10 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Membedah Sang Penulis dan Karyanya – Ulasan dari Diskusi Buku di Dinas Arsip dan Perpustakaan Buleleng

I Nengah SuarmanayasabyI Nengah Suarmanayasa
January 29, 2020
inUlasan
Membedah Sang Penulis dan Karyanya – Ulasan dari Diskusi Buku di Dinas Arsip dan Perpustakaan Buleleng

Buku Rakyat Bukan Papan Begesting dan penulisnya, Gde Made Metera

45
SHARES

Rabu, tanggal 22 januari 2020 tepatnya pukul 13 lewat 29 menit, saya ditelepon oleh pemilik Mahima Institute yaitu Pak Ole. Kaget karena saat ditelepon saya sedang menguji proposal mahasiswa. Tambah kaget karena tetumben bos tatkala.co menelepon karena biasanya saya yang menghubungi via wa jika akan mengirim tulisan yang nantinya akan diterbitkan di tatkala.co.

Selesai menguji mahasiswa, saya menelepon balik, ternyata Pak Ole menyampaikan berita bahwa akan ada acara bedah buku. Buku yang akan dibedah berjudul “Rakyat Bukan Papan Begesting (esai-esai dari facebook dan ruang ilmiah) karya sang rektor Universitas Panji Sakti yaitu Pak Gde Made Metera. Acara Bedah buku diadakan hari Selasa, 28 januari 2020 yang diselenggarakan di Dinas Arsip dan Perpusatakaan Pemkab Buleleng.

Saat berkomunikasi via telepon, Pak Ole menyampaikan bahwa penulis buku meminta agar saya menjadi salah satu pembedah buku tersebut sedangkan pembedah yang lain boleh bebas ditentukan oleh Pak Ole dan Dinas Arsip dan Perpusatakaan Daerah. Ini surprise buat saya, karena dipercaya langsung oleh sang penulis untuk membedah bukunya terlebih ini adalah pengalaman pertama dalam melakoni tugas ini.

Tentu ini sebuah tantangan. Saya terima tantangan ini sebagai bekal untuk menyelam lebih dalam ke dunia tulis menulis. Pada kesempatan yang baik ini, saya akan membedah atau membahas 2 hal terkait buku karya Pak Rektor. Pertama, saya akan membahas penulisnya yang kebetulan saya pernah menjadi “sopir pribadinya” dalam 2,5 tahun terakhir dan kedua, saya akan membahas karyanya yang memuat 12 topik yang berbeda.

Membedah Sang Penulis

Perkenalan awal dengan Pak Rektor dimulai awal tahun 2017 saat saya baru bertugas kembali ke Undiksha setelah menjalani tugas belajar studi doktor. Pak Metera adalah salah satu anggota dewan pengawas (Dewas) BLU Undiksha. Ketua Dewas dijabat oleh Kabiro Kementerian Ristekdikti Jakarta dan anggota lainnya adalah Kakanwil Perbendaharaan Provinsi Bali.

Saya sendiri dipercaya sebagai sekretaris Dewas. Alasan menjalankan tugas sebagai sekretaris, membuat intensitas komunikasi relatif sering hal ini dikarenakan Dewas adalah unit baru di kampus Undiksha. Kegiatan rapat sering dilakukan, malah kegiatan tersebut lebih sering diadakan di Denpasar sehingga saat bertugas kerapkali mengambil tugas ganda yakni sebagai sekretaris sekaligus menjadi “sopir” Pak Rektor.

Perjalanan Singaraja-Denpasar kembali lagi ke Singaraja bahkan pernah menemani sampai ke Kota Makasar dan Jakarta membuat hubungan kami makin dekat. Kedekatan kami tercermin dari obrolan yang kadang serius, kadang “kangin-kauh” kadang juga membicarakan hal-hal yang teramat serius yakni tentang kehidupan (sekala-niskala).

Dari obrolan tersebut banyak hal yang dapat saya gali dari Pak Rektor. Pak Rektor adalah seorang Rektor yang gaul dan milenial. Hal ini dibuktikan dengan keaktifan beliau bermedia sosial seperti facebook. Tidak banyak pimpinan perguruan tinggi di Bali yang aktif di media sosial.

Uniknya, jumlah kalimat pada status facebook Pak Rektor jumlahnya relatif banyak untuk ukuran status di media sosial. Disamping itu topik yang dibahas juga sangat unik, bisa berupa materi saat menjadi narsumber seminar, saat menjadi moderator atau saat mengikuti acara mukernas. Ini sangat berbeda dengan perilaku umum di dunia maya dimana status ataupun foto yang diunggah kebanyakan yang berbau hedonis.

Banyak pelajaran hidup yang didapat dari diri Pak Rektor. Nyak-nyak dogen (mau-mau saja) itulah jawaban yang keluar ketika ditanya alasan kenapa bisa dan mau mengambil pekerjaan di tempat yang berbeda dan terkesan jauh dari bidang keilmuan yang didalami. Kondisi ini kerap membuat Pak Rektor mendapat banyak sebutan seperti, konsultan, penggarap proyek pemda, narasumber, pengamat ekonomi, pengamat politik, pengamat pembangunan dan banyak lagi sebutan yang lain seiring pekerjaan yang dilakoninya. Saya pun pernah berkelakar bahwa Pak Rektor adalah ahli di banyak bidang, iya karena memang demikian adanya.

Hal lain yang membedakan dirinya dengan kebanykan orang adalah, saat menerima pekerjaan baik dari Pemda, KPU, Bawaslu atau tempat lain, Pak Rektor tidak pernah bertanya imbalan/upah/gaji atau apalah namanya. Pak Rektor akan langsung menyanggupi. Ini sebenarnya mengingkari prinsip dalam ilmu manajemen yakni cost and benefit. Pak Rektor sangat yakin bahwa pemberi pekerjaan sudah memikirkan harga yang pantas untuk pekerjaan yang ditawarkan kepadanya.

Pak Rektor juga siap menerima dengan ikhlas jika dalam menerima pekerjaan dibayar dengan harga murah. Alasannya adalah bahwa waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan jauh lebih singkat jika dibandingkan dikerjakan oleh orang lain.

Sehingga Pak Rektor beranggapan bahwa hanya sedikit pengorbanan yang dilakukan sehingga wajar jika menerima imbalan yang kecil. Tapi pengalamannya bertutur bahwa Pak Rektor selalu mendapat imbalan melebihi dari apa yang diperkirakan di awal sehingga rasa syukur selalu menjadi tamu dalam kesehariannya.

Terkait mendapat pekerjaan, Pak Rektor belum pernah mengajukan proposal ke pemberi kerja. Pak Rektor selalu diminta untuk membantu mengerjakan pekerjaan, tentu ini sangat berbeda dengan kebanyakan orang. Saya meyakini bahwa Pak Rektor mengikuti sesuluh tetua Bali “eda ngaden awak bise, depang anake ngadanin”.

Terakhir saya juga mendapat bahan renungan yang mendalam terkait sikapnya tentang imbalan dari sebuah pekerjaan. Sekali lagi kenapa Pak Rektor tidak pernah mempertanyakan imbalan di awal maupun saat menerimanya di akhir pekerjaan.

Pak Rektor dengan gamblang menyampaikan bahwa karena kebutuhan dan atau keinginannya sangat sedikit sehingga membutuhkan uang sedikit untuk memuaskan itu. Tentu ini jauh berbeda dari kebanyakan orang di era yang penuh dengan pragmatisme. Mungkin karena sikap tersebutlah, Pak Rektor layak dan akhirnya dipercaya menjadi ketua PHDI Kabupatan Buleleng.

Membedah Karya

Buku ini menarik dibaca dikarenakan sumber tulisan ini berasal dari status-status facebook. Status facebook yang dibuat oleh kebanyakan orang terutama anak muda terkesan ringan, minim kalimat sehingga menimbulkan multi tafsir. Anak muda hanya meyakini bahwa “saya bermediasosial dan oleh karena itu saya ada”. Sehingga untuk alasan eksistensi semata terkadang mengabaikan hal-hal yang bisa bertentangan dengan norma maupun koridor hukum.

Fakta yang mencengangkan bahwa beberapa kasus kriminal yang terjadi di dunia maya salah satunya disebabkan oleh tulisan yang tertuang dalam status facebook. Pembuat status sudah ada yang dipidanakan dan masuk penjara. Status facebook bisa membuat seseorang mendekam di jeruji besi tapi di tangan orang yang bijaksana status facebook bisa menjadi cikal bakal lahirnya sebuah buku. Inilah yang dilakukan oleh Pak Rektor.

Ulasan tentang media sosial  pun ada di buku ini, tulisan tersebut diberi judul “bermedia sosial secara sehat dan aman”. Pada tulisan tersebut, Pak Rektor menyampaikan manfaat bermedia sosial. Pertama, media sosial dapat dipakai sebagai sarana belajar, mendengarkan dan menyimpan gagasan, dan kedua, media sosial dipakai sebagai sarana dikumentasi. Kedua manfaat itu sudah dirasakan oleh Pak Rektor salah satu hasilnya adalah sebuah buku.

Variasi topik membuat buku ini layak dan penting untuk dibaca oleh berbagai latar belakang pembaca. Ada 12 topik yang disajikan, tentu hal yang tidak mudah dilakukan oleh kebanyakan orang apalagi yang minim pengalaman. Pemilihan topik yang dibahas juga mengalir seiring dengan perkembangan situasi dan kondisi terkini. Pada beberapa tulisan akan ditemukan bahwa sumber inspirasi tulisan tersebut adalah bersumber dari respon atas sebuah kejadian, misalnya pada tulisan yang berjudul mengapa kaum milenial tertarik menjadi ASN?.

Sumber inspirasi tulisan tersebut adalah sebagai respon terhadap situasi pembukaan formasi CPNS.  Terkait gaya Bahasa, pemilihan gaya bahasa yang digunakan sangat sederhana tetapi tetap mempertahankan kedalaman analisa yang mencerminkan bahwa penulis adalah seorang inteletual mapan yang sudah memiliki jam terbang yang tinggi. Hal ini pula yang menjadi sebuah kelebihan sehingga beberapa OPD tidak bisa “melepaskan diri” dari sentuhan tangan dingin Pak Rektor.

Hal lain yang cukup unik dari proses terciptanya tulisan-tulisan ini adalah bahwa tulisan ini tidak tercipta dari atas meja kantor melainkan saat berjemur di ex pelabuhan Buleleng sehabis jalan santai di pagi hari atau saat berendam di bak kamar mandi sekitar jam 11 malam menjelang tidur. Ini adalah sebuah hal yang unik sekaligus lucu. Tetapi itulah proses dan ritual untuk melahirkan sebuah tulisan yang sederhana tapi sarat akan kebermaknaan sebuah situasi.

Terakhir sebagai penutup ulasan, tentu pembaca dan saya mempunyai sebuah pertanyaan, apa sebenarnya rahasia dibalik semua itu, apa rahasia Pak Rektor kenapa mampu menyelesaikan pekerjaan di berbagai jenis OPD yang berbeda tupoksi dan berbeda bidang keilmuan, apa rahasia kenapa beberapa OPD tidak berani melepaskan diri dari “ketergantungan” dengan Pak Rektor. Jawabannya adalah bahwa Pak Rektor menekuni dan menguasai bidang kajian budaya yang menjadi disiplin ilmu yang dipelajarinya saat studi program doktor di Universitas Udayana.

Pak Rektor berkeyakinan bahwa tidak ada persoalan yang berurusan dengan manusia yang tidak membutuhkan kajian budaya. Keyakinan tersebut disampaikan saat Pak Rektor diminta memberikan testimoni mahasiswa magister dan doktor kajian budaya dalam seminar yang dilaksanakan oleh Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana. [T]

Tags: bedah bukuBukuperpustakaanresensi buku
Previous Post

Pria juga Punya Rasa – Catatan Membaca Buku “Joged lan Bojog Lua …”

Next Post

Oleg Tambulilingan dari “Sleeping Beauty”, dan Perubahan-Perubahannya Kemudian

I Nengah Suarmanayasa

I Nengah Suarmanayasa

Staf pengajar di FE Undiksha-Singaraja

Next Post
Oleg Tambulilingan dari “Sleeping Beauty”, dan Perubahan-Perubahannya Kemudian

Oleg Tambulilingan dari "Sleeping Beauty”, dan Perubahan-Perubahannya Kemudian

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

by Arix Wahyudhi Jana Putra
May 9, 2025
0
Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

GERIMIS pagi itu menyambut kami. Dari Kampus Undiksha Singaraja sebagai titik kumpul, saya dan sahabat saya, Prayoga, berangkat dengan semangat...

Read more

Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

by Pitrus Puspito
May 9, 2025
0
Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

DALAM sebuah seminar yang diadakan Komunitas Salihara (2013) yang bertema “Seni Sebagai Peristiwa” memberi saya pemahaman mengenai dunia seni secara...

Read more

Deepfake Porno, Pemerkosaan Simbolik, dan Kejatuhan Etika Digital Kita

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 9, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

BEBERAPA hari ini, jagat digital Indonesia kembali gaduh. Bukan karena debat capres, bukan pula karena teori bumi datar kambuhan. Tapi...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery
Pameran

Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery

INI yang beda dari pameran-pemaran sebelumnya. Santrian Art Gallery memamerkan 34 karya seni rupa dan 2 karya tiga dimensi pada...

by Nyoman Budarsana
May 10, 2025
“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
Panggung

“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman
Khas

Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman

TAK salah jika Pemerintah Kota Denpasar dan Pemerintah Provinsi Bali menganugerahkan penghargaan kepada Almarhum I Gusti Made Peredi, salah satu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

May 10, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [14]: Ayam Kampus Bersimbah Darah

May 8, 2025
Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

May 4, 2025
Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

May 4, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co