26 January 2021
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
tatkala.co
tatkala.co
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result
Home Ulasan
Pameran Studi Khusus Mahasiswa Prodi Pendidikan Seni Rupa Undiksha

Pameran Studi Khusus Mahasiswa Prodi Pendidikan Seni Rupa Undiksha

Problematika Material #Pengantar Pameran Studi Khusus Mahasiswa Pendidikan Seni Rupa, FBS, Undiksha

Hardiman by Hardiman
December 27, 2019
in Ulasan
21
SHARES

Di Galeri FBS Undiksha, 26 Desember 2019 pukul 10.00 WITA, dibuka Pameran Studi Khusus Mahasiswa Prodi Pendidikan Seni Rupa Undiksha Angkatan 2016. Pameran berlangsung hingga 6 Janurai 2020. Inilah catatan pengantar dari dosen sekaligus curator, Hardiman:

_____

Teoritukus seni terkemuka, Herbert Read, dalam bukunya yang telah menjadi klasik,The Meaning of Art, mengungkapkan bahwa  ciri khas dari suatu periode itu ditentukan sebagian besar oleh kekuatan material yang berhubungan dengan ras, iklim, ekonomi,dan sosial.

Herbert Read memberi contoh untuk menggambarkan gejala ini dalam bentuknya yang paling sederhana dapat dikatakan bahwa suatu daerah dimana banyak terdapat kayu akan mengembangkan seni arsitektur kayu, dan seni kriya yang berurusan dengan kayu. Dengan sendirinya memcapai perkembangannya yang tertinggi sebagaimana Skandanavia. Bahwa Gereja Gotik misalnya, tidak semata-mata bangunan dari batu, melainkan juga merupakan ‘transendentalisme dalam batu’.

Usaha untuk menerangkan evolusi perkembangan katedral Gotik dari sudut mekanik misalnya persilangan dua lengkung bundar melahirkan langit-langit melengkung, dengan demikian rusuk-rusuk darinya diperkuat dan mengarah pada lengkung-lengkung tajam, lengkung tajam kemungkinan untuk mendapatkan kertinggian yang lebih, yang oleh karenanya menyangkut perlunya penopang dari luar. Dan, penopang itu adalah sederet jawaban dari problematika arsitektur.

Kendatipun demikian, Herbert Read mengingatkan bahwa kita tersentuh oleh adanya kesatuan yang spiritual sifatnya , dan perasaan kita dirangsang oleh kesadaran akan keindahan yang menyangkut suatu yang lebih luas dari sekadar solusi atas problem-problem teknis semata.

Pandangan Herbert Read itu dalam contoh mikro bisa kita saksikan di ruang pameran ini. Sejumlah mahasiswa yang mengambil mata kuliah Studi Khusus dengan konsentrasi seni lukis, seni patung, seni grafis, kriya kayu, kriya logan, kriya keramik, kriya tekstil, desain komunikasi visual, dan fotografi, berhadapan dengan problematika material. Bahwa cat air yang transparan misalnya harus ditaklukan oleh mahasiswa dengan mengoptimalkan karakter transparan tadi. Begitu halnya dengan karakter lino yang plastis, MDF yang keras dan ekspresif, tanah liat yang plastis dan elastis, kayu yang tajam dan padat, logam yang tajam dan kaku, fotografi yang bergantung pada intensitas cahaya, dan sejumlah karakter juga problematika material lainnya adalah persoalan yang dihadapi para mahasiswa ini.

Para mahasiswa ini berkerja memakai material dengan tujuan untuk menyatakan sesuatu. Tetapi di lain sisi mereka berhadapan dengan persoalan material yang jelimet, tidak mudah, tidak ramah, dan kompleks. Yang kemudian menjadi fukus mereka adalam persoalan memecahkan karakter material yang ruwet itu. Eksperimen dan ekplorasi material pun menjadi permainan yang mengasyikan. Akibatnya adah temuan pemecahan material kerap diangap sebagai pencapaian estetik.  Anggapan ini tentu saja keliru. Sebab dalam kaidah seni. Kualitas seni tidak ditentukan oleh kekuatan bahan, lama pengerjaan, tingkat kejelimetan, tema besar, dan serupanya.

Bisa dimengerti mengapa paramahasiswa ini merasa memproleh pencapaian karena telah memecahkan persoalan material. Inilah tahan awal berkenalan dengan material adalah penaklukan itu. Mereka mengira, setelah menaklukkan itulah pencapaian. Padahal cara lain, metode lain, teknik lain, dan waktu lain akan pula melahirkan persoalan lain. Intinya problematika material tak akan final, ia selalu tumbuh menjadi problematika baru. Begitu seterusnya. Tak berkesudahan.

Lalu, targer untuk menyatakan sesuatu bagaimana? Tampaknya perkara isi ini memang terabaikan karena konsentrasi pada material tadi.  Untuk menyatakan sesuatu itu akhirnya hanya muncul pada konsep sebagai latar penciptaan atau sebagai horizon harapan. Dan, agar kelihatan ‘angker’ alias ‘serem’ para mahasiswa ini mengambil sisi filosifi dari subject-mater karyanya yang berkembang di lingkungan sosialnya. Dan, ini tak terbaca dalam karyanya.

Begitulah proses belajar mempertemukan bentuk dengan isi karya seni secara akademis memang selain dibutuhkan tingkat kecerdasan estetik, juga dibutuhkan waktu yang panjang. Para mahasiswa ini baru melangkahkan kakinya ke dunia seni sesungguhnya. Mereka belum menginjak, baru melangkah. Sang waktu di ujung masa nanti sedang menunggu kalian, mahasiswa pend. seni. Datanglah pada masa depanmu.[T]

Tags: PameranPameran Seni RupaSeni RupaUndiksha
Hardiman

Hardiman

Kurator dan dosen Seni Rupa Undiksha Singaraja. Dikenal juga sebagai penggiat teater, penulis puisi dan pelukis. Buku kumpulan esai kuratorial diterbitkan Mahima Institute Indonesia dengan judul Eksplo(ra)si Tubuh (2015)

MEDIA SOSIAL

  • 3.4k Fans
  • 41 Followers
  • 1.5k Followers

ADVERTISEMENT

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Features
  • Fiction
  • Poetry
Essay

Towards Success: Re-evaluating the Ecological Development in Indonesia in the Era of Anthropocene

Indonesia has long been an active participant of the environmental policy formation and promotion. Ever since 1970, as Dr Emil...

by Etheldreda E.L.T Wongkar
January 18, 2021

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Sketsa Nyoman Wirata
Puisi

Puisi-puisi Alit S Rini | Aku dan Pertiwi, Percakapan di Depan Api

by Alit S Rini
January 23, 2021
Esai

“Herd Immunity” yang Kita Harapkan

“It is not the strongest of the species that survives, nor the most intelligent; it is the one most adaptable ...

May 24, 2020
Adegan film Hanna And Alice (2004)/net
Esai

Betapa Gelisah Aku Kehilanganmu – Surat Pendek untuk Sahabat Terbaik

PERSAHABATAN, tidak pernah ada yang tahu kapan percisnya dimulai. Tidak ada tanggal khusus seperti orang berpacaran. Semuanya dimulai begitu saja. ...

February 2, 2018
Kilas

Pojok Baca dari GenBI Bali Komisariat Undiksha

Melalui peringatan Hari Sumpah Pemuda, Rabu, 28 Oktober 2020, Divisi Pendidikan GenBI Bali Komisariat Undiksha melaksanakan program kerja GenBI Pojok ...

October 31, 2020
Foto: Agus Wiryadi
Puisi

Puisi-puisi Pranita Dewi # Benteng, Episode, Chaplin

BENTENG Mayat yang tertidur itu kaku. Tak terkubur tak berumur. Ia telah mengenal kekalahan dengan nafsi, dan tahu pasti, ia ...

June 15, 2019
Esai

Waktu-Luar dan Waktu-Dalam di Tahun Baru

Banyak yang bilang, mari menyongsong tahun baru yang lebih baik. Yang buruk dibiarkan lalu. Kita bawa cita-cita baik menuju tahun ...

January 13, 2020

PERISTIWA

  • All
  • Peristiwa
  • Kilas
  • Khas
  • Perjalanan
  • Persona
  • Acara
Wayan Eka Artana Putra, pengelola kedai kopi mini di Pecatu, Badung
Khas

Pandemi, Bule jadi “Tamu Lokal”, Ngebon pun Biasa | Cerita dari Sebuah Kedai Kopi

by Nyoman Nadiana
January 26, 2021

ESAI

  • All
  • Esai
  • Opini
  • Kiat
  • Ulasan
Pemandangan di Desa Kedisan Kintamani Bangli
Esai

“Okék nyen!” | Mengenal Sekilas Dialek dan Bahasa Desa Kedisan

by IG Mardi Yasa
January 26, 2021

POPULER

Foto: koleksi penulis

Kisah “Semaya Pati” dari Payangan Gianyar: Cinta Setia hingga Maut Menjemput

February 2, 2018
Istimewa

Tradisi Eka Brata (Amati Lelungan) Akan Melindungi Bali dari Covid-19 – [Petunjuk Pustaka Lontar Warisan Majapahit]

March 26, 2020

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

KATEGORI

Acara (66) Cerpen (150) Dongeng (10) Esai (1361) Essay (7) Features (5) Fiction (3) Fiksi (2) Hard News (4) Khas (311) Kiat (19) Kilas (192) Opini (471) Peristiwa (83) Perjalanan (53) Persona (6) Poetry (5) Puisi (97) Ulasan (329)

MEDIA SOSIAL

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Sign Up

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In