu Manis, ciptaan Slank. Tapi lagu itu saya minta diganti saja. Saya meminta mereka menyanyikan lagu-lagu Manggarai lagi.

Siap! Lagu ini khusus untuk Bli Komang dari Bali, kata mereka. Cheers… Saya menyambutnya dengan satu tegukan sopi lagi. Nyanyian mereka mengalun gembira. Penuh semangat. Dibayangi lamat-lamat suara ombak di pantai yang berderu pelan.

Memutar ke Timur

Tak sampai sejam saya bergabung dengan pemuda-pemuda Manggarai tadi. Saya pamit. Mau melanjutkan keliling-keliling.

Bandara Komodo kalau dilihat di peta dikelilingi jalan. Saya memutar di sebelah utaranya. Jalannya mulus. Karena masih baru.

Tapi ketika memasuki ke pemukiman penduduk, jalannya banyak yang rusak. Beberapa tahun ke depan, sepertinya infrastruktur Labuan Bajo akan semakin baik. Seiring ramainya ia menjadi tujuan wisata.


Sebuah Pesawat Komersial Terbang Rendah untuk Mendarat di Bandara Komodo [Foto: IK Gde Subagia]

Menunggu Malam di Pelabuhan

Saya sampai lagi di seputaran Jalan Soekarno-Hatta ketika langit telah memerah. Kemudian celingukan mencari warung yang menjual es kelapa muda. Rasanya pasti segar sekali. Sedari tadi keliling, saya tak bawa air. Hanya sempat minum sopi.

Akhirnya satu buah kelapa muda saya teguk habis airnya. Sambil memandangi laut yang dipenuhi kapal. Banyak sekali. Berkerumun. Dari satu ujung ke ujung lainnya.

Perlahan-lahan langit makin redup. Berpendar keemasan. Matahari perlahan-lahan turun di balik pulau. Beberapa bocah Labuan Bajo mandi di tepi pelabuhan. Meloncat bergiliran dari atas jembatan.


Bocah mandi di Pelbauhan [IK Gde Subagia]
Senja di Labuan Bajo [Foto: IK Gde Subagia]

Setelah malam menjelang, saya menghabiskan waktu di sebuah kedai kopi.  Kopi Flores. Sambil ngobrol dengan salah seorang pengunjung. Namanya Ade Rajesh. Ia dari Kupang, bukan India. Yang akan ke Maumere minggu depan. Kebetulan, saya juga akan di Maumere kala itu. Kami berjanji bertemu di sana nanti.

Dan gara-gara minum kopi, saya malah susah tidur. Tinggi juga kandungan kafein kopi dari Flores ini. Saya memaksakan diri untuk tetap memejamkan mata. Esok selama tiga hari ke depan, saya akan melaut di perairan Taman Nasional Komodo. [T]

Labuan Bajo, Mei 2019


Baca Selanjutnya;

  • Melawat ke Flores [2]: Mengarungi Perairan Komodo

Tags: FloresIndonesia TimurkomodoLabuan BajoPariwisata
Previous Post

Bahasa Bali Berkibar, “Oke-Bee” Dapatkah Bertahan? – [Catatan Bulan Bahasa Bali]

Next Post

Betapa Santai “Sunday Reggae Santay” di Antida Soundgarden

I Komang Gde Subagia

I Komang Gde Subagia

Biasa dipanggil Gejor. Suka menulis. Suka memotret. Suka jalan-jalan. Suka tidur. Tinggal di Denpasar.

Next Post
Betapa Santai “Sunday Reggae Santay” di Antida Soundgarden

Betapa Santai “Sunday Reggae Santay” di Antida Soundgarden

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Susu dan Tinggi Badan Anak

by Gede Eka Subiarta
June 3, 2025
0
Puasa Sehat Ramadan: Menu Apa yang Sebaiknya Dipilih Saat Sahur dan Berbuka?

KALSIUM merupakan mineral utama yang diperlukan untuk pertumbuhan tulang kita, tepatnya untuk pertumbuhan tinggi badan. Kandungan kalsium tertinggi ada pada...

Read more

Kita Selalu Bersama Pancasila, Benarkah Demikian?

by Suradi Al Karim
June 3, 2025
0
Ramadhan Sepanjang Masa

MENGENANG peristiwa merupakan hal yang terpuji, tentu diniati mengadakan perhitungan apa  yang  telah dicapai selama masa berlalu  atau tepatnya 80...

Read more

Seberapa Pantas Seseorang Disebut Cendekiawan?

by Ahmad Sihabudin
June 2, 2025
0
Syair Pilu Berbalut Nada, Dari Ernest Hemingway Hingga Bob Dylan

SIAPAKAH yang pantas kita sebut sebagai cendekiawan?. Kita tidak bisa mengaku-ngaku sebagai ilmuwan, cendekiawan, ilmuwan, apalagi mengatakan di depan publik...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Senyum Rikha dan Cendol Nangka Pertama: Cerita Manis di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Senyum Rikha dan Cendol Nangka Pertama: Cerita Manis di Ubud Food Festival 2025

LANGIT Ubud pagi itu belum sepenuhnya cerah, tapi semangat Rikha sudah menyala sejak fajar. Di tengah aroma rempah yang menyeruak...

by Dede Putra Wiguna
June 3, 2025
Terong Saus Kenari: Jejak Rasa Banda Neira di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Terong Saus Kenari: Jejak Rasa Banda Neira di Ubud Food Festival 2025

ASAP tipis mengepul dari wajan panas, menari di udara yang dipenuhi aroma tumisan bumbu. Di baliknya, sepasang tangan bekerja lincah—menumis,...

by Dede Putra Wiguna
June 3, 2025
Pindang Ayam Gunung: Aroma Rumah dari Pangandaran yang Menguar di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Pindang Ayam Gunung: Aroma Rumah dari Pangandaran yang Menguar di Ubud Food Festival 2025

UBUD Food Festival (UFF) 2025 kala itu tengah diselimuti mendung tipis saat aroma rempah perlahan menguar dari panggung Teater Kuliner,...

by Dede Putra Wiguna
June 2, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co