Perhelatan event olahraga paling bergengsi tingkat Provinsi Bali Porprov Bali XIV 2019 di Tabanan tinggal beberapa hari lagi, gelaran olahraga multi event ini dibuka Tanggal 9 Sept 2019 dan ditutup secara resmi pada tanggal 19 Sept 2019. Total Cabor yang dipertandingkkan sebanyak 37 cabang resmi dan 2 eksebisi dengan rentang waktu pertandingan total selama 18 hari sejak 1 sept 2019.
Menjadi tuan rumah Porprov Bali XIV 2019, Kabupaten Tabanan telah menempuh proses panjang dan sudah melakukan persiapan teknis hampir tiga tahun sejak 2016 silam.
Gagasan dan pemikiran menjadi tuan rumah Porprov 2019 sudah ditulis dalam buku “Merah” yang berjudul “Kerja Untuk Olahraga Tabanan” setebal 218 halaman yang disusun KONI Tabanan dan diterbitkan pada akhir tahun 2016. Didalam buku tersebut tertuang gagasan dan dokumentasi jejak keolahragaan di Tabanan pada kurun waktu tahun 1950 an hingga 2016.
Buku yang penulisannya dimotori oleh Bidang Humas dan Publikasi KONI Tabanan periode 2014-2018 I Made Nurbawa itu setidaknya telah memberikan gambaran awal bahwa Porprov Bali XIV 2019 di Tabanan telah dipersiapan sejak tiga tahun, yaitu setahun setelah digelarnya Porprov Bali XII 2015 di Kabupaten Buleleng.
Di halaman 58 terdapat tulisan berjudul “Tabanan Menuju Tuan Rumah Porprov Bali XIV Tahun 2019, Sebuah Pemikiran”, dalam tulisan ini diulas sejumlah pemikiran mengenai Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman serta target sukses yang hendak dicapai jika menjadi tuan rumah Porprov yaitu; Suskes Penyelenggaraan, Sukses Prestasi, Sukses Promosi Daerah dan Ekonomi Kerakyatan serta Sukses Administrasi.
Made Nurbawa mengatakan, awalnya banyak pihak yang pesimis jika Kabupaten Tabanan mampu sebagai tuan rumah Porprov 2019. “Yang paling krusial adalah terkait venues pertandingan cabor, setidaknya ada 6 fasilitas utama yang kami belum miliki saat itu yakni: GOR untuk pertandingan indoor, lintasan atletik, Wall Panjat Tebing, Tenis Lapangan dan lapangan Tembak,” katanya.
Cabor renang sejak awal memang direncanakan meminjam di Kabupaten Badung, sedangkan lapangan tembak sempat dipersiapan pembangunannya, tetapi gagal dan akhirnya Tabanan harus meminjam di Lapangan Tembak Desa Sembung Kabupaten Badung namun sejumlah nomor masih ada dipertandingkan di Tabanan yaitu di Rindam IX/Udayana.
Selain sukses penyelenggaraan, agar bisa mecapai sukses prestasi Kabupaten Tabanan juga melakukan langkah-langkah strategis berupa penyusunan program Akselerasi Pencapaian Prestasi Olahraga Tabanan setidaknya ada enam hal pokok yaitu ; Penghargaan, Penerapan Standarisasi, Pemanfaatan Iptek, Pengembangan sentra infrastruktur olahraga, Kompetisi dan Landasan.
“Landasan yang dimaksud adalah adanya dukungan kebijakan dan koordinasi lintas pelaku terutama Pemkab Tabanan, Dinas Pemuda dan Olahraga, manajemen sekolah, Guru-guru, Organisasi dan Club olahraga,” papar Nurbawa.
Jengah dengan hasil prestasi “Juru Kunci” pada Porprov XII 2015 di Kabupaten Buleleng dan Porprov XIII 2017 di Kabupate Gianyar, Kabupaten Tabanan melalui KONI terus melakukan pembenahan prestasi melalui pembinaan dan penguatan organisasi olahraga, manajemen event dan administrasi keolahragaan.
“Slogan lepas dari “juru kunci” pun kami ganti menjadi ‘Tambah Medali Naik Peringkat’, dan ternyata kerja-kerja kami selama 3 tahun terakhir ini terbukti, Porprov sudah berlangsung di Kabupaten Tabanan, bahkan dari sisi capaian prestasi hingga hari ke-14 penyelenggaraan Porprov 2019, Kabupaten Tabanan masih bertahan di papan tengah dalam klasemen perolehan medali sementara, mudah-mudahan bisa terus dipertahankan,” tandas Nurbawa. [T] [*].