16 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Menyelami “Sisi-Sisi Yang Menghidupkan” dari Gallang Riang Gempita

Febrita RohmahbyFebrita Rohmah
November 3, 2019
inUlasan
Menyelami “Sisi-Sisi Yang Menghidupkan” dari Gallang Riang Gempita
22
SHARES
  • Judul Buku :Sisi-Sisi yang Menghidupkan
  • Penulis : Gallang Riang Gempita
  • Penerbit : Framepublishing
  • ISBN : 978-979-16848-7-3
  • Jumlah Halaman : xxiii + 264

____

Sisi-sisi yang Menghidupkanmerupakan sisi kedua setelah The Way You at Look Me. Kedua buku ini masih memiliki hubungan yang erat. Novel pertama Gallang yang berjudul The Way You Look at Me bercerita mengenai perjalanan cinta Pyrrha dan Kinan. Perjalanan cinta mereka tidak berjalan mulus.Peristiwa-peristiwa yang tidak terduga seperti saat Kinan yang tiba-tiba menghilang membuat Pyrrha frustrasi. Pada masa-masa terpuruk, Pyrrha bertemu dengan Wibhi, iahadir sebagai pengganti Kinan. Namun, takdir merenggut kepolosan anak muda itu. Hingga akhirnya Pyrrha bersatu kembali dengan Kinan.

Gallang kemudian kembali dengan Sisi-Sisi yang Menghidupkan.Buku kedua ini masih mengangkat tema yang sama, yaitu percintaan. Berbeda dengan novel fiksi lainnya, Sisi-Sisi yang Menghidupkan mengangkat sisi-sisi lain dari kisah cinta dua anak manusia. Tema percintaan yang memang sudah menjamur di kalangan penulis-penulis tanah air, tetapi Gallang hadir memberikan warna tersendri dan tidak monoton.

Sisi-Sisi yang Menghidupkanmenghadirkan cerita yang dikemas secara lengkap dan memberikan pemahaman luas kepada pembaca. Secara garis besar, novel ini mengangkat dilema kisah percintaan yang dibayang-bayangi perbedaan kasta dan agama. Hal itu dapat dilihat pada kutipan percakapan tokoh Hawa dengan Natha berikut

“Hawa… jika kulamar kau lagi; akankah gayungku bersambut?” tanyanya ragu.

Napasku tercekat. “Kau belum melepas kastamu…” bisikku.

“Secara hukum kita tidak bisa bersatu; kau Hindu berkasta sementara aku Kristen Protestan”(hlm.89)

Natha, lengkapnya Anak Agung Lanang Agung Nathanandadiningrat adalah seorang laki-laki berkasta di Bali, sedangkan Hawa adalah seorang perempuan beragamaKristen Protestan.Perbedaan tersebut tidak menghalangi mereka untuk bersama. Natha selalu berjanji kepada Hawa tidak akan meninggalkannya dan akan selalu bersama. Namun, takdir merenggut semua orang yang telah berjanji kepada Hawa, seperti saat takdir merenggut kembarannya.

Bergeser dari dilema cinta yang dibayangiagama yang membuat mereka mustahil untuk hidup bersama, novel ini kaya akan disiplin ilmu pengetahuan.Perdebatan otak kiri dan otak kanan, ranah seni dan filsafat semuanya tersaji sebagai pergolakan batin para tokohnya. Tindakan dan pandangan hidup setiap tokohnya tersaji secara tersirat. Tokoh-tokohnya menghadapi pergulatan batin yang tidak biasa.

Otak manusia memiliki dua bagian, yaitu kanan dan kiri. Otak kiri memiliki kemampuan dominan dalam hal hitungan atau matematika.Tokoh dalam novel ini, keduanya berkecimpung dalam dunia yang membutuhkan kemampuan otak kiri. Natha seorang Direktur dan Khessar seorang Arsitek. Berbeda dengan Natha dan Khessar, Hawa sebagai seorang pelukis lebih mengandalkan kemampuan otak kanan dan tidak suka berurusan dengan hal-hal berbau logika. Hal itu dapat dilihat pada kutipan berikut.

Dia tersenyum letih dan lelah. “Kenapa otak kanan harus ada? Selama ini aku baik-baik saja hanya dengan otak kiriku,” katanya menyindir.(hlm.31)

Kisah percintaan dan persahabatan yang mendominasi Sisi-sisi yang Menghidupkan ini diramu sedemikan rupa oleh Gallang sehingga tidak monoton dan menjadikan novel ini semakin menarik. Setiap tokohnya memiliki pandangan hidup yang berbeda. Bagaimana manusia hidup dan patuh terhadap aturan-aturan dunia dengan kepercayaan yang mereka miliki. Berikut kutipan novel tersebut yang menggambarkan bagaimana tokoh-tokohnya mendefinisikan keberadaanTuhan.

“Tuhan hanya kata yang digunakan manusia untuk menjelaskan seluruh kesinkronisasi dunia karena mereka tak tahu jawabannya. Kenapa bumi berputar terhadap porosnya; karena Tuhan. Kenapa ada alam semesta; karena Tuhan. Tuhan itu sama saja dengan; ‘memang seperti iti’. Kau pernah bertemu dengan-Nya? Bagaimana rupa-Nya?” (hlm.65)

Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, Sisi-sisi yang Menghidupkan merupakan novel kedua setelah The Way You Look Meyang masih memiliki keterkaitan. Beberapa tokoh dalam novel pertama hadir mengisi ruang cerita pada novel kedua ini. Gallang meramunya dengan halus tanpa terkesan disengaja dan dipaksakan. Namun, tentu tokoh utamanya berubah. Jika dalam novel pertama tokoh utamanya adalah Pyrrha dan Kinan, dengan tokoh-tokoh pendukung lain seperti Wibhi, Wulan, Deucion, dan Caroline, di novel kedua ini yang menjadi tokoh utama adalah Hawa, Natha, dan Khessar.

Tokoh-tokohnya dipertemukan dan berinteraksi melalui jalinan persahabatan. Mereka dipertemukan secara rapi dan diracik secara matang.Secara garis besar tokoh utama dalam dua novel ini memiliki karakter yang sama. Pyrrha dan Hawa, yaitu dua tokoh yang berkecimpung di dunia seni lukis serta memiliki kepribadian yang mirip, tetapi dibeberapa bagian mereka berbeda.Hal itu terlihat pada kutipan dibawah ini.

“Sementara aku? Begitu alkohol menyentuh mulutku, aku langsung memuntahkannya dan merasa seluruh dunia dalam dengingan monoton.”

“Aku tak berbakat menelan hal-hal konyol seperti itu! seruku. Beberapa orang tertawa dan beberapa prihatin.(hlm.174)

Dari kutipan itu terlihat Hawa tidak menyukai keteraturan dan tidak menyukai sesuatu yang berbau alkohol. Sementara itu, Pyrrha tidak pernah lepas dari minuman beralkohol hingga ia menikah dengan Kinan.

Terlepas dari itu semua, yang menjadi fokus dalam novel Sisi-sisi yang Menghidupkanadalah Adam Raditya, kembaran Hawa. Cara Adam memperlakukan Hawa menunjukan bagaiman ia sangat mencintainya.

“Tidak. Dia perempuan. Perempuan tercantik yang pernah kulihat. Cantik, jujur, apa adanya, dan menyenangkan. Dia mencintaiku dan aku mencintainya. Kamai berdua terdampar karena tipu daya dunia. Tak pernah memikirkan ada yang pernah menjaga kami berdua; hanya kami yang yang saling menjaga.”(hlm.80)

Adam memperlakukan Hawa begitu istimewa seperti barang berharga. Ia siap memangsa siapapun yang mengganggu Hawa. Cerita mengenai kehidupan Adam tidakdieksplor lebih dalam, tetapi memberi jalan pembuka bagi kisah Hawa yang menjadi topik dalam novel ini. Adam yang lebih dominan menggunakan kemampuan otak kirinya selalu berdebat dengan Hawa.  Bisa dikatakan sosok Adam hanya memenuhi ruang imajinasi pembaca. Kehadirannya hanya seperti bayangan,tetapi ia ada. Tokoh-tokoh pendukung juga mempunyai peran yang tidak kalah penting.Mereka ikut terlibat dalam setiap bagian yang untuk mengisi kekosongan.

Bagian kembali kemasa hidup Adam menjadi kepingan-kepinganpuzzle yang menggerakan pembaca untuk menempatkan dengan benar potongan puzzle tersebut. Bagian kedua ini menghadirkan sisi pertama The Way You Look at Me yang hadir mengisi cerita, yaitu kisah pertemuan Pyrrha dan Kinan hingga mereka bersatu. Bagian-bagian cerita disusun secara rapi sehingga tidak menggganggu cerita utama.

Kisah percintaan Hawa dan Natha tidak berjalan mulus. Orang tua Natha tidak merestui hubungan mereka sehingga sudah jelas bahwa mereka tidak bisa bersatu. Kesedihan menghantui Hawa setelah kepergian Natha. Hawa selalu merasa bersalah dan mengutuk dirinya sendiri. Saat masa-masa terpuruk, ia bertemu dengan sosok Rama yang menggantikan posisi Natha. Rama menjadi sosok yang menguatkan Hawa.

Rama juga berasal dari keluarga ningrat Bali yang berarti berbeda keyakinan juga dengan Hawa. Hawa merasa takutkejadian kelam ynag menimpa Natha akan terulang kembali. Namun, diluar ekspektasi ternyatakeluarga Rama menerima Hawa dengan perbedaannya, seperti yang terlihat pada kutipan di bawah ini.

“Tidak apa-apa. Semuanya bisa diatur. Buat saja kesepakatan; Hawa yang pindah agama, atau Rama. Ibu sih, ikut apa keputusan Rama saja,” kata ibu tersenyum tulus kepadaku.” (hlm.229)

Rama selalu menahan Hawa agar tetap berpijak di bumi. Kisah Hawa dan Rama berlanjut hingga kejenjang yang lebih serius. Suatu hari Rama akhirnya melamar Hawa.

“Hawa Cahyani Wulan, maukah kau menikah denganku?”(hlm.252)

Lamaran Rama kepada Hawa tersebut menjadi penutup dan dibiarkan menggantung begitu saja. Pembaca dibebaskan menentukan ending ceritanya sendiri.

Sisi-Sisi yang Menghidupkanterbit saat Gallang masih duduk di bangku SMA. Kendati demikian,dalam novelnya Gallang sudah mampu menggunakan bahasa yang kaya dan matang. Sisi-sisi yang Menghidupkan kaya akan metafora, seperti kutipan di bawah ini.

“Dinginnya mencubit kulitku yang telanjang.”(hlm.57)

“Kesunyian kanvas yang netral dan monoton terobek warna-warnaku.”(hlm.19)

Gallang yang notabene masih remaja mampu menghadirkan tulisan yang tidak cengeng dan labil. Gaya bahasa yang kuat menjadi poin tambahan pada novel Sisi-Sisi yang Menghidupkan ini.

Menyelam lebih dalam lagi, Sisi-Sisi yang Menghidupkan tersaji sangat kompleks.Bagian-bagiannya pelik, rumit, dan sulit, tetapi masih saling berhubungan. Pemilihan karakter atau penokohan tidak terlepas dari kehidupan penulisnya. Gallang yang lahir di Singaraja, Bali dan menetap di Karangasem melahirkan karya yang masih kental dengan lingkungannya berasal. Lingkungan sangat memengaruhi lahirnya sebuah karya sastra khususnya novel ini. Kebudayaan Bali di eksplor oleh Gallang dan tersaji secara nyata.

Sisi pertama The Way You Look at Me dan bagian kedua Sisi-Sisi yang Menghidupkanmenampilkan tokoh utama yang berkecimpung di dunia seni khususnya seni lukis yang mengandalkan kemampuan otak kanan. Bali tidak lepas dari seni lukisnya.Banyak seniman terkenal yang berasal dari Bali. Secara tidak langsung Gallang menjadi gerbang pembuka bagi pembaca yang ingin mengetahui seni lukis di Bali. Namun, sayangnya Gallang tidak mengeksplor begitu detail dan hanya menggambarkan bagian-bagian kecil. Dalam hal ini Gallang lebih banyak bermain imajinasi,seperti kutipan berikut.

“Tumben,” gumannya lalu meraih kuas dan menunjuk satu guratan yang samar. “Takut. Kenapa aku takut Hawa?” katanya. “Goresan ini ragu-ragu, ada sedikit getaran dalam mengambil ancang-ancangnya.” Dia mengikuti garis itu hingga hilang di bawah merah. “Di sini dia putus seperti sengaja. Kau takut, Hawa. Ada apa?” tanyanya.(hlm.19-20)

Seni lukis di Bali terus mengalami perkembangan seiring dengan perkembangan pariwisatanya. Perkembangan ini tidak lepas dari peran seniman asal Belanda yang memopulerkan Bali ke seluruh penjuru dunia dengan seni lukisnya. Pada tahun 1920-an banyak seniman dari Eropa dan Belanda datang ke Bali untuk melukis karena keunikan budaya Bali. Seniman asing ini melahirkan seniman-seniman lokal sehingga seni lukis di Bali berkembang hingga sekarang dan menjadi daya tarik wisata.

Sisi-Sisi yang Menghidupkanbanyak menghadirkan kearifan lokal bali, khususnya tempat-tempat pariwisata. Ubud, Bedugul, Kintamani dan padatnya Denpasar memenuhi isi cerita. Gallang berperan sebagai mediator yang memperkenalkan Bali kepada pembacanya. Membaca novel ini akan membawa kita merasakan sensasi pedesaan di Bali, salah satunya terlihat pada kutipan berikut.

“Aroma sejuk cemara serta bunga-bungaan chrysan serta gravel dan mawar membuatku membuka mata. Deretan semak bunga teromper menyambut mataku. Bunga-bunga terompet menyambut mataku. Bunga-bunga berwarna kuning terbalik serta bergoyang-goyang oleh hembusan angin Kintamai.”(hlm.57)

Semua bagian-bagian novel yang tersajitidak lepas dari latar belakang penulisnya. Gallang lahir dari keluarga yang mencintai seni.Tidak heran apabila karyanya masih berhubungan dengan dunia seni. Terlepas dari kecintaannya terhadap seni, Gallang lahir dan tumbuh di Bali yang kental akanagama Hindu dan adat istiadat. Namun, sayangnya Gallang masih kurang dalam mengeksplor pariwisata di Bali. Tempat-tempat yang didatangi oleh para tokohnya hanya sebagai tempelan-tempelan padahal masih banyak yang bisa digali dari Ubud, Bedugul, Kintamani, dan Denpasar.

Menyelami Sisi-Sisi yang Menghidupkan merupakan usaha untuk menyelami sisi-sisi yang hidup di sekitar kita. Dengan segala keterbatasan penulis dalam mengulas novel Sisi-Sisi yang Menghidupkan ini, penulis mengharapkansisi keilmuan, agama, seni dan liannya yang tersaji dapat memberikan pandangan hidup yang lebih luas. Ulasan lain novel ini dapat ditemukan pada bagian Catatan Penyunting dari Raudal Tanjung Banua dan I Wayan Sumahardika yang disampaikan dalam peluncuran buku Gallang Riang Gempita. [T]

Denpasar, 2019

Tags: Bukunovelresensi buku
Previous Post

Anomali Diri dalam “Api Kata”

Next Post

Cube #2 – 25 Karya Seni Visual yang Sangat Beragam

Febrita Rohmah

Febrita Rohmah

Lahir di Banyumas, Jawa Tengah 15 Februari 1998, anak pertama dari dua bersaudara. Ia akrab dipanggil Febri. Saat ini tercatat sebagai masahsiswa aktif di Universitas Udayana Program Studi Sastra Indonesia. Ia menjabat sebagai bendahara di Himpunan Mahasiswa Sastra Indonesia, Universitas Udayana. Kecintaannya terhadap dunia sastra tumbuh saat ia duduk di bangku sekolah menengah pertama. Mulai saat itu ia banyak membaca karya sastra dan saat ini sedang menekuni dunia sastra.

Next Post
Cube #2 – 25 Karya Seni Visual yang Sangat Beragam

Cube #2 - 25 Karya Seni Visual yang Sangat Beragam

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

‘Prosa Liris Visual’ Made Gunawan

by Hartanto
May 15, 2025
0
‘Prosa Liris Visual’ Made Gunawan

SELANJUTNYA, adalah lukisan “Dunia Ikan”karya Made Gunawan, dengan penggayaan ekspresionisme figurative menarik untuk dinikmati. Ia, menggabungkan teknik seni rupa tradisi...

Read more

Mengharapkan Peran Serta Anak Muda untuk Mengembalikan Vitalitas Pusat Kota Denpasar

by Gede Maha Putra
May 15, 2025
0
Mengharapkan Peran Serta Anak Muda untuk Mengembalikan Vitalitas Pusat Kota Denpasar

SIANG terik, sembari menunggu anak yang sedang latihan menari tradisional untuk pentas sekolahnya, saya mampir di Graha Yowana Suci. Ini...

Read more

‘Puisi Visual’ I Nyoman Diwarupa

by Hartanto
May 14, 2025
0
‘Puisi Visual’ I Nyoman Diwarupa

BERANJAK dari karya dwi matra Diwarupa yang bertajuk “Metastomata 1& 2” ini, ia mengusung suatu bentuk abstrak. Menurutnya, secara empiris...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

May 13, 2025
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
45 Tahun Rasa itu Tak Mati-mati: Ini Kisah Siobak Seririt Penakluk Hati
Kuliner

45 Tahun Rasa itu Tak Mati-mati: Ini Kisah Siobak Seririt Penakluk Hati

SIANG itu, langit Seririt menumpahkan rintik hujan tanpa henti. Tiba-tiba, ibu saya melontarkan keinginan yang tak terbantahkan. ”Mang, rasanya enak...

by Komang Puja Savitri
May 14, 2025
Pendekatan “Deep Learning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila 
Khas

Pendekatan “Deep Learning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

PROJEK Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P-5) di SMA Negeri 2 Kuta Selatan (Toska)  telah memasuki fase akhir, bersamaan dengan berakhirnya...

by I Nyoman Tingkat
May 12, 2025
Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space
Pameran

Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space

JUMLAH karya seni yang dipamerkan, tidaklah terlalu banyak. Tetapi, karya seni itu menarik pengunjung. Selain idenya unik, makna dan pesan...

by Nyoman Budarsana
May 11, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

May 15, 2025
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

May 11, 2025
Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

May 11, 2025
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co