2 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Refleksi Tahun Baru: Jangan Sampai Hilang Arah dan Buta Arah

Kadek Sonia PiscayantibyKadek Sonia Piscayanti
December 29, 2019
inEsai
Omong Kutang Kutang
74
SHARES

Dalam dunia bahasa yang standar dan normal, arah didefinisikan dengan jelas. Utara, Selatan, Timur, Barat, Timur Laut, Barat Laut, dan seterusnya. Jelas dan akurat sebagai pedoman. Tapi di rumah suami saya di Tabanan, arah tidaklah sederhana seperti arah yang saya ketahui. Arah adalah teks dan konteks. Arah adalah tujuan. Arah adalah sistem kekerabatan. Arah adalah perspektif siapa yang mengucapkan dan siapa yang dimaksud.

Arah bukanlah single concept yang dapat diterima sebagai kebenaran umum, tapi spesifik, khusus, spesial tanpa telur.

Secara umum bahasa Bali arah yang saya tahu adalah arah yang standar normal 4 arah mata angin. Maksimal sekali 8. Saya dilahirkan dan dibesarkan di Utara. Laut adalah selalu Utara bagi saya. Dan gunung adalah selalu Selatan bagi saya.  Seumur hidup percaya bahwa ya Kelod itu Utara. Kangin itu Timur. Kaja itu Selatan. Dauh itu Barat. Dipecah menjadi 8 masih bisa. Kelod Kangin. Kelod Kauh. Kelod Kaja. Dan seterusnya.

Tapi arah di Tabanan bukanlah konsep arah di Utara versi keyakinan saya. Sejak menikah saya ditanya kalau akan ke Buleleng sebagai “bin pidan ngajanang?” Jadi ke Utara maksudnya adalah ke Selatan. Masih bingung? Ya ke Utara dalam konsep saya artinya Kelod tapi disebut Kaja dalam konsep di Tabanan karena mereka mengacu bukit. Jadi demikianlah.

Saya selalu hilang arah di Tabanan. Konsep Utara Selatan membuat arah saya kacau. Juga timur barat dan semuanya.

Arah Berkaitan dengan Tali Persaudaraan

Saya masih ingat ketika saya ditertawakan karena tak tahu arah. Disuruh ibu mertua ke saudara di timur. Saya ke timur tapi lewat satu rumah. Jadi saya salah membaca arah karena timur bukanlah timur semata. Timur adalah arah general, tapi spesifiknya mengacu pada “siapa yang saya tuju”, di perspektif yang dimaksud si pembicara. Membingungkan? Tentulah.

Beginilah contohnya. “Kemu malu li kangie. Abe ne.” Artinya, jalanlah ke (rumah) timur. Bawa ini.

Lalu jalanlah saya ke timur. Dan salahlah saya. Bukan timur itu maksudnya tapi timur satu lagi.

Timur yang dimaksud adalah rumah “saudara kandung ibu” atau “bibi suami saya” yang rumahnya di seberang timur jalan. Dalam pemahaman ibu mertua, saya dianggap sudah pasti tahu bahwa timur yang dimaksud adalah “rumah saudara ibu”. Artinya, tidak mungkin membawa satu benda ke rumah orang lain yang bukan saudara.

Jadi, jika orang lain atau tetangga sebelah menyebut rumah likangi(timur), yang dimaksud pastilah bukan “sauadara ibu saya”, melainkan adalah saudara mereka sendiri yang rumahnya di timur. Jadi, jika mendengar seseorang mengatakan rumah likangi (rumah di timur), lihat dulu siapa saudaranya di timur, karena rumah saudaranya itulah yang dimaksud.

Dengan begitu, arah memiliki pertalian saudara. Lama-lama saya hapal, dalam konteks pembicaraan keluarga, upacara, dan sejenisnya, arah yang disebut ibu saya adalah rumah saudara-saudara kami. Jika ibu menyuruh membawa makanan nganginang (kalau likangiartinya timur dekat rumah, maka nganginangartinya timur yang jauh), maka saya akan tahu bahwa nganginang artinya rumah bajang ibu atau rumah orang tua kandung ibu yang ada di timur.

Jika ibu bilang kaja kangin, artinya adalah rumah adik kandung ibu yang rumahnya memang kaja-kangin(timur laut). Jika ibu bilang kelod-kangin(tenggara) maka yang dimaksud ibu adalah rumah kakak kandung ibu yang memang lokasinya pada arah tenggara dari rumah saya.

Nah, sebutan itu berbeda jika dihitung dari rumah saudara ibu yang lain. Jika kita kebetulan berada di rumah bajang ibu, maka rumah untuk kakak kandung ibu akan disebut bedelod (di selatan). Cukup bilang bedelod, maka semua saudara besar ibu akan paham rumah siapa yang dimaksud.

Bingung bukan?          

Spesifik Arah adalah Kunci

Perbedaan arah di Tabanan dengan daerah lain, misalnya daerah saya di Buleleng sangat mencolok. Di Tabanan khususnya di Marga, spesifik arah memegang kendali bahkan kunci.

Timur (Kangin) saja bisa dibahasakan menjadi

  • Li kangie artinya timur sedikit atau sebelah timur
  • Duur Kangin artinya timur atas (berarti letak geografis rumahnya di timur bisa di atas jalan, di atas sungai, di atas jembatan atau di atas lainnya)
  • Tuwun Kangin artinya timur turun (berarti letak geografis rumahnya di timur bisa di bawah jalan, di bawah sungai, di bawah jembatan atau di bawah pohon besar)
  • Bedangin artinya di timur secara umum, agak jauh dari rumah, misalnya di sebelah jalan besar atau di balik jalan besar
  • Kelod Kangin, artinya Selatan Timur. Antara Timur dan Selatan.
  • Kaja Kangin, artinya Utara Timur. Antara Utara dan Timur.
  • Dan Kangin lainnya

Saya saja tidak tahu berapa versi Kangin lagi yang ada. Itu baru timur.

Kalau bicara Selatan. Sama saja

  • Li Kelode
  • Bedelod
  • Duwur Kelod
  • Tuwun Kelod
  • Kelod Jauh
  • Kaja Kelod

Dan seterusnya jadi jika ada 8 arah mata angin secara umum dan standar, di Tabanan, khususnya di Marga tempat mertua saya mukim, delapan arah mata angin itu bisa diturunkan menjadi minimal 64 arah mata angin dan bila dimaksimalkan menjadi ratusan sampai tak berhingga.

Arah, sekali lagi, adalah pengetahuan yang harus memadukan konteks dan budaya kekerabatan. Kita harus tahu siapa keluarga kita dan dimana rumahnya. Jika punya seratus kerabat, berarti ada seratus arah yang harus saya ingat. Inilah yang kadang membuat saya sering remidi. Keluarga suami itu besar sekali.

Keluarga inti melahirkan keluarga inti kedua lalu menyebar menjadi keluarga inti ketiga dan seterusnya. Keluarga inti kedua bisa melahirkan inti inti lainnya jadi inti kuadrat. Keluarga bapak mertua dan ibu mertua jika digabungkan hampir dua ratusan orang jumlahnya, sekitar tiga puluhan KK. Akhirnya pernikahan adalah satu sistem kecil yang dikeroyok sistem arah yang besar sekali. Sementara saya, adalah remah remah rengginang yang mengapung di antara sistem itu. Saya dimana. Disini. Disini dimana. Itulah. Mungkin di kaje kelod. Atau di kangin kauh. Atau kaja kangin. Atau di antara seratus arah yang diciptakan orang itu.

Maka tersesatlah saya. Kadang saya salah meletakkan Banten di sawah orang lain, atau di kebun orang lain, atau yang sering saya salah adalah meletakkan barang barang juga. Saya merasa selalu salah. Ini sudah benar disini? Apa salah disini dan sebagainya.

Sejak 12 tahun lalu hingga sekarang, saya belum juga tahu pasti semua arah. Tapi anggaplah saya bodoh atau sejenisnya. Keseluruhan konsep arah ini membuat saya selalu belajar, bahwa arah itu sebenarnya hanya imajinasi. Yang tak pernah berawal. Dan juga tak pernah berakhir.

Barangkali, anggaplah barangkali, arah itu ada ketika kita siap belajar berjalan menuju tujuan yang mungkin terus berubah sesuai kebutuhan.

Saya mungkin membela diri. Tapi bagi orang seperti saya yang kerap berurusan dengan arah, terutama kalau ke luar negeri sendiri, untuk belajar, saya anggap arah adalah motivasi bergerak. Sepanjang kita bergerak berarti kita menuju sebuah arah. Entah benar entah salah. Paling tidak ada pelajaran.

Jadi resolusi Tahun Baru saya adalah tetap menjaga arah. Mencari arah. Menjadi arah. Meskipun arah bisa jadi hanya imajinasi. [T]

Tags: BahasaBahasa Balibahasa daerahBahasa Indonesiabalitabanan
Previous Post

Tabu Project: Dialog Tentang Tabu yang Rancu

Next Post

Kelola Duit 300 Juta, Pusing Juga Susun APBDes – [Cerita Kecil “Panyarikan Desa Adat”]

Kadek Sonia Piscayanti

Kadek Sonia Piscayanti

Penulis adalah dosen di Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja

Next Post
Kelola Duit 300 Juta, Pusing Juga Susun APBDes – [Cerita Kecil “Panyarikan Desa Adat”]

Kelola Duit 300 Juta, Pusing Juga Susun APBDes - [Cerita Kecil “Panyarikan Desa Adat”]

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

by dr. Putu Sukedana, S.Ked.
June 1, 2025
0
Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

LELAH dan keringat di badan terasa hilang setelah mendengar suaranya memanggilku sepulang kerja. Itu suara anakku yang pertama dan kedua....

Read more

Google Launching Veo: Antropologi Trust Issue Manusia dalam Postmodernitas dan Sunyi dalam Jaringan

by Dr. Geofakta Razali
June 1, 2025
0
Tat Twam Asi: Pelajaran Empati untuk Memahami Fenomenologi Depresi Manusia

“Mungkin, yang paling menyakitkan dari kemajuan bukanlah kecepatan dunia yang berubah—tapi kesadaran bahwa kita mulai kehilangan kemampuan untuk saling percaya...

Read more

Study of Mechanical Reproduction: Melihat Kembali Peran Fotografi Sebagai Karya Seni yang Terbebas dari Konvensi Klasik

by Made Chandra
June 1, 2025
0
Study of Mechanical Reproduction: Melihat Kembali Peran Fotografi Sebagai Karya Seni yang Terbebas dari Konvensi Klasik

PERNAHKAH kita berpikir apa yang membuat sebuah foto begitu bermakna, jika hari ini kita bisa mereproduksi sebuah foto berulang kali...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Pramana Experience Luncurkan Rasayatra Edisi Kedua: Manjakan Indera, Sentuh Kesadaran Historis — Koneksi Tamu, Tradisi, Waktu
Panggung

Pramana Experience Luncurkan Rasayatra Edisi Kedua: Manjakan Indera, Sentuh Kesadaran Historis — Koneksi Tamu, Tradisi, Waktu

HUJAN itu mulai reda. Meski ada gerimis kecil, acara tetap dimulai. Anak-anak muda lalu memainkan Gamelan Semar Pagulingan menyajikan Gending...

by Nyoman Budarsana
June 1, 2025
Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025

MEMASUKI tahun ke-10 penyelenggaraannya, Ubud Food Festival (UFF) 2025 kembali hadir dengan semarak yang lebih kaya dari sebelumnya. Perayaan kuliner...

by Dede Putra Wiguna
May 31, 2025
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co