1 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Calonarang

IGA Darma PutrabyIGA Darma Putra
August 20, 2019
inEsai
Swastyastu, Nama Saya Cangak
25
SHARES

Dalam bahasa Jawa Kuno, Calon berarti daging, Arang berarti renggang. Calonarang berarti daging yang renggang. Daging apa yang renggang? Itulah daging yang sudah dicincang. Karena dicincang, semua daging itu tidak lagi menyatu, meski masih lengket. Di Bali, jenis daging cincang ini biasanya digunakan sebagai bahan makanan. Jadi, kalau ada orang yang makan jenis-jenis makanan dengan daging cincang, maka orang itu sedang memakan Calonarang.

Setelah dimakan, Calonarang tidak mati. Dia hidup di dalam tubuh orang yang memakannya. Dia mengalir bersama darah. Darahlah yang memungkinkan orang bisa tetap hidup. Saya tidak bisa membayangkan bagaimana jadinya kalau ada orang yang hidup tanpa darah. Mungkin pada suatu kasus tertentu, hal itu mungkin saja. Saya belum tahu menahu tentang informasi itu.

Calonarang juga adalah nama salah satu tokoh dalam cerita Bharadah Carita. Cerita itu lebih dikenal dengan cerita Calonarang, daripada cerita Bharadah. Calonarang sangat terkenal dengan julukannya, Rangdeng DiRah. Rangda konon berarti janda. DiRah adalah nama tempat. Janda di DiRah. Janda ini bukan sembarang janda, tapi juga seorang guru dari banyak murid. Murid-muridnya, konon semua perempuan: Weksirsa, Larung, Mahisawadana, Lenda, Lendi, Gandi, dan Jaranguyang.

Semua murid itu, punya cara sendiri ketika ditugaskan oleh Calonarang untuk memuja kepada Bhatari Bhaerawi. Ada yang begini, ada yang begitu. Cara-cara ini yang tidak banyak dipentaskan dalam tarian Calonarang yang sangat mistis itu. Saya pikir, sumber ini bisa jadi bahan yang sangat penting bagi pecinta tari. Bahkan tidak hanya gerakannya, di dalam cerita itu juga dijelaskan tentang bagaimana pakaian murid-murid Calonarang saat memuja Bhaerawi. Tidak hanya pakaian murid-muridnya, tetapi juga pakaian Caonarang.

Tapi untuk apa Calonarang dan muridnya melakukan pemujaan kepada Bhatari Bhaerawi? Di dalam teks, jawabannya adalah untuk “Pralinaning Bhawana”. Saya tidak paham bagaimana menjelaskan atau menerjemahkan frase itu dengan baik dan benar. Kata kunci dari frase itu adalah Bhawana. Bhawana bisa berarti semesta, atau yang dalam hal ini adalah kerajaan atau desa. Tetapi kata Bhawana barangkali mempunyai tafsir yang berbeda dengan Bhuwana. Mungkin saja, Bhuwana adalah alam yang besar. Dan Bhawana adalah alam yang kecil. Di manakah alam kecil itu? Itulah tubuh.

Begitu cara kerja tafsir. Tentu ada banyak hal yang akan mempengaruhi tafsir. Yang paling mempengaruhi tafsir, adalah pengetahuan. Pengetahuan itu yang mengatur jalan kerjanya otak. Otak bertugas merangkai informasi-informasi yang sudah diketahui, dan ditambah dengan sedikit praduga. Maka, beda pengetahuan, beda pula tafsir yang dihasilkan.

Ada sebuah bagian yang menarik dari geguritan Calonarang. Setelah penggambaran keadaan pasraman Mpu Yogiswara Bharadah, diceritakanlah ketika Mpu Bharadah duduk di sebuah balai di tengah kuburan. Pada saat itu Mpu Bharadah dikelilingi oleh murid-muridnya. Di antara murid-murid itu, ada yang bertanya kepada gurunya.

Murid pertama bertanya, “maafkanlah hamba guru, sebab masih sangat muda, tapi ingin menghilangkan ikatan indria, memahami tattwa dhyatmika, yasa, juga selalu setia pada brata. Semoga berbahagia yang menurunkan wangsa”.

Murid kedua tidak mau kalah, “maafkan hamba juga guru, ada yang sudah tua, sudah lama mengikat indria dan ikatan asmara, tetapi ada masanya tidak tahan, lalu ditinggalkannya segala aturan tentang mengikat indria, ia dibakar oleh api asmara”.

Murid ketiga lebih semangat lagi, “hamba juga guru, ada banyak siluman yang didiksa, meniru-niru berpakaian serba putih, tidak paham tubuh sendiri, ikatan dari tiga sifat, juga tidak paham cara menolak hidup mati, seperti burung Baka, juga ia tidak sadar diri, tidak tahu malu mengangkat murid, yang dicarinya adalah mata pencaharian [pangupajiwa]”.

Mpu Bharadah yang bijaksana itu menjawabnya, “aduh, engkau salah sangka, sekarang aku akan mengajarkan padamu, memang sulit jika engkau mengetahui Sang Hyang Bajrangkara. Pertemuan Isamurti. Hilangnya aksara. Dekat pada yang sunyi-sunyi. Terbuka jalan yang dulu tertutup, sebagaimana dahulu yang menguasai aksara. Sungguhnya, ada banyak cara untuk melakukan pemujaan, memusatkan pikiran pada Hyang Widi”. Selanjutnya dari dialog-dialog itu, ada beberapa ajaran yang penting untuk dipelajari. Dan akan sangat baik jika tidak didiskusikan dalam tulisan ini. Salam. [T]

Tags: Calonarangfilsafatmitologimitossastra
Previous Post

SDM Unggul [Melalui Bahasa, Sastra dan Aksara] Indonesia Maju

Next Post

Tentang Pertanyaan Itu: Selaput Dara, Flu Burung, dan Lain-lain – [Cerita Penyuluhan di Desa]

IGA Darma Putra

IGA Darma Putra

Penulis, tinggal di Bangli

Next Post
Si Perantau Tanggung: Asal Tabanan, Lahir di Buleleng, Domisili Negaroa

Tentang Pertanyaan Itu: Selaput Dara, Flu Burung, dan Lain-lain - [Cerita Penyuluhan di Desa]

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Google Launching Veo: Antropologi Trust Issue Manusia dalam Postmodernitas dan Sunyi dalam Jaringan

by Dr. Geofakta Razali
June 1, 2025
0
Tat Twam Asi: Pelajaran Empati untuk Memahami Fenomenologi Depresi Manusia

“Mungkin, yang paling menyakitkan dari kemajuan bukanlah kecepatan dunia yang berubah—tapi kesadaran bahwa kita mulai kehilangan kemampuan untuk saling percaya...

Read more

Study of Mechanical Reproduction: Melihat Kembali Peran Fotografi Sebagai Karya Seni yang Terbebas dari Konvensi Klasik

by Made Chandra
June 1, 2025
0
Study of Mechanical Reproduction: Melihat Kembali Peran Fotografi Sebagai Karya Seni yang Terbebas dari Konvensi Klasik

PERNAHKAH kita berpikir apa yang membuat sebuah foto begitu bermakna, jika hari ini kita bisa mereproduksi sebuah foto berulang kali...

Read more

“Noctourism”: Berwisata Sambil Begadang

by Chusmeru
June 1, 2025
0
Efek “Frugal Living” dalam Pariwisata

“Begadang jangan begadang, kalau tiada artinya, begadang boleh saja, kalau ada perlunya”. Itulah sebait lagu dangdut yang dibawakan Rhoma Irama...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025

MEMASUKI tahun ke-10 penyelenggaraannya, Ubud Food Festival (UFF) 2025 kembali hadir dengan semarak yang lebih kaya dari sebelumnya. Perayaan kuliner...

by Dede Putra Wiguna
May 31, 2025
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co