15 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Budaya Memintal Benang, Menenun, dan Membatik di Kampungku: Kekayaan atau Ketertinggalan?

JaswantobyJaswanto
January 24, 2020
inEsai
Priayi Kecil
21
SHARES

Seorang Sir Thomas Stamford Raffles, yang pernah memegang kekuasaan singkat di wilayah Indonesia, menulis sebuah buku berjudul The History of Java—atau Sejarah Jawa. Dalam bukunya yang sarat informasi itu, Raffles menulis: bahwa orang pedesaan Jawa adalah bangsa terbahagia di dunia yang pernah ia temui.

Betapa tidak, para petani Jawa yang laki-laki dari berbagai usia memulai harinya di pagi buta, dengan bernyanyi-nyanyi (nembang atau ngelenggeng) membawa kerbau-kerbau (atau sapi) mereka ke sungai untuk dimandikan. Setelah itu dengan bernyanyi-nyanyi ia bekerja membajak dan meluku sawahnya yang subur. Memasuki pertengahan hari, kala mentari pas berada di atas kepala, mereka akan berhenti sejenak untuk makan siang. Sebelum melanjutkan pekerjaannya, biasanya mereka nembang sambil memainkan gambangan yang terbuat dari bilah-bilah bambu yang disusun berdasarkan nada.

Meskipun mereka hanya makan sekali atau dua kali sehari, kehidupannya penuh dengan produksi kesenian, minimal nyanyian spontan yang secara tradisional dinamai ‘uro-uro’ dan tidak dianggap sebagai kesenian.

Sedangkan perempuan Jawa, sambil menjadi petani, ibu rumah tangga, untuk memenuhi kebutuhan pangan dan sandang, di sela-sela kesibukannya, mereka masih menyempatkan diri untuk memintal benang sendiri; kemudian menenunnya; lalu membatiknya.

Maka tak salah, jika seorang Soekarno, pejuang, Bapak Proklamator Indonesia, Presiden pertama Republik Indonesia berkali-kali mengatakan bahwa bangsa Indonesia adalah Het artisten volk, suatu bangsa yang artistik, suatu bangsa seniman.

Tetapi di zaman yang kacau ini, kesenian rakyat atau budaya/kearifan lokal, mengalami kemerosotan yang serius. Tak terkecuali budaya memintal benang, menenun, dan membatik di desa saya, Desa Gaji, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban. Padahal, budaya memintal, menenun, sampai membatik adalah budaya adiluhung yang seharusnya dilestarikan sampai sekarang.

Generasi muda sekarang ini tampaknya tidak bisa membedakan antara mana yang menjadi “kekayaan” dan mana yang dianggap sebagai “ketertinggalan”. Terkadang, kita terbalik dalam menilai itu. Apa yang seharusnya menjadi “kekayaan”, tapi dianggap sebagai “ketertinggalan”.

Memintal benang, menenun, dan membatik adalah kekayaan. Bukan suatu ketertinggalan. Ini adalah identitas kita. Identitas bangsa. Harusnya kita bangga dengan itu. Sungguh sayang jika nilai-nilai adiluhung seperti ini, hanya tinggal cerita-cerita saja nantinya.

Terkadang saya membayangkan, seandainya di setiap sekolah formal menengah atas di seluruh Kabupaten Tuban—atau paling tidak di Kecamatan Kerek saja—menjadikan budaya memintal benang, menenun, dan membatik sebagai salah satu ekstrakulikuler mereka. Setiap siswi yang memilih ekstrakulikuler ini, pastinya akan memperoleh tambahan uang saku atas produk kain tenun atau kain batik yang dihasilkan; dan akan terus menjiwai nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.

Selain melatih kreativitas tangan lebih terasah, juga mendiri (atau berdaulat) atas ekonomi. Sekolah yang bertugas memfasilitasi dan memasarkan produk-produk yang dihasilkan oleh siswi-siswinya pun, juga akan mendapat beberapa persen pendapatan dari penjualan itu.

Saya juga membayangkan, bagaimana—paling tidak pemerintah desa—mengadakan festival kecil-kecilan dalam rangka pelestarian budaya memintal, menenun, dan membatik. Membuat pelatihan-pelatihan atau pameran-pameran ditingkat kabupaten juga sangat penting dalam hal ini.

Tentu saja masih banyak cara untuk melestarikan budaya adiluhung ini. Yang intinya, semua bertujuan untuk menjaga budaya ini tetap lestari.

Apalagi dalam hal ini, Desa Gaji, Kecamatan Kerek, sebagai desa dengan kultur agraris yang padat penduduk, persoalan utama yang akan dihadapi adalah persoalan tekanan kepada lahan pertanian.

Kebutuhan untuk bertahan hidup dan memperjuangkan kesejahteraan dengan cara mengeksploitasi lahan semampu-mampunya membuat pembantalan lahan sulit dikendalikan; dan penghutanan lahan bekas jarahan di lahan hutan menjadi terkendala. Belum lagi permasalahan persengketaan tanah dengan pabrik semen yang berlarut-larut—yang sampai sekarang tak ditemukan benang merahnya.

Masyarakat petani—khususnya petani Desa Gaji—perlu mengembangkan sumber-sumber ekonomi lain sehingga lahan bukan satu-satunya sumber kehidupan. Salah satu kemungkinan adalah mengembangkan wisata desa dengan segala efek ekonomi turunannya. Beberapa daya tarik pedesaan yang dapat dijual adalah kebersihan, kesenian, dan tradisinya, bilamana ketiga hal itu dapat dihidupkan, saya yakin, perekonomian di desa tidak hanya bertumpu kepada hasil pertanian semata.

Sekarang, pertanyaannya adalah: mau atau tidak? Semua tergantung kita sendiri. [T]

Tags: jawakain tenunkampungkampung halamantenun
Previous Post

Nyoman Sujana Kenyem, Kesetiaan pada Alam Sebagai Inspirasi Berkarya

Next Post

Kaum Urban vs Kemiskinan

Jaswanto

Jaswanto

Editor/Wartawan tatkala.co

Next Post
Kaum Urban vs Kemiskinan

Kaum Urban vs Kemiskinan

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

    ‘Prosa Liris Visual’ Made Gunawan

    by Hartanto
    May 15, 2025
    0
    ‘Prosa Liris Visual’ Made Gunawan

    SELANJUTNYA, adalah lukisan “Dunia Ikan”karya Made Gunawan, dengan penggayaan ekspresionisme figurative menarik untuk dinikmati. Ia, menggabungkan teknik seni rupa tradisi...

    Read more

    Mengharapkan Peran Serta Anak Muda untuk Mengembalikan Vitalitas Pusat Kota Denpasar

    by Gede Maha Putra
    May 15, 2025
    0
    Mengharapkan Peran Serta Anak Muda untuk Mengembalikan Vitalitas Pusat Kota Denpasar

    SIANG terik, sembari menunggu anak yang sedang latihan menari tradisional untuk pentas sekolahnya, saya mampir di Graha Yowana Suci. Ini...

    Read more

    ‘Puisi Visual’ I Nyoman Diwarupa

    by Hartanto
    May 14, 2025
    0
    ‘Puisi Visual’ I Nyoman Diwarupa

    BERANJAK dari karya dwi matra Diwarupa yang bertajuk “Metastomata 1& 2” ini, ia mengusung suatu bentuk abstrak. Menurutnya, secara empiris...

    Read more
    Selengkapnya

    BERITA

    • All
    • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
      Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

      Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

      May 13, 2025
      “Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

      “Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

      May 8, 2025
      Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

      Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

      May 7, 2025
      Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

      Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

      April 27, 2025
      Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

      Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

      April 23, 2025
      Selengkapnya

      FEATURE

      • All
      • Feature
      • Khas
      • Tualang
      • Persona
      • Historia
      • Milenial
      • Kuliner
      • Pop
      • Gaya
      • Pameran
      • Panggung
        45 Tahun Rasa itu Tak Mati-mati: Ini Kisah Siobak Seririt Penakluk Hati
        Kuliner

        45 Tahun Rasa itu Tak Mati-mati: Ini Kisah Siobak Seririt Penakluk Hati

        SIANG itu, langit Seririt menumpahkan rintik hujan tanpa henti. Tiba-tiba, ibu saya melontarkan keinginan yang tak terbantahkan. ”Mang, rasanya enak...

        by Komang Puja Savitri
        May 14, 2025
        Pendekatan “Deep Learning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila 
        Khas

        Pendekatan “Deep Learning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

        PROJEK Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P-5) di SMA Negeri 2 Kuta Selatan (Toska)  telah memasuki fase akhir, bersamaan dengan berakhirnya...

        by I Nyoman Tingkat
        May 12, 2025
        Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space
        Pameran

        Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space

        JUMLAH karya seni yang dipamerkan, tidaklah terlalu banyak. Tetapi, karya seni itu menarik pengunjung. Selain idenya unik, makna dan pesan...

        by Nyoman Budarsana
        May 11, 2025
        Selengkapnya

        FIKSI

        • All
        • Fiksi
        • Cerpen
        • Puisi
        • Dongeng
          Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

          Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

          May 15, 2025
          Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

          Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

          May 11, 2025
          Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

          Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

          May 11, 2025
          Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

          Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

          May 11, 2025
          Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

          Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

          May 10, 2025
          Selengkapnya

          LIPUTAN KHUSUS

          • All
          • Liputan Khusus
            Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
            Liputan Khusus

            Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

            SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

            by Jaswanto
            February 28, 2025
            Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
            Liputan Khusus

            Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

            SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

            by Made Adnyana Ole
            February 13, 2025
            Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
            Liputan Khusus

            Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

            BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

            by Jaswanto
            February 10, 2025
            Selengkapnya

            ENGLISH COLUMN

            • All
            • Essay
            • Fiction
            • Poetry
            • Features
              Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

              Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

              March 8, 2025
              Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

              Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

              November 30, 2024
              The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

              The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

              September 10, 2024
              The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

              The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

              July 21, 2024
              Bali, the Island of the Gods

              Bali, the Island of the Gods

              May 19, 2024

              TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

              • Penulis
              • Tentang & Redaksi
              • Kirim Naskah
              • Pedoman Media Siber
              • Kebijakan Privasi
              • Desclaimer

              Copyright © 2016-2024, tatkala.co

              Welcome Back!

              Login to your account below

              Forgotten Password?

              Retrieve your password

              Please enter your username or email address to reset your password.

              Log In
              No Result
              View All Result
              • Beranda
              • Feature
                • Khas
                • Tualang
                • Persona
                • Historia
                • Milenial
                • Kuliner
                • Pop
                • Gaya
                • Pameran
                • Panggung
              • Berita
                • Ekonomi
                • Pariwisata
                • Pemerintahan
                • Budaya
                • Hiburan
                • Politik
                • Hukum
                • Kesehatan
                • Olahraga
                • Pendidikan
                • Pertanian
                • Lingkungan
                • Liputan Khusus
              • Kritik & Opini
                • Esai
                • Opini
                • Ulas Buku
                • Ulas Film
                • Ulas Rupa
                • Ulas Pentas
                • Kritik Sastra
                • Kritik Seni
                • Bahasa
                • Ulas Musik
              • Fiksi
                • Cerpen
                • Puisi
                • Dongeng
              • English Column
                • Essay
                • Fiction
                • Poetry
                • Features
              • Penulis

              Copyright © 2016-2024, tatkala.co