29 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

“Kisah Tentang Ibu Tak Putus-Putus” – Catatan Drama Seorang Ibu

Kadek Sonia PiscayantibyKadek Sonia Piscayanti
December 22, 2019
inEsai
“Kisah Tentang Ibu Tak Putus-Putus” – Catatan Drama Seorang Ibu

Ibu-ibu yang bermain dalam monolog 11 Ibu di Singaraja

60
SHARES

Setahun lalu saya menulis 11 naskah drama tentang Ibu. Kesebelas naskah itu adalah dokumentasi estetik dan artistik dari 11 kisah ibu yang nyata. Mereka adalah pejuang kehidupan yang jauh dari spotlight panggung. Saya berbicara dengan mereka, mendengarkan, menuliskan kisah mereka. Suara suara yang selama ini belum terdengar jadi terdengar. Kisah kisah yang terpendam, muncul ke permukaan. Trauma trauma yang dalam, tercurahkan dan tersalurkan melalui teater.

Dalam perjalanan menulis 11 naskah itu, saya menemukan banyak kisah yang lebih dari sekedar kisah perjuangan semata. Namun ada rahasia rahasia kehidupan yang jauh lebih dahsyat dari apa yang saya bayangkan. Sebelum menulis naskah saya melalukan wawancara, riset dan observasi mendalam terhadap karakter.

Mereka tidak hanya tumbuh di kepala saya sebagai karakter, namun sebagai kisah itu sendiri yang lengkap dengan plot twist masing masing. Tidak ada yang klise dalam realita, sebab yang saya kira klise ternyata adalah bukan klise jika itu kenyataan. Semisal ada Ibu yang berjuang mencari penghidupan dengan menjadi tukang batu, bagi orang luar barangkali ada pikiran semua ibu juga berjuang mencari penghidupan. Namun yang  berbeda adalah sebuah kisah di balik perjuangan itu. Mengapa menjadi tukang batu, ada apa di balik keputusan itu, selain karena faktor ekonomi. Selain dari alasan mencari makan.

Lalu ada Ibu yang hidup dalam trauma berpuluh tahun, masih hingga sekarang, yang dihantui kekerasan dan hidup dalam kekerasan, namun sekarang mencoba berdamai dengan semua. Lalu ada ibu yang mencari identitas dirinya, siapa dia, sebagai diri, sebagai luar diri, sebagai representasi teks, sebagai gagasan, sebagai makhluk sosial, spiritual dan sebagainya. Ada pula yang sudah berada dalam tahap spiritual tinggi namun juga masih banyak belajar. Bahkan ada yang sudah hampir selesai, namun belum selesai. Semua masih dalam pencarian yang tidak berhenti.

Mengapa tidak berhenti? Karena drama tidak berakhir begitu saja ketika semua berakhir, sebab tak pernah ada batas jelas antara awal dan akhir, bahkan jika selama ini diduga bahwa kematian adalah akhir, justru sebaliknya, kematian adalah awal. Bagi perjalanan baru.

Beberapa malam yang lalu, 18 dan 19 Desember 2019, empat naskah drama yang saya tulis, yaitu “Schizophrenia”, “A Mother and A Monster”, “My Dearest Sister” dan “Because I am Who I am”, dipentaskan berturut turut oleh mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris Undiksha. Keempat naskah itu memiliki benang merah yang sama, bahwa seorang ibu adalah pusat energi kehidupan. Dalam “Schizophrenia” misalnya ditampilkan karakter seorang Ibu yang merawat anak dengan sakit schizophrenia dalam keterbatasan, miskin dan sendiri, tanpa suami. Seorang ibu yang mengalami perjuangan batin untuk mendamaikan dirinya dan juga anaknya yang berjuang dengan sakit, identitas dan cinta kepada lelaki.

“A Mother and A Monster” juga bicara soal isu Ibu yang kompleks. Ada Ibu yang membuang anaknya, ada ibu yang mengangkatnya lalu terjebak prostitusi. Anak itu bertumbuh dalam identitas yang hilang sejak sang ibu mengaku sebagai pelacur untuk membiayai hidupnya. Ia pergi dan mencari jati dirinya. Lalu di perjalanan ia kenal cinta, pengetahuan, kemarahan, kecemburuan dan sebagainya. Namun ia akhirnya bertemu ibu kandungnya dan akhirnya justru tragis. Hidupnya justru diakhiri ibu kandungnya. Apakah kisah ini imajinasi? Tidak juga. Namun tetap saja kenyataan kadang lebih imajinatif dari imajinasi.

“My Dearest Sister” bercerita tentang seorang ibu yang mencemaskan anaknya yang penulis. Ia ingin anaknya normal dan biasa, bukan menjadi seniman. Sang anak memberontak dan malah mencari cinta sejati yang ia temukan pada gurunya, seorang guru juga penyair. Ia tak tahu gurunya adalah kekasih ibunya. Mengejutkan tidak hanya pada karakternya tapi pada kisahnya. Tapi hidup adalah kejutan yang memang tiada habisnya.

Di “Because I am who I am” kisah ibu juga tak kalah haru. Sang ibu terjebak dalam pernikahan penuh kekerasan, dikhianati suaminya berkali kali dan mencoba tegar. Anaknya pergi dan lalu terjebak cinta, hamil sebelum menikah. Dan kisah belum berakhir.

Benang merah cerita 11 Ibu maupun 4 ibu dalam naskah berbahasa Inggris memiliki hal hal universal yang sama. Bahwa seorang ibu tak pernah selesai. Di kehidupan dan di gagasan, di imajinasi dan di kenyataan. Bahwa yang selalu harus diingat adalah pertanyaan pertanyaan tentang keputusan keputusan yang diambil. Saya misalnya selalu memelihara kegelisahan dan memelihara pertanyaan agar terus bisa bergerak. Sebagai ibu, sebagai perempuan, sebagai manusia.

Dalam sebuah sesi di Ubud Writers and Readers Festival yang lalu, ada satu sesi bertema Enlightment for All. Dalam panel itu kami membahas spiritualisme. Apa konsep spirituality dalam hidup perempuan Bali.

Saya menjawab spiritualisme adalah cara menjaga keseimbangan peran antara menjadi ibu, perempuan, penulis, pengajar, pengelola komunitas dan bagian dari sistem sosial adat Bali.

Dalam sesi “Writing Out of Margin” di Macau China saya juga mendapat kesempatan berbicara soal perempuan yang berada di luar margin. Margin adalah batas. Namun batas itupun didefinisikan menurut perspektif yang menentukan. Margin bagi kita barangkali bukan margin bagi orang lain. Atau margin bagi orang lain bukanlah margin bagi kita. Jadi menulis adalah bagian dari mendobrak margin atau menciptakan margin baru.

Di Nepal, ketika saya bicara soal puisi, saya juga membahas tema perempuan Bali. Soal keseimbangan dan juga soal kesenjangan. Tapi di semua hal itu saya menegaskan bahwa perempuan Bali selalu bergerak menuju keseimbangan. Terutama spiritual.

Bagi orang lain barangkali spiritualisme adalah melulu pergi ke pura dan bersembahyang tapi spiritualisme dalam konteks saya adalah menjaga spirit menjaga keseimbangan peran, sambil berpikir dan bertanya, untuk terus bergerak. Menulis dan berkarya adalah sebuah upaya, sebuah cara dari banyak cara lainnya untuk menjadi “the creator”. Ibu adalah pencipta sejarah yang terus menerus harus diperbaharui.

Selamat Hari Ibu. [T]

Tags: Hari IbuibuPerempuan
Previous Post

“Jalan Menjadi Ibu” – Catatan Ibu Baru yang Masih Cupu

Next Post

Senang-Senang di Rumah Mahima: Puisi dan Hal-hal Lain yang Begitu Menyenangkan…

Kadek Sonia Piscayanti

Kadek Sonia Piscayanti

Penulis adalah dosen di Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja

Next Post
Senang-Senang di Rumah Mahima: Puisi dan Hal-hal Lain yang Begitu Menyenangkan…

Senang-Senang di Rumah Mahima: Puisi dan Hal-hal Lain yang Begitu Menyenangkan…

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Sunyi yang Melawan dan Hal-hal yang Kita Bayangkan tentang Hidup : Film “All We Imagine as Light”

by Bayu Wira Handyan
May 28, 2025
0
Sunyi yang Melawan dan Hal-hal yang Kita Bayangkan tentang Hidup : Film “All We Imagine as Light”

DI kota-kota besar, suara-suara yang keras justru sering kali menutupi yang penting. Mesin-mesin bekerja, kendaraan berseliweran, klakson bersahutan, layar-layar menyala...

Read more

Karya-karya ‘Eka Warna’ Dollar Astawa

by Hartanto
May 28, 2025
0
Karya-karya ‘Eka Warna’ Dollar Astawa

SALAH satu penggayaan dalam seni rupa yang menarik bagi saya adalah gaya Abstraksionisme. Gaya ini bukan sekadar penolakan terhadap gambaran...

Read more

Waktu Terbaik Mengasuh dan Mengasah Kemampuan Anak: Catatan dari Kakawin Nītiśāstra

by Putu Eka Guna Yasa
May 28, 2025
0
Pawisik Durga, Galungan, dan Cinta Kasih

DI mata orang tua, seorang anak tetaplah anak kecil yang akan disayanginya sepanjang usia. Dalam kondisi apa pun, orang tua...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

May 13, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud
Pameran

Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud

SERATUS tahun yang lalu, pelukis Jerman kelahiran Moskow, Walter Spies, mengunjungi Bali untuk pertama kalinya. Tak lama kemudian, Bali menjadi...

by Nyoman Budarsana
May 27, 2025
Pameran “Jaruh” I Komang Martha Sedana di TAT Art Space
Pameran

Pameran “Jaruh” I Komang Martha Sedana di TAT Art Space

ANAK-ANAK muda, utamanya pecinta seni yang masih berstatus mahasiswa seni sudah tak sabar menunggu pembukaan pameran bertajuk “Secret Energy Xchange”...

by Nyoman Budarsana
May 27, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

May 17, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

May 15, 2025
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co